He Kun yang berkeping-keping menjadi santapan singa emas, kalajengking surgawi, buaya suci dan lainnya. Mereka membagi rata jatahnya, hanya menyisakan kabut darah yang melayang-layang.
Dua belas Makhlak Suci itu mengeluarkan aura kebuasan yang menggila, membuat keluarga Wang dan Lin terdiam membeku. Sekaligus merinding, gerombolan makhluk purba dan bangsa asing ini bisa menghancurleburkan satu domain.
Wang Xi menggenggam erat tinju kecilnya, berteriak-teriak dengan penuh semangat dan kegembiraan. Gadis ceria ini mulai menunjukkan kecenderungan berubah menjadi gadis kekerasan.
Bagaimanapun juga, ancaman besar malam ini telah berhasil diselesaikan. Para ahli dari Keluarga Wang dan Klan Lin bersorak-sorak gembira.
Wang Ziwen menghela napas lega. Tak disangkanya Ye Fan memiliki sekelompok pengikut seperti ini yang mampu seimbang dengan kekuatan besar apapun, bahkan bisa mendominasi sebuah planet kuno.
"Antara kita, aku tak perlu bicara basa-basi. Andai kau tak datang kali ini, aku dan keluargaku benar-benar dalam bahaya," ujar Wang Ziwen.
"Terima kasih Om Ye." Wang Chen maju memberi penghormatan besar sebagai ungkapan syukur.
Lin Ling memimpin banyak anggota bangsanya menyampaikan terima kasih. Dengan memukul mundur Keluarga He dan membunuh beberapa Santo, mereka menciptakan efek menakutkan yang sangat kuat.
Hanya Wang Xi yang melompat-lompat tanpa sungkan, berteriak ingin bergabung dengan Dua Belas Orang Suci, kelak ingin ikut "berbuat kejam" bersama mereka, berhasrat menjelma menjadi si iblis kecil.
Ini membuat Wang Ziwen dan Lin Ling pusing, tak tahu bagaimana "menaklukkan" putri kesayangan mereka.
"Beberapa kekuatan musuh memang menyembunyikan niat jahat, namun kini mereka pasti akan mempertimbangkan tujuh kali." Seorang sesepuh berkata.
"Biarkan saja mereka datang, Yang Mulia belum kenyang." Santo Beruang Hitam bersuara, tubuhnya bagai bukit kecil hitam yang memancarkan wibawa suci.
Ye Fan melototinya, beruang raksasa itu seketika menyusut menjadi sepanjang satu chi, bulunya berkilau bagai sutra, bola mata besar laksana dua permata hitam yang berkelip-kelip, sama sekali kehilangan aura buas.
Selain Wang Xi yang menjerit "imut!" dan ingin berlari menggendongnya, yang lain justru mundur teratur. Kumpulan makhluk purba ini satu persatu lebih buas dari yang lain, tak boleh tertipu oleh penampilan luar.
Kedua belas Santo telah mengubah wujud asli mereka. Ada yang berukuran mini, ada yang berpenampilan polos seolah tak bersalah, semuanya terlihat sangat ramah.
Pagi hari, matahari merah melompat di garis cakrawala. Kicauan burung terdengar merdu memecah kesunyian. Kabut tipis masih melilit daratan, disinari semburat keemasan oleh cahaya fajar.
Pertempuran tengah malam berakhir dengan kehancuran total keluarga He. Tak satu pun pasukan mereka yang berhasil kabur. Peristiwa ini menciptakan riak kecil di zona tersebut.
Masyarakat yang tak mengetahui detail kejadian—baik tentang kedatangan kedua belas Santo maupun Ye Fan—sibuk berdiskusi. Percakapan mereka membuat para penyerang klan Lin sejenak hati berguncang.
"Keluarga He mengerahkan pasukan besar-besaran bahkan mendatangkan empat sosok siluman kuno. Tapi mengapa serangan mereka seperti ombak tak berbunyi? Apakah semua pasukan mereka sudah dibunuh?"
Peristiwa ini bagai riak kecil yang menyebar ke segala penjuru, memicu rasa takut di kalangan kekuatan besar. Ada alasan kuat untuk percaya bahwa Lin Han—Raja Santo klan Lin—telah pulih. Hanya ini yang bisa menjelaskan kenapa mereka begitu perkasa.
Pertempuran ini memiliki pengaruh yang cukup besar, membuat semua orang gentar. Tak ada yang berani terburu-buru mengambil tindakan. Ini kabar baik bagi Klan Lin.
Di lokasi pertapaan Lin Han, banyak orang menanti dengan perasaan tegang dan gelisah, berharap sang Kakek bisa melewati rintangan ini dan sukses menaklukkan ujian besar.
Beberapa hari kemudian, kabar bocor bahwa Lin Han sebenarnya belum pulih. Ada pihak luar yang membantu klan tersebut untuk menghabisi He Kun Santo Raja dan lainnya.
Kekuatan musuh langsung mengincar kesempatan. Mereka mengetahui bahwa dalam pertempuran sebelumnya tak ada Santo Raja yang dikerahkan, melainkan beberapa binatang buas mengerikan yang bekerja sama menyerang.
"Cultivator dari domain luar ini berani melakukan pembantaian besar-besaran di planet kuno 'Pasukan Surgawi' kita, membantai satu wilayah! Sungguh tak kenal ampun! Harus diserang bersama-sama!"
"Iblis dari domain luar telah menembus 'Bintang Pasukan Surgawi' kita, merendahkan segala aturan, membunuh saudara-saudara kita! Kita semua harus bersatu untuk menumpas gerombolan keji ini!"
"Satu per satu orang muncul dengan suara keras menghardik, menyeru para penguasa kuat di planet kuno untuk bersama-sama menumpas Ye Fan dan kelompoknya, menganggap mereka sebagai penyerang yang sangat membahayakan."
"Tak diragukan lagi, orang-orang yang muncul ini adalah kekuatan yang ingin menyerang Keluarga Wang dan Klan Lin, kini mulai berulah, berusaha menggalang lebih banyak sekutu."
"Karena mereka benar-benar merinding, meskipun binatang buas ini tak ada yang setingkat Santo Raja, namun kekuatan tempurnya luar biasa kuat, bahkan berhasil membantai dan memakan Santo Raja He Kun. Bagaimana mungkin ini tak membuat hati berguncang?"
"'Sangat menjengkelkan! Jelas-jelas merekalah yang ingin membantai ras kita, gagal dalam serangan dan kami hancurkan, kini malah menyebarkan fitnah keji.'"
"'Paman Ye datang dari jauh membantu kami melewati gerbang kematian, tapi malah dituduh sebagai penyerang yang patut ditumpas. Sungguh keterlaluan!'"
Wang Xi dan Wang Chen sama-sama menyimpan dendam kesumat.
Pihak luar gempar dibuatnya, namun yang benar-benar mengambil tindakan sangat sedikit. Hampir tak ada yang merespons, mayoritas memilih diam memperhatikan perkembangan.
Di depan sebuah gunung batu yang berkabut ilahi, terdapat gua kuno di puncak utama tempat Lin Han sedang bertapa dengan dijaga ketat oleh pasukan berat.
Dalam beberapa bulan terakhir, sudah beberapa kelompok mencoba menyusup ke area ini untuk memata-matai, termasuk dua gelombang pembunuh bayaran yang menciptakan hujan darah dan angin berbau amis.
Ye Fan menaiki tangga batu menuju puncak utama. Saat memasuki gua kuno di dalam formasi magis, terlihat seorang lelaki tua berjanggut putih dengan tubuh kurus tak bergerak duduk bersila di atas tempat tidur batu, seolah-olah telah wafat dalam meditasi.
Dialah Lin Han yang telah mencapai puncak Raja Santo, hanya selangkah lagi menjadi Maha Santo. Namun kini terjerat prinsip-prinsip kacau yang membelenggunya bagaikan rantai neraka.
Ye Fan berdiri lama mengamati keadaan di mulut gua. Ia memahami ini adalah masalah serius dalam pencarian pencerahan - kesadarannya kacau dan mungkin akan mengalami Transformasi Jalan.
Jelas, Wang Ziwen, Lin Ling, dan lainnya juga mengetahui situasi orang tua itu. Mereka diliputi kekhawatiran mendalam. Awalnya berpotensi menjadi Maha Santo, namun kini kapan saja bisa berubah menjadi abu.
"Sebenarnya tidak sampai mustahil dipecahkan." Setelah mengamati, Ye Fan mengucapkan kalimat ini.
"Apa... Benarkah Ayahku masih bisa diselamatkan?" Suara Lin Ling bergetar. Ia menggandeng kedua anaknya dan hendak berlutut, memohon Ye Fan memberikan pertolongan.
"Jangan! Aku dan Ziwen adalah teman lama. Untuk apa kau seperti ini? Selama ada sekilas harapan, tentu aku tak akan tinggal diam." Ye Fan buru-buru menahannya.
"Jika benar bisa menyelamatkan ayah mertuaku, semua masalah dapat diselesaikan dengan mudah." Wang Ziwen juga dilanda kegembiraan.
Ye Fan meninggalkan tebing batu. Ia mencari tempat sunyi untuk bertapa, mengeluarkan Sumber Jalan, memotong sedikit bagian darinya, lalu mulai meleburnya.
Ini adalah proses yang sulit. Sumber Jalan tidak mengakui dia, justru mendorongnya keluar dengan keras. Ye Fan mengeluarkan tenaga pikiran yang besar. Seluruh tubuhnya memancarkan kilau magis saking getolnya melebur benda itu.
Kini mungkin hanya Sumber Jalan yang bisa menyelamatkan Lin Han yang mengalami masalah dalam latihan. Tapi Ye Fan khawatir Sumber Jalan juga akan menolak Lin Han. Jika itu terjadi, bisa langsung menyebabkan Lin Han wafat dalam posisi meditasi.
Ye Fan berpikir, hanya dengan menghancurkan Sumber Jalan, memisahkan berbagai prinsip alamiah yang terkandung di dalamnya, lalu merekonstruksi ulang dan terus-menerus meleburnya, baru bisa mengubahnya menjadi sejenis tanaman obat berharga dalam tungku.
Tentu saja, cara ini akan merusak Sumber Jalan secara signifikan, menghilangkan sebagian besar khasiat ketuhanannya. Tapi ini satu-satunya cara. Cukup dengan mempertahankan sebagian aspek ketuhanannya, Lin Han bisa menembus rintangan kematian dan pulih.
Memakan waktu dua hari, Ye Fan baru menyelesaikan retretnya. Ia terpaksa sangat berhati-hati, karena sedikit kesalahan saja bisa membuat calon Yang Maha Agung di planet ini jiwa dan raga tercerai-berai.
Sebuah gumpalan cahaya sebesar kepalan tangan bayi ini disegel oleh Ye Fan dan diberikan kepada Wang Ziwen. Dia berpesan cukup menyuntikkannya langsung ke dalam tubuh Lin Han.
Hanya kurang dari sepuluh persen sifat ketuhanan Sumber Jalan yang tersisa. Tapi itu sudah cukup untuk menyelamatkan seseorang dari malapetaka hidup-mati.
“Dari yang dicuci kakinya itu dipotong?” Bola mata besar Kuda Naga berputar-putar sambil mengeluarkan suara gemericik.
“Diam.” Ye Fan tak berani membiarkannya bicara lebih lanjut, kalau tidak bakal memalukan. Nanti saat Lin Han pulih, mungkin juga akan kehilangan kata-kata.
Segumpal cahaya menyatu ke dalam tubuh Lin Han. Seketika, dentuman prinsip kosmis menggema di dalam tubuhnya. Immortal Platform yang kacau memancarkan kilau berharga, membuat seluruh tubuhnya dipenuhi vitalitas.
“Berfungsi! Kesadaran spiritual ayah mertua mulai bangun. Mungkin dalam beberapa hari bisa pulih total!” Wang Ziwen terkejut.
Lin Ling menangis bahagia. Seluruh anggota suku mereka bersemangat, menahan sorak-sorai sambil mundur dari tempat ini. Mereka bersujud syukur pada Ye Fan, kegembiraan yang tak terucapkan.
Asal Lin Han selamat melewati tribulasi ini, kemungkinan besar akan menjadi Maha Santo yang bisa menguasai seluruh planet kuno. Saat itu tiba, tak ada lagi yang perlu ditakuti.
“Bersihkan para penyerang, kita semua harus bersatu, membantai habis kawanan binatang buas itu! Jangan biarkan mereka semena-mena di planet kuno kita!”
“Membasmi iblis dari domain luar adalah tanggung jawab semua orang. Kita harus mengerahkan seluruh kemampuan untuk membersihkan benih-benih petaka ini!”
Pihak luar bergemuruh riuh. Beberapa kekuatan besar bersekongkol terus-menerus memprovokasi, berusaha menarik mereka yang tidak terkait peristiwa ini untuk bergabung melaksanakan pembantaian terhadap Ye Fan dan Klan Lin dkk.
Keberanian mereka melakukan ini tentu dengan persetujuan diam-diam para penguasa legendaris. Kabarnya beberapa Santo Raja - musuh bebuyutan Lin Han - ingin mencegahnya menjadi Maha Santo dan mencabut Klan Lin sampai ke akar.
Wang Xi menggerutu, wajah kecilnya dipenuhi amarah: "Mereka sangat patut dibenci! Jelas-jelas sekawanan perampok yang mengincar serpihan pil dewa keluarga kami, sekaligus ingin menyingkirkan kakek dengan dalih munafik!"
“Om Ye bilang, untuk sementara jangan peduli. Mereka belum paham situasi sepenuhnya, tidak akan segera menyerang.” Wang Chen menjelaskan.
“Planet Purba Tianbing sangat aneh…” Ye Fan berbisik. Ia sedang serius memahami Jalan Agung, merasakan keistimewaan planet kuno ini.
Kuda Naga, Singa Emas, Kalajengking Langit dkk seperti ikan di air. Proses pencerahan batin mereka berjalan lancar di tempat ini. Jika terus berlanjut, akumulasi harian akan memberi manfaat besar. Pengalaman kultivasi mereka pasti meningkat drastis.
Beberapa hari terakhir, Ye Fan menemukan banyak misteri. Di langit dan bumi terdapat stempel Jalan Agung yang sengaja diukir manusia, seolah telah ada sejak zaman purba. Sebagian mulai memudar.
Ini membuatnya tertegun. Jenis penguasa macam apa yang mampu menciptakan ini? Semakin ia selidiki, semakin ngeri ia merasa. Ini adalah peninggalan entitas tertinggi prasejarah, diduga jejak Kaisar!
Alam semesta menghidupi manusia, manusia pun mampu melahirkan Jalan. Keduanya saling berinteraksi. Planet bernama Tianbing ini bisa berkembang pesat hingga kini tanpa merosot, berkaitan erat dengan jejak-jejak Jalan yang sengaja diukir manusia ini.
Ye Fan duduk bersila di langit, seluruh tubuhnya seolah mengalami Transformasi Jalan, wujudnya samar-samar berkabut, menyatu dengan energi chaos, sedang mencoba menangkap jejak kuno tersebut.
"Luas dan mendalam, ini sepertinya bukan karya satu orang. Ada beberapa jenis riak energi yang tertanam dalam Qian Kun, menjadi guratan abadi." Ye Fan terkagum-kagum.
Ia merasa pilihannya datang ke planet purba ini memang tepat. Tempat ini sepertinya menyimpan rahasia yang belum terungkap, layak diselidiki.
"Berbagai dokumen sejarah yang kau butuhkan, Ye Fan, sudah kucarikan." Wang Ziwen muncul, membelah kabut chaos lalu mendekati jarak dekat.
Planet purba Tianbing penuh misteri. Ye Fan ingin memahami masa lalunya. Wang Ziwen sangat serius menanggapi ini, mengirimkan berbagai teks kuno dalam waktu singkat.
"Ada puluhan hingga ratusan legenda tentang planet ini. Kebenaran sejatinya sulit ditelusuri orang luar. Aku dulu juga pernah meneliti secara mendalam, ini untuk evaluasimu." Kata Wang Ziwen.
Ye Fan membuka dengan teliti, semua ini adalah hasil keringat Wang Ziwen. Sebagian merupakan catatan dari teks kuno, sebagian lagi didapat dari wawancara dengan suku-suku tua, dan ada juga petunjuk yang digali dari reruntuhan bawah tanah.
"Planet Bala Tentara Langit, terhubung dengan bintang-bintang di sekelilingnya. Bentuknya menyerupai senjata, karena itu dinamakan demikian."
"Benda langit ini sebenarnya adalah kepala kecil mayat kuno yang berubah menjadi planet besar."
"Di Pegunungan Hutan Belantara Tak Bertepi, tersimpan senjata Kaisar yang terbentuk secara organik. Tertidur sepanjang masa, suatu saat akan Bangunlah."
……
Karena zaman yang terlalu purba, asal-usul Planet Bala Tentara Langit sudah tidak diketahui lagi. Berbagai legenda kuno membuat Ye Fan yang sedang memeriksa dengan cermat ini merasa sangat terkejut.
Sebab, setiap legenda mengandung logika yang mengejutkan sekaligus meyakinkan, membuat tempat ini semakin tampak Berkabut.
Tak lama kemudian, cerita misterius kuno lain menyedot perhatiannya. Ada leluhur berspekulasi bahwa lokasi ini mungkin merupakan situs kuno tempat Istana Langit Kuno melatih dan menghidupi pasukan surgawi.
