Lonceng Wu Shi Bergema, Mengguncang Dunia!
Setelah zaman yang begitu panjang berlalu, bahkan seorang Kaisar pun telah wafat dalam posisi meditasi. Mengapa kini ada lagi dentang lonceng dari Gunung Ungu?
Seluruh dunia terbeku. Setiap cultivator gemetar jiwa, merasakan penghormatan dari jiwa terhadap nama Wu Shi. Setiap kali menyebutnya, aliran darah dalam tubuh mereka pun deras.
Dialah personifikasi pamungkas dari Yang Maha Agung dan tak terkalahkan. Meski Orang Biasa mungkin tak tahu, nama Wu Shi terus abadi dalam pembicaraan para penguasa kuat, tak pernah pudar sepanjang zaman.
"Sepuluh penjuru hening!"
Hanya gemuruh lonceng yang bergema, suara lain menghilang. Seluruh dunia mendengar lonceng bergema, memandang jauh ke Gunung Ungu. Para pahlawan gemetar hebat, berlutut dalam-dalam ke arah sana.
Satu demi satu gelombang suara lonceng menyebar, menggema di Beidou. Tak melukai seorang pun, tak menghancurkan zona terlarang bagi kehidupan. Hanya rintihan pilu yang membawa kesuraman.
Hingga lama setelah suara lonceng hilang, orang-orang masih membeku bagai patung batu, sulit kembali sadar.
"Dia seharusnya sudah mati 80.000 tahun lalu saat membelakangi makhluk hidup dalam posisi meditasi. Aku pernah merasakan getaran mengerikan yang mengguncang sepanjang masa itu, Langit dan Bumi pun bergetar."
"Pria ini benar-benar luar biasa kuat! Sayang dia pun tua dimakan zaman!"
Dari beberapa zona terlarang bagi kehidupan, akhirnya terdengar suara kuno yang penuh ketakutan pada Wu Shi. Ada kelegaan, juga kekecewaan.
Seiring waktu, satu demi satu eksistensi agung itu menua. Jenius-jenius terkuat sepanjang masa dari Yang Maha Agung hingga para bintang berbakat, satu persatu meninggal dunia. Takkan terlihat lagi, sungguh memilukan.
"Peristiwa delapan puluh ribu tahun yang lalu benar-benar mengejutkan semua orang, tak seorang pun menyangka dia bisa hidup sampai era modern."
"Sayang sekali seorang pria seperti ini, akhirnya harus berakhir dalam kesedihan sendirian di gunung terpencil. Jika muncul kembali, hanya ada satu kemungkinan—dia telah berdiri di Domain Xian."
"Mustahil! Jalan Menjadi Dewa pasti sepi, umat manusia takkan pernah melihatnya lagi. Dia tak mungkin memasuki Domain Xian 80.000 tahun lebih cepat!"
Beberapa zona terlarang perlahan tenang. Mereka tahu itu bukan Kaisar Wu Shi, hanya sebuah lonceng yang ditinggalkannya di dunia fana, bergema lembut mengantarkan Kaisar Manusia.
Ini adalah bentuk penghormatan, mengantar Senior Kaisar Manusia.
Kaisar Wu Shi yang sejati telah berubah menjadi abu delapan puluh ribu tahun silam, membelakangi umat manusia, wafat dalam kesepian di tengah derap zaman.
Lonceng Wu Shi bergema redup. Saat gelombang suaranya berhenti, kelopak bunga berhamburan di sekitar Gunung Ungu, berubah menjadi peti raksasa yang melayang melintasi angkasa, tiba-tiba muncul di tempat Kaisar Manusia menghilang sebagai hujan cahaya, lalu bertebaran jatuh.
Hanya sedikit yang bisa menebak, kebanyakan orang tidak tahu apa yang terjadi.
Akhirnya, Gunung Ungu kembali dalam keheningan mencekam, tak ada suara sedikitpun, menyatu kembali dengan kesunyian Langit dan Bumi.
Sementara zona-zona terlarang bagi kehidupan juga terjebak dalam monotonitas abadi, tanpa gelombang konflik, bagai wilayah maut yang kehilangan semua vitalitas.
Kaisar Manusia kembali, perjalanan hidup singkatnya bagai bunga patma yang cepat layu, badai politik Beidou pun kembali mereda.
Di kedalaman angkasa luar, para Yang Maha Agung dari generasi muda masih bersaing sengit, penuh semangat dan darah panas bergelora, memperjuangkan Jalan Kaisar mereka sendiri.
Di jalur kuno angkasa, Iblis Besar, Raja Manusia, Kaisar Tian, Dewi Qing Shi dan lainnya saling berkompetisi, memperebutkan supremasi sebagai dewa nomor satu di dunia di situs-situs kuno manusia!
Di Kota ke-50 manusia, Ye Fan bahkan saling berhadapan dengan Raja Perang, yang akan berujung hidup-mati.
Ye Fan kedua tangannya melukiskan pola, menempatkan formasi magis tak terbatas. Sepuluh jarinya meneteskan darah emas, menghidupkan kembali seluruh formasi tabu itu, mengisolasi Raja Perang, nyaris melebur rivalnya!
Sementara dirinya memandang ke arah Beidou, terlintas begitu banyak pikiran. Sebuah lentera berwujud manusia bermuka hantu berdampingan dengannya, nyala api anehnya berkedip-kedip, menyelimutinya dengan aura misterius.
Ia merenungkan Sutra Penyelamatan, memikirkan rahasia Kaisar Kuno.
Mengubur mayat di tempat yang merebut takdir Langit-Bumi dengan keajaiban teknik tertinggi, bisa menimbulkan perubahan mengerikan yang tak terduga.
Di era mitos, perubahan pada jasad Mahadewa melahirkan 'Roh Spiritual' dengan Stempel Reinkarnasi. Ada teori tentang penguburan diri masa depan, juga metode transformasi aneh lain yang tak diketahui umum.
Jika dipikir dari sudut ini, Mahadewa Lingbao menciptakan Sutra Penyelamatan itu sungguh fenomenal. Apa yang ia ramalkan? Mungkinkah akan terjadi malapetaka mayat gelap?
Ye Fan merenung banyak hal dalam sekejap, masa lalu yang tak pernah terjadi, akankah ada tribulasi mayat Mahadewa di masa depan? Sedikit memikirkannya saja sudah membuat bulu kuduk merinding.
Perlu diketahui, tempat pemakaman Kaisar Kuno semuanya sangat misterius. Lokasi-lokasi itu tak terprediksi, hingga kini belum ada satu pun jasad Kaisar sejati yang berhasil digali.
Apa yang telah diantisipasi oleh Mahadewa Lingbao? Hingga menciptakan aliran Taoisme yang terkesan tak berguna ini, namun bertahan sepanjang masa seolah menjadi faktor gentar untuk masa depan!
Di samping Ye Fan, lampu berwujud manusia bermuka hantu memancarkan cahaya suram. Lantunan kitab suci terdengar - itu adalah aliran Dao Mahadewa Lingbao, Sutra Penyelamatan yang sempurna, menciptakan kekuatan misterius nan aneh.
Semburat cahaya hijau suram melesat. Altar pengorbanan darah yang tak jauh itu memudar, helaan terakhir aura jenazah di atasnya pun lenyap.
Ye Fan tersadar waspada, bola matanya berkilauan penuh vitalitas.
Pada saat yang bersamaan, dalam formasi magis Sumber Langit yang keemasan, Raja Perang meneriakkan teriakannya dengan perasaan terhina yang semakin mendalam. Terus-menerus diredakan oleh kejadian tak terduga dan berada dalam posisi berniat jahat, membuatnya hampir gila karena kebencian. "Minum darahmu, padamkan amarahku!" hardiknya.
Tubuh fisiknya berkobar-kobar, menggunakan prinsip tabu yang mematikan. Dengan terkoyaknya sebuah celah, dia bersiap membebaskan diri dari jerat formasi.
Mendengar itu, Ye Fan memperlihatkan senyum kejam di sudut bibirnya. Dengan menyatukan kedua tangan, dia mengembangkan teknik sumber energi yang lebih kompleks. Ikan yin dan ikan yang saling bergumul dan berputar, sebuah diagram Xian terbang ke atas yang menggambarkan matahari, bulan, gunung, dan sungai - bagaikan Segel Gunung-Sungai bercahaya yang menekan ke bawah.
Dalam gemuruh cakrawala yang berdengung, matahari-bulan-gunung-sungai saling terikat. Formasi kuno hidup kembali, menyemburkan sinar emas yang menyilaukan. Meteor menyatu dengan kekuatan alam, berubah menjadi Stempel Gunung Emas yang perkasa.
Ini adalah kombinasi Jalan Ye Fan dengan teknik sumber energi, formasi magis terkonsentrasi menjadi Stempel Yin-Yang Hidup-Mati Bereinkarnasi, mengintegrasikan kelembutan dan kekuatan, pamungkas dalam keagungannya, membentang megah di angkasa luar alam semesta.
“Braak!”
Segel raksasa itu menghantam hingga tujuh lubang di wajah Raja Perang memancar deras darah, seluruh tubuhnya menunjukkan tulang putih yang mencerahkan, terlempar menyamping ke angkasa meninggalkan area luas noda darah.
Semua orang terdiam sejenak - ini adalah Raja Perang terhormat, tak disangka terlempar seperti orang-orangan sawah, sungguh sulit dipercaya!
Formasi emas menyatu dengan stempel ilahi yang dibentuk Ye Fan, menjadi perwujudan tertinggi kombinasi teknik rahasianya dengan seni formasi.
“Ah...”
Raja Perang mengaum, dalam hatinya tidak rela - di wilayah spesial ini dia diredakan oleh formasi, sifat sombongnya takkan tunduk pada jenis penghinaan ini!
Dengan wajah kejam tanpa ampun, Ye Fan memencet segel, seluruh tubuhnya memancarkan cahaya Wu-liang, formasi tabu kuno di kakinya kembali aktif.
Bzz!
Sepasang tangan emas raksasa membelah langit dan bumi dalam cahaya perak yang luas tak bertepi, alam semesta seolah diputar balik oleh seseorang, memecahkan retakan besar di dimensi yang tak terhitung jumlahnya, puing-puing kekacauan terus-menerus meledak.
Akhirnya, kedua tangan emas ini menghantam jatuh dengan stempel dewa!
Raja Perang menjerit pilu, tubuhnya hampir patah dengan tulang-belulang putih berserakan dan darah ungu memenuhi angkasa. Ia berusaha mati-matian melawan, ingin sekali segera membunuh Ye Fan di jarak dekat dan menebasnya tajam ke bawah, namun realitas sangat kejam.
Di bawah formasi magis pamungkas Istana Langit Kuno, ia tak bisa bergerak seinci pun, seluruh tubuhnya berlumuran darah ungu. Saat stempel emas dewa menghantam, tulangnya remuk dan uratnya putus.
Tangan emas Ye Fan perlahan menekan ke bawah bagai benua luas tak bertepi yang runtuh, menindak Raja Perang hingga berlumuran darah ungu, hampir menjadi gumpalan lumpur.
"Berdasarkan apa kau ingin minum darahku?" Tatapan mata Ye Fan berkilat seakan membawa ingatan puluhan juta tahun, berdiri tegak di tengah formasi magis ini bagai penguasa sejati.
Rambut panjang Raja Perang berantakan, darah ungu beterbangan. Matanya memancarkan keganasan liar yang masih penuh agresivitas, menghardik: "Beranikah kau bertarung sungguhan denganku?!"
"Bagaimana caranya bertarung? Kau menggunakan tingkat tinggi untuk menekanku. Sekarang kupakai metodedaku untuk menghabisimu, bukankah ini adil?!" Ye Fan berbicara dingin.
Bajunya tak ternoda darah, bergerak lincah di bawah taburan bintang, dikelilingi aliran galaksi. Penampilannya tenang dan transendental bagai dewa yang turun ke dunia.
Urat hijau di dahi Raja Perang berdenyut-denyut. Giginya menggeretak menahan amarah yang tak terucapkan - pertarungan yang awalnya setara kini berubah seperti ini.
"Braak!"
Ye Fan tak memberinya kesempatan. Kedua tangannya menari mengukir pola mistis, memadatkan formasi raksasa menjadi stempel pusaka yang kembali dihantamkan ke bawah, bertekad menyelesaikan Raja Perang secara tuntas.
“Dia menempa Segel Matahari-Bulan-Gunung-Sungai, menyatukan formasi magis dengan prinsip Tao menjadi satu kesatuan, benar-benar menggetarkan langit biru!”
“Ini adalah pukulan berat yang tak tertandingi! Formasi emas terkonsentrasi memancarkan berkas-berkas cahaya mistis, meruntuhkan alam semesta. Raja Perang tak sempat menghindar, langsung terkena hantaman.”
Krak!
Pertama, kedua lengannya patah, seluruh tubuhnya terlempar menyamping. Dalam proses mundur, Segel Formasi Emas mengejar dan langsung menghantam tubuhnya.
Pemandangan berdarah yang mengerikan: Tubuhnya terbelah dua, darah ungu menyembur deras, tulang punggung remuk berkeping-keping, serpihan tulang beterbangan.
Dang!
Dentang lonceng menggetarkan langit-bumi. Dari dalam tubuh Raja Perang muncul lonceng besar ungu - senjata pusakanya. Menggantung di atas tubuh yang terbelah, memancarkan gelombang suara lonceng yang membentuk perlindungan.
“Sudah waktunya mengakhiri pertarungan ini!” kata Ye Fan dengan nada dingin.
“Tidak, pertempuran ini belum berakhir! Aku ingin bertarung sejati denganmu, masing-masing mengandalkan kemampuan sejati, bertempur di level yang setara!” Teriakan Raja Perang penuh ketidakrelaan, ia menganggap dirinya sebagai nomor satu di dunia dalam kekuatan selevel.
Ye Fan berdiri di tengah galaksi bintang, tak berdebu, ujung jubahnya berkibar seperti seorang dewa yang menyeberang dari dimensi lain. Ia memandang dingin ke arahnya, diam cukup lama sebelum berkata: "Jika kau bersikeras begitu, aku akan memberimu satu peluang."
"Jangan!" Dari kejauhan, Kuda Naga, Singa Emas, Kalajengking Langit dan lainnya berteriak panik.
"Tidak bisa begini!" Yang Yunteng sampai menghentakkan kaki khawatir Ye Fan terjebak dalam siasat dan mengalami celaka besar dari Raja Perang.
Para pemuda juga menunjukkan ekspresi aneh. Ye Fan yang awalnya menguasai posisi superior mutlak, mungkinkah benar-benar ingin mengubah keadaan ini dan melakukan Pertempuran Berdarah?
"Baik! Aku pasti akan membantaimu!" Raja Perang memperlihatkan gigi putih pucatnya seperti binatang buas, berkata dengan suara dingin menusuk tulang.
"Braak!"
Tiba-tiba, formasi magis emas menggema, jatuh dari langit menghabisinya, cahaya bintang tak terhingga berjatuhan bagai lautan luas.
"Kau ingkar janji!" Raja Perang meneriak, menggerakkan lonceng besar di kepalanya untuk menahan serangan.
"Dang……"
Gemuruh lonceng bergema, lonceng ungu bergetar tak terkendali. Tubuh Raja Perang yang baru direkonstruksi kembali terkoyak, seluruhnya berlumuran darah. Dia mengalami cedera parah yang tak terbayangkan.
Di dalam formasi peninggalan Istana Langit Kuno, meski memiliki kesaktian sehebat apapun, tetap tak bisa melawan. Begitu formasi kuno berguncang, matahari, bulan, dan bintang-bintang pun runtuh. Bagaimana mungkin tubuh daging dan darah bisa menahan?
Meski memiliki konstitusi fisik Yang Maha Agung dari klan Cang Tian Ba Xue, tetap tak mampu!
Ye Fan membalas dengan dingin: "Aku selalu menepati janji. Akan kupukul kau sampai tingkatmu merosot, kuhabisi sampai sumber energimu musnah perlahan, hingga kau turun jadi Santo. Saat itu, di tingkat yang sama, akulah yang akan membantaimu!"
“Kau…” Darah memercik dari mulut Raja Perang akibat kemarahan, namun tak bisa membantah. Dialah yang awalnya menekan Ye Fan dengan level tinggi, kini justru ditaklukkan dalam level rendah.
