“Sesungguhnya peredaran Langit dan Bumi pun memiliki akhir; matahari, bulan, dan lima bintang pun mengalami pasang-surut; para dewa suci pun memiliki masa beristirahat…”
Di ruang hampa, lentera perunggu bergoyang lembut menghamburkan cahaya samar. Getaran kitab suci Mahadewa menggema ke segala penjuru, menembus angkasa luar, memurnikan roh jahat, menaklukkan kutuman keabadian.
Ye Fan menyimak Sutra Penyelamatan dengan fokus. Banyak hal terlintas dalam pikirannya. Kitab yang tampak paling tak berguna ini kelak akan bersinar gemilang di masa depan, menjadi senjata ampuh menumpas wabah mayat hidup.
"Sejak zaman mitos, hingga akhir Istana Langit, kemudian masa Kaisar Purba, sampai era Kaisar, satu demi satu Yang Maha Agung bangkit, mendirikan zaman keemasan yang abadi dan gemilang, lalu satu per satu mengalami masa tua, terlalu banyak peristiwa yang terjadi."
"Para Jenderal seperti ini yang memandang sinis sepanjang masa berbagai langit, mana mungkin rela tewas dan jalan spiritualnya musnah? Menghancurleburkan tiga ribu dunia, membalikkan Sembilan Langit, di langit dan bumi, hanya aku penguasa tunggal, tentu tak akan menyerah pada nasib."
"Pada tingkat pencapaian seperti itu, hidup abadi adalah satu-satunya yang mereka kejar, secara alami kemudian terciptalah berbagai metode, hingga kini sebagian mulai terlihat permukaannya."
"Stempel Reinkarnasi, menguburkan diri sendiri di tempat dengan berkah alam tertinggi, semuanya terkait malapetaka mayat, seolah meramalkan sesuatu."
"‘Melintasi ratus juta, dalam kebingungan, tak ada warna di atas, tak ada jurang di bawah, angin dan rawa menembus kekosongan, Vajra mengarungi langit, di langit dan bumi fana, tak ada kegelapan maupun alam baka, tak berbentuk tak berbayang, tak berujung tak bertepi, samudra kosmik nan agung...’"
Sutra Penyelamatan terus bergema, Ye Fan seolah masuk ke kondisi meditasi, mendengarkan maknanya, merenung dalam hati. Semesta sejenak hanya dipenuhi lantunan kitab suci, bahkan dunia bawah pun tampak mengering, tertaklukkan olehnya.
Lentera kuno bergoyang, memancarkan kilatan magis, menyinari Ye Fan bagai tubuh immortal yang suci, rapi tanpa noda, melampaui duniawi di bawah angkasa luar.
Bunga hantu berwajah manusia di ruang hampa gemetar gemetar, hampir layu, lalu mundur perlahan sambil mengeluarkan geraman rendah dewa atau iblis, akhirnya menghilang dalam kehampaan.
Ye Fan teringat satu kalimat dari Sutra Penyelamatan, berbisik: "Jiwa mati ditempa, tubuh hidup diselamatkan, bertahan melalui tribulasi, berputar bersama siklus tribulasi."
Altar Cahaya Suci muncul, menyilaukan dengan sinar pelangi, membuka pintu bintang. Dengan gesit ia menghindar masuk dan lenyap dari tempat ini, seketika kembali ke luar kota reruntuhan.
Makam Kaisar Kuno tak ada yang berani menerobos paksa, karena pasti tak akan kembali. Sekalipun sebagai Master Sumber Langit, mustahil menggerakkan Mayat Kaisar. Hanya dengan kerja sama para pemuda barulah bisa dihancurkan.
Menara Nebula, adalah bangunan berharga yang ditempa dari puing bintang, memancarkan kilau kristalin yang menyeluruh dengan cahaya keperakan lembut, menyimpan kekuatan suci murni.
Terletak di pusat Kota Reruntuhan, tempat ini sangat termasyhur. Cultivator-cultivator kuat senang duduk-duduk di sini. Legenda mengatakan ini adalah rumah makan peninggalan seorang zhun-di.
Dulu, tak seorang pun tahu bahwa orang tua itu adalah zhun-di. Bahkan sang pemanggil kota ini pun tetap bodoh dan bingung. Hingga suatu hari ia wafat dalam meditasi menjadi segenggam abu, di detik terakhir memancarkan helai-helai aura Kaisar yang membuat bintang-bintang bergetar kacau, barulah orang-orang terkejut.
Tentu itu terjadi 110.000 hingga 120.000 tahun silam. Di era manapun, kemunculan seorang zhun-di selalu menjadi peristiwa luar biasa yang mengacaukan langit dan bumi, mengguncang dunia fana.
Di wilayah galaksi manapun, mereka akan disembah. Karena mencapai pencerahan terlalu sulit. Sepanjang sejarah, mereka yang berhasil melangkah sejauh ini tercatat dalam sejarah, bisa dihitung dengan jari.
Semasa hidup tak dikenal, setelah mati barulah orang memahami. Ahli legendaris di masa lampau, beberapa pelindung spiritual, dan para Maha Santo datang untuk mengenang.
Orang-orang mendengar kabar rahasia dari tetangganya. Zhun-di yang rendah hati ini pernah menghela napas pelan dalam kesepian: "Mengapa muncul Wu Shi? Bagaimana bisa sekuat ini?"
Baru saat ini orang sadar, mungkin ini adalah keberadaan tertinggi yang pernah bertarung melawan Wu Shi memperebutkan posisi Yang Maha Agung. Sekalipun legendaris dan mengagumkan, mustahil mengalahkan Kaisar yang membuat dewa-dewa gemetar.
Terlahir di era yang salah, akhirnya hanya bisa berakhir dengan sedih.
Jika tidak, mungkin dia akan menjadi Kaisar. Sayang bertemu Wu Shi yang melawan Langit - fenomena langka sepanjang masa. Terpaksa mengundurkan diri dan menghabiskan masa tua dalam kesendirian di sini.
Ye Fan juga datang karena reputasi. Setelah mengetahui situasi, rasa ingin tahunya membara untuk melihat-lihat.
Sepasang singa batu di depan gerbang telah lapuk dimakan zaman, bahkan ditumbuhi lumut. Tapi tak ada yang berani meremehkan, mengingat ini pernah menjadi kediaman seorang zhun-di.
Gedung Nebula tidak terlihat usang, kilaunya masih tetap terjaga, cahaya bintangnya tak pernah memudar. Saat menaiki tangga batu, orang akan merasakan kekuatan lembut dan ketenangan yang bahkan bisa menyembuhkan luka tersembunyi di tubuh secara instan.
Tentu ada ahli yang meneliti, menyatakan ini bukanlah perangkat spiritual ofensif, bahkan tidak bisa disebut senjata, melainkan bangunan yang sangat baik untuk kesehatan.
Mayoritas pengunjung Kota Xu akan menyempatkan diri berkunjung ke sini.
Ye Fan menapaki anak tangga demi anak tangga, menginjakkan kaki di Istana Giok. Cahaya bintang di dalam gedung membuat seluruh energinya melimpah, tubuhnya terasa ringan. Formasi ruang di sini membuat interior gedung terasa luas, mampu menampung banyak orang.
Gedung Nebula dipenuhi cultivator - ada yang duduk berkelompok tiga lima orang, saling berdiskusi. Kebanyakan pengunjung datang untuk ikut kerumunan, mendengar kabar terbaru atau rahasia dari sesama praktisi.
Ye Fan mencari sebuah meja yang tidak mencolok, minum sendirian sambil mendengarkan percakapan orang-orang dengan tenang. Dari situ dia mengetahui banyak orang penting sedang mempersiapkan eksplorasi ke dunia bawah.
"Makam utama Kaisar Kuno telah muncul. Para penguasa kuat akhirnya tidak tahan duduk diam. Kali ini siapa yang akan mendapat keberuntungan besar?"
"Menurutku ini malapetaka. Sejak zaman kuno, selama masih ada Kaisar yang tidak mau makamnya retak, siapa yang bisa dengan mudah menjarah kuburannya?"
Semua orang berbisik, memprediksi akan terjadi hujan darah dan angin berbau amis. Ini adalah masa penuh gejolak dimana banyak orang mungkin akan berdatangan dan terkubur di sini.
Di masa kini, topik pembicaraan utama tentu tentang makam raksasa dan mayat Kaisar. Banyak tebakan yang berasal dari informasi pelindung spiritual manusia.
"Konon, ini seharusnya Kaisar dari sejarah yang sangat purba. Rentang waktunya mungkin jauh melampaui perkiraan manusia."
Beberapa orang percaya tubuh fisik Kaisar ini mungkin mengalami masalah. Kemungkinan besar tidak mengalami Transformasi Jalan, mayatnya meluncur dan membelah makam hingga terpapar di dunia fana.
"Disebut sebagai makam, mungkin merupakan wilayah kultivasi rahasia yang agung megah, mungkin sangat luas. Kalau tidak, bagaimana mungkin ada sungai kuning yang menjuntai dari sana."
Orang-orang berbisik-bisik.
Ada juga yang menyebut Ye Fan. Pertarungan epiknya melawan Raja Perang memberi pengaruh besar, menjadikannya fokus perbincangan. Banyak yang menduga dia sudah tapi belum menampakkan diri.
Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar dari tangga. Ada yang naik ke lantai atas - hal biasa di tempat ramai.
Namun kehadiran kelompok ini langsung menarik perhatian. Pemimpinnya adalah gadis cantik kelas legenda, bagai dewi yang turun dari langit menaiki istana surgawi, anggun dan transendental.
"Bukankah ini Dewi Qing Shi? Dia datang lagi ke Star Wilderness untuk makam Kaisar?"
"Benar-benar dewi turun ke dunia! Salah satu yang terkuat di kedalaman Jalur Kuno manusia. Bersekutu dengan Kaisar Tian, menembus belasan wilayah emas rahasia, meraih keberuntungan besar yang melawan Langit."
"Dewi Qing Shi termasyhur di jalur kuno, selama tahun-tahun ini telah berkali-kali datang ke Kota Xu demi Makam Kaisar. Kini kemunculannya kembali di tempat ini secara alami dikenali banyak orang, ditambah dengan penampilannya yang legendaris, mustahil tidak mencuri perhatian."
"Dia dijuluki Dewi Turun ke Dunia, di manapun berada selalu menjadi sosok sorotan. Baik kedalaman pengalaman kultivasinya maupun kecantikannya, semuanya tergolong langka di sepanjang jalur kuno."
"Baru ketika dia naik ke lantai atas, orang-orang menyadari beberapa sosok di belakangnya - ada yang berpenampilan menakutkan, ada yang memancarkan ketenangan, masing-masing dengan aura unik yang jelas bukan berasal dari kalangan biasa."
"Mereka adalah para ahli besar di bawah Kaisar Tian. Dua di antaranya adalah... Utusan Suci Kirin dan Utusan Suci Zhu Que. Kehadiran mereka bersama Dewi Qing Shi mengindikasikan kemungkinan kembalinya Kaisar Tian."
"Mereka semua pernah termasyhur di jalur kuno, namun akhirnya takluk di bawah Kaisar Tian. Utusan Suci Kirin dan Utusan Suci Zhu Que merupakan yang paling menonjol di antara mereka."
Dewi Qing Shi berjalan dengan anggun, jubah berharganya memancarkan cahaya keperakan yang terkristal, ringan namun suci. Rambut hitamnya berkibar-kibar, mata jernih bagai permata dan gigi putih berkilau. Ia langsung memilih tempat sunyi untuk duduk.
Beberapa pengikut setia mendekat, hanya pelayan Dewi Qing Shi yaitu Ling'er yang terlihat ceria. Yang lain menjaga ketenangan dan minim bicara.
Meja mereka tak terlalu jauh dari Ye Fan, saling terlihat pandang. Namun sejak masuk kota, Ye Fan sengaja bersikap rendah hati. Tak ingin jadi sorotan, ia menyamarkan wujud aslinya. Sekalipun duduk berdampingan, tak ada yang menyadari kehadirannya.
Tak lama, perhatian orang-orang beralih. Mereka tak lagi memantau rombongan Dewi Qing Shi secara berlebihan, sebab para Pelindung Spiritual bahkan Roh Suci pun telah tiba di Kota Reruntuhan – mungkin saja sedang berada di gedung ini.
“Apakah Santo Bintang Kaisar Terkubur sudah datang? Tak disangka dia berhasil mengalahkan Raja Perang selevelnya, benar-benar di luar perkiraan!” Utusan Suci Zhu Que membuka pembicaraan. Pria muda perkasa ini memiliki sepasang mata phoenix, duduk dengan aura wibawa alami meski dalam keheningan.
“Memang luar biasa. Selain Tuan, hanya dia yang memiliki Sumber Jalan. Namun secara bawaan masih kurang satu tingkat, sehingga tidak mendapat pengakuan dari Sumber Jalan.” Seorang lain menambahkan.
Utusan Suci Kirin dengan postur gagah dan tatapan membeku berkata: “Tuan pernah mengirim utusan untuk merekrutnya, tapi ditolak. Dia malah membunuh para utusan itu. Sifat keras kepalanya memastikan permusuhan abadi.”
“Mereka benar-benar memalukan tuh.” Pelayan ceria Ling'er mengejek, mengingat kejadian yang pernah disaksikannya langsung.
Beberapa ahli besar di bawah Kaisar Tian mempertahankan ekspresi dingin membeku. Di hadapan Dewi Qing Shi, mereka menahan diri untuk tidak membantah.
“Penolakannya terhadap Tuan di masa lampau telah menentukan takdir pertempuran ini!” Utusan Suci Kirin menggumam dengan suara berat.
"Tapi kami terpaksa mengakui, dia benar-benar melawan Langit, memukau bak legenda! Musuh seperti ini jika berkembang, sungguh hal yang mengerikan." Utusan Suci Zhu Que berkata.
Dewi Qing Shi tidak berkata apa-apa, melampaui hal-hal duniawi. Para bawahan ini sangat menghormatinya, tak berani mengganggu. Di saat ini, matanya yang seperti samudra berkilau, tanpa sengaja menyapu sekilas ke arah Ye Fan.
Dalam hati Ye Fan berdesir, apakah wanita ini telah mengenalinya? Jika benar bisa melihat tubuh aslinya, tingkat ketajaman indra keenamnya sungguh terasa menakutkan.
"Dengan kekuatan melawan Langit seperti ini, jika bisa ditaklukkan untuk melayani Tuan, pasti akan mengguncang seluruh Jalur Kuno manusia!" Utusan Suci Kirin bersuara dingin yang mengerikan.
Tiba-tiba, area tangga berguncang. Seluruh Menara Nebula bergetar. Di sana muncul satu sosok, tidak terlalu gagah bahkan kurang berotot, namun menggentarkan jiwa, membuat para pemuda sempat dilanda ketakutan.
Tubuhnya memancarkan aura darah, tak diketahui berapa banyak nyawa yang telah diambilnya. Seolah pernah membantai makhluk hidup, membunuh dewa-dewi, lahir dari lautan mayat dan genangan darah.
Bahkan para Santo pun gemetar ketakutan saat melihatnya. Pria ini bagaikan dewa dan iblis yang menyedot langit-bumi. Tatapannya mengguncang jiwa, namun sekejap kemudian bola matanya menjadi hampa bagai jurang tak berdasar.
Zirahnya menyelimuti tubuh samar-samar. Aura pamungkasnya terasa jelas, seolah pernah membantai puluhan juta makhluk hidup, iblis yang lolos dari neraka dengan merobek belenggu.
"Maha Iblis Gu Huang, dia juga kembali!" teriak seseorang panik.
Saat melangkah, banyak orang terkejut berdiri membuka kursi-kursi. Semua tahu haus darahnya - wibawa agungnya dibangun di atas lautan mayat tak terhitung.
Ia duduk di satu meja. Area sekeliling langsung kosong, tak ada yang berani mendekat.
“Dia juga kembali……” Ekspresi Zhu Que Sheng Shi dan yang lain berubah masam. Ini adalah Iblis Besar paling mengerikan yang berhasil memporak-porandakan Jalan Kuno hingga runtuh, benar-benar membuat merinding.
