Yi Qi Hua San Qing, tidak digunakan oleh satu orang saja, melainkan beberapa orang secara bersamaan, membuat kekuatan tempur bertumpuk berlipat ganda. Dapat dikatakan pertempuran langsung berbalik dalam sekejap.
Bagai sekumpulan naga dan harimau yang baru muncul. Kekuatan Ye Fan tak perlu diragukan lagi, semua yang hadir menyaksikan. Siapa di ruangan ini berani mengklaim bisa mengalahkannya? Pang Bo juga luar biasa kuat. Begitu tiba langsung menghajar Pemakan Logam dengan lengan sebesar paha orang biasa, hampir mematahkan satu lengan makhluk itu.
Kuda Naga bukan jinak. Berdiri tegak dengan dua kaki belakang menyentuh tanah, ia berputar-putar menggunakan Jurus 'Gerak' untuk mencari celah serangan. Tiba-tiba, dengan gerakan tak terduga, ia melancarkan tendangan belakang yang sukses menghancurkan seorang penguasa muda sampai remuk.
Korban mati dengan mata terpejam, tengkorak retak berantakan. Roh primordial yang terbelah mengaum marah sebelum akhirnya berhamburan tertiup angin. Tak ada kematian yang lebih memalukan daripada tewas diinjak kuku seekor kuda.
Di pertempuran pembuka, Kuda Naga justru menjadi yang pertama mencetak prestasi.
"Dalam 20 tahun ini, ia terus mengolah Jalan, akhirnya berhasil melebur sebagian kristal warisan yang diberikan leluhur kuno. Kekuatannya meningkat sehingga bisa memerintah suatu wilayah."
Yang paling mengejutkan adalah si kecil, Burung Phoenix Petir ini sungguh dahsyat. Matanya sejernih kristal, tapi saat bertarung sungguh tak kenal ampun.
Ia bagaikan phoenix suci melayang di angkasa, seluruh tubuhnya diselimuti kobaran api emas yang berkobar. Di tempat itu, seorang penguasa muda terkuat langsung terbakar. Dengan cuitan halus, ia memuntahkan helai-helai rantai prinsip suci yang langsung memancung rivalnya.
"Memang pantas disebut burung ilahi langka yang pernah memakan Bunga Dewa Siluman!" Bahkan Ye Fan terpaksa mengakui, makhluk berbulu imut di masa lalu kini tampil begitu perkasa.
Pang Bo tak tinggal diam. Tubuh Pemakan Logam remuk akibat hantamannya. Bersama bentuk Jalan-nya, mereka maju serempak bagai menara besi. Otot-otot kecokelatannya yang kokoh itu langsung menyobek lawan lainnya!
Di sisi lain, Ji Ziyue mengerang dengan lirih, menari seperti dewi Guanghan dengan pakaian ungu yang berkibar. Tubuhnya yang lentur melayang di atas air, mengaitkan pecahan fundamental dewa-iblis dan energi kehidupan dari situs kuno ini untuk menekan para pemuda di depannya.
Secara bersamaan, helai-helai energi dewa-iblis disalurkan ke dalam tubuh Ye Fan, Pang Bo, Kuda Naga, dan lainnya. Efek saling mengimbangi ini memainkan peran krusial.
Tubuh asli Ye Fan yang menyerang Sanak Tiga Ular Emas justru membuatnya dikepung. Ketika wujud Jalannya datang membantu, aliran energi pun terhalang.
Namun dia tidak terpojok berkat bantuan Pang Bo dan Ji Ziyue. Di bawah kakinya, pola sumber langit menyebar memancarkan cahaya emas yang mempesona.
"Brak!"
Hampir seketika setelah maju, tubuh seorang lawan meledak. Di bawah seni sumber Tong Tian Ye Fan, tubuh itu remuk menjadi puluhan bagian dan mati mengenaskan.
“Aktifkan peta formasi dan bunuh dia!” Jin She Da Langjun berkata dengan dingin, sangat tegas, tidak lagi menyimpan apapun, langsung ingin menyatukan empat diagram formasi Tengshe.
“Cis!”
Dua aliran energi chaos menyembur dari ubun-ubunnya, menyelubungi dua sudut formasi. Satu sudut memang miliknya sendiri, satunya lagi peninggalan Jin She Er Langjun yang telah terjepit.
Di sisi lain, Jin She San Langjun yang hampir terjerumus dalam situasi berbahaya wajahnya menjadi mengerikan, energi chaos di kepalanya menyembur ke langit, mengaktifkan peta formasi untuk menekan Ye Fan.
Lao Si juga demikian, hampir haus darah, mata merah menyala, memancarkan aura pembunuhan yang menggila, meluncurkan sudut keempat formasi dengan kengerian yang tak tertandingi.
Empat sudut formasi bergemuruh bagai guntur, dikelilingi kilatan cahaya era pembelahan langit-bumi, disertai hempasan energi chaos. Ini adalah senjata pemusnah massal peninggalan leluhur kuno klan Tengshe.
Dua tiga puluh tahun lalu, empat pangeran muda Suku Ular Emas pernah menggunakan ini untuk melawan Maha Santo tanpa berada di posisi inferior, bahkan hampir membunuh Naga Abu-abu.
Ye Fan mengulurkan tangan kanannya, telapak tangan dan jari-jarinya menghadapi langit tinggi. Di sana, empat sudut peta formasi telah menyatu dan hendak menindas ke bawah hingga langit runtuh bumi terbelah. Tapi justru dia maju menghadapinya.
Kabut chaos bergulung-gulung. Para Yang Muda nan dingin yang Maha Agung lainnya berubah wajah pucat, segera memahami ini adalah senjata leluhur klan Tengshe yang akhirnya digunakan!
Namun, pada detik ini, pangeran besar berwarna emas pun berubah wajahnya. Akhirnya ia mengetahui mengapa adiknya tewas dalam perang - meski memiliki Diagram Formasi Tengshe, tetap belum mampu.
Telapak tangan kanan Ye Fan yang mengalami beban luar biasa justru sedang memancarkan cahaya hijau. Di sana terdapat sebuah benda yang telah melebur bersama daging dan darah telapak tangannya, sangat mengerikan. Meski wujud aslinya belum terlihat, benda ini sama sekali tidak takut pada Diagram Formasi Tengshe.
Ini membuat Jin She Da Langjun tertegun, dalam sekejap berbagai pikiran melintas. Indra keenam terkuatnya menyebar, seketika seluruh tubuhnya bulu kuduk berdiri tegak, hampir merinding ketakutan.
"Mundur, mundur cepat-cepat!" Jin She Da Langjun meneriakkan perintah, memanggil kedua adiknya dengan panik sambil sendiri lebih dulu bergerak.
Dengan persepsi tajamnya, ia menyadari bahwa Diagram formasi Tengshe yang telah bersatu justru menunjukkan secercah rasa takut terhadap telapak tangan kanan Ye Fan yang memancarkan cahaya hijau. Hal ini benar-benar di luar akal sehat.
Tentu saja ini adalah kendi perunggu hijau yang tak lengkap. Ye Fan belum bisa mengoperasikan atau mengaktifkannya - setidaknya dalam kondisi Raja Suci saat ini belum mampu. Hanya ketika kendi tersebut merasakan tekanan dahsyat, barulah ia akan terbangun.
Tak diragukan lagi, Diagram formasi Tengshe sebagai artefak kuno ini mampu memberikan tekanan sedemikian rupa. Terdapat aura energi pembelah langit-bumi dalamnya, konon mungkin berasal dari era mitos.
Tak ada yang menyangka, Jin She Da Langjun justru mundur dan memanggil kedua saudaranya untuk kabur. Ini di luar logika.
Padahal Diagram formasi Tengshe baru saja aktif kembali. Senjata maut kelas ini bahkan ditakuti oleh Maha Santo zaman sekarang. Jika tidak disegel, kekuatannya akan benar-benar melawan Langit.
Beberapa memprediksi, mungkin ini adalah senjata zhun-di yang disegel.
Namun di tengah keunggulan strategis seperti ini, saat peta formasi mulai menekan, Jin She Da Langjun justru mundur cepat bagai melihat hantu. Ini tidak masuk akal.
Selain itu, keempat sudut formasi terpisah. Jin She Da Langjun memanggil kembali dua sudutnya, tak berani menurunkan serangan. Seolah takut mereka akan hancur.
Ye Fan menghela napas dalam hati. Jin She Da Langjun memang mengerikan. Musuh yang luar biasa ini memiliki indra keenam yang tajam. Firasat akan bahaya yang mengancam menunjukkan naluri bertahan yang menakutkan.
"Empat Junjungan Ular Emas" patuh total pada perintah kakaknya, mundur sekejap. Hanya "Sanak Tiga Ular Emas" yang sedikit ragu-ragu. Keterlambatan inilah yang membuatnya tak sempat kabur.
"Braak!"
Telapak tangan kanan Ye Fan memancarkan cahaya hijau keemasan, menepuk sudut diagram formasi. Ternyata Diagram Formasi Tengshe melesat sendiri ke angkasa.
"Ini..." Sanak Tiga Ular Emas tertegun, lalu melesat cepat ke langit.
Bagi orang lain, dia tampak mematuhi perintah kakaknya untuk menjauh. Hanya dia sendiri yang tahu: sebenarnya dia sedang mengejar diagram formasi. Mengapa? Ilustrasi kuno Tengshe ini ternyata sedang ketakutan!
Ye Fan tersenyum sinis. Tubuhnya berubah menjadi bayangan samar yang menerjang ke depan, dalam sekejap menyusul Sanak Tiga Ular Emas.
Saat Diagram Formasi Tengshe bubar, kendi kuno yang rusak parah yang dilebur dalam telapak kanan Ye Fan memudar. Aura energi pamungkas yang baru muncul itu lenyap lagi. Sungguh sikap yang sangat tenang.
Kendi ini tidak akan bangun jika tidak diganggu.
Ye Fan sendiri cukup kuat untuk membunuh tiga pangeran emas, telapak tangan raksasanya menghantam seperti gunung emas yang roboh.
"Saudara, mengapa kau menarikku? Kembalilah membunuhnya!" Tiga pangeran emas berbalik menghadapi musuh, darah Konstitusi Suci manusia benar-benar membuatnya tergoda, kebencian memenuhi hatinya.
"Cepat pergi!" Jin She Da Langjun meneriakkan perintah.
"Terlambat!" Ye Fan menyeringai dingin. Kendi hijau tadi telah mengusir kakaknya, kini tak ada yang bisa menyelamatkan sang adik.
Dentuman Tinju Enam Jalan Samsara menggema. Pada detik ini, Ye Fan melancarkan delapan belas pukulan beruntun yang semakin dahsyat. Sekeliling musuh yang menyerbu, upaya putus asa sang pangeran emas - semuanya sia-sia belaka.
"Braak!" Kekuatan pukulan mengerikan sebanyak delapan belas kali - betapa luar biasanya ini? Padahal dulu, satu pukulan Ye Fan sudah cukup untuk membunuh musuh besar!
"Ah…"
"Ah..." Sanak Tiga Ular Emas menjerit kesakitan, langsung dihancurkan. Selain dirinya, seorang lagi tersapu riak energi ini dan meledak hancur di tempat.
"Saudara, selamatkan aku!" Roh primordial Sanak Tiga Ular Emas melesat ke udara, berusaha melarikan diri.
Namun Ye Fan menyambar dengan garang, merobeknya menjadi dua bagian dengan kekuatan penuh, membuat jiwa dan raganya tercerai-berai.
Taktik ini membuat semua orang terpana. Di hadapan publik, seekor Tengshe perkasa diluluhlantakkan, membuat semua yang menyaksikan gemetar dari ujung rambut sampai ujung kaki, rasa takut mereka semakin menjadi-jadi.
"Saudara Ular Emas, apa maksudmu ini?" Banyak yang kesal. Awalnya jelas merupakan peluang emas, namun Diagram Formasi Tengshe justru ambruk.
"Ah..." Sanak Empat Ular Emas meraung pilu, matanya memerah bagai kesurupan. Ia hendak menyerbu sambil mengutuk: "Konstitusi Suci manusia! Aku akan membunuhmu!"
Jin She Da Langjun menggenggam erat lengannya, wajah muram bak air, tidak mengucapkan sepatah kata pun, menatap tajam tangan kanan Ye Fan dari kejauhan. Di arah lain, Sang Gu juga mengerutkan alisnya, baru saja ia merasakan sesuatu yang mengerikan.
"Bunuh!"
Tubuh asli dan avatar Ye Fan bersama-sama menggunakan teknik sumber energi, menggemparkan langit dan bumi. Seluruh area pegunungan diterjang kilatan cahaya, berubah menjadi tanah dewa yang berkilauan.
"Braak!"
Jin She Da Langjun menyerbu mendekat, saling bertukar serangan telapak tangan secara telekinetik dengan Ye Fan, lalu terlempar ke belakang. Bola matanya membelalak, ekspresinya mengerikan—ternyata sedang mencoba merasakan aura energi lempeng tembaga hijau tadi.
"Bergerak!" Dengan ketegasan, ia langsung menyambar ke langit jauh, bahkan dendam pembunuhan adiknya pun diabaikan, memilih bersembunyi dan menahan diri.
Ye Fan menghela napas pelan. Sungguh ia berharap Jin She Da Langjun tetap tinggal, memanfaatkan Diagram Formasi Tengshe mereka untuk memaksa lempeng tembaga hijau menunjukkan kekuatannya, lalu menghancurkan total semua orang.
Sayang sekali, setelah Jin She Da Langjun memanggil peta formasi empat sudut, dia langsung menyobek langit dan menghilang bersama Pangeran Keempat serta Pemakan Logam.
Seorang pemimpin besar pergi, mustahil bagi yang lain untuk terus bertarung karena kekuatan tempur menyusut drastis, semua melarikan diri.
"Bunuh……"
Ini berubah menjadi pembantaian timpang, tulisan rune emas berkedip, Ye Fan menggunakan teknik sumber energi untuk menstabilkan Qian Kun, Pang Bo membunuh dua musuh sambil berjalan berlumuran darah.
Ji Ziyue menjerat beberapa orang, bahkan menunjukkan dominasi yang tak terduga, seorang gadis licik yang tak disangka memiliki kekuatan sehebat ini.
Pada akhirnya, Sang Gu menggunakan sebuah senjata leluhur untuk menyobek langit dan menghilang.
Semua orang lainnya tumbang, dibantai habis oleh Ye Fan, Pang Bo, dan Kuda Naga, darah segar berhamburan menodai tempat ini seperti neraka.
"Perlu diketahui, ini semua adalah Yang Muda nan dingin yang Maha Agung, tapi akhirnya kalah telak. Belasan orang dikalahkan oleh beberapa orang saja, mayat berserakan, tulang-belulang tercecer, situs kuno ini berlumuran darah, sungguh mengerikan sampai membuat bulu kuduk berdiri."
"Yang Maha Agung, di antara Langit dan Bumi cuma ada satu!" Barisan pegunungan bergemuruh menanggapi.
"Mantap! Kalau ada rombongan lain datang lagi lebih bagus, babat habis!" Pang Bo merasa baru pemanasan, masih belum puas.
Kuda Naga juga penuh kesombongan. Mereka cuma berapa orang? Tapi bisa mengalahkan sekelompok Yang Muda nan Agung yang berasal dari berbagai wilayah kuno berbeda, masing-masing luar biasa kuatnya.
Hanya Kedua belas Santo yang murung. Level mereka belum cukup untuk turun tangan membunuh musuh, cuma jadi pemirsa.
"Kalian akan dapat giliran. Bagi Santo yang punya ribuan tahun umur, tertinggal beberapa tingkat kecil tak berarti apa-apa. Masih banyak waktu untuk mengejar." Kata Ye Fan.
Dia tentu berani mengucapkan kata-kata seperti ini. Kini ada pohon Bodhi yang memungkinkan Kedua belas Santo bermeditasi di bawahnya, cepat atau lambat mereka pasti bisa menembus kebuntuan masing-masing.
Ye Fan melangkah maju, memandang siluet samar yang indah itu.
Jubah ungu berkibar, rambut indahnya menari lembut. Matanya bagai permata hitam yang jernih bercahaya, Ji Ziyue memancarkan kebijaksanaan puitis yang adidaya. Sudut bibirnya melengkung dengan senyuman tipis yang memesona.
"Zi Yue." Ye Fan membuka percakapan, memanggil namanya dengan lembut. Seratus tahun telah berlalu sejak perpisahan mereka, pertemuan kembali ini justru terjadi di seberang galaksi.
