Di Domain Immortal, Maha Santo sedang menyerbu gerbang. Pertempuran kota yang megah akan dimulai, melibatkan duel epik antara senjata Kaisar zaman kuno!
Sementara Makam Dewa-Iblis menjadi milik para Yang Muda nan dingin yang Maha Agung dari berbagai wilayah kuno. Mereka yang merasa tak mampu bersaing dengan Maha Santo maupun cultivator pemegang senjata Kaisar purba, memilih bertapa di zona ini. Kini badai konflik mulai mengamuk!
Ye Fan mencari pencerahan, sementara para pemuda bergerak melakukan penumpasan.
Pertunjukannya dalam pertempuran masa lampau terlalu mengejutkan, ditambah pohon Bodhi yang ketahuan, mustahil tak membuat orang menjadi gila-gilaan.
Kuda naga meringkik panjang, seluruh tubuhnya memancarkan kilauan cahaya. Menginjak kehampaan tanpa riak, teknik 'Gerak' dari Sembilan Rahasia mencapai puncak kesempurnaan. Bergulat dengan seorang penguasa pamungkas, berubah menjadi berkas cahaya yang melesat dalam kecepatan ekstrem.
Makhluk ini merupakan Roh Suci spesial yang terbentuk dari energi Langit-Bumi. Kekuatan alamiahnya dahsyat, mewarisi pengetahuan leluhur kuno, melalui puluhan tahun mengkristalkan kekuatan Dao hingga saat ini mencapai tingkat pamungkas.
"Kuda menginjak burung terbang!"
Kuda naga meneriakkan mantra, seluruh sisik naga-nya mengembang. Keempat kakinya menyatu, saat menghempas meledakkan ruang angkasa. Ini adalah Langkah Menginjak Langit - burung yang diinjak bukan sembarang unggas, melainkan Zhu Que sang Burung Api.
"Teknik besar ini mengandung makna mengejutkan. Pertama, menunjukkan kecepatan luar biasa klan Longma. Kedua, menunjukkan kekuatan serangan yang menggemparkan dunia - bahkan ingin menginjak Zhu Que dari surga! Betapa terbaliknya langit ini?"
Musuh Longma sangat kuat - seekor rusa suci berwarna ungu dengan kekuatan tak terbatas dan kecepatan luar biasa. Tapi saat ini, Raja Rusa Suci ketakutan, tak bisa menghindari empat kaki yang menghujam!
Selain itu, ada getaran dahsyat yang membuat jiwanya gemetar, seolah menghadapi binatang suci tertinggi dari surga, ingin bersujud takluk.
"Brak!"
Kuda naga menginjak Zhu Que. Empat kakinya menghantam, membuat matahari-bulan dan gunung-sungai bergetar, bagai alam semesta hancur. Darah muncrat, rusa suci tak mampu melawan. Tulang-tulangnya patah berantakan, daging dan darah beterbangan.
"Yang Mulia bangkit, siapa berani menantang?" Setelah meraih kemenangan, Longma berpose seperti ahli legendaris, berdiri tegak dengan sikap arogan.
Sesaat hening, tempat ini tiba-tiba bergemuruh, teriakan perang menggema!
Sekelompok orang menyambar ke depan, tak seorang pun legawa. Artefak kuno dan perangkat spiritual berhamburan bagai langit runtuh, menghantam Kuda Naga. Jika kena, pasti jadi lumpur darah dan serpihan tulang.
Banyak penguasa kuat bergantian menyerbu. Pang Bo dan Ji Haoyue terpaksa turun tangan, membantu mengusir musuh, menghalangi langkah mereka. Terutama jangan sampai mereka mendekati pohon Bodhi dan Ye Fan di pusat area.
Tapi jumlah manusia sungguh terlalu banyak. Proses pencerahan Ye Fan menimbulkan kegaduhan hebat, menarik perhatian semua orang di zona ini. Hampir semua Yang Muda nan dingin yang Maha Agung berdatangan.
"Ji Haoyue di sini! Siapa berani melawan?!" teriaknya. Di belakangnya, lautan giok menggila. Senjata yang masuk tadi sudah hancur tercerai-berai, berubah jadi tembaga bekas dan besi lapuk.
Di atas kepalanya, bulan purnama bersinar suci menyapu segala arah. Tak ada yang bisa bertahan. Bahkan beberapa perangkat spiritual Raja Suci retak, hancur di angkasa.
"Raja Dewa berdiri sendiri di depan, menghadapi para pahlawan, menunjukkan sikap satu pasukan memblokade gerbang yang tak tertembus!"
"Hanya Divine Body biasa yang belum mencapai puncak tertinggi Santo Raja, berani seperti belalang menghentikan roda kereta, tidak tahu diri." Tiba-tiba suara ledekan dingin bergema.
Banyak orang membuka jalan, memperlihatkan sang pembicara - Jin She Si Lang Jun. Ia melangkah maju dari kerumunan, berdiri di samping Jin She Da Lang Jun, wajahnya dingin membawa nuansa kekejaman dan kedinginan emosional.
Seperti masa lalu, wujudnya tetap tubuh ular sepanjang 1 zhang (≈3.3m) dengan diameter sebesar tong kecil, seluruh tubuhnya berkilau bagai emas tuangan yang memancarkan aura energi berbahaya. Tatapan matanya yang mengerikan menembus barisan manusia, menatap tajam Ye Fan di belakang dengan penuh kedengkian.
"Kukira siapa, ternyata Si Ular." Long Ma bersuara lantang tanpa tedeng aling-aling.
"Raja Dewa Ji Haoyue memiliki aura berwibawa yang takkan terlibat perdebatan kosong, tapi Longma selalu menjadi tipe yang tak mau dirugikan, bahkan dalam hal ucapan pun harus langsung membalas."
"Kakak kedua dan kakak ketigamu rasanya cukup enak."
Perkataan Longma ini nyaris membuat paru-paru Jin She Si Langjun meledak, matanya hampir pecah memancarkan sinar darah, kebenciannya mencapai puncak. Bahkan Jin She Da Langjun yang biasa menyembunyikan emosi, wajahnya berubah gelap menyeramkan.
"Ngapain melotot? Tahu kami sudah habiskan sup ular, mau mengirim daging lagi?" Longma mengejek. Memang mulutnya sangat tajam dan menyebalkan, cukup membuat api kemarahan mengamuk di ubun-ubun dan nafas tersekat.
"Aku bunuh kau!" Jin She Si Langjun mengaum.
"Siapa takut siapa! Dengan satu pukulan kuku, Yang Mulia bisa menghancurkanmu sepuluh kali, terus merebus sup ular!" Longma berhadapan bagai pedang dengan sarungnya, kedua mata besar bagai genta tembaga memancarkan sinar jahat.
"Jin She Da Langjun" berwajah dingin, menyapu sekilas adik bungsunya, seketika menghentikan langkahnya, lalu berkata kejam: "Bunuh!"
Pada tingkat kultivasinya yang hanya selangkah lagi menjadi Maha Santo, kemampuannya sudah mengubah takdir. Seolah enggan merendahkan diri bertindak langsung, atau mungkin masih waspada terhadap "kendi perunggu hijau" yang belum muncul.
Di belakang mereka, banyak penguasa kuat mengawasi pohon Bodhi dengan niat memilikinya. Kini sang komandan memberi perintah, semua orang langsung merespons.
Teriakan perang menggema, Pertempuran Berdarah akan dimulai. Para pemuda cultivator bersaing menyerbu pohon Bodhi dan Ye Fan.
"Siapa berani melangkahi batas larangan sejengkal!?" Ji Haoyue menggelegar.
Situasi kritis memicu kegelisahan. Ye Fan sedang dalam puncak proses pencerahan batin. Gangguan sekarang akan membuat tiga puluh tahun kerja kerasnya hangus dengan konsekuensi tak terbayangkan.
Ji Haoyue berdiri tegak di pusat arena, menyapu pandangan ke semua orang. Divine Art of Heavenly Deduction diaktifkan, menangkap setiap helaan nafas pertempuran, menganalisis kekuatan dan kelemahan dalam pertarungan ini. Setelah itu, dia bertindak dengan tegas.
"Braak!" Suara menggelegar. 3.000 sosok dewa-iblis muncul mengaum di belakangnya, seolah hendak menghancurkan Sembilan Langit!
Itu adalah bayangan bagai Gunung Iblis yang menjulang, samar-samar tapi kokoh berdiri. Medan energi intimidatifnya menekan, 3.000 tulisan rune berkedip serempak, seolah menerobos ruang-waktu dari era mitos.
Brak! Brak! Brak! Tiga sosok manusia tertembak oleh 3.000 dewa-iblis ini. Tubuh mereka patah berkeping, darah mengalir deras, terjatuh dari ketinggian, lalu berdebam masuk ke dalam fenomena aneh "Lautan Mengapungkan Bulan Purnama" milik Raja Dewa.
Mereka remuk seinci demi seinci. Tiga penguasa muda yang pernah berjaya di wilayah masing-masing akhirnya hancur total. Jasad mereka berubah menjadi aliran energi primordial, ditelan oleh lautan biru itu sampai tak tersisa.
Raja Dewa Ji Haoyue tampil keren banget dengan aura yang menyala-nyala, berdiri sendiri di depan untuk menghadang semua orang. Situasi kacau langsung hening seketika.
"Apa yang Tuan-tuan tunggu? Serbu dan cabut pohon pusaka itu! Cuma ada Divine Body menghalangi, apa artinya?!" teriak seseorang yang jelas-jelas tidak rela.
Pohon Bodhi tertanam di depan - ini setara dengan obat keabadian pohon kehidupan di domain immortal. Banyak Maha Santo berperang mati-matian demi mendapatkannya. Kini di sini ada sebatang setara kelasnya, bedanya tidak ada kekuatan besar penjaga seperti di domain immortal, juga tidak ada Formasi Pembunuh Mahadewa Lingbao. Pemiliknya sedang mencari pencerahan dalam keadaan abadi, bisa diabaikan. Keberuntungan besar menunggu untuk direbut!
Para pemuda lebih mudah membunuh Ji Haoyue dan Kuda Naga daripada menghadapi senjata Kaisar purba Jalan Tertinggi. Kesenjangan kekuatan bisa diukur dengan unit 10.000 kali! Bagaimana bisa melewatkan ini? Kesempatan tidak datang dua kali!
“Yang punya nyali ikut aku!” Beberapa cultivator yang merinding dipanggil, maju menerjang untuk menaklukkan ujian ini, merampas pohon Bodhi, dan membunuh Ji Ziyue cs.
“Kalian pikir kami mudah ditindas?! Hantu dan dewa semua berani datang?! Pang Bo akan membuat kalian paham: Lewat sini harus bayar dengan pengorbanan darah!” Tubuhnya menjangkau langit-bumi, aura monster bergulung-gulung. Denting pedang menggelegar di belakangnya. Sembilan pedang immortal muncul melintang di langit biru.
“Bunuh dia!” Para pemuda maju berusaha menyapu lewat.
“Phoenix Mengguncang Sembilan Langit!” Pang Bo menderu.
Sembilan pedang immortal berpendar warna berbeda, memancarkan sembilan kilatan magis yang membuat matahari-bulan-bintang memudar. Seperti sembilan bulu phoenix gemilang yang membelah Langit dan Bumi.
“Brak!”
Darah beterbangan, dalam cahaya berkilauan sembilan pedang immortal, siluet-siluet samar terus-menerus tercabik-cabik. Ada kepala kecil melambung, badan atas terpisah dari pinggang, ada yang terbelah sempurna menjadi dua bagian, diiringi genangan darah yang menyembur deras.
Sembilan pedang immortal itu menyatu dengan tubuh fisik Pang Bo, bagai sembilan bulu phoenix yang menyala-nyala, mempesona dengan gemerisik "Syuush"! Seluruh wujudnya laksana burung phoenix suci bangkit dari nirwana menjulang ke langit!
Ini adalah Teknik Pembunuhan yang mengerikan legendaris. Beberapa orang langsung ditembak mati di tempat, membuat penguasa-penguasa lain terpaku gentar, menghentikan langkah mereka.
Tak ada manusia yang tidak takut mati, hanya tingkat ketakutan berbeda-beda. Saat menyadari ancaman maut pasti datang, siapa berani maju? Tak ada yang mau jadi pionir pertama.
Pang Bo terengah-engah. Seni rahasia ini menghabiskan energi luar biasa, hampir mengeringkan seluruh tenaganya. Satu serangan ini lebih melelahkan dan mengerikan daripada bertempur puluhan ribu ronde.
"Pertempuran yang seharusnya sengit, dikonsentrasikan olehnya menjadi satu serangan penentu. Andai tadi dia tidak berhasil menghalangi, situasi akan berbalik - sekali benturan langsung dibelah tubuhnya!"
Pang Bo rela mengorbankan segalanya. Jejak darah terlihat jelas di hidung dan mulutnya, namun tubuhnya tetap tegak. Dalam satu pertempuran dia membunuh beberapa musuh. Dadanya naik-turun keras sambil mengeluarkan papan peti mati dan mulai mengunyahnya grakk-grakk.
Suasana terasa aneh, semua orang kaget sekaligus terkejut.
"Braak!"
Tiba-tiba, Jin She Da Langjun bergerak. Seperti Sang Iblis Agung yang perkasa baru muncul, baru melangkah langit runtuh dan bumi terbelah. Dia berniat membunuh Kuda Naga, Ji Haoyue dkk. Kekuatannya hampir menyamai Maha Santo, menguasai puncak Sembilan Langit Raja Suci dengan aura menggentarkan!
Empat penjuru berguncang. Beberapa aura energi kuat lainnya yang tertekan ikut menerjang ke langit, maju bersamaan. Jelas perebutan keberuntungan besar ini tak ada yang mau mengalah, semua ingin memonopolinya.
"Braak!" Jin She Da Langjun mengeluarkan lengkingan ringan dari mulutnya, memuntahkan sebuah peta formasi diagram Tengshe yang utuh sempurna. Tak hanya menyasar Ji Haoyue dan kawan-kawan, tapi juga mengintimidasi para pemuda.
Semua orang berubah wajahnya. Kekuatan mematikan peta formasi ini terlihat jelas, kemungkinan besar merupakan senjata zhun-di. Meskipun mungkin telah disegel, tetap menimbulkan rasa takut.
Ji Haoyue melangkah maju. Dari ubun-ubunnya memancar cahaya terang yang menembus lapisan awan, menembus cakrawala. Sebuah cermin kuno terbang keluar, bertuliskan kelapukan zaman dan memancarkan kesan hidup yang penuh liku-liku.
Seberkas aura Kaisar menghilang sekejap!
"Apa?!" Para hadirin tertegun. Mungkinkah ini senjata Kaisar? Rombongan pemuda terus-terusan terlempar mundur.
Sayangnya, cermin ini hanya memancarkan aura kekaisaran samar yang dengan cepat terkompresi internal, tak muncul lagi. Namun tekanan energi dahsyatnya telah membuat semua orang terkejut.
"Ini bukan artefak terlarang dengan cap aura Kaisar, melainkan replika Cermin Ruang Hampa yang ditempa oleh leluhur kuno Putra Kaisar di masa lalu." Ji Ziyue berkomunikasi melalui telepati, menjelaskan pada Pang Bo dan Kuda Naga.
"Bunuh!"
Ji Haoyue menggerakkan replika Cermin Ruang Hampa, bertarung habis-habisan dengan Jin She Da Langjun. Pada titik ini, fokus pertempuran telah beralih ke duel antara cermin pusaka dan Pola Ular Terbang Tengshe.
"Tuan-tuan jangan menunggu lagi! Lihat pertahanan apa lagi yang mereka punya, serang!" teriak yang lain.
Perang campur pecah, percikan darah membentuk bunga di udara. Lokasi ini menjadi medan pertempuran paling memilukan, bahkan Ji Ziyue dan Titik Kecil sampai berlumuran darah di jubah Dewa mereka dalam pertarungan habis-habisan.
"Braak!"
Ujung jubah Ji Ziyue berkibar-kibar, mengait energi primordial dari Puncak Dewa-Iblis untuk mengisi ulang kekuatan sekutu, mempertahankan kondisi puncak mereka.
Seseorang menerjang ke arahnya, namun justru mengalami gelombang energi kehidupan bak gunung dan lautan. Ini adalah bencana energi yang lebih parah daripada langit runtuh, menekan orang itu seinci demi seinci hingga hancur menjadi lumpur darah dan remukan tulang.
Xiao Bu Dian mengeluarkan suara cuit...cuit, terlihat lemah dan polos. Tapi bulu emas magisnya menyapu kilatan keemasan seperti 10.000 panah melesat, membuat beberapa Yang Maha Agung muda mengalami cedera parah yang tak terbayangkan.
Semua orang serbu maju dengan serangan gila-gilaan. Bukan cuma Santo Raja biasa, ini para penguasa pamungkas yang bercita-cita di Jalan Kaisar. Sekuat Pang Bo dan Kuda Naga pun dalam sekejap terluka, karena terlalu banyak lawan. Seluruh tubuh mereka berdarah.
"Hehe..." Empat Junjungan Ular Emas tertawa dengan suara serak, membawa beberapa orang menghindari kerumunan penari perang campur, langsung mendekati pohon Bodhi yang tidak jauh.
Dia bukan cuma ingin merebut pohon pusaka itu, tapi juga berniat langsung menghabisi jenius, membuat Ye Fan tumbang dan terjepit di sini.
"Apa itu Yang Maha Agung penakluk langit? Yang bertahan hiduplah yang nyata. Konstitusi Suci manusia, meski kau punya kemampuan luar biasa dan konstitusi fisik fenomenal, apa gunanya? Sekalipun berkemampuan Tong Tian, semua tak ada artinya! Kau tak punya kesempatan! Berusaha mencari pencerahan di saat seperti ini, tak bisa bangun - inilah takdirmu. Akan kuantarkan ke perjalanan terakhir!" Empat Junjungan Ular Emas tersenyum dingin, suaranya membuat merinding, penuh dengki jahat dan kebencian. Ia melangkah mantap ke depan, bersiap melakukan TINDAKAN KEJAM untuk menembak mati Ye Fan.
Dari jarak ratusan zhang, ia memuntahkan satu paku Tengshe hitam legam yang mengerikan, bersinar dingin. Awalnya sehalus bulu sapi, namun sekejap mata membesar menjadi sepanjang satu zhang, bagai tombak hitam terkutuk yang melesat ke tengah dahi Ye Fan.
Ini adalah serangan mematikan licik. Empat Junjungan Ular Emas melakukan serangan gelap tanpa memperdulikan kesantunan, bertekad menyingkirkan Ye Fan dengan segala cara, tak memberi kesempatan menyempurnakan misinya, membuatnya mati penuh penyesalan.
"Meneriakkan..."
Tiba-tiba, suara lengkingan bergema, mengguncang setiap orang di medan perang hingga darah dan qi mereka bergolak, seluruh tubuh limbung tak stabil, mundur tersandung.
Aura darah keemasan yang sebelumnya menyembur dari ubun-ubun Ye Fan membentuk sosok maya bagaikan dewa atau iblis, melepaskan diri dari puluhan ribu tulisan rune, lalu meluncur turun dengan kekuatan suci yang perkasa.
Ini bukan tubuh asli. Bayangan tanpa roh primordial itu terus-menerus menguji semangat tinju tak tertandingi. Saat ini justru mengandung kemauan seni bela diri terkuat, mengembangkan Tinja Kaisar yang menyapu penuh kesombongan ke seluruh wilayah di alam semesta. Cahaya emas bergelora, memperlakukan Jin She Er Lang Jun layaknya tulisan rune dewa-iblis, menghantamnya untuk menyempurnakan semangat tinju.
Raungan raksasa itu mengguncang mereka di bawah hingga beberapa orang memuntahkan darah dari mulut. Dua di antaranya bahkan Immortal Platform-nya langsung retak, lalu tubuh mereka meledak, dihabisi oleh teriakan penghancur di tempat.
Semua orang terkejut, seluruh yang hadir terdiam sejenak!
Seberapa kuat kemauan seni bela diri ini? Jalan dan metode apa yang sedang dikembangkan Ye Fan? Ini bahkan mencapai tingkat yang begitu tinggi, mengguncang hati setiap orang.
"Kau..." Empat Junjungan Ular Emas berubah wajah pucat. Serangan mendadak yang dijamin sukses ini ternyata mengalami perubahan tak terduga.
Awalnya cukup mengirim satu orang untuk mengganggu proses pencerahan Ye Fan, membuatnya terjebak dalam ribuan yang tak terselamatkan. Tak disangka di momen kritis muncul kemauan seni bela diri tak tertandingi seperti ini!
Tengshe Ci itu langsung hancur berkeping. Berkas cahaya memenuhi langit, yang tersisa hanyalah tinju emas yang menghantam dengan kekuatan penuh. Empat Junjungan Ular Emas tak bisa menghindar maupun menahan, puluhan perangkat spiritual hancur, artefak kuno berubah menjadi debu.
"Kakak, selamatkan aku!" Empat Junjungan Ular Emas menjerit keras, seluruh tubuhnya gemetar. Untuk pertama kalinya ia merasakan ketakutan seperti ini, menyesali tindakannya mengganggu orang mengerikan ini, hampir lunglai di tempat.
Sayang sekali, semuanya sudah terlambat. Ini adalah jenis kemauan seni bela diri tak tertandingi yang langsung menghancurkan dia dengan satu pukulan, meledak serentak, serpihan tulang dan daging beterbangan, jiwa dan raga akan tercerai-berai.
"Bagaimana mungkin?!" Banyak orang berteriak kaget tanpa sadar, menggigil ketakutan. Ini hanyalah semangat tinju belaka. Tubuh asli Ye Fan bahkan belum bergerak, masih duduk bersila di bawah pohon Bodhi. Dengan mudahnya dia membunuh seekor ular mitologi, membuat semua orang merinding bulu kuduk.
"Jangan biarkan dia sukses mencari pencerahan! Hancurkan dia saat ini juga!" Teriakan keras bergemuruh sementara banyak orang mulai menyerang.
