Membantai Jalur Kuno manusia—sepanjang masa, berapa orang yang berani mengucapkan kata-kata seperti ini? Suara Ye Fan bergema tegas, menjadi faktor gentar bagi seluruh penghuni tembok kota.
Pernah ada yang meruntuhkan Jalur Kuno, namanya Kaisar Hijau; pernah ada yang melebur satu domain, namanya Wu Shi; pernah ada yang dalam sekejap menghancurkan puluhan suku di jalan, dia dijuluki kejam luar biasa; pernah ada...
Orang-orang yang luar biasa seperti ini, jika tidak lenyap tanpa bekas, pasti akan menjadi Kaisar, menunjukkan potensi manusia dan bakat mereka yang transcendental.
Kini, Ye Fan juga marah, ingin melancarkan pembersihan besar, melumuri jalur kuno manusia dengan darah, membuat semua orang deg-degan, merasakan hawa dingin merayap ke celah tulang-tulang mereka, hingga hati membeku.
Wajah Qi Tian berubah-ubah, sangat muram. Sebagai Pelindung Spiritual Manusia yang terlibat dalam hal seperti ini, sungguh sangat memalukan.
Empat Maha Santo menyegel kota untuk membunuh seorang Santo Raja, tapi hasilnya justru seperti ini. Ini bukan hanya memalukan, tapi juga mungkin akan berakhir tragis.
Pang Bo berteriak keras, "Qi Tian, kau yang tua tapi tak pantas dihormati! Masih punya malu tidak?! Mengaku Pelindung Spiritual Manusia, siapa yang kau lindungi? Berkolusi dengan bangsa asing, membantai elit sesama suku, melakukan hal yang membuat dewa dan manusia sama-sama geram! Tidak membunuhmu berarti melanggar hukum alam!"
Wajah Qi Tian pucat membiru, semakin suram. Sebagai Maha Santo yang telah berdiri kokoh di Saint Domain selama bertahun-tahun, hampir tak ada yang berani bicara demikian padanya. Kini, segala jenis pengalaman pahit berkecamuk di dadanya.
Sorot Mata Tajamnya memancarkan seberkas sinar dingin. Ia menyadari nasibnya mungkin suram hari ini. Seketika ia terbang lurus menubruk Pang Bo, Ji Ziyue dan yang lain, berusaha menangkap beberapa orang.
Criiiing!
Pedang Ye Fan bergetar. Seberkas cahaya menyala-nyala melesat, intensitasnya bagai matahari membelah angkasa, meninggalkan jejak cahaya panjang yang menyilaukan mata.
Qi Tian menjerit keras, mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mundur. Meski wujudnya samar-samar hampir bubar, seberkas aura masih menyambar kaki belakangnya. Seluruh tubuhnya terguncang hebat di tempat.
Brak! Suara lengkingan ringan. Separuh tubuh bawahnya meledak menjadi bubur daging dan kabut darah. Meski hanya tersentuh sedikit, ini tetaplah senjata Kaisar dengan Energi Dewa yang dahsyat.
Qi Tian terlempar menyamping, berhamburan darah segar, tatapan matanya membeku, terkejut dan marah bercampur malu. Berbagai emosi negatif menguasainya. Sebagai seorang Maha Santo generasi ini, ia tak menyangka akan diperlakukan seperti orang-orangan sawah yang dihina habis-habisan.
Ia tak tahan meneriakkan amarah, tapi apa yang bisa diubah? Semua sia-sia belaka.
"Konstitusi Suci, jangan kau habisi semua jalan. Pertumbuhanmu sebagai Maha Santo masih prematur. Masih terlalu dini untuk mengklaim gelar penguasa." Qi Tian membersihkan noda darah di sudut bibirnya, tubuhnya direkonstruksi ulang.
Dari kejauhan, Ji Ziyue menghela napas: "Dengan syarat apa kau berani bicara soal 'menghabisi jalan'? Siapa yang lebih kejam dibanding perbuatanmu selama ini? Kau lupa identitasmu sebagai pelindung spiritual manusia? Sungguh ironi pedas menyaksikan tindakanmu yang bertolak belakang dengan jabatanmu!"
Ekspresi Ye Fan membeku dingin. Tak ada lagi yang perlu dibicarakan. Ia membuka Mata Sumber-nya, tatapan matanya berkilauan. Dengan ayunan pedang sekuat tenaga, ia menebas ke arah pria bertubuh besar yang membawa labu ajaib di punggung - orang yang sejak tadi mendukung Santo Darah Perak dan keluarga Liu Feng.
"Dia sudah lama menyadari bahwa orang ini memiliki kemiripan wajah dengan Qi Tian, meski tidak ikut menyerang, namun menyimpan permusuhan tersirat."
Pada saat ini, satu tebasan pedangnya bagaikan gunung suci Istana Langit Kuno yang menekan, langsung menghantam tubuh orang itu. Perlawanan apapun tak berguna. Brak! Daging dan darah beterbangan, tulang hancur jadi debu, dalam sekejap jiwa dan raga tercerai-berai, hanya menyisakan kabut darah yang berhamburan.
"Ah, kau!" Qi Tian menjerit keras, gemetar antara kaget dan marah. Amarahnya memuncak hingga darah memancur dari mulutnya, seluruh tubuhnya gemetar ketakutan.
Ini memang salah satu keturunannya yang paling dihargainya. Begitu saja tercabik tanpa sempat berteriak, membuat hatinya seolah meneteskan darah.
"Selama ini kau hanya menyaksikan penderitaan orang lain. Bagaimana bila giliranmu sendiri?" Ye Fan berbisik lembut. Suara yang tidak keras itu justru membuat Qi Tian meledak amarahnya, menuding-nuding dengan jari namun tak mampu berkata-kata.
“Sebagai Maha Santo di Jalur Kuno manusia, mencapai tingkatmu ini, bisa dibilang telah memblokir jalan pelindung spiritual manusia. Membunuhmu sepuluh, seratus kali pun layak dihukum.” Ji Haoyue berkata, bahkan saat berbicara pada seorang Maha Santo, tetap memancarkan kewibawaan.
“Krak!”
Tepat pada detik ini, kota terakhir manusia mengeluarkan retakan, berbagai formasi muncul menembus awan. Tak disangka, kota ini mulai berkeping-keping.
Qi Tian rela menghancurkan kota ini, membawa Ye Fan dan kawan-kawan ikut dikorbankan. Karena tak bisa dibuka dalam waktu singkat, dia mengaktifkan formasi sumber kota secara total, menjalankan segel larangan kuno "menghancurkan segalanya termasuk batu giok".
Sebagai pelindung spiritual manusia, dia tentu punya pengetahuan mendalam tentang rintangan terakhir. Begitu Gerbang Naga Terkunci jatuh, tempat ini akan menjadi jebakan yang bahkan Dewa pun sulit membukanya kembali.
Namun, di kota tersimpan formasi kuno rahasia mutlak. Begitu diaktifkan, segalanya akan berubah secara drastis. Tapi konsekuensinya, tak ada yang tersisa lagi—semua akan berubah menjadi debu bersama kota.
“Braak!”
Kendi Ibu Segala Makhluk di atas kepala Ye Fan bergemuruh, langsung membesar dengan cepat menyelimuti kota ini. Dia membentak: "Yang tak rela mati cepat masuk ke dalam kendi! Aku akan menyelamatkan kalian!"
Betapa banyaknya warga sipil di dalam kota. Ye Fan beroperasi kekuatan, semua yang tidak melakukan perlawanan tersedot masuk ke dalam kendi dengan refleks kilat, terlindungi di dalamnya.
"Cis!"
Sementara dia sendiri menebaskan pedang panjang bagai pelangi, menghancurkan kota terakhir umat manusia dengan amarah. Dentuman gemuruh senjata Kaisar yang berkuasa, bahkan Dewa pun takkan bisa menahan.
Tak ada ketidakpastian lagi. Kota kuno ini terbelah, pertahanan terkuat pun takkan bisa menahan. Bergemuruh, berubah menjadi debu.
Formasi kuno di dalam kota belum sempat menghancurkan total tempat ini, Ye Fan sudah lebih dulu membelahnya. Pola formasi "menghancurkan segalanya termasuk batu giok" di rintangan terakhir pun tak secepat ini.
Cis!
Yang pertama kali kabur bukan orang lain, ternyata Qi Tian. Saat kota kuno mulai berkeping-keping, dialah yang pertama melarikan diri. Ucapannya tentang "ikut hancur bersama" ternyata setengah bohong, jelas-jelas mengandung unsur ancaman. Dia sengaja menciptakan peluang untuk menyelamatkan diri sendiri.
Ye Fan menyunggingkan senyum sinis tipis di sudut bibir. Setelah menarik napas dalam, dia mengendalikan senjata Kaisar untuk terlebih dahulu menuding Maha Santo Darah Perak. Anehnya, dia tidak segera memburu Qi Tian.
Sinar pembunuhan yang mengerikan itu nyaris langsung meledakkan tubuh Maha Santo Darah Perak. Hanya tersisa sebagian kecil tubuhnya yang terlempar menyamping, sementara roh primordialnya segera melesat keluar.
Ye Fan mengendalikan sinar pedang itu. Dengan gerakan ringan mengayun ke depan, Maha Santo Darah Perak menjerit kesakitan. Roh primordialnya tersedot mendekat, sementara pola-pola kuno di bilah pedang merah tua itu mulai memancarkan cahaya.
Adegan pembantaian dewa pun terungkap. Roh primordial itu berubah menjadi tahanan, terserap ke dalam pola-pola tersebut dan terkunci permanen di permukaan bilah pedang.
Santo Darah Perak menjerit kesedihan, pedang pembunuh dengan reputasi terkejam sepanjang sejarah ini, disegel di dalamnya bagai siksaan neraka, bahkan lebih mengerikan daripada turun ke Sembilan Neraka Dinas Kematian.
Dia mengeluarkan jeritan yang merobek hati dan paru-paru, namun segera pingsan, menjelma menjadi titik kecil dalam sangkar pahatan pada bilah pedang merah gelap, tak sadarkan diri.
Kendi di atas kepala Ye Fan terjungkal, semua orang terlempar keluar. Tanpa jeda sejenak, dia langsung membawa Ji Ziyue, Pang Bo, dan lainnya sambil mengendalikan senjata Kaisar menerobos keluar.
Seberkas cahaya pedang berkilauan menghancurkan alam semesta, melintasi seluruh cakrawala. Dalam sekejap mata telah menyusul Qi Tian, membuatnya tercekam ketakutan dan berusaha kabur mati-matian.
Namun, meskipun kekuatannya melampaui langit dan terus-menerus merobek langit untuk melintasi ruang, semuanya sia-sia. Seberkas sinar pedang yang telah mengunci setiap gerakannya sejak di kota ini, kini berubah menjadi cahaya Xian yang menghancurkan ruang hampa seperti bayangan yang tak terlepaskan.
"Konstitusi Suci manusia memberontak, segera beritahu semua pelindung spiritual, undang senjata Kaisar untuk menaklukkan monster ini!" Qi Tian meneriakkan, mengerahkan sisa tenaga untuk melarikan diri.
Sebagai pelindung spiritual manusia, dia tentu memiliki Altar Cahaya Suci. Karena itu bisa cepat mengunjungi kota kuno lain, terbang menjauh menyelamatkan nyawa sambil berteriak-teriak, berharap ada yang menghalangi Ye Fan.
"Si tua brengsek menjelang ajal masih menyiram air kotor, benar-benar tidak punya malu!" Pang Bo mengumpat sambil mengeksekusi Penegak Hukum yang ditahannya.
Ini adalah Penegak Hukum yang muncul bersama Liu Mingde, bertarung dengan Pang Bo lalu ditaklukkan. Kini langsung dieksekusi karena sudah tidak berguna lagi.
"Tuan-tuan seperjuangan, Konstitusi Suci telah berkhianat, bergabung dengan bangsa asing dan berencana membunuh semua ahli elit di Jalur Kuno manusia. Segera bertindak bersama untuk melawan!" teriak Qi Tian sambil terbang menjauh menyelamatkan nyawa.
"Raja tua sialan ini benar-benar tidak tahu malu! Dirinya sendiri bersekongkol dengan bangsa asing malah memutarbalikkan fakta, sungguh bajingan tak bermoral." Kuda Naga menggeleng, "Si tua ini sudah kelewat brengsek."
“Sepuluh Tuan dan lainnya sangat marah, ingin sekali segera membunuhnya, belum pernah melihat orang yang begitu hina dan tak bermoral, sangat ingin menghancurkannya dengan satu pukulan.”
Bisa dikatakan, sampai saat ini Qi Tian sudah tak peduli apapun, asal bisa bertahan hidup, bahkan memfitnah seorang Kaisar pun tak masalah, tak peduli itu licik atau tidak.
“Ye Zi, tebas dia dengan pedang, dihidup-hidupkan ditebas saja, kalau tidak si tua brengsek hina ini mungkin akan mengucapkan hal lain,” saran Pang Bo.
Ye Fan dengan wajah tenang berkata: “Aku sengaja memberinya kesempatan untuk melarikan diri, pelan-pelan ikuti saja.”
“Kau... Benar-benar ingin membantai Jalur Kuno, memancing semua tikus dan ular keluar?” Pang Bo langsung paham maksudnya, wajahnya menunjukkan ekspresi serius.
“Benar, mereka yang punya hubungan dengannya mungkin akan menghadang. Lihat ke mana dia lari, kita serang sambil menyusuri jalurnya.” Ji Ziyue mengangguk.
Qi Tian melarikan diri, melewati tiga kota berturut-turut, memicu GELOMBANG BESAR. Bagaimana mungkin seorang Maha Santo seperti ini diburu Konstitusi Suci manusia layaknya mengusir anjing? Sungguh membuat orang tertegun.
"Konstitusi Suci manusia telah memberontak! Menjadi pengkhianat umat manusia! Bersekongkol dengan raksasa bangsa asing! Segera pergi melapor, undang senjata Kaisar, beritahu semua pelindung spiritual!" Qi Tian berteriak seperti orang gila.
Namun efektivitasnya hampir nol. Hampir tak ada yang maju membantu.
Sebenarnya, siapa yang percaya Ye Fan memberontak dari Jalur Kuno manusia? Dia sudah menyelesaikan pelatihan dan mencapai rintangan terakhir. Bagaimana mungkin melakukan pemberontakan? Tanpa perlu berpikir pun orang sudah tahu - permusuhan antara Qi Tian dan Konstitusi Suci manusia di jalur ini sudah menjadi rahasia umum.
Tapi setelah melewati beberapa kota, benar-benar ada yang muncul. Menyapu ke langit tinggi dan berteriak dari kejauhan: "Senior Qi Tian berwibawa dan terhormat, sesepuh yang patut kami hormati. Mungkin ada salah paham dengan Saudara Ye yang menyebabkan ketidakharmonisan ini. Bisakah kita berhenti dulu dan berdiskusi dengan baik?"
Tanggapannya hanya satu tebasan pedang, semburan cahaya peri menyapu, tubuhnya langsung hancur berantakan, berubah menjadi kabut darah, tubuh dan jiwa musnah total.
Semua orang menarik napas tajam, menyadari sesuatu, wajah mereka pucat ketakutan, dalam hati bergumam klan Qi Tian pasti akan celaka besar.
Qi Tian terus melarikan diri ke depan, tidak sempat melihat ke belakang, tidak tahu apa yang terjadi, merobek ruang hampa, menggunakan Altar Cahaya Suci untuk melintasi ke kota berikutnya.
"Saudara Ye, mengapa sampai segini? Semua hal bisa dirundingkan. Qi Tian dia..." Di kota kuno lain, muncul lagi orang yang menghadang, menasihati dengan kata-kata manis membela Qi Tian.
"Brak!"
Sinar darah berkilat, tubuhnya berubah menjadi genangan darah.
Ini adalah jalan darah!
Qi Tian akhirnya menyadari, menggigit gigi sampai keluar darah, tapi tidak bisa berbuat banyak. Keluarga dan teman-teman yang muncul pasti bisa mengulur waktu untuknya, meski harga yang harus dibayar sangat berat.
Orang di depan tidak tahu, kota-kota yang dilintasi di belakang secara berantai menyebarkan kebenaran, wilayah gempar oleh fakta yang terungkap.
“Qi Tian sungguh tak tahu malu, bajingan!”
“Jelas-jelas dia sendiri yang berkolusi dengan bangsa asing, tapi malah mendahului menyiram air kotor. Layak diburu sampai mati oleh Konstitusi Suci manusia yang membawa senjata Kaisar.”
“Santo bermarga Ye ini sengaja, ingin membantai habis Jalur Kuno, membunuh semua orang terkait sampai bersih!”
Pada hari itu, gempar hebat terjadi di Jalur Kuno manusia. Darah beterbangan, kegaduhan mencapai langit. Ye Fan memburu Maha Santo Qi Tian dari umat manusia, mengguncang seluruh angkasa, merobek-robek jiwa banyak orang.
Ini benar-benar pembantaian di sepanjang jalan ini!
