"'Hebat juga, Saudara Haoyue! Diam-diam sudah punya anak, langsung dibawa pulang begini. Kau membuat kami gugup! Dibandingkan dirimu, kami terlalu ketinggalan zaman.'" Kata Li Heishui.
"Ji Haoyue kini terlihat lebih angker dibanding masa lalu. Penampilan wajahnya yang gagah masih sama, aura khas Raja Dewa semakin menguat. Ekspresi di alisnya sungguh menakutkan, persis seperti Dewa yang turun ke dunia fana."
Dia terus-menerus bersikap serius, menggenggam tangan anaknya. Hanya saat memandangi sang anak, barulah terlihat secercah kasih sayang yang kontras dengan aura kesehariannya. Ini sudah merupakan hal yang sangat langka.
"Kenapa ibunya tidak ikut kembali bersama?" tanya Li Heishui.
Ji Haoyue menggelengkan kepala, tak banyak berkomentar. Dia hanya menyuruh anaknya memanggil 'paman' dan memberikan penghormatan besar kepada semua orang.
Ini adalah anak yang sangat pintar. Bola matanya jernih berkilau, rambut hitam terurai di bahu, wajahnya tampan. Meski masih kecil, sudah menunjukkan aura kepahlawanan yang sangat mirip Ji Haoyue. Dengan tekun dia memberikan hormat, terus-menerus memanggil 'paman' dan 'om', wajah kecil yang teguh disertai suara bocah nyaring serta tata krama yang sempurna, membuat semua orang menyukainya.
"Paman akan memberimu hadiah besar." Dongfang Ye melangkah maju, langsung memberikan sebuah kitab kuno. Ini adalah teknik warisan rahasia suku terbelakang, kitab legendaris untuk melebur tulang dan otot yang hanya cocok untuk anak-anak. Bisa dibilang hampir tak tertandingi di dunia fana.
Rahasia mengapa tubuh fisik suku terbelakang mampu mendominasi dunia terletak pada buku rahasia ini sebagai pondasi dasarnya. Banyak yang ingin memilikinya namun mustahil, karena sejak dahulu hanya tetua tertinggi yang menggunakan warisan ilmu ini untuk membangun fondasi anak-anak dalam klan.
Melihat Ji Haoyue mengangguk menyetujui, si bocah menerimanya sambil berkata: "Terima kasih Paman!"
"Ini adalah Bibi kandungmu!" Ketika tiba giliran memperkenalkan Ji Ziyue, Ji Haoyue menggandeng tangan si kecil dan berkata dengan sungguh-sungguh.
"Bibi!" Wajah mungilnya dipenuhi sukacita ketika berseru gembira.
Ji Ziyue benar-benar tak menyangka kakaknya akan membawa pulang seorang anak. Ikatan keluarga tak ternilai, darah lebih kental dari air. Setelah terpisah bertahun-tahun, saat melihat kembali sang kakak, air mata bahagia hampir mengalir. Saat ini ia berjongkok menggenggam tangan si kecil dengan penuh kasih.
Dengan gesit ia mengeluarkan berbagai hadiah berharga dan menyodorkannya ke tangan mungil itu. Sambil membelai kepala si kecil dengan penuh kasih sayang, ia berbisik: "Katakan pada Bibi, siapa namamu?"
“Ji Chengdao.” Suara si kecil itu jernih.
Semua orang terdiam sejenak, lalu menunjukkan ekspresi aneh. Nama ini memang—megah, tapi terlalu unik, membuat mereka saling pandang bingung.
“Semoga suatu hari nanti, dia bisa meraih prestasi.” Kata Ji Haoyue dengan wajah yang terlihat murung.
Orang-orang paham, ini mencerminkan perasaan Ji Haoyue. Sepertinya dia menaruh harapan pada anak itu. Pasti ada kejadian besar yang dialaminya selama bertahun-tahun ini.
Ji Ziyue menunjukkan kekhawatiran sambil memandang kakaknya. Kegagalan membawa pulang sang istri, dan pemberian nama khusus untuk anak ini, pasti terkait peristiwa masa lalu.
“Aku kalah di angkasa luar. Pertarungan yang adil, kalah telak tanpa sedikitpun ketidakpastian. Kesenjangan kekuatan kami terlalu besar.” Ji Haoyue berkata tenang, tapi sorot matanya yang dalam memperlihatkan kesedihan.
Tak perlu dijelaskan detail, hasil pertempuran itu pasti sangat timpang. Kalau tidak, dia takkan begini. Sangat mungkin dia menghadapi penguasa kuat yang mustahil dibayangkan.
“Aku akan berperang di Jalan Kaisar untuk menggantikan Ayah!” Ji Chengdao mengatakannya dengan tinju kecilnya terkepal erat.
“Siapa orang itu?” Sheng Kong bertanya, tanpa menyebutkan keinginan membalaskan dendam untuk Ji Haoyue yang mungkin melukai martabatnya, namun jelas menunjukkan niat bertindak.
Ji Haoyue menggelengkan kepala, tak rela mengungkapkannya.
Saat itu Ji Zi mendekat. Ji Haoyue bergetar hebat sebelum maju memberi hormat, “Memberi salam kepada Leluhur Kecil.”
Seiring waktu, aura kewibawaannya semakin kuat. Setiap tindakannya kini dilakukan dengan keseriusan, berbeda dengan Ji Ziyue yang meski menyebut 'Leluhur Kecil' namun tetap memperlakukannya layaknya saudara laki-laki.
Ji Zi mengangguk, tetap pendiam. Dari tubuhnya dikeluarkan selembar jade fu kuno yang dipakaikan ke leher Ji Chengdao yang sedang membungkuk hormat. Artefak ini memancarkan aura energi yang tak terukur.
Semua yang hadir bergetar dalam hati. Mereka paham betul betapa luar biasanya jimat ini. Jika prediksi mereka benar, ini adalah peninggalan Kaisar Xu Kong yang dulu diberikan kepada Ji Zi – kini dihadiahkannya kepada putra bungsu Haoyue.
“Ada apa langsung bilang, aku akan meminta pertanggungjawaban untukmu. Keluarga Ji tidak pernah takut pada siapa pun.” Ji Zi berkata dengan kalimat singkat namun penuh wibawa.
Ini jelas-jelas ingin membela Ji Haoyue!
Di sampingnya, mata kecil Ji Chengdao memerah: “Xiao Zu, aku rindu ibu.”
Ji Haoyue tetap diam. Si kecil yang melihat ayahnya seperti ini pun tak melanjutkan pertanyaan, hanya mencebikkan bibir kecilnya.
Jelas ada cerita di angkasa luar yang mungkin terlalu menyakitkan untuk diingat, atau membuat hati remuk redam, sehingga Raja Dewa Ji Haoyue enggan mengungkapkannya.
“Adik kecil ini lucu sekali. Ini, kakak juga punya hadiah untukmu.” Xiao Que’er mendekat sambil tersenyum manis, memecah kesunyian.
“Dengar adik, ikutlah kakak. Nanti kakak angkat kau jadi Wakil Pemimpin Agung, jadikan kau Buddha Tak Tertandingi.” Hua Hua dengan kepala botaknya mendekat, dahi berkilauannya mencolok di antara kerumunan.
Sayang sekali, semua orang seperti menghadang serigala, menyamakannya dengan Kaisar Hitam dan Duan De.
"Sungguh menyedihkan." Hua Hua menggelengkan kepala.
"Hah!" Anjing hitam besar batuk kecil, menggeser tubuhnya mendekati dengan ekspresi sangat serius dan formal, membawa di punggung kedua tangan sambil berdiri tegak seperti pertapa sakti: "Serahkan dia sebagai murid terdaftarku."
"Pergi!" Semua orang serempak menentang, persis seperti mencegah pencuri, serigala, dan preman - tak mengizinkannya mendekati, benar-benar khawatir ia akan membawa lari anak baik itu dengan mulutnya.
"Apa maksud kalian? Jika dilatih oleh Kaisar ini, minimal nanti akan menjadi pemimpin sekte di suatu wilayah. Lihat Hua Hua, kan? Aku yang menghidupinya. Bagaimana? Kemampuannya tidak buruk, 'kan?" ujarnya dengan angkuh sambil tetap membawa tangan di punggung.
"Dulu Hua Hua anak yang begitu baik, tapi karena pengaruhmu dan Duan De, akhirnya diajari hal-hal buruk oleh kelompok." Semua orang mencibir bersamaan.
"Hua Hua menopang kepala botak besar-nya dengan ekspresi tak bersalah, raut wajah dan gestur itu jelas menunjukkan semuanya tidak ada hubungannya dengannya."
"Dari kecil sudah kelihatan, si botak cilik ini sama sekali tidak perlu kuajar, dari lahir sudah jadi bibit buruk. Kalian terlalu mencari kambing hitam padaku!" Kaisar Hitam menggerutu kesal.
"Anjing, Jangan ajari hal buruk pada anak-anak ya." Xiao Nannan mendekat, mata besarnya berbinar lincah sambil menarik ekor hitam itu sambil menengadah mengingatkan.
Semua orang tertawa, Kaisar Hitam merasa sangat malu.
Saat memperkenalkan Ye Fan, ekspresi Ji Haoyue tidak terlalu bersahabat, masih seperti dulu, sejak awal memang tidak menyukainya karena merasa dia telah mengecewakan adik perempuannya.
Tapi di hadapan anak-anak, dia tidak menunjukkan reaksi apapun, hanya memperkenalkan secara prosedural.
"Salam hormat Paman Ye. Di angkasa luar aku sering mendengar kewibawaan Paman Ye yang dinyanyikan di banyak klan. Banyak penguasa kuat di jalur-jalur kuno sangat takut padamu."
Si kecil terlihat sangat polos, memancarkan pemikiran dalam hatinya di wajah, seolah sangat mengagumi Ye Fan. Wajah mungilnya dipenuhi kilau kegembiraan sambil mengepal tinju kecil.
Ye Fan tersenyum sambil mengelus kepala anak itu, langsung memberikan zirah tempur Maha Santo. Tindakannya membuat semua orang kaget - benda mudah ditempa tapi bahan suci sulit dicari. Banyak Maha Santo seumur hidup sulit mendapatkan senjata legendaris yang benar-benar selaras. Namun Ye Fan langsung memberi hadiah berharga semacam ini, apalagi kepada anak-anak, membuat orang melirik. Zirah ini diambil dari suku Tengshe, ditempa dari Pasir Dewa Galaksi melalui seribu tempaan, memancarkan kilau mimpi yang bergerak dinamis.
Di dunia saat ini, ini sudah dianggap sebagai harta karun kelas tertinggi. Memberikannya kepada anak-anak sungguh pemborosan. Bahkan keluarga besar seperti Keluarga Ji yang pernah melahirkan Kaisar pun, senjata semacam ini pasti akan disimpan di gudang harta. Secara umum tidak akan digunakan atau diperlihatkan kepada orang.
Ye Fan menggunakan kekuatan dahsyat untuk melebur sendiri jubah Tengshe ini, membuatnya bisa mengecil dan membesar dengan fleksibel, memancarkan lima warna cahaya magis. Roh dewa di dalamnya telah dilebur sepenuhnya sehingga tidak akan melawan. Ini semakin menambah nilainya yang langka.
Di Desa Langit, orang-orang saling bersulang dengan cangkir anggur, berbagai hidangan mewah disajikan. Hidangan utama terakhir adalah daging ular mistis tua yang hampir mencapai tingkat zhun-di.
Daging dan darah jenis ini sulit didapat di dunia, berkilau dan transparan, dipenuhi sinar pelangi tak berujung, mengandung energi kehidupan yang luar biasa besar.
Kaisar Hitam yang mabuk menggerutu: "Si ular tua pantas mati! Itu kan sumber energi Kaisar! Dia lancang ikut campur, merusak rencana besarku. Tapi akhirnya dia mengejarnya sendiri malah pulang dengan tangan kosong."
Satu-satunya penyesalan adalah Longma dan kawan-kawan belum kembali. Tidak diketahui di mana mereka berlatih mandiri. Kini semua makhluk di alam semesta telah muncul, sibuk beraksi dan mengaku punya ikatan di berbagai tempat.
Akhirnya, meja penuh dengan piring dan gelas berserakan. Sheng Kong, Ji Zi, Dongfang Ye, Li Heishui dan lainnya minum dengan puas. Kaisar Hitam juga tampak senang, dua muridnya sibuk menuangkan arak untuknya.
Xiao Nannan yang membawa Ji Chengdao bersama sekelompok anak kecil di desa sudah lama menghilang, bermain dengan riang gembira.
Hanya Ji Haoyue yang seperti patung dewa hitam, matanya menatap tanpa berkedip ke arah Ye Fan. Aura berwibawa Raja Dewa menyebar seperti ombak lautan.
Di sebelahnya, bahkan Qi Luo dan Lao Dao Bazi yang ikut duduk merasa tidak nyaman. Apalagi Ye Fan sebagai target utama, ia hanya bisa menyesap arak tanpa menyentuh hidangan.
Hua Hua diam-diam tertawa. Setelah kenyang, ia mengusap mulut lalu kabur meninggalkan gurunya. Kaide yang jujur mengingatkan Ye Fan: "Minum arak harus ditemani hidangan, biar ada rasanya."
Tapi ini malah membuat Ye Fan semakin tak berselera, kepalanya pusing tujuh keliling.
Xiao Que'er sangat teliti, menjepitkan beberapa hidangan untuk Ye Fan, lalu juga mundur. Dengan kehadiran tokoh tingkat senior di sini, meski ingin mengatakan sesuatu, masih kurang pantas baginya.
Ketika hampir semua orang telah pergi, hanya tersisa Ji Zi, Kaisar Hitam, Sheng Kong, Li Heishui dan beberapa orang saja, barulah Ji Haoyue meletakkan gelas anggurnya dengan keras sambil menatap tajam Ye Fan: "Kau biarkan adik perempuan saya menunggu bertahun-tahun lagi seperti ini?!"
Ia berdiri secara mendadak, melangkah mantap ke arah Ye Fan. Sheng Kong, Li Heishui dan yang lain segera bangkit menghalangi, berusaha menasihati, benar-benar khawatir mereka akan berkelahi.
"Aku menuntut penjelasan darimu!" hardik Ji Haoyue, membela adik perempuannya dengan aura medan energi pertempuran yang siap meledak.
"Masih perlu penjelasan apa lagi? Kebetulan kau sudah kembali, segera laksanakan Masuk Kamar Pengantin untuk mereka. Kita semua bisa mengikuti pernikahan megah, bukankah bagus!" Kaisar Hitam menenggak anggur terakhirnya, melempar gelas sambil berkata.
"Pertunangan!" kata Ji Zi, tetap singkat namun penuh wibawa.
“Bagus, aku terus-menerus ingin melihat keponakan besar lahir.” Sheng Kong bersorak sambil tertawa terbahak.
“Bagus, ini ide yang bagus.” Qi Luo menepuk meja tanda setuju, menganggap ini saran yang sangat brilian.
Sekejap mata, kabar langsung menyebar. Li Heishui mewarisi karakteristik bocor mulut Tu Fei, berteriak-teriakkan sembarangan ke seluruh desa. Hasilnya, baru beberapa saat hampir semua orang tahu Ye Fan dan Ji Ziyue akan bertunangan hari ini.
