Hei Huang berlari sekencang-kencangnya ke arah wilayah utara, nyaris gila-gilaan dengan ekspresi yang sangat bersemangat, butiran air mata besar jatuh dari matanya. Kapan pernah terlihat ekspresi tulus seperti ini darinya?
Ye Fan, Sheng Kong, Ji Zi dan lainnya saling memandang, namun tidak segera mengikuti, memberi waktu bagi anjing itu untuk menenangkan diri. Dalam hati mereka juga tertegun, menatap tajam Tebing Suci tanpa bisa berkata-kata.
Gunung-gunung megah menjulang dengan aura perkasa, seluruhnya berwarna hitam. Satu demi satu menjulang tinggi gagah perkasa, bagai raja segala gunung dan kaisar pegunungan, membuat siapapun yang memandangnya diliputi rasa hormat.
Ini adalah wilayah Konstitusi Fisik Suci kesempurnaan yang memadamkan kerusuhan kegelapan, semasa hidupnya mendominasi dunia, memotong rata sebagian pegunungan hitam dari Gunung Keabadian, membentuk konfigurasi lahan yang unik.
Di Tebing Suci, noda darah yang ditinggalkan Konstitusi Fisik Suci kesempurnaan masih belum kering. Saat ini memancarkan cahaya merah terang bagai air terjun berkilauan, memancarkan keagungan yang membuat decak kagum.
Mengapa Fengshen Bang menjadi longgar? Mungkinkah masih ada yang mengendalikannya? Apakah kesadaran spiritual Kaisar Wu Shi yang tertanam masih hidup? Teka-teki ini tak terjawab akal.
Dentuman suara menggelegar berasal dari dalam Tebing Suci, bergemuruh bagaikan binatang buas dari Kegersangan yang hendak membebaskan diri, memancarkan teriakan putus asa Daoist Tak Mati yang membuat bulu kuduk merinding.
Mengapa bisa seperti ini? Apakah segel Fengshen Bang Kaisar Wu Shi yang longgar berarti dia masih hidup? Bahkan setelah lama mengamati, Ye Fan dan yang lain tidak melihat rahasia abstrak apa pun.
"Tidak, seharusnya Daoist Tak Mati senang jika segel ini benar-benar longgar. Mengapa dia menunjukkan sikap seperti ini?" Mereka benar-benar bingung.
Kaisar Hitam pernah mengatakan, Kaisar Wu Shi tidak langsung membunuh Daoist Tak Mati saat menaklukkannya karena masih membutuhkannya. Mungkinkah sekarang saatnya digunakan?
"Pergilah. Lebih baik kami tidak masuk. Daoist Tak Mati bukan lawan sembarangan, jangan sampai kita dimanfaatkan lawan," kata Ye Fan.
Di masa senjanya saat darah dan qi-nya mengering, Konstitusi Fisik Suci kesempurnaan akhirnya dibantai habis oleh Daoist Tak Mati. Sosok mengerikan ini adalah salah satu Yang Maha Agung di zaman kuno.
Bahkan ada legenda yang menyebutkan bahwa Daoist Tak Mati mungkin memiliki hubungan dengan Kaisar Keabadian!
"Wilayah utara semakin sepi. Jalan Menjadi Dewa akan segera terbuka. Retakan besar Jalan Xian muncul di wilayah selatan Donghuang. Berbagai suku bergerak. Tempat itu pasti akan menjadi medan pertempuran ultimat. Sementara wilayah utara yang awalnya sudah gersang kini menjadi semakin mati suri. Puluhan juta li terhampar tanpa tanda kehidupan manusia, benar-benar tanah gersang."
"Auuuu……"
Di daratan yang membeku ini, jeritan tangisan bergema. Di ujung cakrawala, Gunung Ungu yang menjulang tinggi ke langit tampak begitu berbeda. Menembus lapisan awan, megah dan dahsyat. Kaisar Hitam menangis melengking di sini. Ia sama sekali tidak merasakan aura Kaisar Wu Shi. Lonceng Wu Shi pun tetap tak bergerak, masih tak bernyawa tanpa getaran energi sedikit pun.
Ye Fan dan rombongan tiba. Saat ini memasuki Gunung Ungu lagi tentu tidak akan sembilan mati satu hidup. Tapi untuk menggerakkan segala isinya mungkin masih akan sangat sulit. Lonceng Wu Shi masih menggantung di sini, sekarang menjadi benda tak bertuan. Tapi tidak ada seorang pun yang bisa mengambilnya.
"Setelah bertahun-tahun berlalu, lonceng besar tetap tak berubah, kitab misterius itu juga tak bergerak sedikitpun. Tak seorangpun mampu membuka pemakaman kekaisaran di sini."
"Semua divisi zaman purba, baik keluarga kerajaan purba maupun klan-klan bangsawan besar, semuanya berdekatan dengan tempat ini. Tapi sampai sekarang tak ada yang bisa menyentuh sehelai rumput atau sebatang pohon di sini, benar-benar tak mampu melukainya."
"Sang Kaisar tidak muncul... Dia tidak kembali..." Anjing hitam besar itu terlihat panik. Seberapa brengsek pun sikapnya biasanya, kali ini ia benar-benar memancarkan perasaan sejati dan kesetiaan pada Wu Shi.
"Mari masuk dan bawa kabur tanaman Phoenix Keabadian itu. Jika para Yang Maha Agung dari zona terlarang keluar, aku yakin tempat ini akan disapu rata." Sheng Kong mengusulkan.
Anjing hitam besar itu berkata dengan suara berat: "Ia takkan pergi. Dengan sukarela akan berjaga di sini seumur hidup, menemani altar Jalan Kosong terakhir peninggalan Kaisar Wu Shi, takkan meninggalkannya."
Hei Huang juga yakin, bahkan jika kerusuhan kegelapan paling mengerikan sekalipun pecah, Lonceng Wu Shi akan mampu mempertahankan segala sesuatu di sini. Tak ada yang bisa menembus dengan kekuatan militer.
Delapan puluh ribu tahun yang lalu, apakah Kaisar Wu Shi benar-benar wafat dalam meditasi atau berhasil menjadi dewa terbang, hingga kini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Hanya Anjing Hitam yang meyakini bahwa Kaisar Wu Shi adalah yang terhebat sepanjang masa. Tak ada di antara Langit dan Bumi yang mampu menghalangi langkahnya, bahkan Domain Xian sekalipun. Dengan kekuatan perkasa, dia pasti bisa menerobos masuk, bukan meninggal dalam kesedihan.
Pada kenyataannya, Kaisar Wu Shi memang memiliki wibawa yang menggentarkan seluruh jagat. Ketika menyebut kaisar-kaisar lain, orang mungkin menemukan catatan pertempuran berdarah atau ancaman terhadap nyawa mereka.
Hanya Wu Shi satu-satunya. Siapapun yang berani melawannya, tak pernah ada yang meragukan kemenangannya. Menelusuri sejarahnya, menyaksikan perjalanan hidupnya - semuanya bagai mematahkan ranting kering, menghancurleburkan segala rintangan dengan kekuatan tak terbendung!
Siapapun musuh yang dihadapinya, Kaisar Wu Shi selalu mengakhirinya dalam satu pertempuran. Tak ada sedikitpun ketidakpastian - semua ditaklukkan sampai ke akar-akarnya.
Pada akhirnya, menyebut Wu Shi identik dengan gelar tak terkalahkan—satu-satunya penguasa di langit dan bumi, menghancurleburkan sembilan langit dan sepuluh bumi. Selama masa hidupnya, tak ada yang berani menantangnya. Bahkan Yang Maha Agung dari zona terlarang bagi kehidupan pun diam seribu bahasa dan patuh tinggal di tempat pertapaan mereka.
Inilah Wu Shi—seorang Kaisar manusia tak tertandingi yang mengungguli generasi kuno dan modern, mencapai puncak tertinggi kultivasi, menelan enam penjuru dan delapan arah angkasa, menyapu angkasa sepanjang masa dengan kesombongan yang tak tertandingi!
"Sang Kaisar pasti masih hidup dan telah memasuki Domain Xian! Aku yakin pada zaman ini, dia akhirnya akan muncul kembali—akan mengunjungi dunia fana dari Domain Xian! Karena semesta ini masih membutuhkannya!" Kaisar Hitam mengaum keras sementara butiran air matanya berguling jatuh.
Namun Ye Fan terdiam. Dulu bersama Duan De dan si tua buta, dia pernah memasuki Gunung Ungu, memanjat altar kosong yang megah itu, dan memetik tanaman obat legendaris. Dialah yang benar-benar memahami rahasia tempat itu.
Di pusat altar termegah itu, pernah ada sosok pria perkasa yang membelakangi mereka. Tapi saat didekati, yang tersisa hanyalah segumpal abu.
Hasil ini, meskipun sangat menyedihkan, tapi paling realistis dan hampir mendekati kebenaran. Berubah menjadi abu, mungkin inilah akhir dari segalanya.
"Kitab suci itu tidak dibawa keluar juga?" Ye Fan bertanya.
"Tak bisa dipindahkan, tak bisa dibuka. Selain perlu mengumpulkan semua Giok Kaisar, juga harus ada orang dengan darahnya sendiri yang menyirami dengan darah untuk membukanya." Kaisar Hitam menggelengkan kepala, mengungkapkan kebenaran. Mata besarnya yang seperti genta tembaga memancarkan kesedihan. Mulutnya bersikukuh Kaisar Wu Shi masih hidup, tapi dalam hatinya ada kegelisahan, samar-samar merasa kenyataannya mungkin berbeda, kemungkinan besar merupakan tragedi.
Fengshen Bang terus-menerus bergoyang. Ia memancarkan cahaya Wu-liang yang akhirnya seolah membuat Gunung Ungu bereaksi. Tiba-tiba terdengar dentuman dahsyat, Lonceng Wu Shi bergema menggetarkan seluruh daratan wilayah utara!
Ini terlalu mendadak! Berbagai suku purba gemetar ketakutan, membuat para Yang Maha Agung di zona terlarang bagi kehidupan jantungnya berdegup kencang. Semua orang merasa ini di luar akal sehat!
“Baru saja meraung pilu, Kaisar Hitam langsung terbelalak, langsung melompat masuk sambil mengaum: "Masuk gunung!"”
Detik ini, bukan cuma dia, seluruh Donghuang dilanda kekacauan. Para pemimpin sekte besar, penguasa pamungkas suatu domain, bahkan para keberadaan tertinggi di zona terlarang bagi kehidupan, semuanya gelisah.
Terlalu aneh. Kaisar Wu Shi telah menghilang 80.000 tahun. Kematiannya dalam meditasi sempat diakui beberapa zona terlarang sebagai fakta, bukan ilusi. Tapi kini gelombang lonceng bergema menggetarkan Donghuang, jelas ini getaran tingkat Kaisar.
“Bagaimana mungkin, dia masih hidup?!”
“Delapan puluh ribu tahun berlalu, apa dia sudah jadi dewa? Mana mungkin muncul lagi di dunia fana? Pasti ada yang sengaja memukul lonceng, membuat kepura-puraan!”
……
Dunia tertegun. Pandangan tak percaya terpancar di mana-mana, hampir tak sanggup menerima kenyataan yang melampaui dugaan.
Ye Fan menggenggam erat Kaisar Hitam: “Masuk sekarang cuma mati! Tunggu dulu!”
Lonceng Wu Shi berdentang, gelombang suaranya meski lembut dan tidak membawa aura penghancuran, namun ini hanya di area pinggiran. Di internal Gunung Ungu, sekalipun lembut, bukanlah sesuatu yang bisa ditahan oleh orang biasa.
"Baik, tunggu sebentar!" Anjing Hitam menahan impulsifnya.
Gemuruh lonceng bergema, setiap getarannya beresonansi dengan Fengshen Bang di Tebing Suci, bersama-sama memancarkan cahaya. Pada hari itu, puncak utama yang pernah menjadi saksi kegemilangan dan kepedihan Konstitusi Fisik Suci kesempurnaan menyala terang benderang!
Teriakan penuh keputusasaan Daoist Tak Mati mengguncang Zhongyu, membuat semua pihak terkejut.
Tak tahu berapa lama berlalu, gelombang suara berhenti, sekeliling sunyi senyap. Kaisar Hitam yang pertama kali melesat mencari jalan rahasia masuk ke Gunung Ungu, membuka kembali jalur kuno yang tersegel.
Kini ia memiliki kemampuan tersebut, karena familiar dengan segala sesuatu di tempat ini, dan setelah penguasaan formasi magis mencapai tingkat tertinggi, ia bisa menembus masuk.
Di kedalaman Gunung Ungu, sebuah altar Jalan Kosong raksasa bersinar, satu demi satu simbol Jalan Agung berkilauan, tertanam dalam ruang hampa seperti matahari yang muncul silih berganti.
Di atas altar itu terdapat tengkorak putih pucat yang dikelilingi pola energi ini, tergantung sebuah gantungan yang beresonansi dengan prinsip-prinsip kosmik.
Ini adalah tengkorak yang dibawa Ye Fan dari angkasa luar ke sini. Kini seberkas cap rohani yang lemah terpancar, membuat hati semua orang bergetar - betapa dalamnya perasaan yang tersirat? Getaran itu sungguh merasuk ke sanubari.
Dengan ketulusan hati mengejar jejak, sang santa wanita melangkah sendirian, hanya untuk menemukan tapak kaki Wu Shi. Tanpa henti ia mencari, memasuki jalan yang pernah dilalui Sang Kaisar Legendaris, mengorbankan seumur hidup demi pencarian ini.
Pastilah ini dewi jenius era purba yang pernah diselimuti lingkaran suci, menjadi pusat perhatian dunia, bahkan sombong menganggap diri paling unggul. Tapi justru memilih mengorbankan segalanya, memulai perjalanan terakhir seorang diri menghadapi alam semesta yang membeku dan gelap, terus mencari dan menatap ke atas.
Hanya untuk menemukan orang yang pernah ada, terus mencari di belakang Jalan Kaisarnya.
Zaman yang panjang adalah jalan sunyi sang santa wanita, akhirnya kecantikan berubah menjadi kerangka, wafat dalam meditasi di sudut kosmos yang mati rasa. Begitulah ia menua dalam kesendirian, tak seorang pun tahu ketenangan terakhir dalam hatinya.
Ini membuat orang menghela napas!
Kaisar Hitam tak tahan meneriakkan teriakan parau.
Satu-satunya penghiburan adalah, akhirnya tengkoraknya dibawa Ye Fan ke sini, dikuburkan di Altar Jalan Wu Shi.
"Di Lisi!" Tiba-tiba suara pria jernih bergema, mengguncang seluruh Gunung Ungu hingga altar nyaris runtuh, simbol-simbol Jalan Agung semakin berkilauan.
"Kaisar!" Kaisar Hitam menjerit keras, air mata panas memenuhi matanya. Ia yakin ini adalah suara Kaisar Wu Shi.
"Di Lisi..." Masih suara yang sama, namun lebih lembut, mengandung kualitas magnetis yang langsung membangkitkan citra pahlawan perkasa dalam benak pendengarnya.
“Kaisar... Kaisar, di mana kau?” Hei Huang berteriak histeris.
Di atas altar Jalan Kosong, muncul siluet perkasa yang dikelilingi energi kebingungan, postur gagah perkasa dengan rambut hitamnya mengalir seperti air terjun, sayangnya samar-samar tak jelas.
Dia berjalan mendekati tengkorak putih pucat itu, mengangkatnya dengan lembut dan berbisik: "Di Li Si."
Ternyata ini nama santa wanita. Penampakan Kaisar Wu Shi muncul, memanggil dengan suara penuh kesedihan, jarinya mengusap lembut pipi tengkorak kristalin itu.
Sepanjang hidupnya berperang pantang mundur, menghancurleburkan sembilan langit dan sepuluh bumi, meruntuhkan mitos sepanjang masa, berdiri tegak di puncak tertinggi kemanusiaan yang dihormati seluruh alam semesta! Tapi Kaisar perkasa ini juga memiliki sisi lembut seperti ini, kesedihan yang sama sekali berbeda dengan kharisma perkasanya.
Adegan ini membuat orang tertegun sekaligus haru.
Di ujung Jalan Xian, siapakah yang menjadi puncak? Begitu bertemu Wu Shi, Jalan pun menjadi kosong!
Gulungan suci yang menindak Tebing Suci mulai mengendur, Lonceng Wu Shi bergema, kemunculan Kaisar ini menimbulkan keterkejutan dan kebingungan.
