Di era ini dipenuhi kesedihan, menyebabkan duka dan luka.
Seratus tahun berlalu, beberapa luka bahkan tak bisa diredakan oleh waktu. Banyak hal mustahil terulang, sementara jejak-jejak tertentu justru terukir selamanya dalam hati.
100 tahun kesepian, beberapa orang menghabiskan ratusan tahun ini dalam kesendirian, menunggu dengan tenang sambil memandang ke kejauhan. 100 tahun pengejaran, seseorang menjelajahi angkasa luar, berusaha keras mengejar langkah yang telah pergi. 100 tahun luka, seseorang menjilati lukanya, diam-diam memulihkan diri.
Waktu terus mengalir, demikianlah 100 tahun telah berlalu. Kerusuhan kegelapan telah berakhir, namun meninggalkan luka yang tak terhapuskan dan kepahitan di era ini.
"Guru, di mana kau?!" Ye Tong dan yang lain meneriakkan, mencari ke seluruh penjuru angkasa, namun akhirnya tak menemukan apa-apa, air mata membasahi gugusan bintang.
"Putra Dewa, aku tahu... kau pasti masih hidup, akan kembali." Xiao Que'er pergi dengan sedih.
Angin menggugurkan daun-daun kuning, musim gugur kembali datang. Kilatan dingin menyergap, membawa hawa pembunuhan bagai sabetan pisau. Musim gugur dalam ini terasa begitu dingin, begitu menusuk, membuat hati manusia merasakan kedinginan.
"Pertempuran itu telah berakhir. Berbagai suku di berbagai langit meninggalkan banyak darah dan air mata. Terlalu banyak luka yang masih membutuhkan waktu untuk sembuh perlahan. Umat manusia biasa yang tak terhitung jumlahnya mati mengenaskan, sementara para pahlawan pun telah terlalu banyak yang pergi."
"Kaisar Xu Kong dan Kaisar Heng Yu dikenang oleh semua suku, diingat kebaikan mereka karena telah berkorban begitu banyak. Gai Jiuyou juga dikenang umat manusia. Kalimat 'Siapa berani bertarung denganku?' hingga kini seakan masih bergema, meski berakhir tragis namun kecemerlangan itu tetap abadi."
"Bintang-bintang yang lahir dan mati, pasang surut ombak. Yang telah pergi tak mungkin kembali. Tak lekang oleh waktu, namun hanya hidup dalam ingatan manusia."
"Terlalu banyak nyawa melayang dalam pertempuran itu. Sayang sekali, berapa banyak pahlawan terkubur di tanah asing, mengucurkan darah di domain luar. Banyak yang bahkan tak meninggalkan nama."
"Sebuah cipratan ombak dalam sungai panjang waktu, memercikkan sinar yang menjulang ke langit, membuat hati terharu."
Berbagai suku terus melakukan ritual penghormatan, bukan hanya Ji Zi, Jiang Taixu, Gai Jiuyou dan lainnya. Puluhan ribu klan kuat di alam semesta pernah mengerahkan pahlawan terbaik mereka. Ada yang gugur di planet leluhur sendiri, ada yang berusaha mencapai domain luar - meski tak sanggup mendekati medan perang, mereka tetap menunjukkan keberanian dan upaya heroik hingga hancur di pinggiran area pertempuran.
H cultivator tingkat zhun-di yang boleh memasuki zona perang. Dan tanpa keraguan, semuanya tewas dalam pertempuran!
Setelah dihitung cermat, ternyata belasan zhun-di gugur dengan darah mengalir di domain luar. Hampir punahlah cultivator level ini di seluruh alam semesta!
Mereka adalah elit terkuat, kandidat potensial pencerahan sejati. Namun semua gugur secara heroik dalam kerusuhan kegelapan paling mengerikan ini.
Para pahlawan ini dikenang dengan sempurna oleh masing-masing klan. Kisah mereka disebarkan dari mulut ke mulut, menjadi ikon era tersebut yang dikenal bahkan oleh wanita dan anak-anak di komunitasnya.
"Orang-orang yang telah pergi, semuanya adalah pahlawan terbaik di era ini. Mungkinkah tidak ada satu pun yang bertahan hidup?" Orang-orang juga pernah berharap, menginginkan munculnya mujizat suci.
Namun, 100 tahun kesendirian, tidak ada satu pahlawan pun yang kembali melawan Langit. Selama hidup, tidak peduli seberapa adidaya dirimu, seberapa jenius langka bakatmu, tapi terjatuh tetap terjatuh.
"Bertanya pada alam semesta: Adakah reinkarnasi?" Banyak klan kuat yang berduka, seluruh anggota keluarga meneriakkan teriakan ke langit, berharap pahlawan pamungkas yang gugur dalam perang suatu hari bisa muncul kembali di dunia fana.
Tapi, mungkinkah ini menjadi kenyataan? Matinya manusia seperti padamnya lampu, pada dasarnya tidak ada reinkarnasi. Dari mana datangnya konsep kelahiran kembali ini? Tidak ada kehidupan setelah kematian, ini adalah kesepakatan banyak cultivator tingkat tinggi.
Bertanya seperti ini ke Langit hanya merupakan tempat menumpahkan harapan, mengungkapkan kemarahan belaka. Hanya segelintir orang yang masih berharap, menantikan terpilihnya sesuatu secara ajaib.
Para Maha Santo senior menghela napas pelan: "Mengingat sudah mati, mustahil muncul kembali. Bahkan Kaisar Kuno pun demikian - tidak menggunakan ini untuk bereinkarnasi, tidak menaruh harapan pada masa depan, hanya bertarung untuk saat ini."
Jika dikatakan ada yang spesial, maka tanpa keraguan itu adalah Amitabha Buddha.
Agama Buddha meyakini bahwa kehidupan setelah kematian tidaklah khayalan, dapat dinantikan. Dalam aliran waktu, selalu ada dua bunga yang serupa: satu layu, satu mekar. Kilau tercantik ada di masa depan.
Setelah hari itu, beberapa Arahat Tubuh Emas, Bodhisattva, dan Dharmapala Devaraja di Wilayah Galaksi Amitabha mulai dikerahkan. Mereka mencari di berbagai tempat untuk menemukan elit agama Buddha yang telah gugur.
Seratus tahun penuh kesedihan, semua akhirnya berangsur berakhir. Sebuah era telah berlalu.
Di antara reruntuhan darah dan tulang, harapan baru pun muncul. Sekelompok penguasa muda mulai matang. Mereka telah menyaksikan kerusuhan paling berdarah dalam sejarah, melihat penguasa perkasa demi penguasa perkasa bagai ngengat terbang ke api maju tanpa ragu dan gugur. Ini memberi mereka guncangan batin sejak kecil, membentuk tekad baja. Karena merasakan amukan aura tak tertandingi itu, saat matang mereka bahkan melebihi generasi sebelumnya.
Meskipun banyak yang mati, generasi yang terlatih dalam perang ini memancarkan aura menggentarkan. Mereka telah tumbuh kuat di tengah kobaran perang, mengisi banyak posisi suci yang kosong.
Selama seratus tahun terakhir, dunia tidaklah tenang. Banyak peristiwa terjadi. Dinas Kematian muncul dengan perkasa di dunia fana, mengerahkan pasukan bayangan tak terhitung yang menyeberangi galaksi untuk mengumpulkan mayat-mayat penguasa kuat yang gugur.
Berbagai pertempuran berdarah pun meletus karenanya. Ini adalah sisa-sisa pertempuran gelap pasca peristiwa utama, yang sempat memicu kepanikan massal.
"Di ujung reinkarnasi, segalanya akan berakhir. Dinas Kematian adalah tempat kembali segala makhluk."
Kalimat misterius ini tak diketahui penyebarnya, sempat membuat gempar. Pasukan bayangan melintas selama seabad, sementara beberapa wilayah kuno penuh misteri juga mengalami kekacauan selama periode yang sama.
Pada akhirnya, mereka menghilang dengan cara yang sama anehnya.
Selain itu, di kedalaman alam semesta terdapat sebuah planet besar dengan segel yang mulai longgar. Pasukan dalam jumlah tak terbatas melakukan ekspedisi dan menyerang wilayah jauh. Setelah perjalanan panjang pertempuran berdarah selama 100 tahun serta hukuman kolektif, sebuah Lonceng Xian berbunyi nyaring. Pasukan kalah dan mundur, meninggalkan banyak mayat.
Selama 100 tahun, banyak rumah hancur yang dibangun kembali. Di Gunung Sumeru yang berkeping-keping di Barat, muncul cahaya Buddha. Suara lantunan kitab terdengar dari beberapa kuil.
Beidou telah dipindahkan dengan kekuatan dahsyat bersama matahari, bulan, dan bintang-bintang. Xia, Jiuli, Keluarga Ji, Keluarga Jiang, dan lainnya juga membangun kembali wilayah klan di atas reruntuhan.
Setiap wilayah melakukan hal serupa - Wilayah Bintang Yuhua, Wilayah Bintang Tong Tian, Wilayah Bintang Gouchen, Wilayah Bintang Huo Sang... Semua klan kuat sedang dalam proses pemulihan untuk bangkit dalam waktu singkat.
Setelah 200 tahun Kerusuhan Kegelapan berlalu, bayang-bayang kekacauan berdarah telah sirip dari berbagai langit. Populasi seluruhnya pulih dan pemandangan makmur mulai terlihat.
Jalur kuno yang patah di angkasa luar telah diperbaiki, banyak pahlawan terbaik menginjakkan kaki di jalur ujian, mengasah diri mereka sendiri, ingin bersinar gemilang di era ini.
Waktu adalah kekuatan terhebat di alam semesta, di bawah penyeimbangannya, segalanya dapat berubah secara perlahan.
Ketika puluhan tahun berlalu lagi, berbagai suku berkembang pesat sepenuhnya, samar-samar menunjukkan tanda awal kedatangan zaman keemasan, sulit dibayangkan dahulu pernah terjadi malapetaka luar biasa.
"Benar-benar zaman dahsyat, hampir semua konstitusi fisik muncul, memancarkan kilauan paling memukau!"
"Tak terbayangkan, zaman keemasan yang diramalkan datang, ternyata terjadi pasca tribulasi besar!"
Dari penghancuran ke pemulihan, lalu berubah menjadi munculnya vitalitas, kemudian berkembang pesat, hingga mencapai puncak kemakmuran... perjalanan hidup ini membuat orang terkesima.
Di masa lalu sudah ada banyak penguasa kuat dengan berbagai konstitusi fisik, setelah tribulasi banyak yang bertahan hidup, kini bahkan muncul banyak "bibit dewa" dari zaman purba, prasejarah, hingga era mitos, bagaikan ratusan bunga mekar dan bintang-bintang bersinar terang.
"Dulu orang-orang mengira, saat Jalan Menjadi Dewa terbuka, era ini akan memasuki zaman keemasan terkuat sepanjang sejarah. Siapa sangka, itu justru menjadi tribulasi paling menyedihkan."
"Alam semesta sampai retak, berbagai suku dibantai, hampir saja menuju kehancuran."
"Sejak saat itu, tidak ada yang percaya zaman keemasan akan muncul lagi, menganggap semua ramalan itu keliru."
"Tapi kenyataannya membuktikan, selalu ada kejutan. Kemauan Langit dan Bumi memang tak terduga."
"Zaman keemasan datang! Muncul pasca tribulasi berdarah, semua bunga mekar serentak, memancarkan kilauan paling cemerlang di jagat raya. Bintang-bintang gemerlap, berbagai konstitusi fisik legendaris yang seharusnya hanya ada dalam dongeng, justru berdampingan di era ini!"
"Sulit dipercaya! Seratus tahun lalu, seseorang melihat pisau keabadian melintasi galaksi, membelah bintang tak terhingga, merampas cahaya Xian yang tersisa setelah Jalan Menjadi Dewa hancur—semua hanya untuk menumbuhkan sebuah telur batu. Kini setelah seabad, kilau pedang menggemparkan itu terlihat lagi. Pasti makhluk itu sudah lahir sejak lama!"
"Benarkah, ada juga yang melihat Tubuh Chaos!"
"Yin Tiande hampir tak terkalahkan di dunia!"
"Apakah Yao Guang akan menjadi raja di dunia?"
Alam semesta gempar dengan bermunculannya bintang-bintang cemerlang yang menerangi kosmos, membelah langit era ini, memancarkan cahaya paling mempesona.
Lagu-lagu perang yang bergema, siluet-siluet menakjubkan, menjadi sorotan semua mata, membuat berbagai suku menghela nafas kagum.
Puluhan tahun berlalu, tiba tahun ke-300. Dunia perlahan mencapai puncak kejayaan - sebuah zaman agung yang sangat langka dalam sejarah. Meski para pemimpin tertinggi berbagai suku tumbang dalam pertempuran dulu, kini semuanya telah tergantikan.
Garis keturunan yang hanya muncul di era mitos kini bermunculan lagi, mengguncang dunia manusia dengan kilau abadinya yang menyilaukan.
Inilah era gemilang, zaman keemasan tak tertandingi! Dan generasi ini berhak menyaksikan kedatangannya!
Alam semesta membeku, medan perang masa silam. Selama bertahun-tahun sekelompok orang pergi, lalu datang kelompok lain. Mereka mencari sisa-sisa masa lalu. Ada yang datang untuk mengenang, mempersembahkan penghormatan pada leluhur, namun lebih banyak orang berburu serpihan senjata Kaisar - material immortal tak tertandingi. Cukup melebur sepotong kecil ke dalam senjata pribadi, kekuatan mematikannya akan meningkat drastis.
Sayangnya, setelah sekian tahun, begitu banyak senjata Kaisar yang hancur, hingga kini belum banyak yang ditemukan. Masih terkubur di wilayah galaksi tak bertepi.
"Ke mana menghilangnya material immortal sebanyak itu? Bukan cuma satu atau dua alat penting. Hampir semua senjata Jalan Kaisar era kini hancur. Mustahil hanya tersisa sedikit. Pasti oknum-oknum tertentu menyembunyikannya, tak diketahui orang luar."
Orang-orang tak rela. Meski ada niat seperti itu, pencarian tak dihentikan. Alam semesta terlalu luas. Tak ada yang bisa memastikan zona mana saja yang terkena dampak pertempuran besar tahun itu.
Mungkin, Darah Kaisar, senjata, dan bangkai busuk itu masih hanyut di suatu sudut ketidaktahuan. Jika ditemukan, akan menjadi harta karun yang mengejutkan dunia fana.
Kerusuhan kegelapan telah berlalu terlalu lama. Perlahan, mereka yang datang ke medan perang alam semesta untuk mempersembahkan penghormatan pada Kaisar Xu Kong, Kaisar Hengyu, dan Gai Jiuyou semakin berkurang. Mayoritas datang untuk mencari harta karun atau Darah Kaisar.
Pertempuran Kaisar telah usai, tribulasi darah menjauh. Kini pandangan tertuju pada siluet-siluet mengagumkan yang bermunculan satu demi satu - nama seperti Yin Tiande, Yao Guang mengguncang angkasa luar dengan kilatan cahaya mereka, menjadi pusat perhatian global.
Di tepi alam semesta yang sunyi senyap, darah dan tulang hanyut tanpa cahaya maupun kehangatan. Hanya kegelapan dan dingin membeku yang menemani senjata-senjata pecah berkeping-keping yang masih berlumuran darah - bukti mereka yang mengabaikan nyawa sendiri untuk menandingi Yang Maha Agung.
