*Criiiing!* Tinju Ye Fan bertabrakan dengan tombak besar hitam itu, berhasil menggetarkannya.
Naga ungu raksasa menyambar ke bawah. Tak diragukan lagi, inilah ancaman terbesar. Senjata Kaisar Purba ini begitu dahsyat, siapa yang berani menantangnya?
Andai Ye Fan tak membawa Teratai Kebingungan Biru Muda, pasti sudah melarikan diri. Tiga keturunan darah Kaisar Purba muncul bersamaan, ditambah senjata Kaisar yang mematikan - ini benar-benar jebakan maut yang tak terelakkan.
Teratai tiga daun itu memancarkan kilau hijau kebiruan, diselimuti energi chaos yang kabur. Ye Fan mengarahkannya untuk menghadang naga raksasa. Ancaman Naga Ungu Sejati ini harus diatasi terlebih dahulu.
*Bzz!*
Senjata kerajaan Jalan Tertinggi bergemuruh, seperti air terjun tak berujung yang menjuntai. Dengan gerakan tangan halus Ye Fan, teratai kebingungan biru muda menyapu cahaya hijau, meretas prinsip kerajaan.
Tak ada benturan dahsyat yang menggemparkan langit-bumi. Sederhana saja, teratai biru muda ini penuh misteri dan mistis. Tiga helai daunnya menghancurkan segala hukum, menyapu semua rintangan.
Gelombang Dao yang tak berujung itu tak bisa mendekati tubuh Ye Fan. Putri Naga tak bisa menyerang, hanya bisa pasrah meski memegang senjata kerajaan Jalan Tertinggi.
Ini membuat orang kaget. Putri Naga merasa seperti memukul gumpalan lumpur. Marah pun tak berguna, teratai biru muda itu tak bisa ditembus.
Satu-satunya hal yang melegakan: teratai ini tak memiliki kekuatan serangan, hanya bisa bertahan pasif. Seandainya bisa menyerang, pasti akan menjadi sangat mengerikan dengan sifat mistisnya.
Putri Naga menghentikan serangan, berdiri tegak di angkasa dengan ekspresi wajah suram yang berkedip-kedip tak menentu.
"Braak!"
Seperti bintang-bintang yang kacau di langit, di mana-mana terpancar kilau magis, di mana-mana kilatan cahaya menyilaukan. Sihir Dewi Emas turun bagai hujan, namun rintiknya sangat spesial - berbagai perangkat emas.
Ye Fan mengayunkan Tinja Kaisar, bagaikan pandai besi yang menempa logam, terdengar criiiing berirama saat bertabrakan keras dengan senjata-senjata itu, suaranya memekakkan telinga.
Langit dipenuhi serpihan emas, manifestasi prinsip kosmis yang tak terbendakan dari benda nyata. Dalam pertempuran masa lampau, Dewi Emas mengalami celaka besar, kini kembali dengan penuh keperkasaan.
Tiga garis keturunan Kaisar Purba muncul bersamaan seperti ini, membuat siapapun wajahnya berkerut khawatir.
Manusia-Iblis pun turun dari kapal perang, menatap tajam ketiganya sambil memilih target untuk pembantaian besar-besaran.
Ye Fan tak punya pilihan selain fokus pada Putri Naga, karena di tangannya ada senjata pusaka Kaisar yang harus ditahan dengan Teratai Kebingungan Biru Muda demi keselamatan yang lain.
Suasana di TKP mencekam, tekanan psikologisnya membuat orang seakan berhenti bernapas.
Dong!
Tiba-tiba, di momen kunci ini, ruang hampa retak. Altar Lima Warna di atas Kapal Mutiara Hitam berkedip. Kaisar Hitam dan Hua Hua kembali. Melihat tubuh naga kerajaan berwarna ungu berputar-putar di langit, mereka terlihat bingung seakan melihat hantu.
Kaisar Hitam mengedipkan mata besar seperti genta tembaga, kemudian sadar. Pertama-tama ia meratap kering kepada Dewi Emas: "Adik, apa bawa baju cadangan cukup?"
Semua orang membeku bagai patung batu, terlihat agak termangu.
Di masa lalu, Ye Fan pernah memaksa Dewi Emas lari telanjang - aib yang sulit dihapuskan ini.
Tepat! Dewi Emas langsung panik, kehilangan kendali. Seni rahasia dalam jumlah tak terbatas dikeluarkan bagai lautan meteor kiamat, menghancurkan langit dan bumi, menghantam tempat ini.
"Hah, apakah suku Long lagi mengirim daging? Tapi naga tua itu benar-benar tidak enak." Mulut beracun Kaisar Hitam sungguh tak tertahankan. Seketika membuat Putri Naga mengamuk, menggerakkan senjata kerajaan untuk menyerbu ke sini.
“Hei, si nak pura-pura hebat itu, sok-sokan apa? 300 tahun lalu ayah angkatmu sudah dibunuh, sekarang kau lompat-lompat seperti sehelai bulu!” Kalimat provokatif lainnya dari Kaisar Hitam yang "tak kenal lelah" memberi pelajaran.
Ekspresi Shen Ming langsung berubah penuh teka-teki, tombak besar diayunkannya lagi untuk menyerang.
"Guru, cepat kabur! Jangan pedulikan mereka dulu! Ada yang ingin menyerang markas Istana Langit kita. Pulang dulu dan hilangkan mereka!" teriak Hua Hua.
Kali ini, Altar Lima Warna Kaisar Hitam berfungsi sempurna. Mereka bolak-balik membawa kabar mengejutkan ini.
"Apa?!" Ye Fan terkejut. Sambil menangkis serangan di langit, ia bertanya: "Ada korban jiwa?"
"Tidak. Si itu menyelinap ke Istana Langit untuk tribulasi, ingin menghancurkan semua orang di markas besar. Tapi Xiao Nannan membuatnya kabur ketakutan." Hua Hua mengungkap kebenaran.
Wajak Ye Fan langsung membeku. Saat baru tiba di medan perang ini mereka sempat bertemu , tak disangka dia begitu licik menyerang belakang garis pertahanan mereka.
"Orang ini bukan orang sembarangan, mampu menemukan lokasi pondasi dasar Istana Langit saja sudah mengejutkan. Tapi ingin melewati Tribulasi Zhun-Di di sana? Sungguh kejam!"
"Lebih dari 300 tahun lalu dalam Pertempuran Pertama, Tuan Shenxu jatuh. Aliran mereka memiliki permusuhan besar dengan Ye Fan, Ji Zi, Jiang Taixu dulu. Tapi melakukan pembantaian massal seperti ini, mencari masalah dengan orang-orang tak terkait Istana Langit, taktik yang digunakan benar-benar membuat benci."
"Tidak ada pilihan lain, harus memberantasnya dulu!"
Karakter seperti ini tidak mempedulikan moral, jika dibiarkan pasti akan menjadi ancaman besar. Ye Fan langsung melompat ke kapal Zhun-Di, ingin segera menuju markas besar Istana Langit.
"Jangan lari!" Putri Naga merengek, mengaktifkan perangkat spiritual Jalan Kaisar untuk menindak.
Ye Fan tidak peduli, menggerakkan Altar Lima Warna secara maksimal hingga mengambang. Seluruh kapal Zhun-Di masuk ke dalamnya, dia mengawali mundur dan menjadi yang terakhir masuk.
"Dia malah meninggalkan medan perang!" Shen Ming tertegun, ingin mengejar tapi mengurungkan niat.
"Bagaimana pula? Maju dan hancurkan semuanya!" Dewi Emas berkata, rambut emasnya terbakar seperti obor, seluruh tubuhnya memancarkan esensi emas bak matahari.
"Benar, bunuh mereka!" Putri Naga bersekutu dengannya, memiliki kesepakatan pendapat.
Mereka menatap tajam Altar Lima Warna, melakukan deduksi koordinat dengan serius, lalu mengguncang ruang hampa dengan Genta Sepuluh Ribu Naga, langsung melesat melalui pintu ilusi.
Meskipun markas besar Istana Langit terganggu, tak ada yang cedera. Begitu Dewa Petir tiba, Xiao Nannan langsung merasakan indra keenam dan tak sengaja terbang ke arahnya, membuat ekspresi Dewa Petir berubah drastis. Ia berhasil menahan Tribulasi Zhun-Di dan kabur jauh-jauh.
"Semoga dia mati tercekik!" Li Heishui mengutuk.
"Dia sukses melewati tribulasi. Di galaksi Feixian, ada yang melihat kilat seperti lautan yang mengerikan tak bertepi. Makhluk hidup mirip Tuan Ganjaran Langit naik tingkat menjadi Zhun-Di," kata Qi Luo.
“Aku akan membunuhnya!” kata Ye Fan. Ia jengah dengan orang ini, kalau serangan langsung mungkin masih bisa dimaklumi, tapi tak disangka dia berani menyelinap ke belakang garis pertahanan untuk menyerbu anak buah Istana Langit.
“Kakak, Nannan ikut!” seru gadis kecil itu sambil terseret-seret mendekat, napasnya terengah-engah. Mata besarnya yang seperti permata hitam berkilau-kilauan.
Ye Fan tentu tak mengizinkannya ikut. Daya gentar si kecil inilah pondasi dasar penjaga stabilitas Istana Langit. Di tengah kekacauan ini, hanya Tuhan yang tahu berapa banyak bajingan keji akan muncul.
“Aku juga ikut.” Kakek manusia-iblis itu memperlihatkan giginya yang putih pucat.
“Kakek, ayo kita saingan siapa yang lebih dulu menemukan dan memancungnya!” Ye Fan tertawa terbahak.
“Baik!” Kakek itu menganggukkan kepala setuju.
Begitu ucapan selesai, keduanya langsung menghilang dari titik awal. Mereka menyobek ruang dan menyambar ke kedalaman galaksi.
“Kasihan si bocah!” Kaisar Hitam menggeleng sambil menghela napas. Dikejar dua orang aneh yang sudah kebakar benci, mana mungkin nasibnya bakal baik.
"Guru kali ini benar-benar marah, pasti akan membuka gerbang pembantaian, membunuh Dewa Petir yang kejam itu hingga jiwa dan raga tercerai-berai." Hua Hua menyatukan telapak tangan sambil melantunkan mantra Buddha, wajahnya penuh welas asih.
Pasukan Istana Langit terkejut, itu adalah pangeran dari zona terlarang bagi kehidupan, baik latar belakang maupun kemampuan beladirinya sama-sama mengerikan dan menakutkan. Tapi kedua orang ini justru santai, bilang ingin pergi memburunya.
Para prajurit dan perwira surgawi agak melonjo, mereka benar-benar akan memburu Zhun-di? Ini seperti mitos belaka!
Dengan penguasa kuat Istana Langit seperti ini yang menjaga, aliran kami mana mungkin tidak kuat? Di masa depan pasti akan bersinar gemilang, kekhawatiran tersembunyi di hati semua orang akhirnya menghilang.
Sebab, beberapa pemimpin terlalu perkasa. Seiring berjalannya waktu, cepat atau lambat mereka akan mencapai puncak tertinggi alam semesta ini, berdiri tegak di tempat paling mulia!
Mungkin, para prajurit dan perwira surgawi ini akan tercatat dalam sejarah, menyinari masa lalu dan kini. Mendirikan dinasti abadi sepertinya bukan masalah lagi.
"Akhir-akhir ini berbagai wilayah galaksi tidak stabil. Seluruh ras merasa gelisah. Ini adalah era di mana para penguasa kuat terus bermunculan. Periode kejayaan yang bisa diprediksi telah tiba."
"Banyaknya ahli bela diri bukan hal aneh, karena masyarakat sudah punya firasat."
"Namun, dengan kemunculan para penguasa kuat dari era prasejarah, kegelisahan melanda hati semua orang. Ketika Permaisuri Keabadian kembali, kecurigaan dan ketakutan dalam hati masyarakat pun meledak."
"'Sarang Phoenix muncul kembali! Permaisuri Keabadian ingin merebut posisi kursi singgasana nomor satu di dunia!'"
"'Ini perempuan yang mengerikan. Baru beberapa tahun Sarang Phoenix terbangun, dia sudah berkeliling memeriksa dan mengumpulkan warisan yang ditinggalkan Kaisar Keabadian, mempersiapkan diri untuk menguasai delapan penjuru.'"
"Bahkan dendam terhadap putra mereka bisa ditunda demi mengumpulkan sisa pasukan Delapan Jendral Surgawi yang masih hidup. Ambisi kekuasaan perempuan ini sungguh membuat bulu kuduk merinding."
Satu-satunya hal yang membuat orang merasa lega adalah, sepertinya ada yang sanggup melawannya. Jika tidak, dia tak akan merusak keharmonisan dengan mengerahkan mantan anggota tim penyegel dewa untuk bersiap bertarung sampai mati. Terasa urgensi dalam tindakannya.
"Apakah ini Tuan Dewata Suci? Dia hendak mencapai pencerahan. Permaisuri Keabadian khawatir dan ingin mempercepat waktu untuk memancungnya sebelum kesempurnaan tercapai."
Ini prediksi mayoritas besar orang. Selain dia, siapa lagi yang bisa membuat Permaisuri Keabadian begitu gusar sampai mengabaikan segalanya demi menghadapi lawan pamungkas?
Wilayah galaksi kuno Feixian adalah zona tabu yang dihuni makhluk-makhluk tak terbantahkan. Ye Fan tiba, melacak jejak dewa petir.
Namun pencariannya gagal di sini. Dia juga tidak memasuki area segel di planet besar yang bersinar itu. Banyak faktor tak stabil di tempat ini, membuatnya tak ingin mencari-cari masalah untuk sementara.
Di zona lain, Kakek manusia-iblis juga beraksi mencari dewa petir zhun-di.
Beberapa hari kemudian, kabar datang dari wilayah galaksi lain, Dewa Petir menghancurkan posko cabang Istana Langit, mengubah sebuah planet besar menjadi tanah malapetaka, melaksanakan penghancuran total tanpa reservasi.
Meski daerah itu sepi dan merupakan perbatasan yang dikuasai Istana Langit dengan sedikit pasukan surgawi, tetap saja ini tragedi memilukan yang memicu kemarahan.
"Dia pikir Shenxu adalah sarang naga dan gua harimau yang tak ada yang berani tembus, baru berani bertindak semena-mena di luar! Cepat atau lambat kita akan menghancurkannya!" kemarahan anggota Istana Langit.
Setengah bulan kemudian, Ye Fan dan Manusia-Iblis kembali, berjaga di antara berbagai divisi Istana Langit sambil melakukan patroli.
Akhirnya, Dewa Petir muncul kembali, menggunakan Ganjaran Langit untuk membantai lagi, hendak memusnahkan kekuatan hidup Istana Langit.
Kali ini Kaisar Hitam telah mempersiapkan diri sepenuhnya. Formasi yang ditempatkan sebelumnya berfungsi memposisikan dan mengirim sinyal. Meski terpisah ratusan tahun cahaya, altar di bawah Ye Fan menyala menunjukkan arah.
"Cis!"
Dia merobek langit, menghilang dalam sekejap.
"Braak!"
Pada hari itu, Langit dan Bumi bergolak, hampir seluruh wilayah galaksi runtuh, terjadi Pertempuran Berdarah tingkat zhun-di.
"Ingin memberi kejutan, membabat habis semua anak buahmu. Tak kusangka kau juga kembali dari medan perang. Mari kita selesaikan masalah ini di tempat ini." Dewa Petir berkata dingin, sebagai zhun-di kini ia penuh keyakinan.
Saat ini tak perlu banyak bicara. Langsung saja pertempuran sengit dimulai. Ye Fan mengayunkan kaki, Serangan Sapu Bersih, berusaha memotong rata di pinggang lawannya.
"Murka Hukum Petir mewakili kemauan Langit! Hancurkan segala hukum, musnahkan segala makhluk! Hari ini hanya satu dari kita Shengti yang bisa hidup!" Dewa Petir mengaum, aura menggelora sepanjang masa.
Bukan sekadar balas dendam atas pembunuhan anak buah Istana Langit. Saat benar-benar berhadapan dengan Ye Fan, ia juga ingin melakukan pertempuran penuh cahaya, karena Jalan Kaisar akhirnya harus ditentukan oleh kekuatan sejati.
Orang yang percaya diri seperti dirinya, mana mungkin mundur di tahap awal ketika para pangeran mulai muncul di jalur ini. Pasti ingin merobek wilayah kekuasaannya sendiri.
"Braak!"
Yang menjadi jawaban untuknya adalah sebuah tinju yang meremukkan semburan petir, Ye Fan membiarkan dirinya disinari kilatan listrik, bukannya mundur malah maju, membunuh sampai jarak dekat.
"Konstitusi Suci, terlahir di Zaman Keemasan seperti ini, jarang menemukan banyak rival, ini keberuntungan sekaligus ketidakberuntungan kita, ayo bertarung!"
Dewa Petir meraung, kilatan listrik semakin menyala-nyala, tulisan rune Jalan Agung terukir di langit, melepaskan kewibawaan zhun-di berdarah Kaisar, membuat bulu kuduk manusia merinding.
"Keberuntungan dan ketidakberuntungan, semuanya ada di zaman ini!" Ye Fan tidak meremehkan lawan, bertarung dengan kekuatan penuh.
Semburan kilat menyambar-nyambar menyobek alam semesta, cahaya bintang menyala lalu padam bagai bunga surgawi yang mekar dan layu, ini adalah lagu pemakaman kehidupan dan kematian, mengkristalkan darah dan api di jalan sunyi.
Dewa Petir menunjukkan kekuatannya, dengan kekuatan sejatinya menekan Ye Fan, berusaha merobek angkasa yang berkilauan untuk membuktikan jalan keabadiannya.
Ini adalah pertempuran kekuatan, konfrontasi hidup-mati antara dua sosok tingkat Putra Kaisar. Tidak ada konspirasi, tidak ada siasat licik, yang ada hanyalah representasi kekejaman Jalan Kaisar.
Pertempuran memilukan berkecamuk. Darah beterbangan, kilatan cahaya Bencana Langit meredup. Meski kilat yang merepresentasikan hukuman Dewa tetap kuat tak terbatas dan menanamkan jimat-jimat Dao tak terhitung, pada akhirnya tetap dihancurkan oleh Ye Fan.
Dewa petir terlempar menyamping, seluruh tubuhnya retak-retak. Dalam sekejap, darah memancar deras. Dengan suara Braak, tubuhnya meledak hancur. Darah dan kepingan tulang berkilau pucat beterbangan. Dia tewas di bawah Tinja Kaisar Ye Fan.
Para keturunan kaisar-kaisar muncul serentak. Pertempuran habis-habisan di Jalan Kaisar baru saja dimulai, namun sudah menunjukkan kekejaman seperti ini.
Manusia-iblis menghentakkan kaki. Ia terlambat datang, tidak bisa mencegah ledakan dahsyat Dewa petir. Hanya bisa menghela napas sedih.
"Saat bersua kembali, aku tidak akan membiarkanmu menyerang lagi!" geram Kakek.
"Braak!"
Di antara sembilan Gerbang Kaisar, sebuah prasasti raksasa perlahan muncul dari kekacauan. Nama Ye Fan tiba-tiba bersinar terang, sementara nama Lei Shen selamanya memudar.
Di permukaannya yang dipenuhi tulisan rapat, muncul banyak nama. Nama-nama seperti Dewi Emas, Manusia-Iblis, Pangeran Suci, Dao Yi, Huo Qizi, Pria Tua Gila, dan Huang Xudao juga bersinar terang - semuanya adalah calon kuat di Jalan Kaisar.
Saat pertempuran antara Ye Fan dan Lei Shen baru saja berakhir, prasasti besar ini tiba-tiba muncul di antara sembilan Gerbang Kaisar, membuat banyak orang terkejut. Tak seorang pun tahu siapa yang mendirikannya.
Hampir bersamaan, pertempuran lebih dahsyat meledak. Permaisuri Keabadian bertarung habis-habisan dengan musuhnya di belakang sembilan Gerbang Kaisar, getarannya mengguncang alam semesta.
Orang-orang merasakan tekanan mengerikan itu, seolah kembali ke masa Kerusuhan Kegelapan. Gelombang energinya begitu dahsyat, menyapu seluruh dunia manusia.
Ternyata ada pertempuran di tingkat ini, semua orang tertegun. Apakah Permaisuri Keabadian sedang bertempur habis-habisan melawan Kaisar Dewata Suci? Inilah kecurigaan yang menggelayut di hati semua orang.
Ye Fan merasakan keberadaan mereka. Meski bukan rival sepadan, dengan pencapaian tingkat zhun-di saat ini, dia bisa saja mencoba kabur dan bersembunyi.
Putri Naga dan Dewi Emas menyerbu ke sini. Shen Ming juga muncul dengan aura yang menggila, tiba di alam semesta ini dari medan perang tersebut.
Ye Fan mendeteksi mereka. Tak ada lagi kata-kata yang perlu diucapkan. Dia tahu mulai hari ini, takkan ada lagi belas kasihan. Jalan Kaisar yang tercoreng darah telah terbentang di kakinya. Tanpa pilihan, dia terpaksa melangkah, menginjak-injak kerangka para musuh besar satu per satu!
