Istana Langit yang megah menjulang, bangunan-bangunan suci dewa bertengger di atas awan putih, di mana Awan Membara Mega Berkilau memancarkan kemegahan yang menakjubkan. Semua orang terdiam sejenak - dunia misterius terakhir ini ternyata telah dikuasai pihak lain, membuat perjuangan mereka kehilangan arti!
Medan perang membeku dalam kesunyian. Hanya gaung suara berwibawa itu yang bergema di langit, seolah-olah Kaisar Kuno hidup kembali dan kembali menjadi penguasa An Ye.
Gunung-gunung Kebingungan berpindah satu per satu dengan gemuruh dahsyat, menjulang di ujung cakrawala. Kilat-kilat itu berubah menjadi lautan tabu keemasan yang bergelombang garang.
Sembilan matahari condong ke barat, membanjiri bangunan-bangunan megah dengan kilau emas dan merah darah senja. Genteng-gentengnya pun memancarkan cahaya suci nan agung.
Di bawah, lautan tabu berwarna emas bergelora, kadang-kadang meletus dengan gemuruh guntur, seolah Langit sedang marah, mampu berkembang menjadi Bencana Langit yang menggentarkan jiwa.
Lonceng besar bergema memekakkan telinga, getarannya menggema sepanjang masa.
"Ini memang Istana Langit, tak disangka tidak sepenuhnya hancur, malah berdiri di sini!" Tak terasa berapa lama waktu berlalu, seorang tetua kuat menghela napas pelan.
Banyak orang tertegun, kehilangan kata-kata, namun dalam hati mereka ombak dahsyat menghempas langit - Bagaimana mungkin? Inikah sosok yang dulu berani melawan Permaisuri Keabadian?
Kaisar Hitam menatap tajam kompleks istana itu, terutama area yang kehilangan satu sudutnya: "Benar ini Istana Langit! Lihat, Pintu Langit Selatan sudah lenyap, jatuh ke wilayah Shenxu!"
Sebenarnya bukan hanya dia yang menyadari, banyak penguasa kuat menemukan penemuan penting. Seseorang menunjuk: "Gaya arsitektur ini sama persis dengan reruntuhan di beberapa wilayah kuno."
"Lihat! Itu Kolam Transformasi Naga, separuhnya sudah roboh. Separuh lainnya ada di planet kuno milik kita."
“Hmm, Menara Siluman juga patah, di tempat kami ada reruntuhan yang bisa disambungkan dengan lokasi ini.”
Orang-orang terkesima, ternyata ini benar-benar bekas Istana Langit. Meskipun tidak utuh, beberapa peninggalan kuno yang diketahui bisa menjadi bukti dan saling terkait.
Pang Bo menatap tajam ke depan, menunjukkan ekspresi aneh sambil berdesah: "Ternyata begitu, zona paviliun pembuatan pil dan perangkat spiritual setengah hancur, separuhnya jatuh di luar Zaman Purba Terlarang."
Dia teringat paviliun Xian di Beidou yang memiliki gaya sama dengan sini, bahkan bisa ditemukan titik sambungannya. Semua ini merupakan bagian dari Istana Langit Kuno, membuat orang terharu.
Ye Fan pun bergetar hebat dalam hati. Beberapa teman sekelasnya menghilang di sana dan hingga kini tak diketahui keberadaannya.
Sebuah ledakan dahsyat menggema. Di antara kompleks istana, sebuah tangga batu giok raksasa turun membentang hingga di depan mata, melintang di atas lautan petir emas di bawahnya.
Sementara beberapa istana bergemuruh, mengeluarkan suara ilahi tak terhingga, membuat tempat ini semakin tampak megah dan khidmat. Semua orang tidak bisa menahan napas.
Istana Langit yang agung tampak terlalu kosong. Tidak ada pasukan surgawi, tidak ada dayang atau pelayan. Di sana terasa dingin dan sepi, hanya ada kesan serius dan aura intimidatif yang memancar.
"Haha..."
Sebuah tawa heroik menggema. Di tangga batu giok muncul seorang pria besar berjanggut lebat, berpenampilan kasar dengan aura tajam yang menekan.
Di atas Kapal Hitam Mutiara, Li Tian dan Yan Yixi langsung melototkan mata, mulut mereka menganga. "Lagi-lagi pria berjanggut itu?! Apakah dia yang menguasai tempat ini? Tapi tidak, suaranya tidak terdengar tua."
Pria berjanggut itu adalah seorang Zhun-Di (setengah Kaisar), fakta yang telah lama dikonfirmasi. Jelas bahwa saat pertemuan pertama di Wilayah Bintang Ziwei dulu, dia sedang berkelana di dunia fana.
Berjanggut seperti jarum baja, pria berjanggut itu tampak berwibawa. Tapi saat matanya berputar melihat Li Tian dan kawan-kawan, kilatan sikap menjijikkan yang sekejap itu tak luput dari pengamatan kedua orang.
Hal ini membuat tubuh kedua murid seperguruan itu merinding. Sang Tuan yang bermain-main di dunia fana ini sama sekali bukan senior terhormat berkepribadian kaku dan berwibawa.
Pada detik berikutnya, di depan Pintu Langit Selatan yang rusak parah, muncul seorang orang tua bergigi kuning namun tidak lengkap, bicaranya sedikit pelo. Ia memimpin seorang anak laki-laki gagah keluar.
"Itu dia!"
Pang Bo dan yang lain tertegun. Sebelumnya firasat mereka telah mengindikasikan - saat menoleh dan melihat, mereka menyadari pasangan tua-muda ini telah memantau seluruh kapal. Saat itu mereka sudah tahu ini pasti ahli legendaris.
Kemunculan orang tua ini langsung memicu sensasi. Meski penampilannya sangat kampungan, pastilah dia ahli fenomenal. Kalau tidak, mana mungkin bisa menetap di Istana Langit.
"Apakah dia orang yang sanggup melawan Permaisuri Keabadian itu?"
"Seberapa kuat dia sebenarnya, harus mengakhiri darah dan kekacauan, menenangkan alam semesta segala penjuru."
Semua orang mendongak menatap, pria tua ini penuh misteri, apakah kilau pedang berkilauan putih tadi yang ditebaskannya? Tapi kekuatan perkasa itu tidak cocok dengan aura yang dipancarkannya sekarang.
"Jangan lihat saya orang tua seperti ini, saya cuma pesuruh, sedang mengantar cucu lewat." Pria tua dekil itu memperlihatkan gigi kuningnya, membuat orang yang melihat merasa ada keanehan.
Dia membawa ember tua menyusuri tangga batu giok turun ke tepi lautan petir emas, dengan dentuman menekan embernya ke dalam, mengangkat seember cairan emas yang energi chaos-nya bergelora.
Para hadirin tertegun, ini adalah Lautan Dewa Petir Chaos! Cairan emas itu adalah manifestasi petir primordial, tapi dia malah menyikapinya seperti mengambil air biasa.
Banyak orang memperkirakan, para Maha Santo yang menyentuh elemen petir emas itu pasti akan berubah menjadi abu, bahkan para zhun-di sekalipun takkan nyaman berada di lingkungan dengan konsentrasi setinggi itu.
Pria tua dekil itu tenang, membawa cucunya, kembali menaiki tangga, menuangkan cairan terkonsentrasi dari elemen petir emas ke bawah sebatang pohon purba yang kering.
Banyak orang gemetar, tatapan mata mereka menyemburkan cahaya tajam, menatap tak berkedip ke arah pohon kering itu.
Apakah ini pohon immortal legenda? Saat Kaisar Zun tewas dan Istana Langit runtuh, ada pohon suci tertinggi yang nyawanya mengering dan tak pernah hidup kembali, apakah ini pohon itu?
Konon, Kaisar Zun dulu memperpanjang nyawa kekaisaran puncak Chang Sheng Tian Zun selama 2.000 tahun dengan meracik ramuan agung dalam tungku, di mana bahan utamanya berasal dari buah pohon ini, dipadukan dengan teknik kosmik tak tertandingi sang Kaisar hingga menjadi ramuan yang melawan Langit.
Perlu diketahui, 2.000 tahun itu bukan sekadar zaman biasa, melainkan "nyawa kekaisaran" puncak sejati! Saat itu semua metode lain seperti tanaman obat purba, sumsum dewa, dll. sudah dikonsumsi Chang Sheng Tian Zun hingga tak berpengaruh lagi. Zaman biasa tak bisa disetarakan dengan 2.000 tahun nyawa kekaisaran ini!
"Si tua ini sedang menyirami pohon immortal dengan cairan petir emas, berharap bisa menghidupkannya kembali?"
Semua orang mata berbinar, reruntuhan Istana Langit benar-benar menyimpan barang bagus! Pohon kuno ini ternyata masih ada di dunia fana. Banyak yang menduga efeknya melebihi ramuan dewa abadi lainnya.
Batangnya tidak menutupi langit, tingginya hanya setara manusia. Namun cabang-cabangnya perkasa seolah tumbuh selama puluhan juta tahun hingga mencapai bentuk ini. Kulit pohon retak-retak, tak tersisa secercah vitalitas.
"Agak mirip manusia..."
Banyak yang kaget, pohon ini sangat unik dengan bentuk mendekati manusia walau terlihat cacat dan bengkok sekarang.
"Pohon ini adalah harta karun! Meski mati, jika diukuri pola kekaisaran pasti jadi senjata mematikan. Memegangnya mungkin bisa membantu pencerahan, efektivitasnya takkan mengecewakan." Mata Hitam Kaisar berkilau.
Banyak yang menelan ludah. Semua tahu ini adalah pohon ramuan dewa tak tertandingi. Meski kering, pasti masih menyisakan sedikit khasiat.
"Braak!"
Pintu besar Istana Langit Pusat terbuka, entah sejak kapan di sana telah berdiri sebuah siluet samar yang seolah telah ada sejak zaman purba, mistis dan sulit dipahami, namun memancarkan kewibawaan tak berbentuk.
"Tuan-tuan dipersilakan masuk." Dia berbicara kepada semua orang.
Banyak yang heran, merasakan serangan mematikan yang membuatnya seperti penjelmaan tatanan Jalan Langit yang berubah wujud menjadi manusia, menimbulkan kebingungan.
Orang ini sangat spesial!
"Dia adalah roh senjata." Seseorang menarik napas panjang, menebak bahwa dia adalah dewa yang tersimpan dalam senjata pamungkas!
Penguasa baru Istana Langit saat ini pasti memiliki kekuatan yang mengejutkan, bagaimana mungkin bisa memiliki senjata legenda seperti ini yang mengikutinya? Pasti tak tertandingi di generasinya. Mungkinkah kilau pedang putih berkilauan tadi berasal dari roh senjata ini?
"Bergerak, mari masuk dan lihat!"
Semua orang penasaran, mereka yang berani secara alami berharap bisa menyelidiki Istana Langit legendaris ini, menggunakan kesempatan ini untuk melihat bagaimana hasilnya.
"Ada yang memimpin pasti ada yang mengikuti," kerumunan manusia bergerak megah. Mereka percaya dengan kekuatan penguasa baru di tempat ini, membunuh mereka adalah hal mudah. Tidak akan ada tipu muslihat seperti "menjebak musuh ke dalam kuali".
Ye Fan, Sheng Kong, Pang Bo, Kaisar Hitam dan lainnya bergabung. Mereka juga memasuki kompleks istana ini, ingin melihat seperti apa sosok pemiliknya sebenarnya.
Kerumunan manusia bergerak. Begitu mendekat, orang-orang langsung menyadari adanya '' Jalan Agung. Tempat ini benar-benar luar biasa, ada prinsip kosmik yang beresonansi!
Di dalam Istana Langit Pusat, setiap pilar raksasa diukir dengan Qinglong, Zhu Que, Kun Peng dan lainnya. Ini bukan dekorasi biasa, melainkan stempel hukum alam semesta.
Terlihat naga-naga kecil terburai dari pilar-pilar, memancarkan kilauan hijau. Beberapa Zhu Que juga melepaskan belenggu, menyemburkan api di ruang hampa yang memburai semburan cahaya merah darah.
"Ini adalah tempat Kaisar Zun pernah bermukim, benar-benar tidak biasa!" Pikiran seperti itu tertanam di hati setiap orang.
Semua orang merinding di dalam hati, menghindari bayangan motif yang terlihat misterius ini, tak berani menabrakkannya, khawatir memicu perubahan tak terduga.
"Tidak apa-apa, ini adalah jodoh. Jika benar ada yang bisa menyatu dengannya, bisa mendapatkan Jalan dan warisan mereka." Suara parau terdengar dari pusat Istana Langit.
Mereka tertegun, lalu mata mereka memperlihatkan kilatan cahaya terkejut - Apakah ini peninggalan Kaisar Zun? Sungguh melawan Langit, itu buah kebijaksanaan tak tertandingi!
Dengungan halus. Titik kecil yang dihidupi Ji Ziyue, tubuhnya keemasan sebagai phoenix api, bertabrakan dengan bayangan phoenix, memancarkan cahaya menyala-nyala. Keduanya menyatu, Resonansi Jalan Agung!
Benar-benar nyata! Semua orang termangu lalu gila-gilaan, berusaha menyatu dengan stempel-stempel itu.
Sayang, ini jodoh yang tak bisa diminta. Meski menabrak, bayangan-bayangan itu akan segera menghilang, tak benar-benar meresap ke dalam tubuh, membuat orang merasa tak berdaya.
Tempat ini membentuk dunia sendiri, berapa pun orang yang masuk, aula tetap bisa menampung. Kabut putih menyebar di bawah kaki semua orang, seolah menginjak awan-awan.
Banyak orang berusaha melihat ke depan, ingin menyaksikan sosok seperti apa yang ada di sana.
Di tengah aula, tak ada dekorasi mewah. Hanya altar ikan Yin-Yang sederhana yang diselimuti energi chaos. Seorang pendeta tua duduk bersila di atasnya, menyatu dengan kehampaan.
Ye Fan dan Pang Bo terpaku, mulut mereka terkaga namun tak bersuara. Mereka melihat dua siluet samar yang tak pernah terlihat selama ratusan tahun.
Di belakang pendeta tua itu, sepasang pria dan wanita berdiri tenang. Tampaknya mereka adalah mantan anak altar, kini telah dewasa.
Pria itu tampak sopan, mengenakan mahkota emas ungu dan jubah bulan purnama, memancarkan aura transendental nan elegan.
Wanita itu lincah bagai dewa turun ke dunia, berdiri hening dengan keanggunan surgawi.
"Zhou Yi!"
"Lin Jia!"
Ye Fan dan Pang Bo sama sekali tidak menyangka akan bertemu teman sekelas mereka di Istana Langit Kuno. Hasil ini membuat mereka terkejut. Setelah berpisah ratusan tahun, mereka ternyata muncul di tempat ini.
Energi chaos berhamburan. Di atas altar Yin-Yang yang rusak parah, pendeta tua itu menampakkan tubuh aslinya. Wajahnya kurus, jubah taonya kuno, penampilan dan aura biasa-biasa saja, terlihat sangat sederhana.
"Itu dia!"
"Ternyata benar-benar dia!"
Kali ini Ye Fan dan Pang Bo semakin tertegun, semua memperlihatkan wajah terkejut.
