Konstelasi bintang di langit seperti kunang-kunang yang cepat padam. Dalam kegelapan, tangan hitam raksasa menjulur menutupi angkasa, seluruh bintang meledak hancur.
Pemandangan ini sungguh mengerikan. Tangan hitam itu muncul dari tempat tak diketahui, menutupi seluruh alam semesta. Segala makhluk terlihat sangat kecil di hadapannya, bahkan tak sebanding debu.
Kejadian ini mengejutkan semua orang. Seorang cultivator yang kebetulan melintas di sekitar langsung tercekam ketakutan. Kekuatan agung macam apa ini? Sama sekali tak terukur!
Seorang penguasa agung zaman kuno muncul kembali dan menyerang tempat ini!
Refleks kilat, semua orang berpikir: Pasti ini alasan utamanya. Apakah para terkuat sepanjang sejarah itu benar-benar muncul lagi?
"Brak!"
Orang suci yang melintasi angkasa ini tak mampu melawan, meski telah mempelajari kultivasi ribuan tahun dan mencapai puncak kekuasaan di satu domain, namun di hadapan Yang Maha Agung tetap rapuh bagai semut.
Orang bijak kuno langsung meledak hancur. Tangan hitam raksasa bahkan tak menyentuh mereka. Di bawah tekanan dahsyat, jiwa dan raga mereka tercerai-berai menjadi kabut darah.
Pendatang dari domain luar menggigil dari ujung kepala hingga kaki, gemetar sambil mundur terburu-buru. Seluruh tubuh mereka kejang-kejang, batin dipenuhi ketakutan ekstrim saat berusaha kabur ke kejauhan.
Apakah ini Dewa pembelah langit dan bumi? Satu telapak tangan menutupi galaksi bintang, menghancurkan segalanya. Di alam semesta yang membeku, hanya tersisa telapak tangan hitam raksasa - pemandangan yang sungguh mengerikan!
Ini adalah mitos nyata, gambaran penghancur dunia dari zaman purba yang paling kuno, sangat mengejutkan hati manusia.
Di depan tangan hitam raksasa, berkobar gumpalan kilat dahsyat yang menyapu luas angkasa, bergerak dengan kecepatan tinggi menuju kejauhan.
Tangan hitam besar yang mengerikan itu terlihat bergerak lambat menutupi, namun mampu mengejar bahkan hampir melampaui kecepatan kilatan petir yang merupakan kecepatan tertinggi di alam semesta.
Dalam hati Ye Fan terguncang hebat. Sosok dalam kilat petir itu tak lain adalah dirinya sendiri yang sedang menghadapi tribulasi paling mengerikan. Saat ini ia mengaktifkan 'Gerak' dari Sembilan Rahasia untuk menghindari telapak tangan hitam yang mengejar dari belakang.
Keadaannya sangat mengerikan. Selain harus menghadapi tribulasi petir yang luar biasa, para penguasa agung zaman kuno juga muncul dan berniat menyerangnya. Ini benar-benar situasi mematikan!
Para Yang Maha Agung mulai bertindak. Hari yang dikhawatirkan ini datang begitu cepat, benar-benar terjadi.
Di masa lalu, kemampuan tempurnya sudah tergolong luar biasa dan dianggap sebagai ahli legendaris di dunia fana. Namun di mata para Yang Maha Agung, mungkin ia masih dianggap seperti semut tak berdaya yang tak layak diperhitungkan.
Selama ia belum mencapai kesempurnaan dan pencerahan sejati, para penguasa itu takkan menganggapnya berarti. Para Yang Maha Agung tak tertandingi dan dipenuhi kesombongan.
Hari ini, akhirnya mereka mulai memperhatikannya. Bangun dari tidur panjang, mereka berniat menghabisi dirinya di tengah proses menuju kesempurnaan, tanpa memberi kesempatan sedikitpun!
Ye Fan mengeluarkan "Gerak" dari Sembilan Rahasia hingga batas maksimal, bahkan aliran waktu pun berhenti untuknya. Dengan gesit ia melintas, di tengah perjalanan tengah dahinya memancarkan cahaya, memanggil Guci Penelan Langit untuk melakukan pertempuran.
Demi menghadapi tribulasi, ia tidak membawa guci tersebut di sisinya, melainkan menyembunyikannya di domain lain.
"Braak!"
Tangan hitam raksasa menyelimuti galaksi tak terbatas, cakrawala tertutup sepenuhnya. Dalam sekejap, Ye Fan hampir terperangkap di bawahnya. Bintang-bintang yang hancur tak terhitung jumlahnya.
Pemandangan mengerikan dengan satu tangan menutupi langit, seluruh alam semesta hanya menampung satu tangan hitam ini, mengguncang dunia fana.
Alis Ye Fan berdiri tegak. Waktu hampir habis, situasi mencapai titik kritis. Apakah harus meledakkan Kendi Ibu Segala Makhluk? Membuat prinsip Lonceng Xian meledak? Sungguh disayangkan.
Tapi jika tidak demikian, bahkan memanggil Guci Penelan Langit pun mungkin terlambat.
Kematian begitu dekat. Penguasa agung zaman kuno yang merasa superior, sementara Ye Fan yang sedang dalam bahaya tribulasi kini menghadapi bencana besar, mungkin akan tewas.
"Itu Ba Ti!"
Ye Fan menyadari getaran serupa, sama seperti darahnya sendiri dari Raja Perang di masa lalu, yang membuatnya bisa menumbuhkan indra keenam. Petir purba berdarah ungu itu telah mendidih, ingin menghancurkannya.
Jelas, Ba Ti yang mencapai kesempurnaan telah muncul, dan menggunakan serangan terkuatnya. Tak rela terjadi ketidakpastian, tujuannya hanya satu: menghancurkan Santo Tubuh Ye Fan dalam satu pukulan.
Kedua suku ini telah berperang sejak era mitos. Pertempuran berlanjut hingga kini, permusuhan turun-temurun mustahil didamaikan. Dia datang untuk membunuh Ye Fan, mencegahnya mencapai kesempurnaan - tak perlu bicara logika.
Penguasa agung zaman kuno bertindak, itu pun dengan serangan terkuat. Bukan sekadar pembantaian biasa. Konsekuensi mengerikan seperti ini takkan bisa ditahan oleh siapa pun di generasi ini, kecuali Ye Fan mencapai kesempurnaan atau pencerahan!
"Ba Ti, berani kau ganggu orang pilihanku? Awas kuhancurkan seluruh garis keturunanmu!" Suara dingin menggema. Tangan besar lainnya menghantam, Braak! Bertabrakan dengan tangan hitam raksasa.
Ini adalah seorang pemuda dengan tatapan jernih, membawa busur keras hitam di punggung dan tongkat batu di tangan kanan, menyapu penuh kesombongan ke delapan penjuru sambil berdiri tegak di bawah angkasa luar.
Tadi dengan tangan kiri, dia berani melawan Ba Ti yang mencapai kesempurnaan, menghadang serangan legendaris.
Tangan hitam besar itu memudar, menampakkan siluet tinggi dengan rambut ungu panjang yang menari-nari, wujud gagah yang menakutkan—ternyata darah dan qi-nya jauh lebih kuat dibanding saat pertama muncul dulu!
Dia diam seribu bahasa, menatap tajam sang pemuda, lama tak mengucapkan sepatah kata pun.
Di kejauhan, lautan petir memenuhi langit menutupi wilayah galaksi, dentuman ledakan bersahutan tak henti, bintang-bintang berhamburan hancur berkeping.
Ye Fan mulai menjalani tribulasi yang sama sekali tak terkendali, mengalami penderitaan hebat. Kehadiran pemuda ini membuatnya tahu dia bisa tenang menghadapi Bencana Langitnya.
"Kau memang Chuan Ying, Perwira Pertama Istana Langit Kuno? Pantas reputasimu." Suara Ba Ti yang mencapai kesempurnaan itu rendah namun menusuk, kekuatannya sanggup membelah bintang-bintang akibat getaran.
Chuan Ying, seorang legenda hidup, bahkan membuat Kaisar Zun terkagum-kagum. Sang Kaisar sendiri yang menyegelnya, ingin menunda pencerahannya hingga masa depan. Namun karena obsesinya yang terlalu dalam, ia pernah mempercepat kelahirannya.
"Ternyata ini bukan tubuh aslimu. Hanya mengirim satu avatar seperti ini, tidak cukup untuk kubunuh!" Chuan Ying tersenyum tipis, wajahnya memancarkan kepercayaan diri yang berkilau.
Avatar menggunakan teknik rahasia, mungkin bisa mengeluarkan kekuatan tubuh asli dalam waktu singkat. Tapi semakin lama, pasti akan tewas.
"Menurutmu dia bisa mencapai pencerahan?" Setelah diam sejenak, Ba Ti yang mencapai kesempurnaan bertanya dingin. Aura darahnya bergelora, rambut ungu seperti galaksi bintang, sorot mata memancarkan sinar laser yang mengejutkan.
"Haha... Orang yang kuhargai tidak perlu alasan! Berani sentuh satu helai rambutnya, aku akan bunuh kau!" Chuan Ying tertawa dengan bebas. Sosok pemuda itu tampak bebas namun sarat dengan kesombongan yang khas.
Di zaman sekarang, siapa berani bersikap tidak hormat seperti ini pada penguasa agung zaman kuno? Berani menatap ahli Jalan Kaisar dengan pandangan merendahkan?
"Sejak aku lahir sampai sekarang, banyak yang bicara seperti itu padaku. Tapi semuanya sudah mati." Ba Ti yang mencapai kesempurnaan berkata dengan tenang.
“Braak!”
Pemuda itu tanpa bicara langsung menyerbu sambil membawa tongkat batu, melakukan pembantaian besar. Tongkatnya menyapu langit bagai naga legendaris abu-abu yang memenuhi alam semesta dengan kekuatan tak tertandingi.
Seluruh cakrawala runtuh, bintang-bintang meledak satu per satu. Matahari dan bulan berubah menjadi kembang api, semua bintang menjadi pijaran cahaya.
Ba Ti yang mencapai kesempurnaan, dengan keganasan luar biasa, langsung mengeluarkan tinju perkasa yang mengguncang alam semesta dengan gemuruh mengerikan.
Pertempuran Yang Maha Agung pecah!
Keduanya adalah penguasa kuat, ahli di antara para ahli. Pertempuran ini secara alami berdampak besar, mengguncang alam semesta hingga seluruh domain terkejut.
Bzz!
Palu Cahaya Ungu melesat seperti semburan kain sutera ungu dari langit jauh, menghantam Chuan Ying. Ini adalah senjata pusata yang dikirim dari planet leluhur Ba Ti untuk menghabisi musuh.
“Dang!”
Perwira Pertama Istana Langit Kuno mengayunkan tongkat batunya secara horizontal, bertabrakan dengan senjata tersebut. Kilatan cahaya yang terpancar begitu menyilaukan hingga seluruh bintang di domain ini hancur menjadi debu halus.
Bahkan Ye Fan yang berada di domain lain juga terkena dampak, mengalami gempuran dahsyat. Lautan Tribulasi Petir bergolak semakin hebat.
Pertempuran terus berlanjut, namun untuk sementara ini tidak ada hubungannya dengan Ye Fan. Ia memusatkan perhatian untuk melawan tribulasi petir dan memulai proses evolusi kritis.
Entah berapa lama waktu berlalu, alam semesta kembali tenang. Tribulasi besar Ye Fan telah berakhir. Lautan petir menghilang, sementara ia mulai memancarkan energi Langit-Bumi untuk mengisi kembali energinya.
Di sisi lain, seorang pemuda telah lama duduk bersila. Melihat Ye Fan menyelesaikan tribulasinya, ia tersenyum tipis: "Bagus."
"Terima kasih, Senior." Ye Fan memberi hormat penuh respek.
"Hanya tidak tahan melihat kelakuan mereka." Perwira Pertama Istana Langit Kuno menjawab, lalu melanjutkan: "Planet leluhur Ba Ti bukan lawan sembarangan. Bukan hanya ada satu Ba Ti yang mencapai kesempurnaan. Berdasarkan pengetahuanku beberapa tahun terakhir, masih ada Yang Maha Agung di jalur kuno yang pernah membunuh Konstitusi Suci, menyegel diri di Gua Leluhur."
Saat mendengar ini, tatapan matanya tiba-tiba memancarkan sinar tajam. Benar seperti yang ia duga sebelumnya - aliran ini sungguh mengerikan. Mereka telah membentuk area terlarang dengan kehadiran Yang Maha Agung yang bertahan hingga kini.
Dan ini juga yang dia harapkan di masa lalu. Jika orang-orang di masa silam sudah mati, mengakhiri hidup dengan kejayaan membunuh tubuh suci lalu pergi, mungkin itu akan lebih menyedihkan.
"Mereka belum mati, aku jadi tenang!" kata Ye Fan.
"Hahaha, baik, berani!" Perwira Pertama Istana Langit Kuno tertawa terbahak, lalu menggelengkan kepala sambil berdesah, "Mencapai pencerahan pasti adalah jalan yang sunyi, mengecap kesepian dan kepahitan seseorang di puncak kejayaan."
Perwira Pertama pergi, datang cepat, pergi pun gesit. Kemampuan bela diri Ye Fan melonjak drastis, kekuatannya mencapai level zhun-di tujuh langit. Jarak menuju kesempurnaan semakin dekat, dia semakin merasakan aura pencerahan.
Di alam semesta ini, jika tidak bertemu penguasa agung zaman kuno, dia benar-benar bisa menguasai dunia.
Sekaligus, dia mulai merenung: Dulu di mata para penguasa, dia hanyalah semut tak berarti. Tapi seiring mendekati kesempurnaan, mungkin beberapa orang akan terbangun dari pesona, tak lagi bisa duduk diam.
Seperti kali ini, Ba Ti yang mencapai kesempurnaan bertindak demikian, ingin menghancurkannya dengan satu telapak tangan langsung, menghabisi di tengah perjalanan menuju pencerahan.
Mungkin, setiap pencerah di masa lalu pernah mengalami ini - naiknya seorang Kaisar akan mengancam keselamatan beberapa Yang Maha Agung, dan mereka akan mencari cara untuk menghentikannya.
Semakin Ye Fan merenung, semakin tubuhnya membeku. Bukan untuk dirinya sendiri ia khawatir, melainkan untuk teman dan keluarga.
Ia teringat pada Raja Siluman Xue Yue Qing yang pergi selama 500 tahun, menolak pulang ke kampung halaman, hingga tulang jiwa gadis yang menunggunya kembali ke debu, meninggalkan penyesalan seumur hidup.
Terlalu banyak rahasia tersembunyi di balik ini. Rupanya ia takut malapetaka pencerahan akan tertarik ke tanah air, sehingga tanpa mencapai pencerahan, ia tetap menolak untuk kembali.
Ye Fan memandang ke kejauhan alam semesta. Ia harus bersiap lebih awal - seiring kemampuannya yang semakin mendalam, naga-naga raksasa itu satu per satu akan mengalihkan pandangan, mulai memantau semut kecil ini.
"Tidak membiarkannya bertransformasi menjadi Naga, membunuhnya di dunia fana, mungkin inilah bencana mengerikan yang akan dihadapinya kelak di masa depan."
"Mencapai pencerahan memang ditakdirkan menjadi jalan yang sunyi, mengecap kesepian dan kepahitan seorang diri di puncak kegemilangan."
Perkataan Perwira Pertama Istana Langit Kuno jelas mengandung makna tersirat, apakah dia sedang menyindir kesuraman jalan ini? Jika ingin mencapai pencerahan, bukan hanya diri sendiri harus mengagumkan dan mampu menembus rintangan itu, tapi juga harus menghadapi pembasmian mengerikan dari para penguasa agung zaman kuno, yang akan mencelakakan sanak saudara.
Kilatan dingin menyergap hati Ye Fan, jika mencapai pencerahan sendirian sementara semua keluarga dan teman harus mati, untuk apa lagi mengejar Jalan ini? Namun sekarang sudah tak ada jalan pulang, Ba Ti yang mencapai kesempurnaan telah bertindak, para Yang Maha Agung lainnya pun mulai memantau gerak-geriknya.
Tak pernah ada yang bisa langsung menjadi Kaisar dalam satu lompatan. Tribulasi Kedelapan, Tribulasi Kesembilan, Tribulasi Kekaisaran - semakin tinggi semakin mengerikan, setiap tingkatan harus dipertaruhkan nyawa.
Mungkin dia akan menghadapi tiga "Ujian Maha Agung", semakin mengerikan setiap kali, terutama dua yang pertama paling sulit. Beberapa pihak tak akan membiarkannya mencapai kesempurnaan.
Ye Fan duduk bersila di alam semesta, mulai merenung bagaimana cara menghentikan semua ini. Yang harus dilakukannya adalah menjadi penguasa An Ye untuk mengejar keabadian, bukan menyaksikan orang-orang di sisinya tewas!
