Ye Fan menepati janji dengan menempa ulang Cermin Ruang Hampa dan memperbaiki wujudnya. Selama bertahun-tahun, dia membunuh para Yang Maha Agung, menyapu rata zona-zona terlarang kehidupan, serta meremukkan banyak senjata purba Kaisar Kuno. Meski sebagian besar telah menjadi tembaga bekas dan besi lapuk yang kehilangan energi ilahi, tapi akhirnya tetap menyisakan sebagian material immortal.
Selama bertahun-tahun, dia menonton Kitab Ruang Hampa dan meneliti sisa-sisa formasi di cermin ini serta dewa yang masih hidup, akhirnya memperbaikinya dengan material immortal hingga Cermin Ruang Hampa muncul kembali dan dikembalikan ke Keluarga Ji.
Peristiwa ini mengguncang alam semesta. Siapa sangka masih ada sisa tubuh pahlawan lain dari Pertempuran Kerusuhan Kegelapan yang mungkin bisa dihidupkan kembali.
Lalu Ye Fan memerintah seluruh cultivator di alam semesta untuk mencari pecahan Tungku Hengyu yang hancur, berharap bisa menyelamatkan pahlawan lainnya. Ini adalah titah suci Kaisar Langit pertama yang dia keluarkan.
Karena dulu dia menyaksikan langsung Tungku Hengyu hancur bersama sosok Jiang Taixu berjubah putih yang menghilang, mirip seperti cermin retak setengah yang dikubur di ruang hampa. Saat melihat adegan itu, dia sudah curiga bahwa dua Kaisar mungkin menggunakan tubuh keturunan untuk bertarung, dan akhirnya berusaha menjamin kelangsungan generasi penerus.
Kali ini berhasil menyaksikan bangkai busuk Ji Zi, mengonfirmasi tebakan Ye Fan di dasar hati tahun lalu, bagaimana mungkin dia tidak bergembira? Karena itu mengerahkan pasukan besar-besaran, memerintah seluruh alam semesta.
Tentu ini bukan paksaan. Dia berjanji: Siapa pun yang menemukan jejak bernilai sejati, akan diberikan satu set utuh dan sempurna Kitab Dao. Jika ada yang bisa membawa tungku abadi Hengyu yang pecah, Ye Fan berjanji berat: Selama dia masih hidup, akan melindungi kemakmuran suku kami.
Janji Kaisar Langit, apalagi dengan kemegahan seperti ini, secara alami membuat banyak orang sangat tergoda.
Keluarga Jiang mendengar kabar, seluruh pasukan dikerahkan. Ada harapan hidup kembali Raja Dewa, bagaimana mungkin tidak membuat hati mereka bergetar? Mencari ke berbagai penjuru alam semesta.
Jiang Yifei, Jiang Caixuan, dan Jiang Tingting sebagai pemimpin, menyapu alam semesta, ingin segera membalikkan Langit-Bumi untuk menemukan jejak Raja Dewa.
Tak lama kemudian, seseorang mendatangi Istana Langit, membawa kabar mengejutkan: Mengetahui lokasi tungku abadi Hengyu.
Suku Iblis Sapi di alam semesta ini termasuk ras yang sangat kuat, meskipun belum pernah melahirkan Kaisar Purba, namun tak ada yang berani meremehkan mereka.
Di masa lalu, usai pertempuran dahsyat yang mengguncang langit dan bumi, hujan darah menyelubungi setengah tungku suci yang hancur jatuh ke planet kuno mereka. Meski senjata Kaisar telah rusak, kekuatannya tetap tak bisa dihalangi oleh bintang biasa.
Namun, planet kuno tempat suku ini berdiam penuh misteri. Terdapat Lubang Langit di sana—siapapun yang turun ke dalamnya tak pernah kembali hidup-hidup. Tungku Hengyu pun terjatuh ke dalam lubang itu.
Seluruh penguasa kuat suku mereka kemudian bekerja sama menyelubungi dan menyegel Lubang Langit tersebut.
Bertahun-tahun kemudian, setelah Ye Fan menjadi Kaisar Langit dan mengeluarkan dekret kerajaan yang begitu perkasa, mereka akhirnya ragu. Setelah berunding, kepala suku mereka terpaksa datang sendiri ke Istana Langit untuk melapor.
Ekspedisi Kaisar Langit tak mungkin dihalangi. Ye Fan membawa Lao Niu/Iblis Sapi Tua dan dalam sekejap telah tiba di planet kuno ini.
Dengan satu langkah, dia sudah berada di depan Lubang Langit. Tangan diangkatnya membuka segel—di bawah sana terbentang kegelapan yang dalam tak tertembus.
“Ternyata begitu, pantas saja bisa menutupi aura energi.” Ye Fan menghela nafas.
Alam semesta maha luas, benar-benar dipenuhi rahasia. Ini adalah zona terlarang bagi kehidupan yang telah ditinggalkan, di dalamnya terdapat formasi tingkat Kaisar purba, dan bukan hanya satu.
Ia menjelajah lebih dalam, menemukan tungku berlumuran darah. Tempat ini seharusnya merupakan zona terlarang bagi kehidupan dari Era Luan Gu. Sayangnya, beberapa Yang Maha Agung di dalamnya telah mati karena usia tua, menyelesaikan Transformasi Jalan mereka.
Selain Kaisar, siapapun yang datang ke sini pasti mati, tidak bisa melewati lima lapis formasi tingkat Kaisar.
Dengan gemetar, Ye Fan membuka Tungku Hengyu. Tepat! Di dalamnya ditemukan setengah tubuh yang rusak, rambut putih seperti salju, wajah awet muda - tak lain adalah Dewa Jiang yang pernah hidup di kehidupan kedua.
“Dewa…” suara Ye Fan bergetar memanggil. Sang Dewa pernah memberinya kebaikan besar. Tanpanya, tak mungkin ada dirinya yang sekarang.
Lagu Sang Dewa yang mengharukan dunia fana. Dahulu kala, dengan darah dewa membersihkan diagram Jalannya. Melindungi pertumbuhannya. Bahkan di Pertemuan Yao Chi, suara kecapinya menggetarkan seluruh suku. Sungguh sosok legenda yang memancarkan pesona tak tertandingi.
Tapi saat ini, hanya tersisa bangkai busuk yang membeku, noda darah memenuhi, membuat hati bergetar dahsyat.
Raja Dewa berjubah putih menjalani hidup penuh liku, terperangkap bertahun-tahun namun kembali hidup, sayang kecantikannya justru tewas di hadapannya. Ia lalu menghilang ke Kegersangan, menyepi dalam kehidupan kedua tanpa kebahagiaan, hanya kepedihan. Bertempur melawan klan kuno, memberantas kerusuhan kegelapan, demikianlah akhir hayatnya.
Ye Fan mengangkat bangkai berlumuran darah itu, membawanya kembali ke Istana Langit.
Di hari itu, sebuah kuil megah berdiri di samping Istana Langit. Ye Fan kembali menyegel seorang Tai Xu Shen!
"Raja Dewa kembali..." serunya penuh ikatan emosi.
Hingga kini dalam perjalanan kultivasinya, tekad Ye Fan lebih keras dari besi. Tapi belakangan ini hatinya terus terguncang: Gai Jiuyou, Ji Zi, dan Raja Dewa berjubah putih pernah menjadi luka terdalam. Kini akhirnya melihat secercah Fajar penebusan.
Tiga kuil megah berdampingan, bersinar siang dan malam. Seberkas kehendak batin pertama dipersembahkan langsung oleh Ye Fan, disegarkan oleh cahaya Kaisar Langit, sinar pelangi menerobos langit biru.
Ye Fan memperbaiki Tungku Hengyu dan menyerahkannya langsung ke tangan Jiang Yifei.
Kemudian, Kitab Dao juga diberikan kepada Suku Iblis Sapi dengan janji akan melindungi kemakmuran mereka, syarat utamanya adalah suku tersebut tidak melakukan kesalahan besar.
Ratusan tahun telah berlalu. Selain tiga altar segel dewa, di dekatnya terdapat sebuah kuil kecil dan gubuk darurat.
Kuil kecil milik Hua Hua. Selama tahun-tahun ini, Ye Fan mengembangkan keyakinan agama Buddha yang perkasa, menginspirasinya untuk langsung memasang diri sebagai anggota dewan altar suci guna memahami jalan ksatria.
Agama Buddha tetap jaya. Hingga kini keyakinan masih berkembang pesat. Sebagai figur terbaik aliran ini, reputasi menggelegarnya telah memungkinkannya memperoleh keyakinan agama dalam jumlah besar.
Selain dia, di gubuk itu juga sesekali muncul kilatan cahaya. Di sana terdapat altar dengan Kaisar Hitam duduk bersila di atasnya, terlihat berwibawa dan sakral.
Kaisar Hitam benar-benar tampak tua. Bulu sutranya yang dulu kini berubah menjadi putih keabu-abuan. Yang paling penting, tubuhnya tidak lagi kekar seperti sapi. Kini badannya menyusut hingga seukuran anjing kampung biasa.
Ia mulai meneliti metode panjang umur ini, sayangnya hasilnya minim. Seandainya kekuatan keyakinan agama bisa dijarah, pasti sudah lama ia merebut milik Hua Hua.
"Kriiieeekkk!"
Tiba-tiba, pada hari itu Hua Hua menjerit. Darah mengucur dari tengah dahinya, kepalanya mendongak lalu terjungkal dari altar. Seluruh tubuhnya memancarkan cahaya Buddha.
Ini membuat Kaisar Hitam terkejut, juga mengguncang pasukan Istana Langit. Hua Hua saat ini adalah zhun-di dengan kekuatan luar biasa, bagaimana mungkin terjadi perubahan drastis seperti ini?
Ye Fan, monyet, dan yang lain segera datang setelah terganggu. Ini terjadi di depan Gerbang Langit Selatan, siapa berani menjebak Hua Hua di sini?
Hua Hua bagai sedang mengalami Transformasi Jalan, seluruh tubuhnya memancarkan cahaya yang menyinari segala penjuru, suci nan agung, hanya saja darah terus mengalir dari tengah dahinya.
Ye Fan membantunya bangkit, setelah memeriksa sejenak langsung memahami situasi, lalu berdiri tegak sambil berkata: "Muridku pun kau berani sakiti?!"
Ia berdiri kokoh di depan Pintu Langit Selatan, tangan kanannya menggores udara membelah dimensi, kemudian mencengkeram dengan kekuatan dahsyat hingga seluruh Planet Amitabha kuno berguncang hebat, bergemuruh mengerikan.
"Kaisar Langit!"
"Kaisar Langit marah…"
Seluruh makhluk hidup di Planet Amitabha gemetar ketakutan, merasakan aura intimidatif level Kaisar, tak ada yang tidak bersujud. Namun situasi ini tak berlangsung lama, tangan Kaisar Langit telah menyambar sebuah patung Buddha batu dan menghilang dari tempat ini, retakan dimensi raksasa pun menutup.
Ini membuat semua orang terkejut, inilah taktik Kaisar Langit! Berdiri di depan Pintu Langit Selatan yang terpisah ribuan galaksi, tetapi cukup sekali bertindak langsung mencapai lokasi ini.
Pada patung batu itu seekor Roc bersayap emas mengembangkan sayapnya mencoba menerjang langit, berjuang mati-matian, namun tak bisa lepas dari cengkeramannya Ye Fan.
Ia bukan entitas fisik, terbentuk dari kekuatan keyakinan agama. Meski demikian, kekuatannya sangat dahsyat, mampu memandang rendah seluruh langit, terus-menerus melakukan gempuran pantang menyerah.
"Apa hubunganmu dengan Amitabha Buddha?" tanya Ye Fan.
"Aku penjaga Buddha, pernah muncul ke dunia fana dan menjadi paman Sakyamuni," jawabnya dengan suara Buddha yang menggema, sungguh mengejutkan. Bahkan zhun-di pada umumnya bukanlah rivalnya.
Semua orang terkagum-kagum, terutama Pang Bo yang alisnya berdiri tegak. Sebagai penduduk Bumi, ia langsung teringat legenda Raja Roc bersayap emas.
"Mengapa kau lukai muridku dengan teknik rahasia?" Ye Fan mengeluarkan wibawa yang tak terbantahkan, membuat Roc bersayap emas ini gemetar dan berhenti meronta. "Aku sedang mencari Buddha Masa Depan," jawabnya sambil mendarat di telapak tangan Ye Fan.
Ye Fan melirik Hua Hua, seketika memahami. Dulu di Gunung Sumeru, ia sudah mulai menebak-nebak bahwa Hua Hua mungkin adalah Buddha Masa Depan yang disebut-sebut dalam agama Buddha.
“Aku... menemukannya.” Raja Peng bersayap emas menatap Ye Fan dengan penuh penghormatan, berkata: “Kaisar Langit, izinkan Buddha kami kembali ke posisinya.”
Ye Fan diam. Setelah beberapa saat, ia membangunkan Hua Hua dan membiarkannya memilih sendiri.
Di Gunung Sumeru terdapat śarīra Buddha, namun itu bukan benda sakral utama untuk kebangkitannya. Ada buah kebijaksanaan Jimi yang tersimpan di Planet Amitabha kuno.
Terbenam dalam kehancuran selama ratusan ribu tahun, menanti kehidupan baru!
Ia menyuling kesadaran sejati Buddha dari dada makhluk hidup, mengumpulkannya sedikit demi sedikit dalam patung Buddha batu.
Di masa lalu, buah kebijaksanaan Jimi terbagi menjadi tiga bagian: kesadaran utama memasuki lautan kesadaran Sakyamuni, sebagian kesadaran pendamping berubah dalam tubuh biksu tua Barat, kemudian mengikuti Ye Fan melewati tepi dan masuk ke alam bawah sadar Hua Hua. Sebagian lain tetap berada dalam patung batu di Planet Amitabha kuno.
“Aku tetap aku, bukan orang lain!” teriak Hua Hua setelah bangun. Ia memilih jalan seperti Sakyamuni - tidak menjadi Amitabha Buddha, hanya menjadi dirinya sendiri.
“Baik, jalan ada di kakimu sendiri, itu pilihanmu sendiri.” Roc bersayap emas mulai terbakar, berubah menjadi api keyakinan agama yang melelehkan patung Buddha batu. Dalam lelehan batu, titik-titik hujan cahaya beterbangan masuk ke dalam tubuh Hua Hua.
Namun dalam sekejap ini, Hua Hua kembali merasakan getaran dahsyat di hatinya. Buddha yang welas asih tidak pernah memaksanya. Ia tak tega bersikap keras akhirnya memilih untuk menyatu.
“Amitabha Buddha, baru hari ini aku menyadari jati diriku yang sebenarnya.” Saat hujan cahaya habis, Hua Hua tampak berwibawa dan sakral sambil melantunkan mantra Buddha.
Semua orang terkejut, mungkinkah Amitabha Buddha benar-benar hidup kembali? Taktik agama Buddha ini sungguh terlalu mengerikan!
“Guru!” Hua Hua memberi salam hormat besar-besaran kepada Ye Fan.
“Apakah kau masih Hua Hua yang dulu?” Kaisar Hitam bertanya.
“Amitabha Buddha telah lama wafat dalam posisi meditasi di masa lalu, aku tentu saja Hua Hua, hanya ada beberapa kitab dan pemahaman tambahan di laut kesadaranku.” Hua Hua menjawab jujur, dalam hatinya tak tega, ingin menerima sisa kesadaran tersebut, hasilnya tetap dirinya sendiri yang mendapatkan restu.
“Kebaikan mendapat balasan baik? Karma Buddha digunakan pada diri sendiri.” Kaisar Hitam bergumam, lalu tanpa ampun menghantamkan cakarnya ke kepala botak Hua Hua, Criiiing! Api berpercikan ke segala arah.
Burung Peng bersayap emas tidak menghilang, berubah menjadi Genderang Penakluk Iblis, senjata yang ditempa dari kekuatan keyakinan agama, mendarat di tangan Hua Hua.
“Mulai sekarang kau dan Qingyang akan menjaga tiga kuil ini.” Ye Fan berkata, tak ada yang lebih cocok dari mereka – Hua Hua seharusnya mendapat hasil besar di jalan keyakinan, sedangkan Master Langit Zhang Qingyang juga ahli di bidang ini.
Seketika wajah Hua Hua menjadi muram.
“Waktu terus mengalir, tahun ini Ye Fan berusia 6.500 tahun. Selama bertahun-tahun ini, aura darahnya justru semakin kuat, terus berada di jalur naik.”
“Ini benar-benar membuat orang terkejut!”
“Braak!”
“Suara tribulasi bergema dari Istana Langit dengan gempita luar biasa. Pang Bo memperlihatkan sukacita, berkata: ‘Akhirnya Zhang Wenchang melangkahi ambang itu.’”
“Semua orang menunjukkan ekspresi aneh. Zhang Wenchang benar-benar fenomena langka di Istana Langit. Dengan kerabat seperti Ye Fan dan Pang Bo, kontras yang begitu mencolok.”
“Kecepatan peningkatan level kultivasinya sangat lambat. Ribuan tahun terus-menerus dilewati generasi muda, namun dia tetap stabil maju dengan teratur, perlahan-lahan mulai mengejar.”
“Setiap kali, dia baru akan menembus level setelah hampir menghabiskan umur panjangnya, memasuki tingkat yang lebih tinggi untuk memperpanjang nyawa, selalu membuat detak jantung orang berdebar.”
"Kali ini lagi-lagi begini, kelihatannya hampir mati karena usia tua, 6.500 tahun lebih, akhirnya bisa menembus level dari kondisi Santo Raja ke tingkat yang lebih tinggi. Jangan bilang di Istana Langit, bahkan di zaman kuno pun tak banyak yang berani begini."
"Orang lain biasanya melakukan ini saat masih berapi-api, cuma dia yang baru bisa menembus level setelah gigi hampir rontok semua. Bikin orang khawatir setengah mati, takut dia mati duluan."
"Tapi Ye Fan punya penilaian tinggi padanya. Kata dia, Zhang Wenchang bukan tipe yang berumur pendek, umurnya nggak bakal kalah dari ahli-ahli terbaik."
"Wenchang lagi naik level nih. Sesuai kebiasaan, pasti dia mau pulang ke tanah air lagi. Ye Zi, kau masih belum pulang?" Pang Bo bertanya.
"Aku pulang." Kata Ye Fan.
"Bagus! Kali ini kita pulang bareng!" Pang Bo bergembira tiada tara.
