Siapa sangka Ye Fan masih bisa berada di dunia fana setelah hidup 40.000 tahun lebih di zaman ini? Sosoknya perkasa, mata dalamnya membuat decak kagum, ini adalah mujizat suci yang kembali terulang.
Para jenderal yang tercatat di Peta Jenius membeku bagai patung batu dengan perasaan pahit, makhluk macam apa ini? Mereka telah menyegel diri selama puluhan ribu tahun yang begitu lama, tak menyangka saat muncul kembali masih bertemu dia.
Saat ini mereka merasakan perasaan yang sama seperti Kaisar Burung Matahari Emas di masa lampau, ingin melontarkan umpatan: "Sialan, kau kok masih hidup?!"
"Beberapa orang meski pemahaman spiritualnya telah melampaui batas, namun saat ini wajahnya suram seolah baru memakan anak kecil yang mati, apakah tidak ada hukum alam lagi? Mereka pernah bertarung di dunia yang sama, zaman yang panjang telah berlalu, orang ini justru masih bertahan di takhta kekaisaran."
"Tuan-tuan semoga sehat selalu, mimpi indah kehidupan selama 100.000 tahun, bertemu kembali, aku sangat merindukan kalian." Ye Fan tersenyum.
Para jenius terdiam seribu bahasa.
"Guru!"
Xiao Song, Ye Tong dan yang lain gemetar kegembiraan, melesat cepat mendekat lalu memberi salam hormat dengan tata cara besar.
Sementara pasukan Istana Langit terus-menerus meneriakkan "Kaisar Langit", gaungnya menggema di alam semesta, seluruh wilayah di kosmos berdentum mengerikan, membuat para cultivator pembuluh darahnya seakan pecah karena antusiasme.
Kaisar Langit kembali menciptakan mujizat suci, terus-menerus melampaui batas maksimal tubuh manusia!
"Siapkan jamuan, hari ini aku akan minum anggur bersama teman-teman lama sambil bernostalgia, takkan pulang sebelum mabuk!" perintah Ye Fan.
Ini secara alami adalah perhelatan besar, setelah terpisah puluhan ribu tahun, para jenderal terkuat dari berbagai era alam semesta berkumpul kembali. Jika kabar ini tersiar, pasti akan menciptakan riak besar yang menggemparkan.
Berita perjamuan Istana Langit sampai ke pihak luar. Para kepala suku dari berbagai klan bergegas datang memberi penghormatan kepada Kaisar Langit, berseru lantang agar Sang Kaisar beroleh keabadian.
Huo Qizi, Kaisar-kaisar purba, Taichu, dan lainnya merasakan perasaan campur aduk. Betapa megahnya acara ini, namun bagi mereka terasa perih. Bahkan anggur dalam cangkir terasa pahit ketika mereka menyeruputnya.
"Kaisar Langit, kau telah memotong jalan semua orang! Hidup selama 125.000 tahun, bagaimana mungkin orang lain bisa menjadi Kaisar? Mulai sekarang hanya ada satu Kaisar Langit yang abadi di dunia ini." Huo Qizi menghela napas dalam keadaan mabuk, mengungkapkan isi hati banyak orang.
"Buddha maha pengasih." Jin Chanzi juga menghela napas.
Zaman tak berperasaan. Mereka semua telah tak muda lagi. Kini diundang Kaisar Langit ke pesta Istana Langit, pertemuan kembali ini membuat mereka ingin menangis namun air mata telah kering.
"Aku tidak menghalangi jalan para jenderal generasi penerus. Selama 100.000 tahun terakhir, zaman memang benar-benar layu. Tak seorang pun mencapai tingkat zhun-di Sembilan Langit, mana mungkin bicara tentang menjadi Kaisar." Ye Fan menggelengkan kepala.
"Lalu bagaimana dengan zaman ini?" seseorang bertanya.
"Tuan-tuan bisa merasakan penekanan prinsip-prinsip Jalan Kekaisaran? Jika ada, mengapa kalian masih muncul?" Kata Ye Fan. Kilatan cahaya menyilaukan, tiga kendi muncul: Kendi Batu Darah Phoenix, Kendi Logam Hijau Air Mata Dewa, dan Kendi Ibu Segala Makhluk. Masing-masing menekan di atas kepalanya serta kedua sisinya, memancarkan cahaya Xian yang penuh misteri dan melampaui manusia biasa.
"Dengan taktik terlarang Kaisar Langit, aku mengunci Jalan-ku dalam tubuh menggunakan tiga kendi ini untuk menekan diri sendiri, tanpa mempengaruhi dunia manusia." Ye Fan menjelaskan jujur.
Semua orang menarik napas tajam. Taktik melawan Langit seperti apa ini! Mereka yakin Ye Fan tidak akan memotong kultivasinya, tapi justru bisa mengunci Jalan-nya sendiri tanpa mempengaruhi alam semesta. Pasti ini upaya yang luar biasa sulit!
"Saudara Ye benar-benar jenderal perkasa!" Huo Lin'er memancarkan pesona tak tertandingi, berbeda dengan kesedihan mendalam kakaknya, ia selalu optimis. Senyumannya sanggup menjatuhkan kota.
Di sisi lain, Siluman Selatan dengan rambut hitam yang diselingi sehelai putih mengangkat gelas ke arah Ye Fan, lalu menghabiskannya. Di sampingnya, Putri Qi dengan rambut putih dan wajah awet muda tampak hampa, mengeluh tentang berlalunya waktu dan masa muda yang sulit dipertahankan.
"Mari, mari, mari! Marilah kita semua minum bersama. Setelah ini, aku ingin berdiskusi tentang keabadian bersama kalian. Kuharap suatu hari nanti kita bersama-sama memasuki Domain Xian!" Ye Fan berdiri, suaranya mengguncang seluruh Istana Langit.
Semua orang berekspresi terguncang hebat, memperlihatkan keterkejutan di luar akal sehat. Ternyata Kaisar Langit benar-benar berkelas, bahkan konsep menjadi dewa tidak hanya mempertimbangkan dirinya sendiri.
"Dengan kekuatanku, aku sebenarnya sudah bisa menembus dimensi misterius lain. Di sana mungkin akan bertemu Kaisar Keabadian dan Kaisar Wu Shi, tapi itu tetap bukan dunia dewa. Masuk mudah, keluar sulit."
"Untuk menjadi dewa, kita masih harus berusaha. Kalian semua harus sabar menunggu."
“Sedangkan kalian jika ingin lebih dulu menjadi Kaisar juga boleh sesuka hati.”
Ye Fan berbincang sambil minum tentang Jalan Xian, mengungkap banyak rahasia, tak berseteru atas perbuatan mereka memaksa mendekati Istana Langit. Semua orang tahu, dalam hati Kaisar tak ada lawan lagi, meski mereka menjadi Kaisar pun mungkin tak masuk daftar musuh sepadan Sang Kaisar, masih akan diperlakukan demikian.
Pesta mewah Istana Langit berakhir, semua orang pergi.
Sejak itu Ye Fan berjaga di markas Istana Langit, menerima penghormatan dari penguasa kuat delapan penjuru, pasukan Istana Langit terus berdatangan, beruntung menyaksikan Sang Kaisar Tak Tertandingi dalam hati mereka.
Belasan tahun kemudian, tangisan bayi yang nyaring menggema di Istana Langit, energi chaos menyebar, menerjang seluruh istana, memicu teriakan kaget sejenak.
"Guru, anakku telah lahir!" Ye Tong berlari mendekat, kegembiraannya hingga gemetar.
Karena berhasil bertemu sang Guru, dia, Xiao Song, dan Jiang Tingting tak segera menyegel diri, melainkan selalu melayani di sisi Sang Guru, sebab bila berpisah lagi sungguh tak tahu apakah akan bisa bertatap muka lagi.
“Tubuh Chaos, menjadi anak kandung muridku, haha…” Ye Fan tertawa terbahak, pertama kalinya dalam puluhan ribu tahun ia merasa begitu gembira.
Itu adalah seorang anak kecil putih dan halus, dikelilingi energi chaos, langsung berlarian ke seluruh ruangan sejak lahir. Suara kekanak-kanakannya memanggil "Ayah Ibu" sambil menyerap energi kehidupan dari segala penjuru.
Alam semesta terguncang hebat! Tubuh Chaos sejati akhirnya muncul! Selama ribuan tahun legenda ini beredar, setiap kemunculan sebelumnya tidaklah sempurna. Zaman ini benar-benar melawan hukum langit!
Tak lama kemudian, Zhang Bairén, Kaisar-kaisar purba, Taichu, Jin Chanzi, Jubah Sutra Dewa dan lainnya berdatangan. Mereka ingin menyaksikan darah istimewa yang mampu melawan Mahadewa meski belum mencapai pencerahan.
Sensasi melanda kosmos! Para Jenderal dari segala penjuru berduyun-duyun ke Istana Langit untuk mengungkap misteri ini.
Di dalam Istana Langit terpancar ketenangan, anggrek langka tumbuh di mana-mana, bunga-bunga surgawi memancarkan keharuman, tanaman obat purba memenuhi tebing batu, kabut putih bersih menyelimuti hingga lutut orang, hewan-hewan suci berkeliaran, burung-burung keberuntungan menari-nari di udara.
Istana Langit Pusat memancarkan cahaya berharga sepanjang 10.000 zhang, menyembur hingga ke langit, membuat banyak orang gemetar. Itu adalah Kaisar Langit yang sedang tertawa bahagia sambil menggendong boneka bayi lembut di tangannya.
"Kakek..." Bayi perempuan itu sangat cerdas. Baru lahir tapi sudah memahami segalanya. Dengan tangan mungilnya menyentuh pipi Ye Fan, ia tertawa hehe.
"Namanya Ye Xian saja." Ye Fan memenuhi permintaan orang tua anak tersebut untuk memberikan nama.
"Semoga dia bisa mengikuti jejak Kaisar Langit, bersama-sama mencapai tingkat dewa terbang." Seru banyak orang.
Tak terhitung jumlah orang yang datang memberi penghormatan, memasuki Istana Langit Pusat. Kaisar-kaisar purba, Huo Qizi, Taichu dan lainnya semua terkejut. Setelah pengamatan, mereka memastikan ini memang benar-benar Tubuh Chaos sejati.
"Sejak era mitos berlalu, ini adalah satu-satunya Tubuh Chaos yang nyata. Selama ini yang muncul hanyalah ilusi, bukan garis darah sejati."
"Fisik Tai Yin dan Fisik Matahari sudah langka sejak zaman kuno, apalagi muncul di era yang sama! Orang tua Tubuh Chaos harus memiliki konstitusi fisik jenis ini, pantas saja sulit muncul sejak dulu!"
Orang-orang terkesima.
Tubuh Chaos yang baru lahir ini sudah bisa memancarkan cahaya matahari-bulan dan bintang, menyerap energi ilahi ke dalam tubuhnya. Semua orang tahu era ini akan menjadi miliknya.
Taichu dan Kaisar-kaisar purba terdiam. Darah semacam ini tetap bisa terus menerus menembus batas meski sudah ada Kaisar sebelumnya, akhirnya meraih takhta Kaisar Chaos.
Di luar auditorium, si kecil mengintip ke sekeliling dengan waspada, menggaruk telinga sambil ragu-ragu masuk.
"Bandel! Kok kabur lagi?" Ye Fan di atas kursi singgasana antara ingin tertawa dan menangis.
Monyet kecil itu kabur lagi, entah sudah yang keberapa kalinya. Bahkan Ye Fan sendiri sudah beberapa kali menyegelnya. Konon di era ketika Kaisar Langit tidak hadir, dia bahkan pernah membangunkan Xiao Song khusus untuk menangkapnya.
"Paman Ye, aku merindukanmu." Kera Suci kecil yang berusia sekitar empat lima tahun itu memiliki bulu emas berkilauan, matanya yang besar berputar-putar gesit, menunjukkan kelicikannya.
Di dalam Istana Langit Pusat, Zhang Bairén, Huo Lin'er, dan Jin Chanzi sama-sama terkesima. Istana Langit benar-benar dipenuhi bakat luar biasa! Darah monyet kecil ini langka tiada tanding di seluruh dunia!
"Menggabungkan semua keunggulan Sheng Kong dan Enam Telinga Monyet, ini benar-benar melawan Langit!"
Melihat monyet kecil itu, di dalam hati semua orang merasa kehilangan. Mereka menyadari tahun-tahun itu benar-benar telah pergi.
"Adik perempuan, biarkan kakak laki-laki menggendongmu." Monyet kecil itu berlari mendekat sambil berusaha merayu.
"Berbuat macam-macam, jangan sampai Ye Xian terjatuh." Ye Fan menekan kepalanya, tiba-tiba menoleh ke gerbang kuil karena dua makhluk kecil muncul lagi di sana, mengendap-endap seperti hantu sambil melirik sekilas ke dalam.
"Kalian benar-benar berprestasi, semua pada kabur." Ye Fan menggelengkan kepala.
"Haha, Kaisar Yufeng-ku kembali lagi! Tak terkalahkan di dunia, kesepian bagai salju. Kudengar ada Tubuh Chaos, khusus datang melihat." Shen Wa berjalan dengan angkuh, tetap berusia dua tiga tahun dengan tubuh gemuk putih.
Semua orang di Istana Langit terdiam. Si gendut narsis ini tak disangka muncul, pasti dipanggil monyet kecil si pencari masalah itu.
Sayang Li Tian tidak hadir, kalau tidak pasti pantat bocah nakal ini sudah ditampar berkali-kali.
Semua tamu terkejut karena si gendut benar-benar melawan Langit - sebesar kacang polong tapi sudah jadi Santo!
Salah satu dari mereka berubah wajahnya, tak lain adalah murid rahasia Kaisar Zun yang tak diketahui publik—Di Huang. Ia telah memahami kehidupan lampau dan sisa hidup Shen Wa. Akhirnya ia hanya menghela napas, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Makhluk kecil lainnya muncul sambil mengintip ke sekeliling dengan waspada. Seluruh tubuhnya keemasan, berbentuk seperti binatang melata yang terbang, namun terlihat seperti mabuk, terhuyung-huyung. Ini adalah Xiao Can yang telah hidup di kehidupan kedua.
Ia sangat spesial. Setelah hidup di zaman ini, ia bagaikan kehidupan baru, melupakan segala hal layaknya bayi yang baru lahir.
Begitu melihatnya, Jubah Sutra Dewa langsung terguncang hebat dalam hatinya. Ia teringat perkataan ayahnya dahulu: "Kau masih memiliki seorang paman. Silkworm Dewa itu mengalami masalah besar dalam latihan, lalu menghilang."
Setelah Xiao Can mencapai Nirvana, aura fundamentalnya menyebar, membuat pikiran Jubah Sutra Dewa bergetar. Mungkinkah ini paman yang hilang itu?
Jika memang dia, ini jelas-jelas bukan kehidupan kedua. Sebab menurut ayahnya, paman itu dulu hampir mati dalam latihan, melakukan Nirvana, baru kemudian lenyap tanpa jejak.
“Kini dia hidup lagi di kehidupan baru, setelah Nirvana lagi memperlihatkan aura fundamental masa lalu, mungkin benar paman itu!” Shen Can Daoren terguncang hebat.
Tak lama kemudian, Shen Wa, monyet kecil, Ye Xian, dan Xiao Can mulai ngomong berbelit-belit sambil bergulat di Istana Langit, tentu saja tanpa menggunakan kekuatan.
“Di alam semesta ini, akulah yang paling agung, Kaisar Yufengku ditakdirkan untuk mencari lawan sepadan.”
“Omong kosong, Kaisar belum bicara apa-apa, si gemuk ini sok aja.” Kera Suci kecil tak mau kalah.
Di sisi lain, bayi perempuan Ye Xian memperlakukan Xiao Can sebagai mainan, menarik-nariknya hingga memicu protes dengan cahaya emas berguling-guling.
Semua orang menghela napas lega, lalu pamit undur diri. Di Istana Langit masih ada Xiao Song dan Ye Tong, sekarang ditambah empat siluman ini – mana hukum alamnya?
Meski ini Zaman Keemasan, setiap tamu merasakan kedinginan menyeluruh.
Bintang Gouchen, sebuah bukit purba membentang seperti naga legendaris. Tidak terlalu tinggi, orang umum takkan melihat keistimewaannya. Tapi jika ada Master Sumber Langit datang ke sini, pasti akan gemetar menyadari - ini adalah konstelasi geografis yang melawan Langit, memiliki medan energi Dewa Terbang yang berlipatganda!
Bisa dikatakan, mereka yang benar-benar paham akan langsung berdecak kagum. Bukit ini melintang memotong masa lalu hingga masa depan, merebut takdir baik secara terbalik. Tapi sepanjang sejarah, berapa orang yang bisa melihat niat sejatinya?
Tiba-tiba, di dalam bukit tersebut seorang pria gemuk bangkit dari peti mati perunggu. Dengan wajah bingung ia duduk, tak sengaja menyentuh kristal dewa. Seketika, memori tak bertepi membanjiri pikirannya.
Kristal misterius ini setelah ditelitinya, hanya memberi pengetahuan tentang kehidupan sebelumnya. Untuk sisa hidupnya sekarang, ia harus menghancurkan semua dalam satu shichen.
"125.000 tahun lebih berlalu, lagi-lagi sebuah alam semesta baru. Menyaksikan sahabat-sahabat dunia fana punah satu persatu, berulang kali, hamba hampir mati rasa."
Pria gemuk ini bergumam, perlahan merangkak keluar dari bawah tanah. Membuka lapisan tanah, muncul di atas bukit tersebut.
Namun, begitu dia muncul, langsung limbung ketakutan karena di gerbang sudah duduk seseorang berambut abu-abu terurai, sorot matanya dalam.
"Hantu!" Si gemuk menjerit histeris, "Aku benar-benar belum sempat menggali makammu, janganlah kau jadi hantu menghadangku dulu!"
