"Selamat datang di basis pelatihan Pasukan X!"
Lian Ruixue tetap dingin. Seragam kamuflase taktik yang dikenakannya agak longgar, menyembunyikan bentuk tubuhnya yang anggun. Ia bersandar di pintu mobil jeep militer, masih melipat tangan di dada tanpa ekspresi sama sekali. Satu-satunya yang terlihat hidup pada dirinya adalah rambut panjangnya yang tertiup angin, berurai dengan indah.
Zhou Liming menggendong tas ranselnya, melambaikan tangan kepada mobil yang mengantarnya, lalu berdiri di hadapan Lian Ruixue.
Lian Ruixue menyapu sekilas penampilan Zhou Liming yang sama sekali tidak seperti tentara, lalu menggelengkan kepala halus. "Naik!" katanya singkat sambil membuka pintu mobil dan masuk.
Zhou Liming membuka pintu belakang dan masuk. Matanya menatap sekitar yang tandus tak berujung. Hanya beberapa helai rumput liar tumbuh di tanah berpasir kuning ini. Meski masih musim panas, banyak di antaranya sudah mulai menguning, menciptakan kesan melankolis.
Melihat keadaan dirinya sekarang, rasa sedih itu semakin menguat.
Banyak hal dalam hidup yang tak bisa kita pilih.
Seolah ada beberapa pilihan yang diberikan, tetapi beberapa opsi tidak bisa dipilih. Seperti Zhou Liming saat ini, selain masalah menghancurkan helikopter bersenjata dan tank, hanya dengan membocorkan rahasianya saja tanpa mau dimanfaatkan sudah cukup untuk dihancurkan. Negara tidak akan mengizinkan munculnya individu atau kekuatan yang berada di luar kendali.
Zhou Liming hanyalah siswa SMA biasa. Jika tidak mengalami semua peristiwa ini, mungkin hidupnya akan mengikuti jalan seperti jutaan orang biasa - hidupnya biasa-biasa saja dan akhirnya mati karena usia tua. Tapi berbagai kejadian dalam sebulan ini telah mengubah seluruh hidupnya, menggeser orbit kehidupannya dari jalur orang biasa. Ambisi? Zhou Liming tidak merasa di usia delapan belas tahun sudah memilikinya. Jujur saja, tubuh fisiknya memang spesial, tapi sifat mentalnya tetaplah biasa.
Dia juga pernah mengalami kebingungan, namun pilihan akhirnya justru tidak bisa dipilih sendiri.
Melihat emosi Zhou Liming yang murung, Lian Rui Xue berkata dengan datar: "Seberapa besar kemampuanmu, sebesar itu pula tanggung jawabmu. Langit telah memilihmu, kau harus menanggung beberapa tanggung jawab yang semestinya kau pikul." Dia seolah teringat sesuatu, bergumam: "Seperti diriku yang terlahir di keluarga tidak biasa, harus memikul tanggung jawab yang tidak biasa."
Zhou Liming tersenyum getir, menatap kosong ke pemandangan gersang di luar.
Basis pelatihan Regu Tempur X hanya berjarak sekitar 20 kilometer dari Kota Yu A. Dulunya merupakan basis rahasia bawah tanah, seiring datangnya era binatang buas, menjadi markas sementara untuk Regu Tempur X yang baru dibentuk, dan ditetapkan sebagai zona terlarang militer dengan level keamanan mencapai kelas A.
Jeep berlari kencang sepanjang jalan, dan segera tiba di sebuah kompleks markas militer.
Puluhan tank berhenti di sini, disertai sejumlah besar kendaraan lapis baja dan belasan helikopter bersenjata. Regu-regu prajurit sedang berlarian dalam formasi, slogan "satu dua tiga empat" yang memekakkan telinga. Di pinggiran markas, terlihat persenjataan anti-udara dalam jumlah besar. Menurut perkiraan Zhou Liming, setidaknya ada lebih dari 10.000 prajurit yang bermarkas di sini.
Lian Ruixue memarkir jipnya sambil berkata: "Meski kami disebut tim tempur, formasi kami sangat tinggi. Divisi Campuran Independen ini berada di bawah komando Tim X kami."
Zhou Liming tidak terlalu paham konsep divisi campuran, tapi yang pantas menyandang gelar 'divisi' tentu skalanya tidak kecil.
Turun dari jip, Lian Ruixue membawa Zhou Liming memasuki barak yang terlihat biasa. Prajurit penjaga memberi hormat kepada Lian Ruixue yang hanya mengangguk ringan. Ini pertama kalinya Zhou Liming masuk markas militer, matanya jelalatan penuh rasa ingin tahu, segala sesuatu terasa baru baginya.
Masuk ke dalam barak ini, bagian dalamnya kosong, membuat Zhou Liming merasa bingung, untuk apa Lian Ruixue membawanya ke sini.
Lian Ruixue berjalan ke pusat barak, Zhou Liming mengikutinya. Lian Ruixue berkata datar: "Berdiri tegak."
Zhou Liming masih belum mengerti maksudnya, tiba-tiba kakinya terasa berat - area tempatnya berdiri ambles dengan keras. Andai bukan karena melihat Lian Ruixue tetap tenang berdiri, Zhou Liming hampir ingin melompat kabur. Tanpa perlu penjelasan Lian Ruixue, Zhou Liming pun paham: ini pastilah sebuah lift yang sedang membawa mereka ke bawah tanah.
Beberapa detik kemudian lift berhenti. Di hadapannya, dinding logam itu "swoosh" terbuka, memperlihatkan sebuah jalur.
Lian Ruixue memimpin masuk terlebih dahulu, Zhou Liming buru-buru menyusul.
Jalurnya sangat pendek, hanya beberapa saat sudah sampai ujung. Yang terpampang adalah lapangan seluas lapangan sepakbola, dipenuhi berbagai alat latihan. Tiga puluh lebih orang sedang berlatih di sana.
“Anggota Tim X seluruhnya terdiri dari orang-orang terbaik di militer. Setiap anggota sebelum bergabung dengan Tim X dulunya adalah kartu as di masing-masing regu. Dari segi prajurit biasa, sepuluh orang mungkin takkan sanggup mengalahkan satu kartu as. Mereka yang bisa bergabung dengan Tim X jelas sangat beruntung. Dari seratus kandidat yang terpilih, yang berhasil melewati proses tidak lebih dari dua puluh orang.”
Lian Ruixue berdiri dengan tangan di belakang punggung di lapangan latihan, menatap Zhou Liming: "Kau satu-satunya yang bukan berasal dari militer, asal jalan liar."
Zhou Liming terdiam takjub menyimak syarat seleksi Tim X. Penyaringan awal adalah memilih prajurit kartu as dari tiap regu. Tahap akhir yang ditambahkan lebih kejam lagi - di bawah modifikasi gen binatang buas yang diekstrak, tingkat keberhasilannya hanya 20%-30%, itu pun dalam perhitungan paling optimis. Setelah modifikasi berhasil, masih ada 20% orang yang akhirnya tak sanggup menahan fisi gen dan menemui kematian.
Mereka yang benar-benar bisa masuk ke Tim X pasti orang-orang yang luar biasa beruntung.
Sekarang dipikir-pikir, saat aku terkena meteor dulu, bisa bertahan hidup dengan sukses, benar-benar terlalu beruntung. Bisa dikatakan kemungkinan bertahan hidup tidak lebih dari 15%.
"Bagi mereka, kau seperti rekrutan baru. Baik dalam menembak maupun pertarungan tangan kosong, bahkan kualitas fisik dalam kondisi normal, semuanya memiliki kesenjangan besar dibanding mereka. Jadi, dalam kondisi tidak ada misi, latihan akan menjadi fokus utamamu. Aku sendiri yang akan mengawasi latihanmu." Lian Ruixue berkata dengan datar: "Jangan kira bisa berubah wujud binatang buas lantas merasa hebat. Di sini semua orang bisa menghajarmu sampai babak belur hanya dalam beberapa jurus. Kekuatan dahsyat juga membutuhkan kemampuan menguasai yang cukup untuk bisa dimanfaatkan."
Apa yang dikatakan Lian Ruixue tentu dipahami Zhou Liming. Dibandingkan dengan mereka yang telah berlatih selama beberapa tahun bahkan hampir sepuluh tahun, jumlah orang yang mereka bunuh lebih banyak daripada mayat yang pernah dilihatnya. Tidak ada satu pun keunggulan yang dimilikinya jika dibandingkan. Yang mungkin dihargai atasan sehingga bisa bergabung dengan Tim X, mungkin adalah kemampuannya memiliki wujud binatang buas.
Zhou Liming berkata: "Kapan latihan bisa dimulai?"
Lian Ruixue menunjuk ke sebuah jalur di tepi lapangan latihan: "Kamarmu di sana, Kamar 3303. Semua perlengkapan hidup sudah tersedia. Hari ini kau istirahat dulu. Saat waktu latihan tiba, aku akan menjemputmu. Selain itu, pangkat militer terendah anggota Korps X adalah Mayor. Artinya mulai sekarang kau adalah seorang perwira Mayor."
Mayor?
Zhou Liming menggaruk kepalanya, seolah tak punya konsep jelas tentang pangkat Mayor ini.
