Ratusan prajurit India yang telah dibuang itu, yang baru saja dengan susah payah ditahan oleh seluruh tim, berubah menjadi tumpukan mayat di tanah hanya dalam waktu kurang dari sepuluh menit. Qiao Binsen yang melesat bagai angin baru kembali ke bukit pasir sambil terengah-engah setelah mengubah tiga meriam di kejauhan menjadi besi tua. Bahkan wujudnya pun belum dicabut, ia langsung duduk di atas pasir.
Cakar tajam nan mematikan itu masih menempel darah segar yang menetes satu per satu ke tanah. Kecepatannya yang luar biasa membuat darah yang menempel di tubuh Qiao Binsen sangat terbatas.
Zhou Liming mengangkat M99-nya, lalu berjalan mendekati Qiao Binsen dan duduk di sampingnya, "Komandan..." Qiao Binsen memotong perkataan Zhou Liming yang belum selesai, menggelengkan kepala dengan tenang, "Tidak apa-apa. Hari ini sangat memuaskan. Aku tak pernah menyangka bisa melepaskan semua hambatan dan membunuh sepuas ini."
Anggota regu lainnya pun mengepung mereka. Menatap wajah Qiao Binsen yang tenang, mereka hanya bisa memberikan penghiburan lewat keheningan.
Kahn membawa orang-orang dari negara lain mendekat, "Qiao, terima kasih!"
Qiao Binsen menyeringai sinis, "Tak perlu berterima kasih. Sebenarnya aku hanya menjalankan tugasku sesuai kemampuan." Suaranya tiba-tiba menjadi tajam, "Lebih tepatnya, untuk melindungi rekan satu reguku." Makna tersiratnya jelas: Kalau bukan karena itu, apa hubungannya nasib orang-orang di sini dengannya? Pengorbanannya selama ini hanya demi kelangsungan hidup rekan seperjuangannya.
Ya, mungkin ada yang akan bilang Qiao Binsen bodoh, tapi sejak masuk militer mereka sudah dicuci otak dengan ideologi. Loyalitas dan pengorbanan menjadi pelajaran wajib mereka. Sekalipun sekarang adalah era di mana binatang buas berkeliaran, apa bedanya? Mereka sudah mengingat dengan sangat baik semua ini. Secara hiperbolis, Qiao Binsen hanyalah sebuah mesin perang belaka.
Kahn dan yang lain pergi dengan canggung. Huang Dazhuang duduk di samping Qiao Binsen, menepuk bahunya sambil berkata: "Sebenarnya aku sudah lama ingin melepas kulit ini, sayang kau lebih cepat daripadaku. Tapi, kurasa aku juga harus segera melepas kulit ini sepertimu."
Zhou Liming memandang jauh ke langit dengan senyum getir di wajahnya: "Mereka seharusnya juga segera tiba, ya?"
Pertempuran sengit seperti ini, bagaimana mungkin tidak menarik perhatian kawanan binatang buas?
Memanfaatkan sisa waktu, mereka cepat-cepat merapikan medan perang. Tak berani berlama-lama di tempat ini, mereka pun terus bergerak maju.
Tak lama kemudian di langit, terdengar suara binatang buas terbang, bahkan di daratan juga muncul gemeresik "sha-sha". Dalam sekejap, berbagai suara binatang buas bergema, riuh suara mencabik-cabik dan merebut makanan saling bersahutan, membuat orang tak tahan merasa lega telah pergi cepat.
Awalnya semua mengira di zona radiasi, kuantitas binatang buas seharusnya berkurang, bahkan menghilang. Tapi kini terlihat, keberadaan binatang buas masih dalam jumlah raksasa.
Untuk menyelidiki tuntas penyebab sebenarnya pergerakan kerak bumi, harus berdekatan dengan selat besar yang terkoyak.
Menjelang pukul tujuh malam, cuaca mulai memudar. Saat ini jaraknya masih beberapa kilometer dari selat besar, di sini sudah bisa mendengar suara ombak menampar tepian. Mendekati sini, di setiap sudut terlihat mayat manusia dan binatang buas, perlengkapan senjata bertebaran. Karena berada di pinggiran pusat serangan nuklir, sebagian besar peralatan di sini telah mengalami perubahan akibat suhu tinggi.
Memandang ke sekeliling, semua tampak gundul. Tumbuhan di wilayah ini seluruhnya telah berubah menjadi abu.
Tidak ada istilah mendirikan perkemahan. Setelah tiba di sini, para ahli mulai sibuk. Mereka menurunkan semua fasilitas dari kendaraan lapis baja dan bekerja di bawah sinar bulan. Sementara yang lain berjaga-jaga di sekeliling untuk mencegah munculnya binatang buas. Dalam hati semua orang, setelah pertempuran hari ini, mereka hanya ingin segera menyelesaikan investigasi terkutuk ini dan meninggalkan tempat ini besok pagi.
Tapi harapan untuk pergi besok pagi hanyalah khayalan belaka. Bagaimana mungkin verifikasi semacam ini bisa diselesaikan dalam waktu singkat?
Setelah melewati malam dengan selamat, para ahli yang bekerja sepanjang malam terlihat dengan mata merah karena kelelahan, namun sama sekali tidak bisa beristirahat. Seluruh tim kembali bergerak menuju Selat Baru. Sebelum cahaya matahari pertama muncul, akhirnya mereka bisa melihat dari kejauhan selat besar yang terkoyak akibat pergerakan kerak bumi ini.
Setelah beberapa hari diterjang air laut, tanah yang terdistorsi sebagian telah terkikis membentuk area pasir pantai.
Selat besar selebar puluhan kilometer, tak terlihat kondisi di seberang, hanya bisa memandang lautan tak berujung dari kejauhan.
Di sini bukan tak ada tumbuhan. Dalam gerakan tektonik yang dahsyat, pepohonan dari lokasi beberapa kilometer jauhnya dipindahkan ke sini. Di bawah kekuatan tektonik yang mengerikan, gunung besar pun hanya bisa diutak-atik seperti mainan. Justru karena ini, tepi selat ini malah dipenuhi pepohonan lebat dan gunung-gunung menjulang.
Zhou Liming tak bisa tidak mengagumi keajaiban alam. Ia bisa mengubah wilayah makmur menjadi gersang mematikan, namun mampu membuat zona yang terkena serangan nuklir menjadi penuh vitalitas.
Melihat bentuk lahan seperti ini, semua orang menarik napas lega. Paling tidak tak perlu khawatir terbongkar di depan kawanan binatang buas karena tak ada tempat persembunyian di area gundul.
Para ahli yang mampu bergabung ke dalam tim ini, semuanya merupakan sosok berwibawa di berbagai industri. Tanpa perlu komando, mereka sudah terbiasa menjalankan tugas masing-masing. Mengingat para ahli ini semuanya sudah berusia lanjut, Kahn akhirnya menyembunyikan kendaraan lapis baja di balik pepohonan sebelum memerintahkan personel untuk mengeluarkan tenda dan mulai membangun tempat perlindungan.
Menjelang tengah hari, para ahli yang sudah kelelahan seharian terpaksa berbaring beristirahat. Usia mereka yang sudah lanjut tidak memungkinkan untuk terus bekerja tanpa istirahat sehari semalam.
Sebagai prajurit, bertahan 1-2 hari tanpa tidur masih bisa dilakukan. Karena itu seluruh personel yang bertanggung jawab atas keamanan para ahli tetap berjaga, ditempatkan di berbagai sudut pengawasan. Bagi Zhou Liming yang memiliki gen binatang buas, tidak tidur 1-2 hari memang bukan masalah. Yang benar-benar menyiksa justru pakaian anti-radiasi yang melekat di tubuhnya ini.
Di kendaraan lapis baja terdapat toilet tersegel - satu-satunya area yang dimodifikasi khusus untuk memungkinkan personel menyelesaikan urusan pribadi.
Makan siang yang dikonsumsi juga berupa cairan tubuh. Makanan cair dalam pakaian antiradiasi ini dapat mempertahankan tubuh selama tiga hingga empat hari, yang juga menentukan bahwa investigasi ini paling lama akan berakhir dalam lima hari. Mengenai apakah hasil dapat diperoleh dalam lima hari, tidak ada yang berani memberikan jaminan.
Malam kedua kembali berhasil dilewati dengan aman. Pagi hari berikutnya, teriakan beberapa binatang buas terdengar dari kejauhan, membuat seluruh tim langsung panik.
Zhou Liming muncul dengan cepat di sebuah bukit kecil. Melalui teropong bidik, ia melihat sekelompok sekitar belasan binatang buas berbentuk seperti unta sedang berjalan di pesisir yang terkoyak, sesekali memakan tumbuhan di sekitarnya. Di tempat yang tidak jauh, seekor binatang buruan yang terluka akibat serangan nuklir sedang berusaha memburu kawanan binatang buas vegetarian tersebut.
Sebenarnya perbedaan binatang buas bukan berarti binatang buas vegetarian pasti jinak. Begitu mencapai level tiga, mereka akan memiliki skill bentuk yang mengerikan. Sejak disebut sebagai binatang buas, karakter alaminya memang sangat ganas. Dalam pertarungan sesungguhnya, binatang buas vegetarian tidak lebih lemah dari binatang buas pemakan daging, bahkan beberapa justru lebih kuat.
Menyaksikan sebuah perburuan hampir terjadi di tempat ini, Qiao Binsen justru telah melompat beberapa kali dan berubah menjadi wujud binatang buas, lalu menerjang ke arah pantai.
"Jangan biarkan mereka bertarung di sini, nanti akan menarik lebih banyak binatang buas datang."
Kecepatan Qiao Binsen di pedalaman hutan ini sungguh luar biasa. Hanya dalam beberapa saat, dia sudah muncul di tepi pantai. Kemudian dia meneriakkan beberapa kali ke arah binatang buruan ini, sembari melempar pisau Qi yang menghancurkan pepohonan di hutan dan menebang beberapa planet pohon. Ketakutan, sepuluh binatang buas vegetarian ini merasakan bahaya dan segera mulai berlarian dengan refleks kilat.
Binatang buruan melihat daging yang sudah di mulutnya terbang, terpaksa melepaskan target, lalu melancarkan serangan kepada Qiao Binsen.
Tujuan Qiao Binsen cuma menarik perhatian mereka, sama sekali tidak bertempur dengan binatang buruan ini. Langsung menerjang ke arah area hutan luas di kejauhan, dalam beberapa saat langsung menghilang dari pandangan orang-orang sambil membawa binatang buruan itu. Hanya terdengar samar-samar raungan binatang itu semakin menjauh, sampai akhirnya lenyap.
Setelah belasan menit, Qiao Binsen kembali ke pepohonan seperti hantu, lalu tanpa bersuara memanjat sebuah pohon dan duduk tenang di cabangnya.
Semua orang menarik napas lega, tapi kemudian semakin waspada. Binatang-binatang buas yang tertinggal di sini seharusnya baru memasuki zona-zona ini belakangan. Tapi bisa dipastikan, di area radiasi yang begitu kuat ini, mereka pasti sudah terpapar, hanya dalam waktu singkat belum menunjukkan gejala terpapar radiasi.
Saat ini tidak ada dokumen yang membuktikan seperti apa binatang buas setelah terpapar radiasi, mungkin bermutasi seperti manusia, atau mungkin sama sekali tidak terjadi apa-apa.
Sepanjang sore hari, selain kejadian tak terduga tadi, tidak ada hal lain yang terjadi.
Saat istirahat malam, semua para ahli berkumpul dan berdiskusi dengan suara rendah. Kahn langsung berkata: "Saat ini aku cuma ingin tahu berapa lama lagi untuk konfirmasi. Tempat ini terlalu berbahaya, setiap detik berarti risiko tambahan." Data dikirimkan ke belakang garis pertahanan secara real-time, di mana banyak ahli akan melakukan analisis dan penelitian.
Wei Junshan berbicara perlahan dengan beberapa anggota tim sebelum menjawab: "Tiga hari. Paling tidak kita perlu mengumpulkan data selama tiga hari sebelum bisa mengakhiri ini."
Waktu tiga hari ini pada dasarnya sesuai dengan perkiraan sebelum keberangkatan, sehingga Kain pun tidak berkomentar lagi. Saat ini tekanannya sangat besar, serangan nuklir tidak seefektif yang dibayangkan, binatang buas masih sangat aktif dan mungkin muncul di New Delhi kapan saja. Begitu New Delhi jatuh, seluruh India bisa dikatakan telah mencapai titik akhir, menghilang dalam sejarah.
Tugas jaga malam tidak dialokasikan kepada Zhou Liming. Pengalamannya belum cukup untuk menangani pekerjaan pengawasan jenis ini.
Zhou Liming justru menikmati waktu luangnya. Sambil menggendong senapan M99, ia berbaring di hamparan rumput sambil memandang langit daerah asing. Tiba-tiba ia merasa merindukan kepala panti asuhan dan mereka. Manusia selalu merindukan keluarga saat kesepian, terutama sekarang ketika hanya suara ombak laut yang terdengar dalam keheningan luar biasa, membuat kerinduan itu terasa semakin berat.
Entah mengapa, Zhou Liming merasa seluruh tubuhnya agak gatal. Bukan gatal di permukaan kulit, melainkan gatal yang memancar dari dalam sel.
Gatal jenis ini hanya bertahan beberapa saat sebelum berubah menjadi perih membakar, lalu sel-selnya tak disangka seperti terbakar, membuat seluruh tubuhnya gemetar tak terkendali.
"Ini… ini… apa yang terjadi?"
Dalam kegelapan, dia sama sekali tidak menyadari ada lubang kecil di bagian kaki baju antiradiasinya yang tertembus serpihan logam...
