Cuaca Oktober yang terik membuat sinar matahari terasa seperti membakar kulit hingga seolah akan retak.
Il-76 mendarat di bandara militer yang direnovasi dari bandara sipil Kota XiangA. Zhou Liming yang turun dari pesawat menatap langit yang tak berawan sama sekali, lalu menggendong tasnya di punggung. Di sekelilingnya, seluruh lima puluh anggota X turun, tak ada yang tidak penasaran mengamati ibu kota Provinsi Hunan ini.
Di seluruh bandara militer, hanya belasan pesawat tempur yang parkir di tepi, memberi kesan bukan seperti bandara militer, melainkan lebih mirip bandara angkut yang sibuk.
Lebih dari belasan pesawat angkut ukuran kecil-sedang berjejer di bandara. Di landasan pacu, truk-truk berdentum tak henti mengangkut berbagai persediaan ke sisi pesawat, lalu dengan bantuan derek raksasa, muatan diturunkan dan dimasukkan ke perut pesawat melalui conveyor belt.
Sesekali terlihat satu dua truk gandaran raksasa menarik peralatan mesin berukuran besar memasuki area pandang.
Seperti truk gandeng jenis ini, ukurannya dibandingkan dengan mobil biasa, mobil biasa bagaikan orang kerdil di negeri kurcaci. Roda-rodanya saja setinggi satu lantai bangunan, bahkan jika dibandingkan dengan pesawat angkut setinggi belasan meter di sebelahnya, hanya terlihat sedikit lebih kecil. Dentuman mesinnya mengangkut peralatan mekanis seberat ratusan ton ke sini.
Sejumlah besar personel bekerja di tempat ini, seluruh bandara dipenuhi orang-orang yang sibuk.
Di sebelah Il-76 terparkir dua bus dan sebuah mobil off-road militer. Seorang kolonel berdiri di samping mobil off-road itu. Begitu rombongan turun, ia bersama dua prajuritnya maju menghampiri Lian Ruixue, memberi hormat militer sambil berkata: "Selamat datang, Yang Mulia Jenderal. Saya diperintahkan Komandan Lü untuk menyambut kedatangan semua."
Lian Ruixue membalas hormat dengan ekspresi dingin yang tetap, "Sampaikan terima kasih saya kepada Komandan Lü."
Sang Kolonel itu menganggukkan kepala, menunjuk dua bus di belakangnya: "Kendaraan sudah siap. Komandan Lü juga telah mengatur daerah basis baru untuk kalian. Beliau juga mewanti-wanti, setelah urusan di tangannya selesai, akan segera mengunjungi Yang Mulia Jenderal."
"Hmm!" Lian Ruixue membalas datar tanpa ekspresi. Tidak ada sedikitpun rasa terkejut dan senang karena seorang Mayor Jenderal akan mengunjunginya, seolah semua itu sudah sewajarnya. Tentu saja dia punya kebanggaan tersendiri. Pangkat Mayjen-nya dalam struktur internal memiliki kekuasaan yang tidak kalah dari seorang Mayor Jenderal, bahkan banyak Mayor Jenderal yang kekuasaan nyatanya masih di bawahnya. Apalagi kekuatan keluarga Lian bukanlah sesuatu yang bisa disamakan dengan seorang Mayor Jenderal biasa.
Seluruh X hanya berjumlah lima puluh orang. Dua bus sudah lebih dari cukup.
Daerah basis baru tidak terlalu jauh. Bandara militer yang terletak di timur Kota XiangA ini sebenarnya berada tepat di tepi pinggiran kota. Sedangkan basis baru tersebut berada di Kota Huanghua, sekitar beberapa kilometer ke utara dari bandara militer.
Sejak satu minggu yang lalu, X telah menerima perintah untuk dikirim ke Kota XiangA guna bertugas di sana.
Bukan hanya X, puluhan kompi lain yang terdiri dari prajurit binatang buas juga dialokasikan ke kota-kota penjagaan. Kota-kota inilah yang menjadi garis terdepan kontak antara manusia dan binatang buas saat ini, dengan garis pertahanan manusia saat ini secara implisit dibangun berdasarkan titik-titik sandaran ini.
Berbeda dengan garis blokade sebelumnya, garis pertahanan ini merupakan medan perang sesungguhnya yang menampung lebih dari 80% kekuatan militer nasional.
Misi X cukup sederhana: bekerja sama dengan pasukan penjaga lokal dalam mempertahankan seluruh kota, serta melaksanakan misi penghancuran target penting layaknya pasukan khusus. Target utama mereka adalah memusnahkan binatang buas level tinggi di medan perang guna mengurangi tekanan terhadap pasukan utama.
Fungsi tambahan lainnya, seperti penempatan markas di sekitar bandara militer saat ini, bertujuan mencegah kerusakan fasilitas bandara oleh binatang buas.
"Ini adalah skema terbaru yang diajukan oleh Staf Umum. Faktanya, setiap kota depan yang masih dalam kendali kami sedang melakukan evakuasi sumber daya dan persediaan." Lian Ruixue berdiri di dalam bus, suaranya membeku: "Manfaat dari berbagi teknologi adalah meningkatkan kemampuan teknologi yang ada, membuat banyak teknologi yang sebelumnya tidak realistis menjadi terwujud setelah integrasi kekuatan teknologi. Penaklukan beberapa masalah kunci akan membawa fajar penemuan teknologi yang lebih canggih. Namun meski teknologi dibagikan, kehancuran industri di wilayah pesisir yang jatuh melampaui imajinasi kita. Karena itulah Staf Umum mengajukan skema bernama 'Semut' ini."
Skema "Semut" adalah pemanfaatan kekuatan manusia dan material dalam skala besar untuk memindahkan basis industri kota-kota depan yang masih dikuasai manusia, kemudian membentuk kota industri baru di belakang garis pertahanan melalui pembangunan ulang.
Seperti yang diungkapkan Lian Ruixue, ketika teknologi sudah dimiliki namun industri untuk memproduksinya belum memadai, teknologi tersebut hanyalah sekumpulan data belaka. Untuk merealisasikan tingkat industri yang dibutuhkan oleh teknologi ini, integrasi fondasi industri yang ada di tangan menjadi suatu keharusan.
Sistem industri yang mengalami kerusakan terutama terkonsentrasi pada industri ringan.
Sejak lama, negara telah mempertimbangkan kemungkinan insiden tak terduga seperti serangan musuh ke wilayah pesisir. Oleh karena itu, hampir seluruh industri berat didirikan di zona pedalaman yang memiliki pertahanan berlapis. Berkat ini, kekuatan industri strategis nasional masih bertahan dan mampu memproduksi persenjataan berat serta fasilitas pendukung.
Namun jika dibandingkan, negara seperti Amerika justru mengalami kerugian besar di sektor industri beratnya, dengan hanya sedikit kota industri berat yang tersisa.
Bukankah inisiatif berbagi teknologi kali ini justru muncul karena Amerika menyadari kerugian besar di industri berat mereka, sehingga terpaksa menerima kerugian politik demi mendapatkan kompensasi syarat tertentu dari negara lain? Jika dikatakan tanpa kepentingan pribadi sama sekali, itu jelas menganggap terlalu tinggi sifat orang Amerika. Mereka takkan pernah begitu tanpa pamrih kecuali saat menghadapi ancaman kehancuran negara.
Yang benar-benar diuntungkan mungkin adalah benua, tingkat teknologi hampir melompat ke tingkat baru.
Kota Huanghua tidak bisa dikatakan kecil, terjepit di antara jalan raya dan sebuah jalan yang bersilangan di sebelahnya. Sebuah bundaran besar membagi menjadi tiga jalan yang membentang di seluruh kota kecil ini. Semua bangunan dibangun di tepi jalan. Mungkin ciri khas terbesarnya adalah Taman Industri Fengzitang yang besar dan Sekolah Bisnis yang didirikan di pinggiran kota.
Sebenarnya awalnya masih ada warga sipil yang tidak mengungsi dari Kota Huanghua. Namun sebagai daerah basis X, sudah sewajarnya semua orang tak berkepentingan harus dipindahkan.
Bagi X, dengan jumlah personel yang terbatas, daerah basis tidak perlu terlalu kompleks. Asalkan ada tempat tinggal, itu sudah cukup. Lian Ruixue memilih kompleks pemerintah di sebelah kawasan bisnis. Penghijauan di sini sangat baik, pepohonan hijau memenuhi seluruh kompleks. Yang terpenting, karena ini bekas kompleks pemerintah, fasilitas kehidupan sebelumnya sudah pasti yang tertinggi di seluruh kota, peralatan listrik dan lain-lain lengkap semuanya.
Pasokan listrik Kota XiangA tidak dicabut, namun hanya tersedia di siang hari. Pada malam hari akan dimatikan, terutama karena kekhawatiran lampu-lampu akan menarik perhatian binatang buas.
Setelah turun dari bus, Lian Ruixue menepuk tangan dan berkata, "Baiklah, mulai sekarang tempat ini akan menjadi rumah baru kami. Ada banyak ruangan. Kalian bisa memilih tinggal sendiri atau berbagi kamar. Setelah itu, laporkan nomor gedung dan kamar kalian padaku."
Keunikan X pada dasarnya tidak cocok dengan sistem militer biasa. Oleh karena itu, Lian Ruixue memilih memberikan kebebasan yang cukup pada semua orang.
Setiap orang yang bisa bergabung dengan X pastilah prajurit terbaik di masa lalu. Mereka telah menghabiskan energi tak terbatas dan berlatih keras untuk menjadi prajurit baja. Sejak mendaftar militer hingga kini, mereka hanya tinggal di markas militer dan tempat tinggal sederhana. Bahkan saat bergabung dengan X, ruangan yang disediakan saat itu khusus untuk personel militer—adaptasi dan kenyamanan sama sekali tidak diperhitungkan.
Perubahan status membuat mereka menyadari bahwa sesungguhnya mereka sudah berbeda dari tentara biasa.
Siapa yang tidak berambisi menikmati kehidupan materi? Kebebasan yang diberikan Lian Ruixue justru membuat semua orang bersorak-sorak, kemudian setelah perintah "Bubar!" mulai mencari rumah yang sesuai untuk diri mereka sendiri.
Rumah yang ditemukan Zhou Liming sebelumnya dimiliki oleh penguasa baru yang cukup mapan secara materi. Ruang seluas 170 meter persegi dengan dekorasi mewah, hampir semua peralatan listrik terlihat di tempat ini. Meski tidak tahu apakah masih ada yang lebih bagus di sub-zona ini, segala fasilitas di sini sudah cukup membuatnya gembira, lalu memutuskan "Di sinilah!" tanpa ragu.
Tasnya dilempar begitu saja, lalu tubuhnya terbenam dalam sofa kulit asli saat ia duduk.
Melihat dekorasi bernuansa modern, Zhou Liming justru teringat sarang kecilnya di panti asuhan: Ranjang besi, lemari pakaian mini, dan meja tulis tua - selain itu kosong sama sekali. Meski hanya tiga barang, sudah memenuhi seluruh ruangan. Dibandingkan dengan tempat ini, bagai surga dan neraka.
“Tidak tahu bagaimana kabar Kepala Panti dan yang lain, apakah baik-baik saja? Pasti sangat menderita?” Zhou Liming yang sedang linglung, bergumam pelan.
Tiba-tiba dia teringat An Xiaowei, di hadapannya muncul kembali adegan di kantor polisi saat gadis itu melepas bajunya di depannya. Seluruh kepalanya dipenuhi gambaran dadanya yang megah itu yang hampir membuat darah hidungnya muncrat deras, seolah-olah dua puncak suci yang lembut itu terus bergoyang di hadapannya. Kemudian Zhou Liming juga teringat Lian Ruixue, bibirnya yang membeku namun halus dan lembut, dua gunung suci yang lembut...
"Plak!" Zhou Liming tiba-tiba menampar dirinya sendiri, mengumpat: "Sialan, Zhou Liming, kau sedang memikirkan apa?!"
Menyalakan TV, ternyata masih bisa menerima siaran. Hanya ada tiga stasiun: hiburan, militer, dan berita.
Tinggal sendirian di suite kamar sebesar ini, awalnya memang terasa sangat baru dan memberikan kesan privasi. Zhou Liming bangkit dari sofa, mulai memeriksa setiap ruangan satu per satu. Semua di sini tetap utuh, saat melarikan diri bahkan pakaian pun tidak sempat dibawa, hanya beberapa lemari yang terbuka dengan barang-barang berantakan berserakan - mungkin dulunya tempat menyimpan barang berharga yang terburu-buru diambil saat kabur.
Yang membuat Zhou Liming canggung, dua dari ruangan dalam suite ini ternyata kamar perempuan.
Tentu saja itu bukan inti kecanggungannya. Masalah utamanya adalah di lemari pakaian bergantungan berbagai pakaian tidur dan pakaian dalam wanita yang halus seperti sutra. Bahkan Zhou Liming melihat banyak pakaian dalam seksi dengan warna-warna mencolok yang membuat matanya terbelalak. Benaknya dipenuhi bayangan perempuan-perempuan berbaju dalam seksi yang sedang menggoda dengan gerakan genit, sampai-sampai alat kelaminnya langsung memerah...
