Bukankah Lian Ruixue adalah sosok yang cantik dan cerdas? Bagaimana mungkin dia tidak menyadari bahwa Zhao Zheming sedang melakukan provokasi?
Tapi apa yang bisa dilakukan? Jelas terlihat, X sekarang bagaikan buah matang yang siap dipetik. Saat tiba waktunya, pasti akan ada yang muncul untuk memperebutkannya. Ini adalah hal yang sudah lama diantisipasi, hanya saja dia tak menyangka datangnya begitu cepat, dengan rival yang begitu perkasa, bahkan samar-samar mengungguli kakeknya sendiri.
Saat ini negara masih dalam ancaman besar, meski terlihat relatif tenang. Namun beberapa orang sudah tak bisa menahan diri, mulai mengembangkan perebutan kekuasaan.
Mengapa percobaan senjata November ini memilih Kota XiangA, bukan kota-kota garis pertahanan lain yang lebih banyak? Makna tersirat di baliknya sudah dirasakan Lian Ruixue saat itu—tak lain adalah tantangan terhadap prajurit super melalui eksperimen senjata. Mereka mustahil membiarkan prajurit super memegang dominasi. Mereka butuh lebih banyak hak suara.
Hanya dari percobaan senjata saja, sudah terlihat pertarungan antar faksi telah dimulai.
Terkadang Lian Ruixue sangat membenci kalangan atas negara ini. Mungkinkah mereka tidak tahu bahwa Bumi sedang berada di era binatang buas, sebagian besar wilayah negara masih dikuasai makhluk-makhluk itu, rakyat hidup dalam penderitaan yang sangat, cadangan pangan hanya cukup untuk setengah tahun, dan para binatang buas telah terlalu lama berdiam diri?
Di momen kritis seperti ini, seharusnya semua pihak bekerja sama dengan tulus untuk mengusir binatang buas dari tanah air. Tapi mereka justru memulai pertarungan diam-diam demi berebut kekuasaan.
Jika terus berkembang seperti ini, seluruh negara akan terpecah belah. Kedatangan era binatang buas telah memberikan ambisi terlalu besar pada terlalu banyak orang. Saat hasrat mereka tidak terpuaskan oleh keuntungan material, perpecahan mutlak tak terhindarkan. Umat manusia yang awalnya sudah berada di posisi lemah ini, jika terpecah dan membuat negara terjerumus dalam kekacauan, dengan apa akan menahan gelombang pasang serangan binatang buas?
Sekaligus dia juga sedikit membenci kakeknya sendiri: Mengapa dia masih begitu terikat pada kekuasaan?
Pada detik ini, pikiran Lian Ruixue sangat kacau. Banyak hal yang tak bisa dia pahami. Menghadapi provokasi Zhao Zheming seperti ini, dia memilih untuk mengabaikan. Cuma berdiri di samping dengan wajah dingin, membiarkan Zhao Zheming menjelaskan perkembangan mesin dan senjata di masa depan. Di matanya, buat apa memperebutkan kepemimpinan satu regu? Ada lebih dari 100 regu di seluruh negara, X cuma salah satunya. Hanya mengandalkan satu regu ingin mengubah situasi? Terlalu naif.
Saat Zhao Zheming pergi, beberapa anggota yang belum sepenuhnya paham tetap memberi tepuk tangan. Karena apa yang baru saja dijelaskan Zhao Zheming memang spektakuler.
Ekspresi Lian Ruixue tak terbaca. Tak mengucapkan sepatah kata pun, lalu juga meninggalkan kantin.
Setelah keduanya pergi, mereka yang masih bertepuk tangan baru menyadari situasi tak beres. Karena anggota lain semuanya menatap tajam ke arah mereka, mata berkobar-kobar.
"Ada... ada apa?"
“Apa yang terjadi? Tidak kau lihat, Wakil Komandan Zhao ini datang untuk merebut kekuasaan Komandan kita? Dasar babi, masih bertepuk tangan, tepuk kepalamu saja!”
Zhou Liming tidak tertarik ikut campur dalam hal ini. Dia tidak memiliki simpati pada Zhao Zheming, selalu merasa orang ini agak licik. Jangan ragu, ini adalah intuisi dari gen binatang buas. Secara permukaan, Zhao Zheming terlihat bersinar, tapi siapa yang tahu sifat aslinya dari dalam tulang. Apa itu mulut manis berisi pedang? Apa itu senyuman menyembunyikan pembunuhan?
Kembali ke ruangan, setelah bermain game sebentar, Zhou Liming kini merenungkan seberapa besar pengaruh kedatangan Zhao Zheming terhadap X. Dari sikap perkasa yang ditunjukkan Zhao Zheming sejak kedatangannya, sepertinya mustahil situasi akan kembali tenang. Prajurit super dilengkapi tank? Masuk akal juga idenya.
Sebenarnya di seluruh X, tak ada seorang pun yang menganggap serius hal ini.
Pada pagi hari kedua, di Kota Huanghua tak disangka terdengar suara terompet militer tanda berkumpul. Hal ini membuat X yang sudah mulai terbiasa bangun siang terkejut, lalu semua bergegas bangun, membersihkan diri secepat mungkin, dan berlarian keluar dari properti tempat tinggal mereka. Suara terompet berasal dari kampus sekolah bisnis, dalam kondisi terdesak, mereka terpaksa berlari menuju lokasi tersebut.
Di lapangan sekolah bisnis, sepuluh tank Kendaraan tempur lapis baja sudah berjajar rapi sejak lama. Puluhan pasukan tank masing-masing berdiri di depan kendaraan tempur mereka.
Zhao Zheming berdiri dengan wajah dingin di atas panggung lapangan, sesekali melirik jam tangannya, di wajahnya sesekali terpancar sinar mata penuh cemooh.
Dengan cepat, orang-orang yang mendengar terompet dan bergegas datang segera berkumpul rapi, berbaris dalam satu barisan lurus.
Namun ada pengecualian, dari seluruh X termasuk Lian Ruixue sekalipun, yang benar-benar hadir hanya 47 orang. Masih ada empat orang yang absen.
Zhao Zheming mengerutkan alisnya, menyapu sekilas barisan ini dengan tatapan. Senyum sinisnya muncul saat menyadari ketidakhadiran Lian Ruixue - dia tak berwenang mengomentarinya. Tapi tiga anggota lainnya... Sebagai Wakil Komandan, tak perlu bersikap sopan. Dokumen X tersimpan rapi di benaknya. Hanya dengan sekilas pandang, dia langsung bisa mengidentifikasi siapa yang absen.
Zhou Liming, Huang Dazhuang, dan Qiao Binsen sama sekali tidak muncul di tempat ini.
"Bagus! Pepatah tiga api bagi pejabat baru ternyata cocok dengan jumlah kalian." Kemarahan tersembunyi menggelora dalam hati Zhao Zheming. Bahkan simpatinya pada anggota lain yang datang tepat waktu mulai memudar. Dengan ritme teratur, jarinya mengetuk permukaan jam tangan, suara mendengusnya menggema: "Elit pilihan dari ratusan ribu prajurit, bahkan berkumpul pun lebih lambat tiga menit dari yang lain!"
Orang-orang di bawah semuanya berubah raut wajah mereka. Sebagai pasukan elit, kapan pernah mereka dihina seperti ini?
Zhao Zheming tersenyum tipis: "Apa, tidak patuh. Hehe, sejak sirine dibunyikan sampai sekarang total lima menit, kalian akhirnya muncul di lapangan. Bahkan prajurit paling malas pun lima menit sudah cukup, bukan? Jangan lupa, kalian adalah elit terpilih dari ratusan ribu prajurit, tapi tetap butuh lima menit. Tidak merasa malu?"
"Aku tidak tahu bagaimana Komandan Kompi melatih pasukan. Tapi di bawah komandanku Zhao, kemalasan tidak akan ditolerir. Latihan akan menjadi agenda utama regu kita. Hanya prajurit yang tahan penderitaanlah prajurit sejati, yang bisa bertahan di medan perang. Aku tidak peduli modifikasi gen binatang buas atau kekuatan fisik luar biasa. Yang kuketahui: prajurit sejati harus berlatih!"
Sejujurnya, perkataan Zhao Zheming tidak salah. Fondasi prajurit adalah latihan, latihan tanpa henti.
"Meski tahu ini adalah pelajaran pertama yang keras, tak ada yang bisa berkata-kata. Bagaimanapun juga, berkumpul memakan waktu lima menit. Jika sampai tersebar, pasti ini akan menjadi aib mereka."
Melihat orang-orang di bawah meski marah tapi tak ada yang meledak, Zhao Zheming tampak mulai sombong. Ia kembali melihat arlojinya: "Bagaimana dengan Huang Dazhuang, Qiao Binsen, dan Zhou Liming yang absen? Jangan lupa, ini adalah militer dengan peraturannya sendiri. Siapa yang tak tahan, silakan pergi. Kami tak butuh kutu loncat perusak pasukan seperti ini."
"Hehe, siapa bilang yang tak tahan harus pergi?"
Dari kejauhan, suara ceplas-ceplos Qiao Binsen bergema: "Sialan, mau tidur nyenyak saja susah. Subuh-subuh, bunyi terompet siaga biasa saja. Tapi kok ada lalat-lalat beterbangan di dekat telinga? Pengin sekali tepuk langsung menghabisi. Benar-benar kesialan, sudah hampir Desember masih ada lalat berkeliaran."
Di samping Qiao Binsen adalah Huang Dazhuang dan Zhou Liming yang terlihat baru bangun tidur, berjalan mendekat dengan seragam militer tidak rapi.
Wajah Zhao Zheming berubah drastis, tak menyangka Qiao Binsen berani bicara seperti itu padanya. Apakah dia tidak tahu identitasnya?
Zhou Liming tersenyum nakal: "Kak Qiao, dapat kabar siapa penanggung jawab X sekarang? Aku tak dengar Komandan Kompi bicara soal apel. Bukannya kita personel istimewa yang berhak absen dari latihan? Wuih, apa peraturan sudah diubah? Kok Komandan Kompi tak memberi tahu?"
Huang Dazhuang tersenyum jujur: "Aku tak tahu. Yang kusadar cuma Komandan Kompi masih tidur."
Kompaknya trio ini seketika membuat wajah Zhao Zheming semakin muram. Dengan senyum sinis karena amarahnya memuncak, dia berkata: "Baik! Anggap saja kali ini tidak ada pemberitahuan. Mulai besok pagi, pukul lima wajib bangun untuk latihan berkumpul. Kita akan berlatih cara berkoordinasi dengan tank untuk memaksimalkan daya tempur." Serangan mendadaknya ini sebenarnya hanya ingin memberi pelajaran pertama yang keras. Tujuan itu sudah tercapai, tak perlu lagi berdebat panjang lebar tentang hal ini.
Qiao Binsen mengorek-korek telinganya sambil berujar: "Ini keputusan Wakil Komandan Zhao sendiri, atau hasil diskusi dengan Komandan Kompi?" Dia sengaja menekankan kata "Wakil Komandan" lalu menatap Zhao Zheming dengan senyum kecut. Meski tahu latar belakang Zhao, apa pedulinya? Dia bagian dari faksi Keluarga Yu yang sejak awal sudah tidak nyambung dengan kelompok mereka. Tak perlu ada rasa takut.
Apalagi Huang Dazhuang. Pria ini dibina langsung oleh Lian Chengshu. Tanpa campur tangan sang kakek, mustahil dia bisa dipindahkan menjadi anak buah Lian Ruixue.
Mengenai Zhou Liming, sikapnya terasa ambigu, tak ada yang tahu apa yang ada di pikirannya.
Dari dokumen yang dimiliki Zhao Zheming, tampaknya Zhou Liming tidak bergabung dengan keluarga Lian. Tujuan kedatangannya kali ini juga bermaksud merangkul Zhou Liming. Awalnya dia tidak mengerti maksud sebenarnya, namun setelah ayahnya Zhao Haishan menunjukkan beberapa dokumen, barulah ia menyadari tujuan sesungguhnya sang ayah...
"Tenang saja, mengenai hal ini aku akan berdiskusi dengan Komandan Kompi. Aku yakin demi gambaran besar, dia pasti menyetujui." Ekspresi Zhao Zheming berubah total dari sebelumnya, kini berdiri tegak dengan wajah datar: "Seperti kataku, kekuatan mesinlah yang akan menjadi arus utama masa depan. Risiko prajurit super terlalu besar bagi negara untuk dikembangkan secara masal. Kerja sama dengan kekuatan mesin menjadi sangat vital. Jika kau masih anggota X, silakan kembali ke formasi."
Melihat Zhao Zheming tak mengalami episode episodik, Qiao Binsen tertegun sejenak lalu menggelengkan kepala dan kembali ke regu dengan berlari kecil.
Sebenarnya sampai saat ini, Qiao Binsen masih belum mengerti apa maksud Zhao Zheming yang sebenarnya. Kalau dikatakan dia ingin merebut kendali komando X, tampaknya tidak sepenuhnya benar. Tapi kalau bukan itu, mengapa dia terus-menerus menantang wibawa komandan? Seolah dia bertindak semaunya sendiri, melakukan apapun yang terlintas di pikiran hingga situasi menjadi kacau balau.
