Lembaga Penelitian Biologi Negara.
Lembaga yang baru berdiri setengah tahun ini, banyak orang tidak memahaminya. Tapi begitu menyebut prajurit super, nama yang sudah sangat familiar ini, siapa di seluruh negeri yang tidak tahu? Tempat kelahiran prajurit super yang termasyhur itu adalah Lembaga Penelitian Biologi Nasional. Sebenarnya, semua prajurit super berasal dari sini.
Lembaga Penelitian Biologi Nasional yang terletak di tepi sungai Kota YuA, pentingnya membuatnya diklasifikasikan sebagai unit penelitian tingkat S. Beberapa hasil penelitiannya tidak dimasukkan ke dalam Komite Berbagi Teknologi Global. Ini adalah rahasia negara yang juga merupakan taktik pertahanan diri. Tentu saja bukan hanya benua ini, banyak negara yang menyimpan trik tertentu di bidang-bidang khusus.
Sebagai unit tingkat S, kekuatan pertahanannya jauh melebihi imajinasi orang biasa.
Namun dari sisi luar, Lembaga Penelitian Biologi Negara terlihat sangat biasa, menyerupai kawasan industri. Faktanya, lembaga ini memang didirikan di dalam kawasan industri, hanya saja seluruh area industri tersebut dikosongkan dan diubah menjadi basis penelitian lembaga. Dari luar, kau tidak akan melihat satupun pertahanan yang terlihat.
Gedung utama yang mengelola seluruh kawasan industri merupakan markas besar Lembaga Penelitian Biologi Negara.
Pagi-pagi sekali, saat matahari belum terbit, area Lembaga Penelitian Biologi Negara sudah dipenuhi kesibukan. Para personel ilmiah telah menempati posisi mereka masing-masing.
Meskipun rencana pengembangan prajurit super saat ini mengalami hambatan, upaya peningkatan jumlah prajurit super tetap berlanjut. Misi utama lembaga ini adalah memproduksi prajurit super melalui proses ekstraksi gen binatang buas, pengolahan, dan modifikasi terhadap prajurit terpilih. Jika berhasil, dalam seminggu akan lahir seorang prajurit super yang tangguh. Jika gagal... mayat akan segera dikirim ke krematorium, dan abu tulangnya akan dikuburkan secara dalam.
Lembaga Penelitian Biologi Negara sendiri sebenarnya tidak membutuhkan pertahanan khusus. Sebagai tempat produksi prajurit super, di sini, prajurit super seolah tak bayar, dapat ditemui di setiap sudut siluet samar prajurit super yang lalu lalang. Di seluruh kawasan industri ini, selain ratusan prajurit super yang sedang berkembang di ruang bawah tanah, masih ada lebih dari lima puluh prajurit super yang berjaga di tempat ini.
Lima puluh prajurit super merupakan kekuatan setara divisi campuran, seperti yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang pernah menyaksikan kemampuan prajurit super.
Dengan memiliki satu regu penuh prajurit super sebagai perlindungan, memang tidak diperlukan pertahanan tambahan lainnya.
Dengan suara "Brak", Zhou Liming menukik tajam dari gedung pencakar langit, muncul di kawasan industri dengan kecepatan tak tertandingi, lalu berdiri di depan gedung utama ini. Wajahnya kejam, setelah mendarat, langsung melangkah menuju gedung utama tersebut.
Dua prajurit super berbaju seragam militer memandang Zhou Liming yang turun dari langit dengan terkejut. Melihat wajahnya yang tidak ramah saat mendekati gedung utama, mereka saling berpandangan sebelum segera menghadang di depan Zhou Liming. Sebagai prajurit super, kawasan industri tempat Lembaga Penelitian Biologi Negara berada dianggap sebagai tanah suci. Setiap orang yang muncul di sini tanpa izin dianggap menista kesucian tempat ini. Mereka tak mengerti bagaimana mungkin ada yang berani menerobos masuk ke kawasan industri di pagi buta seperti ini.
"Berhenti, siapa kau?"
Serentak kedua prajurit super itu berseru keras.
Zhou Liming sebenarnya sangat terkenal, namun anehnya banyak prajurit super yang tidak mengenalinya. Karena perbedaan lingkup pergaulan—para prajurit super ini hanya berkutat di lembaga penelitian—bagaimana mungkin mereka tahu banyak kabar tentang Zhou Liming? Meski pernah melihatnya, mereka hanya mengira itu sekadar film propaganda iklan, pondasi dasar tidak memahami makna yang direpresentasikan di dalamnya.
Menghadapi dua prajurit super yang menghadang di depannya, alis Zhou Liming berkerut. Dengan lompatan ruang, kedua tangannya sudah menjepit leher mereka. Sebelum sempat bereaksi, kedua tangannya mendorong keras. Kedua pria itu meluncur seperti peluru meriam, menghantam dengan kejam pintu kaca utama gedung hingga hancur. Suara "Syuush-syuush" bergema saat serpihan kaca berhamburan.
Dua prajurit super yang tiba-tiba diserang itu masih meluncur tak terbendung di aula besar gedung utama. "Brak! Brak!" Dinding-dinding retak sebelum akhirnya tubuh mereka berhenti.
"Ah...!" Teriakan memecah keheningan. Perubahan mendadak ini membuat para pekerja wanita di aula menjerit-jerit, diikuti oleh situasi chaos yang tak terkendali.
Dua prajurit super yang diserang itu bangkit sambil meronta dengan tubuh pegal, mata mereka saling memancarkan kilatan ketakutan. Seketika mereka berdiri, dalam sekejap mata telah berubah menjadi wujud manusia-binatang buas. Dengan gerakan serempak dari depan dan belakang, keduanya melesat keluar secepat panah.
Zhou Liming melangkah mantap menaiki tangga gedung utama. Menghadapi dua tiupan angin kencang yang datang, hanya alisnya yang sedikit terangkat.
Dua sosok manusia menyembur keluar dari pintu gedung utama yang berantakan. Dalam wujud binatang buas, wajah mereka terlihat mengerikan. Serangan tiba-tiba Zhou Liming tadi telah membangkitkan kemarahan dan rasa aib. Mereka tak pernah menyangka akan terlempar seperti sampah hanya dalam satu gerakan, hal yang jika tersiar pasti akan menjadikan mereka bahan tertawaan di kalangan prajurit super.
"Bagus!" Zhou Liming mengeluarkan dua kata dingin. Ia tak menyangka kedua orang ini ternyata pemilik gen binatang buas tingkat empat, pantas saja masih bisa melompat keluar dengan segar bugar seperti ini.
Tapi apa gunanya? Langkah Zhou Liming sama sekali tidak berhenti. Saat kedua orang ini muncul di hadapannya, kedua tangannya kembali menjulur secepat kilat. Serangan bagai angin kencang dan hujan deras itu tiba-tiba terhenti. Kepala mereka ditahan Zhou Liming. Meski meronta-ronta, mereka tak bisa maju selangkah pun.
"Kalian, bukanlah lawanku."
Usai berkata, tanpa ragu Zhou Liming mengerahkan tenaga dengan keras melalui kedua tangannya. Di bawah tekanan yang mendadak itu...
Kepala kedua prajurit super itu, digerakkan oleh kekuatan dahsyat, "Braak!" menghantam tangga batu dengan keras. Tangga marmer itu remuk seperti ampas tahu. Dua prajurit super malang itu langsung pingsan akibat benturan mengerikan tersebut.
Bunyi alarm menggema di seluruh kawasan industri. Para prajurit super yang bertugas di sini mulai bermunculan dari segala penjuru.
Zhou Liming masih melangkah maju dengan langkah stabil. Beberapa prajurit super yang unggul dalam kecepatan telah lebih dulu mengepungnya. Tanpa basa-basi, mereka langsung menerjang sambil memaksimalkan kecepatan untuk menghabisi Zhou Liming.
"Hehe..." Zhou Liming tersenyum tipis, berkata dengan tenang: "Hari ini akan kuajarkan pelajaran, apa batas kemampuan prajurit super."
Seperti lenyap tanpa bekas, rangkaian tendangan kilat yang tak terlihat mata menyusul. Para prajurit super dengan gen serigala angin yang mengepung itu hanya merasakan pukulan berat mengerikan di dada. Kerangka logam mereka yang lebih keras dari baja langsung retak di bawah kekuatan dahsyat ini. Mulut mereka terasa manis sebelum menyemburkan darah dan terlempar bagai peluru meriam.
Dentuman "Braak, Brak, Bang" bergema. Para prajurit super yang terlempar itu menghantam dinding hingga berlubang, meninggalkan jejak lubang besar.
Jerit kesakitan terdengar dari tempat-tempat ini, beberapa orang yang terkena pukulan berat sama sekali tidak bisa bangun. Tendangan Zhou Liming terlalu dahsyat, kekuatan yang dikeluarkan jauh melampaui kemampuan mereka untuk menahannya.
Lembaga penelitian biologi yang dijaga lima puluh prajurit super ditembus. Meski yang ditendang Zhou Liming tak bisa bangkit, lebih banyak prajurit super bermunculan. Para prajurit biasa di kawasan industri juga membanjiri tangga batu dengan senapan terhunus, mengarahkan laras senjata mereka ke Zhou Liming yang masih berdiri di anak tangga, diiringi bunyi alarm yang meraung-raung.
"Siapa sebenarnya kau?" Seorang pria kekar muncul. Dari cara dia mendarat hingga menginjak marmer hingga retak, jelas dia adalah yang terbaik di antara para prajurit super.
Zhou Liming hanya meliriknya sekilas. Memang kuat, tapi apa gunanya? "Aku mencari Ren Zhigang. Suruh dia keluar, atau aku akan bertindak kasar." Saat ini, sayap Zhou Liming disimpan. Tanpa berubah ke wujud binatang buas, dia tampak seperti orang biasa sama sekali.
Pria kekar itu mengerutkan alis, bertanya: "X? Rektor Ren bukan orang yang bisa kau temui semaumu."
Zhou Liming tertawa hehe, berkata: "Kalau begitu aku akan pukuli sampai dia mau muncul!" Kedua kakinya menjejak, tubuhnya melesat seperti peluru meriam.
"Bunuh diri!" si kekar mengaum, tubuhnya dipenuhi sisik kuning halus. Menghadang Zhou Liming yang mendekat, ia menghantamkan tinju. Kekuatan meledak di lengannya, sisik kuning bergerak seperti memberi energi tambahan. Kekuatan dahsyat itu bahkan mencapai tingkat menakutkan energi eksternal, menciptakan aliran energi Qi saat tinjunya menghunjam.
Zhou Liming berdesir di hati, juga menggeram rendah sambil mengerahkan tinju penghadang.
"Brak!" ledakan dahsyat menggema. Dua kekuatan bertabrakan, membuat kedua pria terlempar mundur.
Saat terlempar, Zhou Liming melakukan beberapa salto udara lalu mengembangkan sayapnya, stabil di udara. Tanpa sadar ia berteriak: "Prajurit super level enam?"
Pria kekar itu juga tidak nyaman, marmer diinjak-injaknya hingga retak, terseret jauh sebelum berhenti. Sepanjang jalan meninggalkan jejak retakan dari injakan kakinya. Ia memandang Zhou Liming dengan terkejut, kekuatan rival ternyata jauh melampaui perkiraannya. Saat ini seluruh lengannya masih mati rasa. Seperti yang ditebak Zhou Liming, gen binatang buas-nya memang berasal dari level enam.
Dalam kesan Zhou Liming, binatang buas level enam saat ini merupakan keberadaan paling mutakhir dalam rantai hierarki binatang buas, sama sekali bukan musuh yang bisa dibunuh oleh prajurit super. Tapi kini di hadapannya justru ada prajurit super level enam. Bagaimana mungkin Zhou Liming tidak terkejut? Ia sama sekali tak menyangka kekuatan Lembaga Penelitian Biologi Negara ternyata sekuat ini.
Samar-samar, seolah teringat akan sesuatu, Zhou Liming menatap tajam pria kekar ini.
"Sial!"
Zhou Liming terpaksa mengumpat dalam hati, karena sisik di tubuh pria kekar itu terasa begitu familiar—bukankah itu persis sisik dari Cacing Raksasa? Dia tak menyangka gen cacing raksasa yang dulu dibunuhnya ternyata berhasil dimodifikasi menjadi prajurit super level enam, yang kini justru menghadang di hadapannya.
Ini benar-benar ironis.
