Membawa alat ekstraksi gen kembali ke Kota Xi Yang, Bin Tianhua sama sekali tidak menanyakan ke mana Zhou Liming menghilang selama dua hari ini. Sebenarnya, kesan Zhou Liming di mata semua orang memang seperti naga suci yang ekornya saja sulit dilihat. Menghilang beberapa hari adalah hal yang sangat normal. Di Kota Xi Yang, dia memang sepenuhnya manajer lepas tangan. Cukup dengan mengendalikan beberapa orang, seluruh kota bisa tetap beroperasi normal.
Melihat tiga puluh alat ekstraksi gen yang dibawa Zhou Liming, Bin Tianhua tersenyum merekah bahagia: "Tetap saja Ketua yang hebat."
Zhou Liming tampak penuh kesombongan, siapa dirinya? Urusan kecil seperti ini tentu mudah ditaklukkan. Sambil melambaikan tangan, dia berkata: "Ini tidak berarti apa-apa." Bin Tianhua yang bahkan tidak mengangkat kepala, sibuk mengutak-atik alat ekstraksi gen yang presisi itu, bertanya: "Dari mana ini dicuri?"
Sial, jadi di hatimu, aku ini cuma pencopet? Zhou Liming malas meladeni Bin Tianhua, waktu kita tidak banyak, banyak hal yang harus dimanfaatkan.
Prajurit super Kota Xi Yang, prajurit super level empat cuma ada 60-an orang. Kecuali Shao Weiguo, Zhang Chunyang dan Chen Yunnian, sisanya semuanya prajurit super level tiga. Kekuatan segini belum cukup buat mengisi celah gigi binatang buas. Dalam rencana Zhou Liming, setidaknya dibutuhkan 20-30 prajurit super level enam baru bisa menstabilkan kota menghadapi gempuran pertama. Skill bentuk jangkauan luas prajurit super level enam sangat cocok untuk menyerang Duo Zu Chong Shou.
Dengan tingkat keberhasilan setelah peningkatan yang belum mencapai 20%, berarti perlu lebih dari 100 ampul gen binatang buas level enam.
"Lebih dari seratus！” Zhou Liming juga merasa pusing. Seekor binatang buas, sesuai levelnya, jumlah juga berbeda. Seekor binatang buas level enam, paling banyak hanya bisa lima gen binatang buas. Sekarang di mana dia bisa menemukan 20-30 ekor binatang buas level enam? Binatang buas level enam bukanlah sayuran di pasar yang bisa didapatkan sebanyak yang diinginkan.
Prajurit super level enam belum tentu bisa memenuhi kebutuhan. Level lima akan menjadi pasukan utama sejati di kota ini, dengan kebutuhan jumlah gen yang jauh lebih besar.
Sebenarnya secara global, tidak ada yang tahu berapa jumlah minimum binatang buas yang ada. Tapi menurut perkiraan konservatif, tidak kurang dari 1 miliar. Dan saat gelombang pertama pendaratan binatang buas, jumlahnya akan meledak. Kawanan binatang buas juga memiliki kemampuan reproduksi. Keturunan mereka tetap membawa gen binatang buas, membuat proses pertumbuhan binatang buas sangat singkat. Seperti Duo Zu Chong Shou tingkat terendah, hanya butuh satu minggu untuk mencapai wujud dewasa.
Manusia seharusnya merasa lega karena semakin tinggi level binatang buas, semakin lambat kecepatan perkembangannya. Selain itu, musim berkembang biak binatang buas umumnya setahun sekali, beberapa bahkan dua sampai tiga tahun sekali baru bereproduksi.
Meski sebagian besar dokumen ini merupakan hasil kesimpulan pribadi dari penelitian bedah terhadap binatang buas, namun analisis hasil kajian ilmu genetik biologi canggih manusia tetap memiliki daya persuasif yang kuat. Setidaknya saat ini Duo Zu Chong Shou memang bereproduksi setahun sekali, dengan satu anak per kelahiran, sangat jarang ada yang melahirkan dua ekor.
Dasar populasi Duo Zu Chong Shou yang satu anak per kelahiran saja sudah merupakan peningkatan yang sangat mengerikan.
Jumlah prajurit super di kota yang awalnya sedikit dan levelnya terlalu rendah membuat Zhou Liming tidak berniat mengorganisir mereka. Dia hanya memilih lima prajurit super dari Batalyon Penjaga Shao Weiguo yang memiliki kemampuan terbang cukup baik untuk sekedar membantu membawakan barang-barang.
Gaya bertindak Zhou Liming agak mirip dengan Lian Ruixue, sama-sama sigap dalam mengambil tindakan.
Kota ini sebenarnya tidak terlalu bergantung pada Zhou Liming. Jadi setelah memilih orang, dia hanya memberi tahu Shao Weiguo bahwa akan mencari binatang buas untuk mengekstrak gen. Kemudian membawa 20 alat ekstraksi gen binatang buas, sejumlah persediaan makanan dan pakaian, rombongan enam orang ini pun meninggalkan kota dan terbang rendah ke arah laut.
Baru terbang kurang dari 30 kilometer ke arah tenggara dari kota, Zhou Liming tiba-tiba berhenti dan mendarat.
Tempat ini adalah dataran penyangga yang terbentuk. Cuaca kelam meski tidak hujan, jarak pandang tetap terbatas.
Zhou Liming melolong panjang. Lima orang di belakangnya bingung dengan aksinya, namun mengingat reputasi ganas Zhou Liming yang pernah menghajar mereka semua, tak seorang pun berani bertanya. Mereka juga telah mengetahui status Zhou Liming sebagai Ketua sekaligus penguasa sejati seluruh kota.
Tak lama setelah lolongan itu, dari kejauhan di balik pepohonan muncul siluet raksasa berwarna kuning keemasan yang perlahan mendekat sambil terbang.
“Binatang buas, itu binatang buas!”
Luo Weimin yang pertama tersadar, menunjuk binatang buas di kejauhan, langsung berbalik ingin lari. Keempat orang lainnya juga sama, sebagai prajurit super seharusnya tidak seharusnya takut seperti ini pada binatang buas. Tapi ukuran binatang buas biasanya semakin besar levelnya semakin tinggi. Siluet samar besar yang muncul di hadapan ini, lagi pula berkilauan emas, sekilas sudah tahu pasti ini binatang buas level tinggi.
Sekarang mereka semua mulai menggerutu pada Zhou Liming, kau ini ngapain sih teriak-teriak nggak jelas kayak hantu?
Zhou Liming memutar kepala menyapu mereka dengan tatapan, ekspresinya penuh aura. Sial, aku belum memberi perintah untuk lari, kalian lima bajingan ini ngapain buru-buru kabur? Ini namanya tidak disiplin, mengabaikan perintah komandan dan nyawa. Dasar, kalau sampai terjadi perang, ngandelin brengsek-brengsek ini, aku mati nggak tahu caranya.
“Kalian takut apaan sih, cuma seekor binatang buas doang? Dasar brengsek sebelah, nggak tau malu.”
Melihat Zhou Liming masih diam di tempat, wajah Luo Weimin dan yang lain terlihat canggung. Sayap yang sudah dikepakkan pun ditarik kembali. Mereka saling memandang, lalu mengatupkan gigi dan kembali berdiri di belakang Zhou Liming. Hanya Luo Weimin yang cukup pintar - bagaimanapun berdiri di belakang atau depan tetap harus berhadapan dengan binatang buas. Dengan tegas ia memilih berdiri di depan Zhou Liming, secara tidak langsung menjadi tameng terdepan. Bukankah ini cara memberikan kesan baik pada bos?
Gerakan Luo Weimin membuat Zhou Liming tersenyum dan mengangguk. "Pria tampan yang pintar," pikirnya.
Seolah Zhou Liming lupa, usianya jauh lebih muda dibanding Luo Weimin dan kawan-kawan. Di mata banyak orang, bulu ketiaknya pun belum tumbuh sempurna.
Saat binatang buas berwarna keemasan ini semakin mendekat, Luo Weimin baru menyadari wujudnya. Tubuhnya yang besar justru mengandalkan sepasang sayap transparan kecil untuk terbang di udara. Mata bulatnya penuh kecerahan, mulut kecilnya membuka dan menutup perlahan seperti sedang bernapas. Makhluk yang belum pernah mereka lihat ini, hanya dalam sekejap, memancarkan aura intimidatif yang hampir membuat mereka terjatuh.
Zhou Liming jelas merasakan medan energi yang dipancarkan Ikan Tanduk Sapi, namun hal itu tak berpengaruh padanya. Dengan tetap menyilangkan tangan di belakang punggung, dia berdiri tegak sambil tersenyum menatap ikan raksasa yang kian mendekat.
“Sialan, tetap saja Ketua yang paling hebat. Menghadapi binatang buas level enam ke atas yang begitu berbahaya ini, dia masih bisa tenang.” Luo Weimin dan keempat rekannya seketika itu merasa sangat kagum pada Zhou Liming. Lihatlah, inilah alasan mengapa dia menjadi Ketua yang menguasai puluhan ribu orang, sementara kami hanya prajurit super. Inilah kesenjangan yang ada.
Ikan Tanduk Sapi muncul tidak jauh dari Zhou Liming, lalu berhenti. Sepasang matanya yang penuh kekuatan spiritual seolah menyampaikan keinginan untuk menjalin keakraban.
Dari kejauhan di desa yang terhubung dengan hutan, terdengar suara lengkingan "kriik" yang nyaring. Phoenix melesat ke langit, bulu merah menyalanya terlihat jelas di bawah langit yang kelam. Bagi Phoenix, ia sangat membenci hari hujan karena sedikit banyak mempengaruhi kemampuannya. Di cuaca seperti ini, ia lebih memilih bersembunyi di dalam rumah.
Dengan adanya Ikan Tanduk Sapi yang menyukai cuaca seperti ini, tak perlu khawatir tentang masalah makanan. Jarak dari Kompi laut tidak terlalu jauh, Ikan Tanduk Sapi selalu mudah membawa kembali banyak ikan laut.
Phoenix yang sudah dikecilkan volumenya tidak besar, kecepatan terbangnya sangat cepat. Hanya dalam sekejap, sudah muncul di atas kepala Zhou Liming, kemudian dengan suara riang meluncur turun. Meski kecil, aura yang dipancarkannya mengejutkan. Sekali menghindar, sudah berada tepat di ubun-ubun Zhou Liming.
"Hati-hati Ketua!" Luo Weimin wajah berubah pucat, mengangkat tangan ingin menghantamkan kilat. Tapi matanya terbelalak, memandang Zhou Liming dengan tatapan tak percaya.
Burung buas yang datang dengan ganas ini justru seperti "guntur menggelegar tapi hujan rintik-rintik", mendarap ringan di bahu Zhou Liming. Paruhnya terus-menerus mematuki rambut Zhou Liming, seolah sedang membantu merapikannya. Ekspresi riangnya membuat siapapun bisa melihat bahwa hubungan antara mereka bukan sekadar manusia dan binatang buas biasa.
Zhou Liming mengelus kepala Phoenix sambil tersenyum, "Baru beberapa hari tidak bertemu, sudah rindu padaku?"
Phoenix hanya berkicau "kriik", melompat beberapa kali di bahu. Setelah memandangi Luo Weimin dan yang lain, ia terbang dari bahu Zhou Liming dan mendarap di punggung Ikan Tanduk Sapi. Dengan sayap terkembang, ia berbaring di sana seperti manusia, menunjukkan sifat manusiawinya yang menakjubkan.
Luo Weimin dan yang lain terpaku melihatnya. "Sial... Ini masih pantas disebut binatang buas?"
Zhou Liming tidak menyangka Phoenix begitu nakal. Gerakannya persis seperti yang pernah dilakukannya di atas Ikan Tanduk Sapi dulu. Cuma sekali, dia sudah bisa menirunya. Menggelengkan kepala, Zhou Liming melompat ringan ke punggung Ikan Tanduk Sapi. Punggungnya yang lebar, tak cuma cukup untuk Zhou Liming, bahkan 20-30 orang pun masih muat.
Tapi Ikan Tanduk Sapi itu apa? Ini adalah raja binatang buas level enam yang punya kebanggaan. Zhou Liming saja yang boleh menunggangi, kalau orang lain berani naik, bukankah akan langsung dibekukan jadi patung es?
Baru sekarang Luo Weimin dan yang lain sadar, ternyata pria besar ini adalah tunggangan Ketua. Lihatlah penampilannya yang imut, sepertinya tidak punya daya penghancur. Burung kecil itu juga cuma lebih manusiawi, tak ada yang istimewa. Yang membuat mereka terkejut dalam hati: Bagaimana cara Ketua menjinakkan binatang buas yang nakal begini? Seingat mereka... bukankah tunggangan Ketua dulu adalah sekelompok ?
Awalnya Luo Weimin dan kawan-kawan juga ingin naik, tapi melihat Ketua tidak memberi isyarat, diperkirakan tak mungkin, akhirnya harus jangan macam-macam terbang di udara.
Ikan Tanduk Sapi dan Phoenix memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa, saling terhubung dalam kehendak hati dengan Zhou Liming. Zhou Liming tak perlu memberi instruksi fisik, cukup mengirimkan sedikit kesadaran, Ikan Tanduk Sapi langsung tahu maksudnya. Sayap kecilnya menyesuaikan sudut, kemudian terbang lamban ke arah laut.
