Di kejauhan, seekor spider beast raksasa berhenti sejenak. Dengan suara "ngik-ngik", beberapa mata majemuk di kepalanya menyemburkan sinar putih yang menyilaukan.
Seperti berkas cahaya raksasa yang muncul di tengah gelombang binatang buas yang bergulung-gulung, kemudian menyembur dan menghantam tembok kota. Energi mengerikan itu menghancurkan bagian tembok tersebut menjadi debu. Berkas cahaya itu terus melaju, semua bangunan yang menghalanginya tertembus tanpa terkecuali. Di hadapan berkas cahaya ini, apapun tidak bisa menghalangi.
Orang-orang sial di bawah berkas cahaya itu seolah menguap, bahkan tak sempat meninggalkan jerit kesakitan.
Seluruh berkas cahaya yang tak disangka menembus hampir satu kilometer kota, baru akhirnya menghilang. Sebuah terowongan lurus bak rel kereta muncul di tengah kota, sungguh pemandangan yang megah.
Spider beast sebagai binatang buas tingkat lima memang jumlahnya langka, sulit dicari dan tidak bisa dipaksakan. Kekuatan serangannya diperkirakan terbesar di antara seluruh binatang buas tingkat lima, sebanding dengan Gubei Shou. Ia mengandalkan serangan dari mata perut, di mana enam matanya menyemburkan kilatan cahaya sekaligus yang kemudian membentuk berkas cahaya raksasa.
Zhou Liming pernah menyaksikannya sekali di Kota WanJ dulu. Sejak itu tak pernah lagi melihat kemunculan spider beast. Hingga yang sekarang ini, cuma kedua kalinya saja.
Wawasan Chen Yunnian dan kawan-kawan jauh tidak seluas Zhou Liming. Spider beast adalah pertama kali mereka lihat. Melihat terowongan raksasa ini, setiap orang mengeluarkan keringat dingin. Berkas cahaya seperti ini adalah keberadaan yang bisa membunuh Buddha dan Dewa. Jangan bicara prajurit super tingkat lima, bahkan prajurit super level enam pun akan jadi ampas jika dihantam.
Seringkali binatang buas memiliki polarisasi ekstrem. Ada yang kekuatan serangannya melebihi batas kewajaran, ada pula yang daya tahannya mengerikan.
"Ketua, apa yang harus kami lakukan?" Ini sudah kedua kalinya Chen Yunnian mengucapkannya. Dia benar-benar ketakutan. Di kejauhan, tak ada yang tahu apakah masih ada binatang buas lebih berbahaya. Manusia lemah di mata mereka hanyalah objek yang bisa diuliti sesuka hati. Binatang buas kuat bisa dengan mudah menghancurkan seluruh kota sampai rata dengan tanah.
Zhou Liming melihat ke dalam kota, teriakan panik manusia bergema, jalanan tenggelam dalam kekacauan. Orang-orang berusaha melarikan diri dari kota ini, namun kemunculan binatang buas di sekeliling memutus niat mereka. Terjebak dalam jalan buntu, manusia mulai menjadi gila-gilaan, adegan mulai berkembang ke arah yang tak terkendali.
Untuk menghadapi binatang buas ini, Zhou Liming sebenarnya bisa membunuh mereka semua jika menunjukkan kekejaman. Namun demikian, ini akan membuatnya mengkonsumsi semua energi hingga habis, memasuki periode kelemahan. Dalam kekacauan era binatang buas ini, Zhou Liming tidak berani mengambil risiko seperti itu. Prajurit super dalam periode kelemahan, bahkan pisau belati biasa pun bisa meregang nyawanya. Selama periode ini, kehilangan kekuatan akan membuatnya kembali ke kondisi yang hanya sedikit lebih baik dari orang biasa.
"Sudah saatnya untuk mempertontonkan mereka."
Zhou Liming tidak panik, bergumam pelan sambil memperlihatkan senyum tipis: "Tenang saja, binatang-binatang buas ini belum bisa kujadikan lawan."
Chen Yunnian kini berkeringat dingin, menunjuk ke arah binatang buas yang sedang menyerbu, berkata: "Ketua, jangan biarkan mereka mendekat, nanti korban jiwa akan terlalu banyak." Skill bentuk binatang buas, ada yang perlu jarak dekat, ada yang jarak jauh. Banyak binatang buas memperlambat kecepatan, terus-menerus melepaskan skill bentuk. Seluruh Kota Xi Yang terjerumus dalam kilauan berbagai warna.
Bangunan di pinggiran kota menerima serangan penghancuran. Di tengah skill bentuk berkilauan ini, ledakan dahsyat menghantam gedung-gedung bertingkat hingga hancur rata dengan tanah.
Zhou Liming melakukan teleportasi, lalu memanfaatkan kecepatan mengerikannya untuk muncul di depan spider beast. Mata majemuknya berkedip-kedip, bersiap memancarkan berkas cahaya. Dengan daya penghancur yang begitu dahsyat, bagaimana mungkin Zhou Liming akan memberinya kesempatan untuk meluncurkan serangan? Muncul di udara tepat di atasnya, duri tulang di tangannya dengan gerakan menukik dari teleportasi, menghujam keras ke kepala spider beast hingga remuk tak berbentuk.
Spider beast jatuh tanpa suara, terus-menerus kejang-kejang menyemprotkan darah putih dan hijau.
Binatang buas di sekitar langsung menerjang Zhou Liming, tapi dia tak ingin bergumul. Dengan gerakan cepat, dia terbang ke udara lalu melontarkan teriakan memekakkan telinga yang membelah awan.
Awalnya tak ada yang paham rencana Zhou Liming. Separuh wilayah barat Kota Xi Yang berubah menjadi reruntuhan. Korban tewas dan terluka mencapai puluhan ribu. Di bawah serangan skill bentuk ini, bahkan prajurit super yang terkena hantaman pun sulit lolos dari nasib kematian. Kematian belasan prajurit super membuat Shao Weiguo nyaris tak bisa menerima, matanya memerah darah.
"Kriiik!" Suara burung merah menyala muncul dari kejauhan. Di medan perang binatang buas ini, kehadirannya tampak tak mencolok. Dengan kecepatan kilat, burung itu mendarat ringan di bahu Zhou Liming.
Chen Yunnian mulai kesal, mengepal tinju berkata: "Apa sebenarnya yang dilakukan Ketua? Kota Xi Yang hampir hancur total!"
Di sebelah Chen Yunnian, beberapa prajurit super tak berani bersuara.
Zhou Liming mengelus kepala Burung Api, menunjuk binatang buas di bawah, "Serahkan semuanya padamu, masukkan mereka ke neraka." Dengan keterikatan batin antara mereka, Burung Api yang cerdas langsung memahami maksudnya. Dengan sekali kepakan sayap, ia melesat ke langit.
Suara "kriik" kembali terdengar. Burung Api yang sedang terbang vertikal tiba-tiba menyala membara, kobaran api menyelimuti seluruh tubuhnya.
Saat terus menanjak, wujud aslinya yang semula menyusut kini terungkap. Seketika ia berubah menjadi burung raksasa berpuluh meter. Api yang membakar bulunya membuat warnya semakin merah menyala. Bagai Phoenix yang terlahir kembali dari abu, rentangan sayapnya yang mengepak mencapai puluhan meter.
Kobaran api yang membara membuat Phoenix menjadi semakin aktif. Setelah transformasinya selesai, ia kembali mengeluarkan suara lengkingan nyaring, lalu mulai mengepakkan sayapnya.
"Ini... barang apa ini?" Chen Yunnian terbelalak melihat burung kecil yang tadi masih bertengger di bahu Zhou Liming, kini berubah menjadi binatang buas mengerikan. Hanya dengan melihat kobaran api di tubuhnya dan medan energi yang membuat gemetar, bahkan orang bodoh pun tahu betapa mengerikannya makhluk ini.
Semua orang bersorak gembira, karena ternyata binatang buas ini sepertinya adalah hewan peliharaan sang Ketua.
Para prajurit super tidak mungkin melupakan adegan ketika Ketua datang membuat masalah dengan sekelompok . Jika saja bisa dijinakkan oleh Ketua, apalagi seekor burung kecil? Secara pribadi, Luo Weimin pernah berkata bahwa Ketua masih memiliki tungangan raksasa. Kini memiliki seekor burung tambahan, tentu bukan hal yang aneh.
Sebagai Binatang Buas Level Enam Kelas Raja, skill bentuk yang digunakan Phoenix semuanya memiliki jangkauan luas.
Phoenix meluncur di udara, lalu membuka mulut. Udara mulai mengering, segumpal api muncul di langit yang semakin banyak hingga memenuhi seluruh angkasa. Kobaran api ini, setelah terbentuk, Phoenix hanya mengeluarkan suara lengkingan lalu kehilangan kendali, menghantam daratan.
Ribuan kobaran api, bagaikan Api Langit, jatuh dari langit dengan deruan mencekam.
Bagaikan meteor yang tak terhitung memasuki Bumi, terbakar menghantam daratan lalu meledak dahsyat. Gelombang api menyembur, menyapu daratan ini. Binatang-binatang buas terkena api hingga seluruh tubuhnya terbakar. Gelombang api yang menyebar itu menggulung banyak binatang buas ke dalam kobaran api.
Skill bentuk yang dikeluarkan Phoenix, bagaimana mungkin kobaran api ini merupakan api biasa? Semua binatang buas yang terkena kontak terus-menerus terbakar, suhu super tinggi membuat mereka mengeluarkan jerit kesakitan beruntun. Teriakan ganas tak pernah berhenti sekejappun, binatang-binatang buas yang meronta-ronta bertindak gegabah sambil mengamuk. Merasakan sakit yang menusuk, kawanan binatang buas itu jatuh dalam kegilaan, berlarian di lautan api berusaha kabur dari wilayah neraka ini.
Tak terhitung kobaran api yang jatuh bagaikan hujan meteor, pemandangan megah dan memukau ini membuat semua orang yang menyaksikan seperti mabuk terbuai.
Chen Yunnian yang baru saja menganggap Zhou Liming merepotkan, terkejut dan tercengang menyaksikan semua ini. Siapa sangka burung kecil ini ternyata mampu melepaskan skill bentuk yang begitu kuat? Seandainya adegan api langit ini muncul di angkasa atas kota, setidaknya sebagian besar kota akan terselimuti api langit, lalu berubah menjadi reruntuhan dalam kobaran api. Puluhan ribu warga yang hidup di dalamnya akan dihabisi oleh kobaran api hingga mati.
Kelompok besar binatang buas akhirnya tumbang di bawah kobaran api. Baik level lima maupun level enam, tak ada yang mampu menahan skill bentuk burung api.
Kebuasan api ini menghanguskan segalanya. Binatang-binatang buas yang tumbang terbakar hangus, akhirnya berubah menjadi abu. Seluruh medan perang dipenuhi aroma harum daging panggang, membuat orang-orang yang sudah lama tak menyentuh daging menelan ludah. Meski medan perang kejam, toh daging binatang buas bisa dimakan - secara alami hal ini membangkitkan ambisi orang akan kenikmatan daging.
Kemampuan wujud asli Phoenix akhirnya muncul, kobaran api setinggi seratus meter yang menyelimutinya dengan suhu mengerikan, bahkan membuat daratan langsung retak-retak akibat panas yang membara.
Dengan suara "kriik", Phoenix meluncur turun dan menghantam kawanan binatang buas di sektor lain. Suhu ekstrem membuat tak terhitung makhluk buas menjerit kesakitan lalu tumbang. Hanya dalam beberapa saat, daya tahan kuat mereka tak mampu menyelamatkan diri. Kulit luar yang gosong dan daging yang matang terus mengeluarkan asap putih.
Efeknya hampir menyalin kekuatan unsur api. Di bawah pergerakan Phoenix yang berkelana, ribuan binatang buas menemui kematiannya.
Aura Binatang Buas Level Enam Kelas Raja yang dahsyat, ditambah daya penghancur yang mengerikan, akhirnya membuat kawanan binatang buas menyadari bahwa ini adalah kota yang tak terjembatani. Satu per satu mereka saling berebut untuk mundur. Banjir bandang binatang buas yang awalnya datang menggila itu, setelah kemunculan Phoenix, akhirnya runtuh dan berhamburan kabur ke segala penjuru.
Phoenix yang sedang asyik bersenang-senang tentu tak mau melepaskan mangsa. Burung api itu mengejar dari belakang, terus-menerus menembak mati binatang-binatang buas tersebut.
Medan perang yang porak-poranda dipenuhi mayat menghitam terbakar, tanah yang masih membara, pinggiran kota yang nyaris menjadi reruntuhan. Gedung-gedung pencakar langit mengeluarkan kepulan asap tebal sambil terbakar, bangunan yang roboh, terowongan bekas serangan Spider Beast - semua mendemonstrasikan pertempuran singkat namun luar biasa sengit ini.
