Banjir bandang binatang buas akhirnya mundur, namun kerusakan yang ditimbulkan pada seluruh kota tetap terlalu besar untuk beberapa hal.
Area yang paling hancur adalah suburb timur Kota Xi Yang. Serangan utama binatang buas dilancarkan dari timur, dengan skill bentuk penghancuran massal yang menghantam sebagian besar bangunan hingga rata dengan tanah. Gedung-gedung tinggi bertumbangan, beberapa mengalami kebakaran yang masih berkobar dengan sengit, kobaran api menjulang ke langit disertai asap tebal yang terlihat hingga puluhan kilometer.
Dari tempat tinggi di kota, terlihat jelas suburb timur dipenuhi puing-puing bangunan. Di antara reruntuhan tersebut, sesekali terlihat mayat manusia berserakan.
Saat banjir bandang binatang buas mulai surut, orang-orang yang baru saja menderita serangan langsung meluapkan sorak-sorai riuh. Kerumunan massa membanjiri jalanan tanpa peduli apapun, memeluk erat baik kenalan maupun orang asing sambil bernyanyi dan menari. Perasaan selamat dari maut ini membuat setiap orang perlu melampiaskan emosi. Mustahil dibayangkan, ratusan binatang buas tadi memuntahkan skill bentuk ke arah kota. Dentuman ledakan dahsyat sempat membuat banyak orang merasa berada dalam kiamat.
Meski korban jiwa sangat berat, mereka yang lolos dari maut justru butuh bersorak-sorak.
Memandang kawanan binatang buas yang menghilang di kejauhan, siluet merah menyala di langit masih terus menyambar-nyambar. Api Langit dihujankan tanpa henti ke daratan. Getaran ledakan menusuk bahkan terasa sampai dalam kota. Setelah pembantaian masal ini, populasi binatang buas di wilayah ini akan menyusut drastis. Untuk waktu yang lama, Kota Xi Yang akan aman dari ancaman.
Chen Yunnian memandang kota yang porak-poranda, setelah memperlihatkan senyum getir, kembali bersemangat dan terus berbicara kepada orang di sebelahnya: "Kami memukul mundur banjir bandang binatang buas, kami memukul mundur banjir bandang binatang buas?" Tatapannya tertuju pada Ketua yang menggantung di udara kejauhan, saat ini terlihat begitu luar biasa megah.
Sulit dibayangkan, seandainya tidak ada Ketua, Kota Xi Yang pasti sudah berubah menjadi reruntuhan di bawah serangan banjir bandang binatang buas.
Burung Api mengejar beberapa saat, akhirnya kelelahan bermain. Dengan kicauan nyaring, ia terbang menuju Kota Xi Yang. Tubuh besarnya yang diselimuti kobaran api, bagaikan burung phoenix raksasa. Dengan penuh kesombongan, ia berputar-putar di angkasa, kemudian menghilangkan apinya dan kembali berubah menjadi burung kecil merah, menyambar tajam sebelum akhirnya mendarat di bahu Zhou Liming.
Menyaksikan seluruh proses Burung Api, orang-orang di bawah berhenti bersorak. Tanpa keraguan, pada detik ini Burung Api telah menjadi phoenix dalam hati semua orang.
Zhou Liming mendarat di sebelah Chen Yunnian, menatap kawasan subdistrik timur yang dipenuhi kepulan asap tebal, bertanya: "Bagaimana korban jiwanya?" Chen Yunnian menggelengkan kepala, menjawab: "Sementara ini belum jelas." Situasi tidak terlalu optimis, seluruh subdistrik timur dihuni puluhan ribu penduduk. Dengan kerusakan parah seperti sekarang, jumlah kematian dan luka pasti tidak sedikit.
Urusan pascaperang semacam ini mulai ditangani oleh berbagai departemen yang telah dibentuk sebelumnya, memulai operasi penyelamatan.
"Banyak orang terjebak, kirim beberapa personel untuk membantu proses evakuasi." Zhou Liming memberi perintah. Tanpa membuang waktu, ia melompat dari gedung tinggi ke jalanan, lalu menghampiri dinding yang runtuh. Kedua tangannya menusuk keras ke dalam puing, merobek struktur tembok bata. Dengan tenaga penuh, seluruh struktur dinding terangkat olehnya.
Seorang pria paruh baya tertindih di bawah reruntuhan. Saat Zhou Liming mengangkat puing, ia tertegun sejenak sebelum merangkak keluar dengan gesit.
Setelah memastikan tidak ada orang di bawah, Zhou Liming melepaskan pegangan tangannya. Tembok itu kembali jatuh dengan suara "Braak", menebarkan debu ke segala penjuru.
Orang-orang di sekitarnya meskipun tahu kehebatan prajurit super, tapi baru pertama kali menyaksikan langsung dari jarak dekat. Tembok ini beratnya minimal dua tiga ton, namun dengan kekuatan penuh Zhou Liming berhasil mengangkatnya. Tepuk tangan bergemuruh, sorotan mata penuh kekaguman tertuju padanya disertai tepukan tangan yang tak henti-hentinya.
Zhou Liming hanya tersenyum tipis, "Masih banyak warga di kota yang membutuhkan pertolongan. Mari kita bersama-sama berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing."
Di dalam kota, terus-menerus ada prajurit super yang turun dari langit untuk bergabung dengan tim penyelamatan. Begitu ditemukan orang yang tertimpa reruntuhan, tim penyelamatan akan segera memanggil prajurit super. Dengan kekuatan mereka yang seperti crane, ratusan hingga ribuan jin keping beton bisa diangkat dengan mudah. Keberadaan para prajurit super ini memungkinkan operasi penyelamatan berjalan tertib.
Di sudut-sudut jalan, setiap prajurit super menjadi pahlawan. Tepuk tangan dan sorak-sorai riuh terus bergema, setiap kali menandakan kesuksesan seorang prajurit super menyelamatkan korban yang terjebak. Meski jalanan rusak parah, masyarakat tidak larut dalam kekecewaan pasca pertempuran besar manusia-binatang, malah menunjukkan semangat lebih besar untuk terlibat aktif.
Dengan kepemimpinan Zhou Liming, para penyintas semua bersatu padu tanpa terkecuali.
Di dalam gedung raksasa yang terbakar, terdengar terus-menerus teriakan minta tolong, namun kobaran api yang sangat besar membuat siapa pun tak bisa mendekat. Beberapa prajurit super berusaha menerobos masuk, tapi hanya beberapa saat kemudian mereka semua berhamburan keluar.
Zhou Liming muncul di lokasi ini, "Apa yang terjadi?"
Para prajurit super ini tentu mengenali Zhou Liming. Salah satu dari mereka berkata, "Ketua, apinya terlalu besar, kami sama sekali tidak bisa masuk." Lidah api yang mengamuk telah mengepung seluruh gedung, mengeluarkan suara derak-derak kayu terbakar, sesekali terdengar suara brak-brak serpihan beton yang retak berjatuhan.
Zhou Liming melirik sekilas, beberapa bagian permukaan beton bahkan memerah membara, membuktikan betapa tingginya suhu di dalam kobaran api tersebut.
Suara "lii..." yang samar meski berasal dari kejauhan tetap tertangkap oleh pendengaran kultivasi Zhou Liming. Begitu mendengar suara khas ini, dia langsung tahu itu adalah Ikan Tanduk Sapi yang datang.
Di kejauhan muncul siluet keemasan, meski langit saat ini agak mendung, kilaunya tetap menyilaukan mata.
"Bahaya, ada binatang buas datang lagi."
Tidak tahu siapa yang berteriak, seketika kerumunan yang baru tenang kembali terjerumus dalam kekacauan. Mereka bergegas meletakkan pekerjaan dan mencari tempat bersembunyi. Sebagai orang biasa, mereka tak berarti apa-apa di hadapan binatang buas dan prajurit super. Membunuh mereka sama mudahnya dengan membasmi semut.
Shao Weiguo yang baru saja lega kembali panik. Dengan teriakan mengerikan, puluhan prajurit super berkemampuan terbang menyapu ke angkasa untuk menyambut pertempuran.
Melihat seluruh Kota Xi Yang bersiaga tinggi seperti menghadapi musuh besar, Zhou Liming antara ingin tertawa dan menangis. Dengan gerakan cepat, tubuhnya melesat ke langit lalu melakukan serangan kilat, menghilang seketika. Tiba-tiba ia sudah berada di punggung Ikan Tanduk Sapi. Saat mendarat, tangannya mengelus lembut sisik emas. Baru beberapa hari berpisah, tapi kerinduannya pada makhluk ini begitu mendalam.
Seluruh penduduk Kota Xi Yang tercengang, mereka sama sekali tak menyangka ini ternyata juga salah satu hewan peliharaan Ketua.
Phoenix bersuara riang, lalu mendarat di punggung Ikan Tanduk Sapi. Zhou Liming berdiam di atasnya, mengomandoi Ikan Tanduk Sapi berenang menuju angkasa atas Kota Xi Yang.
Saat tiba di gedung yang terbakar ini, Zhou Liming hanya perlu mengirimkan tekad, Ikan Tanduk Sapi langsung memahami. Tubuhnya bergetar sejenak, hawa dingin tiba-tiba menyelimuti sekeliling. Dua belas anak panah es berturut-turut ditembakkan ke gedung. Begitu menyentuh struktur bangunan, ledakan energi bergemuruh, puing-puing berhamburan menutupi kobaran api di sekitarnya.
Pecahan es hasil transformasi hawa dingin menyebar ke segala penjuru usai ledakan, berguling-guling masuk ke dalam lautan api.
Kontak antara es dan api secara alami mencairkan es menjadi air, terus-menerus memadamkan nyala api.
Pasokan air Kota Xi Yang sudah putus sejak lama, inilah alasan kobaran api mustahil dikendalikan. Kehadiran Ikan Tanduk Sapi saat ini pasti menyelesaikan masalah ini. Anak panah es-nya, setelah berubah menjadi es, berfungsi memadamkan kobaran api. Efek satu anak panah es memang tidak signifikan, tapi menembakkan jenis serangan es seperti ini bagi Ikan Tanduk Sapi sama sekali bukan masalah besar.
Ikan Tanduk Sapi hanya membuka mulut, di depannya tiba-tiba terbentuk puluhan anak panah es yang kemudian menerjang gedung.
Semburan anak panah es nyaris tidak berhenti, memasuki gedung melalui jalur atau jendela. Hawa dingin yang dibawa anak panah es, ditambah serpihan es hasil ledakan, seketika mampu memadamkan api di dalam ruangan. Bahkan kekuatan mematikan anak panah es ini menyelimuti seluruh ruangan dengan lapisan es tipis, membuat temperatur ruangan menjadi sangat membeku.
Dengan kekuatan Ikan Tanduk Sapi, hanya perlu mengaktifkan kemampuan wujud aslinya, kekuatan mematikan dari riak air dan bintang, sudah cukup untuk mengubah seluruh gedung menjadi patung es lalu pecah berkeping-keping dalam hitungan detik.
Tapi di dalam ada orang. Kekuatan kemampuan wujud asli ini, jangan bicara orang biasa, bahkan prajurit super level enam pun mustahil bertahan. Menggunakan anak panah es untuk menguasai kobaran api sedikit demi sedikit memang solusi terbaik. Kenyataannya, solusi ini benar-benar efektif, hanya beberapa saat kemudian kobaran api langsung melemah.
Zhou Liming melambaikan tangan, beberapa prajurit super menerjang maju, menyusup masuk melalui jendela yang sudah berhasil dihilangkan kobaran apinya.
Beberapa saat kemudian, setiap prajurit super membawa seseorang keluar. Mereka menyerahkan orang-orang yang sudah pingsan ini kepada personel penyelamatan di bawah, lalu kembali menyapu masuk ke dalam gedung. Jumlah orang yang terkepung di seluruh gedung cukup banyak, gerakan prajurit super sudah sangat cepat, tapi tetap butuh lebih dari sepuluh menit untuk akhirnya menyelamatkan semua orang.
Kota pasca perang, meskipun jumlah binatang buas yang masuk tidak banyak, namun kemampuan serangan jarak jauh yang dimiliki makhluk-makhluk ini tetap menyebabkan kerusakan besar pada kota.
Menyaksikan operasi penyelamatan kota berjalan teratur, Zhou Liming akhirnya bisa menarik napas lega. Kali ini benar-benar berbahaya. Andai saja ia kembali lebih cepat sedikit, seluruh Kota Xi Yang mustahil bertahan dari gempuran binatang buas. Fakta membuktikan, tembok pertahanan yang sebelumnya dianggap tak berguna justru menunjukkan fungsi sesungguhnya dengan berhasil menahan gelombang pertama serangan Duo Zu Chong Shou di gerbang kota.
Mempertimbangkan hari ini sudah hari kedua sejak pendaratan binatang buas, dengan kecepatan gerak mereka, seharusnya kini sudah mencapai area sebelum garis belakang pertahanan.
Karena ponselnya hangus terbakar unsur api, Zhou Liming terpaksa kembali ke ruangan, mengeluarkan ponsel cadangan, memasukkan kartu SIM baru, lalu menghubungi nomor Lian Ruixue.
"Ponsel cuma baru tersambung," kegaduhan raksasa bergemuruh di seberang, terdengar teriakan mengerikan binatang buas, suara tembakan senapan mesin, ledakan peluru meriam, dan lengkingan melengking dari meriam elektromagnetik yang ditembakkan. Seolah-olah seluruh daratan bergetar, bahkan melalui telepon, Zhou Liming bisa merasakan kekejaman di garis depan pertempuran.
