Pagi buta, seberkas cahaya matahari menyelinap masuk dari ambang jendela.
Ketukan pintu halus dari luar pintu masuk tiba-tiba membangunkan Zhou Liming yang masih tertidur lelap. Kewaspadaan prajurit super membuatnya melompat keluar dari ranjang, matanya menyapu sekeliling. Kemudian seolah teringat sesuatu, Zhou Liming tersenyum kecut mengejek diri sendiri sambil mengelus rambut pendek yang baru tumbuh beberapa inci.
Kehadiran orang lain yang tiba-tiba di dalam rumah tetap membuat Zhou Liming merasa tidak nyaman.
Baru dua hari keluarga Lan Hualiang yang terdiri dari tiga anggota pindah masuk, tapi setiap kali Zhou Liming selalu terbangun oleh gerakan mereka. Kewaspadaan tinggi yang sudah menjadi kebiasaan membuatnya bisa mendengar semua suara halus di dalam rumah. Misalnya suara persetubuhan suami-istri Lan Hualiang, dan suara Lan Yining berganti pakaian tidur, dan lain-lain.
Hingga saat ini, Zhou Liming baru tahu nama ibu Lan Yining, Liu Yanling, sebuah nama yang sangat beraura.
Ketukan pintu halus masih terdengar, dari luar suara Lan Yining memanggil: "Kakak Liming, cepat bangun, sarapan sudah siap. Bukankah katamu nanti ada hal penting yang harus dilakukan?"
Zhou Liming mengangguk lemah, lalu merapikan tempat tidur. Setelah gosok gigi dan berganti baju, barulah dia keluar.
Di atas meja sudah tersedia sepiring sarapan yang masih mengepulkan asap panas. Lan Hualiang dan istrinya tidak ada di tempat, sementara Lan Yining berdiri di depan pintu mengenakan pakaian rumah merah muda. Melihat Zhou Liming keluar, dia menunjukkan senyuman tipis sambil berkata, "Orang tuaku pergi keluar. Kau bisa makan dulu, tak perlu menunggu mereka."
"Mereka begitu tenang meninggalkan putrinya di sini, tak takut kalau aku melakukan sesuatu pada Yining..." Zhou Liming bergumam pelan. Matanya menatap sarapan di meja yang terdiri dari telur gulung dan segelas susu - hidangan langka di era binatang buas ini. Setelah duduk, dia bertanya, "Yining, kamu yang masak?"
Lan Yining mengangguk, "Bagaimana, tidak menyangka ya?"
Zhou Liming mengangguk, berkata: "Tentu saja tidak terduga, kau seorang putri berpendidikan tinggi, masakanmu apakah akan sehebat itu seperti di TV?" Lan Yining memasukkan kedua tangannya ke dalam saku pakaian rumahnya, menjawab: "Mana mungkin sehebat itu. Di TV, putri-putri bangsawan memasak dengan menuang seluruh bungkus garam. Dalam realitas tak mungkin ada orang sebodoh itu. Lagipula ini cuma telur dadar gulung, bukan hidangan rumit, belajar sedikit saja sudah bisa."
Syukurlah, telur dadar gulung itu berwarna keemasan, tidak seperti arang-arang seperti yang dibayangkan.
Zhou Liming mengambilnya, menggigit sepotong. Rasanya sama sekali bukan racun seperti yang dibayangkan, malah sangat lezat. "Enak sekali, rupanya keahlian memasakmu lumayan bagus juga." Ia menghabiskan seluruhnya sambil terus memuji.
Lan Yining tersenyum: "Tentu saja. Waktu di sekolah, aku sering memasak sendiri. Teman-teman sekelas selalu memuji keahlian masakku!"
Tepung saat ini masih biasa saja, namun seperti telur dan susu sangat langka di Kota Gan A. Hanya keberadaan spesial seperti Zhou Liming yang menikmati hak istimewa setara dengan jajaran atas, dalam hal materi tidak ada perbedaan berarti dibandingkan masa lalu. Asalkan Zhou Liming ingin, jenis daging yang biasa terlihat sehari-hari bisa diperoleh kapan saja dari mekanisme tersembunyi pemerintah.
"Duduklah makan bersamaku?"
Melihat Lan Yining berdiri di dekatnya menyaksikannya makan, Zhou Liming buru-buru mengajak. Lan Yining berpikir sejenak, baru ragu-ragu duduk, lalu menuangkan segelas susu untuk dirinya sendiri. Dengan hati-hati ia menyeruput sedikit, perasaan familiar namun asing membuatnya hampir lupa apakah ini benar-benar rasa susu. Setelah era binatang buas terjadi, dia sudah hampir delapan bulan tidak mengecap susu.
Ekspresi Lan Yining yang sedang mengingat-ingat rasa membuat Zhou Liming teringat pada iklan susu Yili yang pernah di-PS, tanpa sengaja ia memandanginya beberapa saat. Entah bagaimana jadinya jika... menyemprotkannya ke wajahnya? Hanya dengan membayangkan, alat kelamin Zhou Liming sudah bereaksi, melesat tegak.
Untungnya Lan Yining tidak memperhatikan keanehan Zhou Liming, membuatnya menarik napas lega.
Untuk mengusir pikiran jahat ini, Zhou Liming menyelesaikan sarapannya dengan cepat lalu berdiri sambil berkata: "Kau tetap di sini, jangan pergi kemana-mana. Kalau ada yang mengetuk dan tidak dikenal, abaikan saja. Telepon di sini masih bisa dipakai, kalau ada hal hubungi ponselku."
Lan Yining mengangguk: "Tahu, Kakak Liming!" Ia mengantarkan Zhou Liming sampai pintu, menyaksikannya masuk lift baru kembali ke dalam kamar.
Entah mengapa, Zhou Liming seolah… merasa ada sedikit rasa keluarga. Dalam imajinasinya, sepertinya beginilah keadaannya: Istri menyiapkan sarapan setiap hari, lalu membangunkan suami untuk makan, kemudian mengantarkan ke pintu masuk, menyaksikan kepergian suami bekerja - betapa miripnya dengan situasi saat ini?
"Pasangan suami-istri ini begitu tenang meninggalkan Yining berdua denganku di rumah, mungkin mereka memang berharap ada sesuatu antara aku dan Yining?"
Memikirkan ini, Zhou Liming tersenyum getir. Tentu saja dia tidak tahu bahwa Lan Hualiang dan istrinya memang memiliki pemikiran seperti ini. Bagaimanapun Zhou Liming baru 20 tahun sedangkan Lan Yining 17 tahun, hampir setara. Jika benar-benar terjadi sesuatu antara mereka berdua yang tinggal bersama, tentu mereka akan menyukai menantu lelaki seperti Zhou Liming. Pada dasarnya mereka sudah secara mental menyetujui, baik Zhou Liming melakukan sesuatu maupun tidak, mereka tidak akan mempermasalahkannya, sehingga tidak ragu meninggalkan Lan Yining sendirian di rumah.
Kompleks pemerintah, ini baru kedua kalinya Zhou Liming datang ke sini.
Secara tepatnya, ini harus dihitung sebagai kunjungan pertama. Bagaimanapun, pada kedatangan pertama Zhou Liming di angkasa atas kompleks pemerintah, dia tidak benar-benar masuk ke dalam halaman. Kunjungan pertamanya yang menimbulkan kegaduhan besar telah membuat seluruh kompleks pemerintah kacau balau, memaksa para pejabat penting melakukan evakuasi darurat. Sejarah semacam ini tak seorang pun mau mengakui Zhou Liming pernah datang.
Dibandingkan dengan kunjungan pertama, kali ini jauh lebih rendah hati dan tidak semegah sebelumnya.
Sebagai lokasi pemerintahan Ibu Kota sementara, setiap orang yang keluar-masuk di sini – jika diambil secara acak – pasti merupakan pejabat tinggi kelas kakap.
Untuk menjamin keamanan kompleks pemerintah, Qin Degang terpaksa mengirim sekretaris pribadinya menunggu di pintu gerbang. Siapa tahu apa yang akan dia lakukan lagi? Jangan-jangan terjadi lagi insiden kekacauan di kompleks pemerintah yang tidak hanya menimbulkan kepanikan, tetapi juga menghambat penanganan berbagai pekerjaan penting.
Di depan pintu gerbang kompleks pemerintah, lalu lintas kendaraan dan orang yang keluar-masuk berdesakan. Sejumlah besar prajurit tengah memeriksa dokumen identitas setiap personel yang melintas.
Saat ini adalah masa genting, tidak hanya orang yang masuk perlu memeriksa dokumen pribadi dan surat keterangan unit, tetapi juga membutuhkan surat izin dari kompleks pemerintah serta tanda tangan setelah registrasi. Bahkan orang yang keluar dari dalam pun harus diperiksa ulang, lalu menandatangani kembali di buku catatan masuk.
Keberadaan prajurit super telah mencabut formasi penjaga biasa, menyatukan tugas keamanan saat ini di bawah tanggung jawab prajurit super hasil modifikasi dari mantan penjaga.
Seluruh kompleks pemerintah yang pernah digempur Zhou Liming kini kembali memindahkan regu besar, membentuk kekuatan pengamanan terdiri dari 300 prajurit super level enam. Berbagai senjata elektromagnetik ditambahkan lagi, memunculkan anggapan bahwa jika Zhou Liming datang kembali, takkan sesantai dulu.
Zhou Liming mencemooh saat mendengar ini. Mereka yang telah mencapai tingkat seperti dirinya, tak bisa lagi diukur dengan kuantitas semata.
Muncul di depan kompleks pemerintah, sekretaris Qin Degang yaitu Zou Hongcheng sudah lama menunggu. Melihat Zhou Liming yang datang berjalan kaki, dia segera menyambut dengan hangat. Menurut tingkat jabatan, Zhou Liming masih termasuk satu tingkat dengan kepala negara. Zou Hongcheng sebagai sekretaris Qin Degang juga bisa dianggap sebagai sosok penting di wilayahnya. Namun di hadapan Zhou Liming, dia sama sekali tidak menunjukkan kesombongan. Dia pernah mendapat peringatan dari Qin Degang, tahu bahwa pemuda di hadapannya ini bahkan jika membunuhnya pun akan seperti membunuh orang biasa, tanpa beban apa pun.
Karena alasan ini, Zou Hongcheng tidak berani menunjukkan ketidakhormatan sekecil apa pun pada Zhou Liming. Dia berkata: "Selamat pagi, Perdana Menteri sudah lama menanti."
Zhou Liming juga bukan tipe orang yang sok angkuh. Dia mengangguk sedikit, lalu berjalan bersama Zou Hongcheng memasuki kompleks pemerintah. Setiap pos perbatasan di sini, siapa pun yang lewat harus diperiksa dokumennya, termasuk Zou Hongcheng. Untungnya Zhou Liming memiliki surat izin masuk kompleks pemerintah, sehingga tidak akan menimbulkan masalah.
Sebenarnya seluruh bangunan di sekitar kompleks pemerintah dan sejenisnya telah disita, hanya saja belum selesai direnovasi. Nantinya kompleks pemerintah tidak akan sesemrawut seperti sekarang.
Tempat kerja Qin Degang dan kawan-kawan jelas berbeda dengan menteri departemen lain. Mereka memiliki zona independen dengan sistem penjagaan yang sangat kuat. Orang lain dilarang melangkah masuk satu langkah pun tanpa izin. Tapi Zhou Liming ini siapa? Begitu penjaga di sini melihatnya, langsung menghindar seperti terkena wabah, bahkan tidak berani mengangkat kepala.
"Sialan, benar-benar mempermalukan diri!"
Para penjaga ini merintih, kecuali yang baru masuk, siapa yang tidak pernah dihukum berat oleh Zhou Liming? Saat melihat Zhou Liming, mengingat wajahnya mirip babi setelah dihajar, mana ada yang berani menatapnya? Beberapa petugas yang memeriksa dokumen identitas, kakinya gemetaran ketakutan. Hantu tahu apakah Tuan ini tiba-tiba menyebalkan dan memukul mereka lagi? Dipukul itu hal kecil, tapi kalau keributan seperti sebelumnya terulang, lebih baik mereka menabrakan kepala pada tahu sampai mati daripada mempermalukan diri.
Staf baru lainnya tidak paham situasi. Di mata mereka, para Senior angkuh itu berubah seperti tikus ketakutan melihat kucing, semua menatap tajam Zhou Liming dengan terkejut dalam hati.
"Siapa yang berani ini?"
Memikirkan para penjaga baru yang merupakan prajurit super level enam, mereka yang berada di puncak tertinggi umat manusia, masih perlu takut pada siapa? Lagipula lawannya masih sangat muda, pasti bukan pejabat tinggi. Entah ini putra mahkota siapa. Tapi sebagai petugas keamanan yang bertanggung jawab atas keselamatan para petinggi, mana mungkin mereka tidak tahu latar belakang keluarga setiap atasan?
Melihat ekspresi meremehkan di wajah penjaga baru itu, penjaga senior di sebelahnya langsung terkejut. Dengan suara bergetar dia memperingatkan: "Tak usah kau tahu siapa dia! Intinya jangan cari masalah! Kalau nekat, kau yang akan sial. Jangan lihat dia muda..." Sang veteran menunjuk ke atas sambil berbisik, "Dia langsung di bawah komando tingkat itu! Hati-hati kau bisa mati tertindih beban hierarki!"
Semua paham maksud "tingkat atas" itu. Setiap yang mendengar langsung membeku - ini... ini benar-benar di luar akal sehat!
Zhou Liming masuk ke kantor Qin Degang. Kantor seluas lebih dari 100 meter persegi ini memiliki dekorasi yang sangat mewah, bisa dibayangkan bagaimana pendahulunya menikmati kemewahan ini.
"Liming datang ya?"
Qin Degang yang sibuk mengurus negara pun tidak berani terlalu meremehkan. Ia berdiri lalu berjalan ke area istirahat yang terdapat sofa kulit asli, membuat suasana terasa lebih akrab. Pertemuan keduanya tidak termasuk dalam situasi resmi, sehingga Qin Degang hanya duduk santai tanpa perlu bersikap formal seperti saat muncul di berita atau di depan orang luar.
Zhou Liming tersenyum tipis tanpa menunjukkan beban psikologis atau pengaruh apapun, lalu duduk di sofa.
Zou Hongcheng mengantarkan dua cangkir teh, kemudian mundur.
Menyadari setiap detik waktu Perdana Menteri sangat berharga, Zhou Liming langsung membuka topik tanpa basa-basi: "Perdana Menteri, apakah perlu meningkatkan penegakan keamanan di luar kota?"
Qin Degang meneguk teh pelan-pelan, lalu berkata: "Kau pasti pernah ke luar ya?"
Zhou Liming tidak menyangkal, menceritakan pengamatannya: "Situasi di luar sangat kompleks. Menurutku, lebih baik menangani berbagai masalah yang baru muncul ini sedini mungkin." Wajah mati rasa orang-orang di luar, siapa tahu apakah mereka akan melakukan tindakan berlebihan jika dihasut? Apalagi persediaan makanan saat ini memang kurang, lebih mudah memicu gejolak.
Urusan kecil seperti ini sebenarnya tidak perlu ditangani Qin Degang, tapi Zhou Liming hanya mengenal Qin Degang, terpaksa datang mengganggunya.
Tanggul sepanjang seribu li bisa jebol karena sarang semut.
Qin Degang tentu paham pepatah ini, tapi... alisnya berkerut: "Saat ini semua kekuatan militer sudah dimutasi ke garis depan. Pasukan di belakang garis pertahanan tidak bisa menjangkau daerah ini. Kau juga tahu, terlalu banyak permukiman penduduk. Untuk mencapai kondisi keamanan seperti di kota, minimal perlu memindahkan kembali 200.000 prajurit."
Zhou Liming terkejut: "Kekurangan pasokan personel militer?"
Qin Degang tahu Zhou Liming tidak percaya, mengingat mereka baru membentuk 10 juta prajurit dalam beberapa bulan, tapi mengatakan tidak ada pasukan tampak tidak masuk akal. Namun kenyataannya memang demikian, dia berkata dengan getir: "Benar, garis pertahanan ini terlalu panjang, membutuhkan 3 juta prajurit untuk mempertahankannya. Meskipun sebulan lalu kita sudah mengerahkan 10 juta prajurit, mereka masih perlu pelatihan. Begitu menunjukkan sedikit kemajuan, langsung dipindahkan ke garis depan. Kau bisa bayangkan betapa kritisnya kekurangan personel saat ini."
Ada satu hal lagi yang tidak diungkapkan Qin Degang, yaitu dalam gelombang ketujuh banjir bandang binatang buas, hampir sejuta pasukan elit hancur total. Hal ini membuat militer yang awalnya tidak memiliki banyak veteran berpengalaman, benar-benar kewalahan.
Zhou Liming berhenti sejenak, lalu tersenyum tipis sambil menggelengkan kepala, "Aku tidak setuju dengan keputusan kalian menempatkan tiga juta prajurit di garis pertahanan untuk menghentikan langkah binatang buas. Kau seharusnya paham kemampuan mereka. Prajurit biasa hanya abu meriam. Kekuatan sejati terletak pada senjata elektromagnetik dan prajurit super, bukan jumlah besar pasukan biasa. Kalau memang tidak bisa dihadang, memindahkan 200-300 ribu prajurit kembali untuk menjaga ketenangan masyarakat di belakang garis pertahanan, tentu tidak akan banyak mempengaruhi formasi tempur."
Qin Degang tersenyum getir, "Baik, nanti akan kusampaikan ke Staf Umum."
Pada dasarnya Qin Degang setuju dengan pandangan Zhou Liming. Di hadapan binatang buas, fungsi prajurit biasa terlalu kecil. Lebih baik memindahkan sebagian pasukan kembali untuk menjamin stabilitas di wilayah belakang.
Pemindahan puluhan ribu prajurit bukanlah urusan sepele, Zhou Liming juga tak berharap mereka bisa menyelesaikannya segera. Ada banyak semburan prosedur birokrasi di sini. Sebelum mendapat persetujuan Staf Umum, sangat sulit melakukan mobilisasi pasukan di garis depan. Meski Qin Degang berkuasa, dia tak akan menunjukkan dominasinya dalam hal seperti ini.
Zhou Liming juga tak ingin area belakang garis pertahanan kacau balau. Begitu kekacauan dimulai, tak terhitung berapa banyak nyawa yang akan mati mengenaskan.
Bukan cuma masalah keamanan, pemikiran masyarakat dan krisis material sama-sama mencuat. Semuanya perlu diselesaikan. Zhou Liming selalu berpikir: lebih baik beri pekerjaan pada orang-orang yang menganggur ini daripada membiarkan mereka bermalas-malasan seharian tanpa solusi.
Zhou Liming teringat sistem yang pernah diterapkannya di Kota Xi Yang: Setiap orang harus mau berusaha dulu baru bisa mendapatkan persediaan makanan, bukan seperti mekanisme jaminan minimal yang ada sekarang.
Qin Degang dan mereka sebenarnya juga paham, cuma selama ini semua fokus ditujukan pada binatang buas, sehingga mengabaikan masalah-masalah ini. Kini setelah Zhou Liming mengungkitnya, Qin Degang langsung tersadar bahwa detail-detail ini meski tampak kecil justru merupakan ancaman luar biasa. Jika tidak ditangani baik, kerusuhan sipil yang pecah pasti akan membuat negara yang sudah berada dalam kondisi genting ini mengalami cedera parah tak terbayangkan.
"Akan kusampaikan dalam rapat berikutnya." Qin Degang berkata hati-hati: "Kuncinya adalah tersedianya cukup persediaan makanan untuk stabilisasi. Syukurlah masalah pangan sudah teratasi."
Untuk transportasi darat, setiap hari ada 5.000 hingga 6.000 ton bahan pangan diangkut dari Provinsi Yu ke area belakang garis pertahanan. Masalah logistik memang benar-benar terpecahkan. Asal stok di Yu dikosongkan, setidaknya selama setengah tahun tak perlu khawatir soal pangan. Dengan bertahan hingga panen berikutnya, produksi dari beberapa provinsi akan membuat masalah pangan masuk ke siklus positif.
Yang seharusnya dikatakan, Zhou Liming sudah menyampaikan. Bisa dibilang dia telah menjalankan kewajibannya. Zhou Liming juga tak tega melihat kekacauan ini menyebabkan kehilangan personel dalam jumlah besar. Sudah terlalu banyak yang mati, tak perlu dilanjutkan lagi. Binatang buas memang mengerikan, tapi jumlah orang yang mereka bunuh mungkin tak akan melebihi pembantaian antar manusia nantinya.
"Perdana Menteri, tidak ingin mengganggu pekerjaan Anda."
Zhou Liming berdiri. Terhadap Qin Degang, Zhou Liming tetap menggunakan sebutan kehormatan. Dia yang sudah bersusah payah untuk seluruh negara ini layak mendapatkan rasa hormatku.
Melihat Zhou Liming hendak pergi, Qin Degang tampak ragu sejenak sebelum akhirnya berkata: "Liming, bulan depan ada misi gabungan. Kuharap kau bisa mewakili negara kami."
"Misi gabungan?" Zhou Liming menatap Qin Degang.
Qin Degang berkata: "Ini adalah misi yang dijalankan bersama oleh Uni Eropa, Rusia, Amerika, dan kami. Sekilas terlihat seperti tugas yang tidak terlalu penting, tetapi dengan penyatuan beberapa negara, rasanya berubah—harus dikatakan ini merupakan bentuk uji coba. Kau seharusnya juga tahu, tatanan dunia sedang terus-menerus mengalami perubahan. Negara-negara bisa bekerja sama dan saling membantu dalam krisis, tapi bagaimana setelah krisis teratasi? Kami harus mempertimbangkan masa depan dalam setiap pemikiran kami."
Zhou Liming sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan hal-hal seperti ini, namun melihat ekspresi serius Qin Degang, dia bertanya: "Mengapa harus menjalankannya bersama?"
Qin Degang menjelaskan: "Misi ini terutama diusulkan oleh Komite Berbagi Teknologi, bertujuan untuk menyempurnakan beberapa teknologi. Begitu beberapa teknologi ini berhasil disempurnakan dan mengalami terobosan, kemampuan teknologi yang dihasilkan akan membuat kekuatan militer kita semakin maju. Namun teknologi-teknologi ini bukanlah yang tercanggih di Rusia atau Amerika. Untuk memperoleh teknologi ini, secara alami misi ini pun tercipta. Karena diusulkan oleh Komite Berbagi Teknologi yang sifatnya dikelola bersama oleh banyak negara, wajar jika akhirnya dibentuk tim misi gabungan dari berbagai negara."
