Di hadapan Naga Putih raksasa, tubuh manusia bagaikan boneka di kaki gedung lima lantai.
Di antara binatang buas level enam, kerap muncul makhluk raksasa yang melawan hukum rantai makanan. Seperti Qing Xuan Shou, tubuh sebesar bukit mereka mengeluarkan gaya tumbukan yang mengerikan sebagai senjata utama. Ada juga binatang buas berukuran masif yang sama mengerikannya—tubuh besar mereka sendiri sudah menjadi senjata pamungkas, tak perlu mengandalkan skill bentuk.
Hou Fei juga termasuk dalam kategori binatang buas raksasa. Dengan panjang tubuh ratusan meter dan diameter lebih dari dua puluh meter, ia pantas disebut ular piton prasejarah berukuran kolosal.
Tenaga lilitannya yang dahsyat—gedung perkantoran yang luas ini, setelah dililit oleh Hou Fei, langsung remuk oleh tekanan spiral tubuhnya yang mematikan. Gedung perkantoran yang dibangun dari beton bertulang itu runtuh berdebum, menyemburkan debu yang menyelubungi lima prajurit super yang sedang mendekat. Dalam kabut debu yang pekat, tak seorang pun bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Terdengar teriakan mengerikan dari dalam debu, diikuti semburan cahaya yang berkedip-kedip dan ledakan dahsyat yang bergemuruh.
Setiap orang dalam konvoi saling pandang, sama sekali tidak bisa memprediksi apa yang terjadi di balik debu. Tapi teriakan melengking yang baru saja terdengar, tidak seperti suara naga air putih, malah mirip jeritan manusia. Kilatan cahaya yang berkedip, orang yang familiar langsung bisa mengonfirmasi - kilatan ini adalah pancaran cahaya saat skill bentuk digunakan.
Brak!
Ekor panjang naga air putih menghantam udara, mengoyak angkasa dengan dentuman gerakan melesat, lalu menghantam jalanan dengan keras.
Seluruh daratan bergetar oleh suara "brak" itu. Konvoi yang berdiri di kejauhan masih bisa merasakan guncangan di bawah kaki. Di bagian jalan yang dihantam ekor, serpihan beton dan tanah beterbangan. Permukaan jalan retak, hantaman keras ini secara paksa menjadikan seluruh jalan menjadi kawah besar sempit sepanjang belasan meter.
Seolah terstimulasi sesuatu, kepala buruk rupa Bai Jiao terangkat keras. Tubuhnya berputar-putar tak henti, dalam sekejap telah membentuk spiral rapat. Kepalanya menjulang hampir 100 meter, memandang sinis ke bawah pada manusia-manusia kecil. Dari mulutnya bukan lidah ular yang menjulur, melainkan lidah merah penuh kait terbalik. Sepasang mata dingin tanpa emosi menatap tajam lima "semut" yang mengelilingi tubuh spiralnya di bawah.
Sisik putihnya semakin memucat di bawah pancaran aura putih pucat bagai halo cahaya.
Bahaya mengintai dari dasar hati Zhou Liming. Sebagai yang paling familiar dengan binatang buas tingkat raja level enam di tim, perubahan ekspresi Bai Jiao membuatnya tersadar. Wajahnya berubah drastis saat menyambar komunikator di bahu, mengaum: "Suruh lima mereka mundur! Alihkan Bai Jiao ke sektor lain!"
Tapi Zhou Liming sudah terlambat memberi peringatan. Meski perkataannya membuat semua orang tertegun, belum sempat bereaksi, di kepala naga air putih yang jauh itu tiba-tiba muncul lingkaran cahaya melilit. Dari kepalanya, kilatan cahaya itu menyebar ke seluruh tubuhnya. Begitu lingkaran cahaya itu muncul, suhu udara seluruh kota langsung turun belasan derajat.
Dengan naga air putih sebagai pusat, hawa dingin menyebar ke segala penjuru. Di mana pun hawa dingin itu mencapai, semua tertutup lapisan es. Bangunan-bangunan di bawah es mengeluarkan suara cicit-cicit sebelum akhirnya pecah berkeping-keping.
Kelima orang yang baru saja berdiri di hadapan naga air putih itu—yang sebelumnya dengan lincah memanjat tubuh naga yang berputar-putar—tiba-tiba gerakannya melambat seperti dikenai mantra perlambatan. Di bawah pengaruh lingkaran cahaya, ekspresi mereka berubah panik dan terdistorsi sebelum akhirnya membeku. Lapisan putih tipis mulai menyelimuti darah mereka, lalu merambat ke kulit, hingga seluruh tubuh berubah menjadi es di bawah titik dingin absolut.
Hawa dingin yang mengerikan dan berdarah dingin ini, bahkan prajurit super level enam pun tidak punya ruang perlawanan, langsung merenggut nyawa.
Aku Zhou Liming bisa pastikan, hawa dingin Ikan Tanduk Sapi sama sekali tidak seganas naga air putih ini. Naga air putih yang hidup di Laut Bering yang membeku ini memang mahluk ekstrem dingin, ditambah gen binatang buas berhawa dingin ekstrem yang menyatu dengannya. Ini bukan lagi masalah 1+1=2 yang sederhana, tapi jauh melampaui angka dua.
Setiap orang yang menyaksikan kejadian ini, wajah mereka semua berubah drastis, menjadi pucat pasi.
Bukan pertama kali Lu Yuanhang melihat binatang buas tingkat raja. Di gambar satelit, jenis mahluk luar biasa yang melampaui batas kefanaan ini sering terlihat. Tapi menyaksikan langsung, ini pengalaman pertamanya. Hatinya yang sekeras batu gerinda pun tak kuasa menahan getaran halus, keteguhan wajahnya yang kejam lumer, digantikan ekspresi terpana.
Dengan kemauan Lu Yuanhang yang sedemikian kuat saja masih demikian, apalagi orang lain. Para pria besar dari Uni Eropa dan Rusia yang sebelumnya berkoar, semuanya terjerumus dalam kepanikan.
Selama ini, di mata mereka, prajurit super level enam sudah berada di puncak piramida. Memang mereka tahu masih ada binatang buas level ketujuh, tapi jumlahnya tidak banyak, merupakan keberadaan yang jauh. Lagipula, antara level enam dan tujuh cuma beda satu tingkatan saja. Meski kalah, tidak akan terlalu mengenaskan.
Tapi sekarang, adegan mengerikan yang membunuh lima prajurit super dalam sekejap membuat mereka sadar: mungkin di hadapan binatang buas level tujuh, prajurit level enam bukan apa-apa.
"Cepat, cepat mundur!"
Wells mengaum di saluran regu, suara gesekan ban dengan daratan terdengar keras saat konvoi tiba-tiba bergerak. Formasi yang sebelumnya teratur langsung kacau-balau, berusaha berbalik arah di jalanan sempit ini. Sementara itu, naga air putih yang sedang meledak amarahnya menggerakkan tubuhnya yang berputar-putar, merangkak mendekati konvoi.
Pupil iris Zhou Liming menyempit. Tak bisa lagi tetap diam, dengan tubuh merunduk ia membuka pintu kabin kendaraan tempur infanteri dan menerobos keluar.
Zhao Haocheng panik berteriak: "Pemimpin! Kau rencanakan apa? Cepat kembali!"
Zhou Liming seolah tak mendengar, hanya menjejakkan kaki ke daratan dan langsung berlari kencang di jalanan. Terhadap Wells ini, Zhou Liming sudah mengumpat dalam hati. Ular naga putih masih menyimpan beberapa karakteristik ular. Jika konvoi tetap diam mungkin bisa meredakan krisis, tapi justru Wells malah memberi perintah mundur. Bukankah ini sama saja bunuh diri? Menurut Zhou Liming, setidaknya harus menggunakan prajurit super yang memiliki kemampuan terbang untuk mengalihkan perhatian ular naga putih dan menjauhkannya baru bisa pergi.
Bukan seperti sekarang yang justru menjerumuskan seluruh konvoi ke dalam krisis. Kemampuan wujud asli kelas Raja ini cukup membuat setiap orang di konvoi mati tanpa kuburan.
Di persimpangan jalan, sebuah patung berdiri di tengah, seolah-olah merupakan patung walikota yang berjasa bagi kota. Tapi Zhou Liming tidak sempat memikirkan siapa sebenarnya itu. Ia berlari ke depan patung, langsung menggendong patung tersebut. Dengan kedua lengannya mengerahkan tenaga, secara paksa mencabut patung marmer ini dari tanah, lalu tanpa jeda melemparkan patung seberat hampir dua ton itu.
"Ssst" suara tarikan napas, semua yang memperhatikan Zhou Liming tertegun sejenak.
Ini bukan patung perunggu biasa, melainkan patung marmer yang diukir, paling tidak dua ton. Hanya sedikit orang di tempat itu yang mampu mencabut dan mengangkatnya. Tapi Zhou Liming tidak hanya mencabut, bahkan dengan mudah melemparnya ke arah naga putih berjarak ratusan meter. Seberapa kuat lengan yang dibutuhkan?
Apalagi para pria besar dari Rusia, wajah mereka berubah paling pucat. Mereka teringat adegan sebelumnya saat mengusik Zhou Liming. Jika dia benar-benar mulai mengamuk, berdasarkan kekuatan yang ditunjukkan saat ini, anak buah mereka bahkan tidak tahu bagaimana cara mati. Baru sekarang mereka sadar, Zhou Liming sudah menunjukkan belas kasihan sejak awal. Jika tidak...
Patung yang dilempar itu menghantam dengan ganas ke arah kepala kecil naga air.
Dengan kelincahan naga air itu, seharusnya bisa menghindar. Tapi tenaga lemparan Zhou Liming memang luar biasa. Patung itu sudah menyambar dahinya dalam sekejap. Dalam kondisi tak punya celah menghindar, naga air itu pun menunjukkan keganasannya dengan langsung menubrukkan kepalanya ke patung. Dentuman dahsyat menggema saat patung marmer itu remuk dihantam kepala naga. Kekuatan dahsyat itu membuat kepalanya terlempar ke belakang sambil mengeluarkan lengkingan mengerikan.
Zhou Liming juga tidak berharap patung marmer biasa bisa menghabisi sekaligus. Melihat perhatian Bai Jiao sudah tersedot, tujuan sudah tercapai. Dengan menekan satu titik, wujudnya telah melayang ke angkasa.
Bai Jiao benar-benar tersulut amarah oleh Zhou Liming. Meninggalkan konvoi, kepalanya kembali mengejar ke udara, berusaha menggigit Zhou Liming yang sedang melayang. Kepala yang melesat bagai kilat benar-benar menguji ambang batas penglihatan manusia. Meski kecepatan Zhou Liming luar biasa, dentuman gerakan melesat dari belakang semakin mendekat, hawa dinginnya menekan tulang.
"Aku yang mengalihkan perhatiannya. Kalian berjalan memutar meninggalkan tempat ini. Ini bukan musuh yang bisa kami hadapi."
Dengan memanfaatkan momentum melayang di udara, Zhou Liming tetap sempat memberi tahu orang-orang yang masih terdiam di bawah. Tindakan Zhou Liming mengorbankan diri ini bukanlah pamer kemampuan, melainkan upaya menyelesaikan misi sebaik mungkin. Kekuatan naga air putih yang termasuk dalam kategori raja level enam sungguh luar biasa. Mereka yang belum pernah menyaksikan kengerian sebenarnya, takkan mampu memahami betapa mengerikannya makhluk ini. Begitu mulai mengamuk, seluruh kota bisa rata dengan tanah hanya dalam hitungan menit.
Kesalahan komando Wells sebelumnya membuatnya menyesal. Kini saatnya memperbaiki kesalahan itu. Tak boleh ada celah kesalahan lagi. Ia segera memerintahkan konvoi untuk berjalan memutar.
Seberapa cepat sebenarnya kecepatan Zhou Liming? Bahkan Zhao Haocheng yang pernah menyaksikan kemampuannya pun tak bisa menjawab. Naga air putih hanya bisa bergerak di darat, tak punya kemampuan terbang. Selama bisa mencapai ketinggian tertentu, meski punya kekuatan sehebat apapun, makhluk itu takkan bisa melukainya. Andai yang dihadapi adalah phoenix dengan kemampuan terbang super, Zhou Liming pasti takkan mau jadi yang pertama mencuat. Terserah siapa yang mau mati!
Suara Lu Yuanhang terdengar dari komunikator: "Butuh bantuan?"
Kekuatan seorang diri pada akhirnya sangat terbatas. Melihat Zhou Liming terbang naik-turun, setiap kali nyaris terhindar dari serangan naga air putih, semua orang menahan napas tegang untuknya.
Zhou Liming hanya tersenyum tipis, mulai dengan sengaja memancing naga air putih semakin menjauh sambil berkata: "Komandan Lu, tidak perlu. Kau jaga baik-baik anggota regu, cepat tinggalkan tempat ini. Untuk binatang buas level ini yang memiliki kecerdasan tertentu, aku tak berani menjamin apakah ia akan berbalik menyerang konvoi."
Seluruh kota bergemuruh oleh suara dentuman. Di mana pun naga air putih melintas, tubuh besarnya secara paksa menggilas jalan terbuka.
Kawanan binatang buas yang menghuni kota ini, teror oleh medan energi dahsyat yang dipancarkan naga air putih hingga jiwa mereka tercerai-berai. Mereka semua terbaring gemetar di tanah dilanda kegelisahan, takut bencana akan menghampiri mereka.
Justru karena Bai Jiao bukanlah binatang buas terbang, risiko Zhou Liming malah semakin meningkat. Dia harus memastikan tidak keluar dari jangkauan serangan Bai Jiao, memanfaatkan serangan terus-menerus makhluk itu untuk menarik perhatiannya, sambil terus memancingnya bergerak ke ujung lain kota. Oleh karena itu Zhou Liming selalu berputar-putar di atas Bai Jiao, sesekali menghindari serangan tiba-tiba yang dilancarkannya.
Bai Jiao yang semakin menjauh membuat anggota konvoi menarik napas lega. Setelah berhasil mengelilinginya, mereka segera meninggalkan kota dengan cepat.
Dari udara yang memungkinkan penglihatan jelas, melihat konvoi telah keluar dari kota, Zhou Liming memperlihatkan senyuman penuh arti. Tubuhnya sudah melesat ke langit, mengambang di ketinggian ribuan meter.
Naga air putih melihat Zhou Liming keluar dari jangkauan serangannya, mengeluarkan teriakan mengerikan. Dalam kemarahan, tubuh besarnya berguling-guling. Dentuman dahsyat menggema, bangunan-bangunan di kota runtuh tersapu. Debu beterbangan menutupi langit. Lingkaran cahaya muncul, mengubah wilayah tersebut menjadi dunia beku yang dipenuhi reruntuhan es.
"Dulu tidak punya kemampuan ini, sekarang jarang bertemu. Bagus, akhirnya bertemu!"
Zhou Liming bergumam pelan, lalu menukik tajam. Dengan kecepatan super tinggi yang dikombinasikan teleportasi, naga itu bahkan tidak sempat berpikir. Tiba-tiba Zhou Liming sudah berada di atas kepalanya. Duri tulang muncul dalam 0,1 detik, energi yang melesat keluar membuat naga itu merasakan datangnya krisis, gelisah berusaha menghindar.
Tapi kecepatan Zhou Liming terlalu dashyat. Duri tulang itu menghujam kepala kecilnya.
"Klak!" Suara yang biasanya tak terbendung dari duri tulang, di kepala naga air putih ini tak disangka tak bisa menembus. Sisik putih bersihnya hanya menunjukkan retakan tipis, alih-alih separuh kepala terbelah seperti yang dibayangkan Zhou Liming. Energi perlawanan dari duri tulang mulai menunjukkan tanda-tanda menghilang seketika, membuat Zhou Liming terkagum-kagum.
Terhantam serangan ini, naga air putih pun limbung. Meskipun sisiknya tidak terbelah oleh duri tulang, dari sekedar retakan yang tercipta, sudah cukup untuk mengetahui betapa dahsyat sebenarnya kekuatan yang dilepaskan.
Zhou Liming yang terpantul, melihat naga air putih yang mengalami pusing, mata besar bagai lentera itu segera menjadi targetnya. Dia kembali mengangkat duri tulang dan langsung melakukan teleportasi menerjang. Namun efek pusing tadi terlalu singkat, naga putih yang sudah sadar tentu tidak membiarkan Zhou Liming menghujam matanya. Kepalanya menunduk, sementara ekornya sudah terangkat menyambar udara untuk menghantam Zhou Liming.
Bayangkan tubuh dengan diameter lebih dari dua puluh meter. Meski ekornya lebih kecil, sekali terkena sambaran, Zhou Liming pasti tidak akan sanggup menahannya.
"Sial!"
Zhou Liming mengumpat sambil bergeser ke samping. Seketika ia merasakan tiupan angin kencang melintas di sampingnya, menerpa bajunya hingga berkibar-kibar keras.
"Brak!" suara dahsyat menggema, bangunan tiga lantai di bawah menjadi korban. Terhantam ekor naga air putih, bangunan itu terbelah dari tengah menjadi dua bagian. Dalam debu beterbangan dan remah-remah bertebaran, sang naga menarik kembali ekornya. Seluruh struktur runtuh bergemuruh, berubah menjadi tumpukan puing bangunan.
Keributan besar yang tiba-tiba terjadi di area ini tak terlihat oleh konvoi yang telah meninggalkan kota, namun suaranya jelas terdengar. Komunikator Lu Yuanhang kembali berbunyi: "Apa yang terjadi? Apakah tak ada cara untuk melepaskan diri?" Zhou Liming sambil terus berpindah posisi dengan cepat menjawab: "Tak apa, segera kuselesaikan. Tunggu, aku akan segera menyusul kalian."
Kecepatan yang terlalu tinggi membuat suara di komunikator terdengar samar, hampir seluruhnya tertutupi desisan angin mencekam.
Mungkin semakin marah, kemampuan wujud asli Bai Jiao tidak lagi muncul dan menghilang sesekali. Dalam dengusan rendahnya, aura cahaya menyelimuti setiap inci tubuhnya. Hawa dingin yang mengerikan kembali menyergap. Dalam radius seratus meter di sekitar tubuhnya, segala yang tersentuh aura cahaya langsung berubah menjadi serpihan es dalam sekejap. Suhu rendah absolut menciptakan dunia beku di mana pun ia melintas.
Begitu kemampuan wujud asli dikeluarkan, rencana menyerangnya dengan duri tulang dalam pertempuran jarak dekat menjadi tidak realistis. Zhou Liming tak rela berubah menjadi patung es.
Melihat Zhou Liming melontarkan diri ke ketinggian ekstrem, Bai Jiao membuka mulut raksasanya. Lidahnya yang menjulur-julur meregangkan badan, menyemburkan gumpalan cahaya biru pekat. Kilau biru pada gumpalan itu bagai kilatan cahaya, sesekali berkedip seperti kilat. Tak perlu ditebak, inilah skill bentuk Bai Jiao. Membawa energi yang berdarah dingin, kilatan cahaya di permukaannya menunjukkan efek energi terkompresi tingkat tinggi.
Zhou Liming masih berencana menggunakan cahaya kematian, tapi gerakan Bai Jiao yang begitu cepat membuatnya merasa sibuk kalang kabut.
Tanpa ragu-ragu, Zhou Liming menghilang bagai ditelan cahaya. Kecepatan super tinggi ditambah teleportasi membuatnya seketika menjauh dari area yang akan dihancurkan energi tak terkendali ini.
Bagai guntur langit kesembilan menghujam angkasa, merobek langit. Skill bentuk Bai Jiao benar-benar mengejutkan. Seluruh langit terkoyak, retakan-retakan hitam bermunculan di ruang angkasa. Daya tarik kuat membentuk pusaran udara, bagai lubang hitam. Dentuman bergemuruh terus mengguncang langit, seolah-olah langit akan runtuh.
Fakta membuktikan, Binatang Buas Level Enam Kelas Raja memang mengerikan. Mereka sudah melampaui kategori binatang buas biasa. Seperti kecoa yang tak bisa mati, tidak hanya memiliki daya tahan luar biasa, tapi juga serangan yang berdarah dingin - benar-benar fenomena langka.
"Binatang buas kelas raja level enam saja sudah begini, apalagi binatang buas level tujuh? Bagaimana dengan raja level tujuh?"
Semakin dipikir Zhou Liming semakin ngeri. Tadinya dia berpikir meski level tujuh, menghabisi raja level enam memang sulit tapi bukan mustahil. Kini dia sadar pemikirannya terlalu naif. Memang mungkin membunuh Bai Jiao, tapi dirinya pasti terluka parah. Raja level enam yang hampir setara level tujuh, mana mungkin bisa dihabisi semudah itu?
"Angin kencang, Huu-laa!"
Zhou Liming bukan tipe nekat yang mau mengorbankan diri untuk membunuh Bai Jiao. Melihat kemampuan mengerikan naga putih itu, tanpa ragu dia mengubah strategi. Dengan lincah dia memancing Bai Jiao ke sisi lain kota, melesat melintasi selat.
Bai Jiao yang sedang mengamuk tak ragu menyambar tajam ke laut.
Adegan Naga Putih dengan kemampuan wujud aslinya menghujam ke dalam laut seperti apa, setidaknya Zhou Liming merasa seperti kuda nil yang sedang menghadapi dokter gigi, dengan ekspresi terkejut dan tercengang!
