Saat kembali ke tempat tinggal, matahari baru saja terbenam di barat. Lan Hualiang yang nyaris tak terlihat selama ini justru berada di rumah. Lan Yining dan ibunya sedang sibuk di dapur. Melihat Zhou Liming pulang, Lan Hualiang tampak bersemangat. Setelah persiapan panjang, saat pembukaan akhirnya tiba—semua sudah siap, tinggal menunggu angin timur.
Untuk restoran yang tidak mengikuti jalur biasa, menu utamanya adalah daging hewan kultivasi, itupun yang level tinggi.
Usia Zhou Liming memang muda, tapi pengalamannya sudah ada di situ. Melihat suasana rumah yang terasa agak megah, dia langsung tahu restoran yang dipersiapkan Lan Hualiang sudah selesai. Duduk di sofa, Lan Hualiang memberinya sekaleng soda. Zhou Liming menerima, membuka lalu menenggak lebih dari setengah, baru berkata: "Om Lan, apa urusan toko sudah beres?" Lan Hualiang tersenyum kecut membenarkan: "Hm!"
Sebagai bos de facto, Zhou Liming berhak mengetahui segalanya. Maka Lan Hualiang pun tetap memberikan penjelasan detail.
Sejujurnya, di zaman yang serba kekurangan persediaan ini, jika bukan karena hak istimewa Zhou Liming, mustahil bisa mendekorasi sebuah lokasi toko. Justru karena ini, toko yang terletak di Alun-Alun Dongfang Hong ini membuat orang melirik. Orang yang jeli langsung tahu kekuatan restoran ini. Bahan-bahan dekorasi seperti ini, berapa banyak orang yang mengandalkan hubungan tapi tetap tak bisa membeli. Tak diragukan lagi, orang yang bisa menyediakan bahan dekorasi ini pasti punya kemampuan yang fenomenal.
Karena alasan inilah, belasan orang yang dihancurkan Zhou Liming, bos di balik layar mereka akhirnya tidak berani mengacau.
"Koki sangat mudah direkrut, banyak koki tingkat khusus nasional yang menganggur. Jangan lihat status mulia mereka dulu, di zaman ini saat makan saja susah, siapa yang masih punya pikiran mengolah makanan enak? Bisa makan saja sudah bagus. Kau juga tahu, dulu jumlah koki tingkat khusus nasional itu terlalu banyak. Hotel dan restoran lain sudah merekrut beberapa, tapi yang menganggur tetap banyak. Aku pilih sepuluh orang, semuanya mantan koki kepala ternama dari hotel atau industri makanan terkenal."
Dalam hal perekrutan ini, yang dulu paling sulit adalah mencari bakat, justru sekarang ini yang paling mudah didapat. Bisa praktis di aspek ini, Lan Hualiang tentu gembira.
Saat makan, suasana sama seperti biasa, hanya hidangan di meja bertambah beberapa jenis.
Setelah makan, duduk di sofa, Lan Hualiang berkata: "Yang paling kritis saat ini adalah daging binatang. Daging binatang memiliki pembagian level, tapi dalam level itu sendiri ada sub-level. Setiap jenis binatang buas memiliki kualitas daging yang berbeda-beda. Ada yang berkarakter kasar, ada yang peka, ada yang lembut, ada juga yang keras. Untuk menempuh rute premium, kita harus punya semua jenis. Lagipula selera manusia berbeda-beda, preferensi juga tak sama."
Zhou Liming mengangguk setuju sambil menghisap rokok: "Baik, hal ini akan kujalankan."
……
Keesokan harinya, setelah menghubungi Ren Zhigang, jawaban yang diterima kurang memuaskan. Institut Riset Biologi hanya mengambil alih gen binatang buas. Para prajurit super di berbagai daerah setelah membunuh binatang buas, menggunakan alat ekstraksi gen untuk mengekstraksi gen, lalu mengirimkan seluruh alat berisi gen tersebut ke belakang garis pertahanan untuk diserahkan ke institut riset biologi.
Dengan demikian, jalan mendapatkan daging binatang ini tidak realistis jika hanya mengandalkan institut riset biologi.
Mengingat sebelumnya sudah menepuk dada menjamin tidak ada masalah, tapi sekarang malah gagal, Ren Zhigang juga agak tersipu malu, berkata: "Saat ini memang belum ada, tapi saya bisa mengeluarkan perintah agar mereka mengangkut daging binatang sekalian ke institut riset biologi." Zhou Liming bertanya: "Apakah harga yang dibayar untuk ini terlalu besar?"
Jarak Kota Gan A dengan garis depan saat ini masih terlalu jauh, setidaknya melebihi 2.000 kilometer. Mengangkut daging binatang dari tempat sejauh ini, selain menggunakan angkutan udara, tidak ada cara lain. Selain itu, daging-daging yang diangkut ini juga membutuhkan pendingin untuk menjaga kesegaran, kalau tidak ketika sampai di Gan A pasti sudah busuk. Bagi restoran yang bertekad mengambil jalur premium, hal ini jelas tidak bisa diterima.
Ren Zhigang tersenyum tipis: "Lagipula setiap hari sudah ada pesawat khusus yang mengirim gen binatang buas, sekalian membawa beberapa daging binatang tambahan bukanlah hal yang sulit."
Zhou Liming juga bukan orang yang bertele-tele: "Baik, terima kasih atas bantuan Rektor Ren. Untuk kualitas daging binatang, sebaiknya yang level 5 ke atas."
Setelah menutup telepon, bantuan Ren Zhigang sangat meringankan bebannya. Pasokan daging yang ia berikan mungkin tidak besar, tapi cukup untuk mempertahankan operasional Lan Hualiang secara darurat. Namun ketergantungan pada orang lain yang memanfaatkan sumber daya negara ini, menurut Zhou Liming bukan solusi jangka panjang. Jangan-jangan jika suatu saat Ren Zhigang tidak lagi menjabat atau ada perubahan penugasan, pasokan ini akan terputus.
Semua itu urusan masa depan. Yang sekarang dibutuhkan adalah secepatnya mendapatkan daging binatang agar restoran bisa langsung terkenal.
Daging berkualitas tinggi memang menjadi kunci utama kelas premium. Tanpa ragu, Zhou Liming segera meninggalkan Kota Gan A. Dengan kemampuan ekstremnya yang melampaui batas manusia, ia langsung menuju Kota Xi Yang. Setelah satu jam terbang, akhirnya tiba di tempat tinggalnya di Xi Yang. Kecepatan tingkat immortal ini sebenarnya berisiko - aliran udara berubah menjadi pisau tajam nan ampuh. Tubuhnya memang tidak apa-apa, tapi baju yang dikenainnya terkoyak menjadi serpihan kain, sekarang sehelai benang pun tidak menempel di badan.
Setelah berganti pakaian, dia buru-buru pergi menuju kota kecil 30 kilometer selatan Kota Xi Yang. Tempat ini merupakan lokasi di mana Ikan Tanduk Sapi dan Phoenix bertugas.
Setengah bulan tidak bertemu, Ikan Tanduk Sapi dan Phoenix menyambut Zhou Liming dengan riang gembira, terus-menerus mengeluarkan suara sambil mengelilinginya dengan gerakan mesra. Sebagai makhluk Kelas Raja di level enam yang masih berada di puncak rantai makanan, tak perlu khawatir mereka akan kelaparan. Saat ini mereka umumnya memakan ikan dan udang di lautan, sangat jarang menyerang dan menelan binatang buas. Ini juga bisa dianggap sebagai perubahan drastis.
Wilayah dengan populasi binatang buas level enam terbanyak secara alami terletak di provinsi-provinsi wilayah pesisir. Dari segi kualitas daging yang unggul, tentu binatang buas di garis pantai menjadi pilihan utama.
Melalui jam tangan di pergelangan tangan, dengan beberapa satelit negara yang bergantian, dapat menghasilkan Peta 3D realitas wilayah pesisir Provinsi Guangxi dalam waktu singkat, memperoleh data seluruh garis pantai, kemudian memanfaatkan kemampuan komputasi kuat untuk menghasilkan dokumen binatang buas ke dalam peta, akan menandai ekspresi dan posisi binatang buas. Secara keseluruhan, fungsi jam tangan memang benar-benar kuat, sulit untuk diproduksi massal, batch pertama hanya ada lima buah saja.
Dengan ini, sangat mudah untuk mengonfirmasi kebutuhan menangkap binatang buas apa yang dibutuhkan.
Melompat ke punggung Ikan Tanduk Sapi, bagai pelabuhan yang parkir, kecepatan yang mengerikan dengan aliran udara ditanggung oleh Ikan Tanduk Sapi, tidak perlu takut pakaian terkoyak.
Ekor Ikan Tanduk Sapi bagai terpilin menjadi satu, saat dilepaskan langsung membelah aliran udara dan melesat seperti kilat. Sementara Phoenix membentangkan sayap di langit, seketika berubah menjadi burung Peng raksasa, mengeluarkan kicauan nyaring sambil mengejar Ikan Tanduk Sapi. Soal kecepatan, Phoenix tidak kalah jauh dari Ikan Tanduk Sapi, benar-benar termasuk kategori binatang buas terbang yang secepat angin.
Setelah setengah jam tiba di garis pantai, yang pertama terdengar adalah deburan ombak raksasa menghantam pesisir, baru kemudian disusul teriakan dan raungan binatang buas.
Ikan Tanduk Sapi menggantung di udara sementara Zhou Liming berdiri. Pandangan terbentang pada hamparan laut yang menyatu dengan langit. Karena masih pagi, matahari perlahan terbit menyinari seluruh permukaan laut menjadi keemasan. Bayangan-bayangan hitam muncul di antara sepuluh ribu pancaran cahaya emas - para binatang buas yang bangkit menyambut mentari pagi, mandi di bawah sinar fajar sambil mengeluarkan suara riang gembira.
Dalam setahun, wilayah pesisir mengalami perubahan yang signifikan. Jalan-jalan raya yang tak terurus ditumbuhi rumput liar. Di zona yang dilanda tsunami, semua bangunan dan jalan hancur terkubur lumpur di bawahnya. Tumbuh rumput liar dan semak tak terbatas, mengubah tempat ini menjadi padang rumput luas. Di antara semak-semak ini, sering muncul bayangan binatang buas, menjadikannya habitat dan tempat berkembang biak mayoritas binatang buas, sekaligus arena persaingan paling sengit.
Kota-kota pesisir juga mengalami transformasi besar dalam setahun. Sebagai habitat baru binatang buas, pertempuran antar mereka untuk merebut wilayah telah mengubah banyak bangunan menjadi reruntuhan. Skill bentuk binatang buas level empat ke atas merupakan bencana bagi struktur bangunan. Pemandangan yang terlihat hanyalah puing-puing bangunan, beberapa area bahkan sudah ditutupi sulur tumbuhan yang mulai mengubah kota menjadi hutan purba.
Perubahan-perubahan ini sebenarnya sudah bisa dibayangkan oleh Zhou Liming, tapi menyaksikannya langsung sekarang masih membuatnya tertegun. Siapa yang bisa membayangkan setahun lalu bahwa metropolis pesisir ini akan berubah menjadi wujud seperti sekarang?
Namun ini semua bukan fokus Zhou Liming saat ini. Setelah melompat turun dari Ikan Tanduk Sapi, dia melayang di atas dan mendarat di tepi jurang pantai, membuat kaget beberapa binatang buas tipe terbang yang menempel di tebing. Suara riuh kepakan sayap bergema saat kawanan binatang buas itu terbang berhamburan kabur. Mereka adalah makhluk-makhluk penakut meski berkemampuan tinggi, sifat alaminya membuat mereka tak akan melancarkan serangan kecuali dalam kondisi terdesak.
Setelah mengamati sekeliling, terlihat hamparan pepohonan di kejauhan. Sebuah desa tampak berdiri di tengah rimbunnya hutan itu.
Tsunami sudah lama menghancurkan desa itu hampir sepenuhnya, tapi bagi Zhou Liming masih memiliki nilai pemanfaatan. Dengan beberapa lompatan ruang, dia sudah muncul di dalam desa tersebut. Setelah mencari-cari sejenak, akhirnya menemukan barang yang dibutuhkan dari reruntuhan rumah yang roboh - sebuah jaring trawl raksasa. Jaring trawl jenis ini biasanya dipasang di kapal penangkap ikan, dengan beratnya sendiri mencapai ratusan jin.
Mengangkat jaring trawl seberat ratusan jin ini sama sekali bukan masalah bagi Zhou Liming. Terbang di udara, medan energi yang kuat membuat binatang buas tak berani mendekat, sekaligus mempermudah tugasnya. Setelah menebarkan jaring trawl ke laut, sambil memegang talinya dia terbang di atas permukaan laut, berperan layaknya kapal penangkap ikan untuk menangkap hidangan laut dan sebagainya.
Ini juga hasil inspirasi spontan Zhou Liming. Kalau mau menargetkan segmen premium dan membedakan restorannya dari yang lain, hidangan laut justru lebih mudah menjadi sensasi dibanding daging binatang buas tingkat tinggi. Janganlah kau melupakan, saat ini lautan dikuasai dan diblokade binatang buas. Kau bisa makan daging binatang, tapi sama sekali takkan mendapat hidangan laut. Persis karena alasan inilah hidangan laut menjadi begitu penting.
Di tengah lautan sekarang, setelah setahun berkembang biak, berbagai jenis ikan dan udang pulih dengan cepat. Sekali jaring diturunkan, sudah cukup membuat seluruh restoran bisa buka dalam waktu lama.
