Setelah membantu Lan Huaguang menyelesaikan masalah restoran, hasil tangkapan laut semalam sudah cukup untuk persediaan sepuluh hari setengah bulan. Apalagi dengan bantuan Ren Zhigang yang bisa mendapatkan beberapa daging binatang level tinggi, jam operasional restoran bisa diperpanjang tanpa perlu khawatir terjadi pemutusan pasokan.
Lu Yuanhang adalah penjahat lokal sejati di Kota Gan A. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi sekaligus pemimpin tertinggi di militer, Zhou Liming tentu takkan melewatkan sumber daya ini.
“Pokoknya aku nggak mau peduli, urusan receh ini kan gara-gara kau yang menghasutku, sekarang aku harus bersihin kotoran, kau harus kasih kompensasi dong?” Zhou Liming berlaku seperti bajingan. Ia mengajak Lu Yuanhang ke warung sate lama. Keduanya raksasa pemakan, beberapa kardus bir sudah masuk ke perut mereka.
Lu Yuanhang menggigit sejajar daging sate, melirik sinis: “Aku cuma punya niat baik memberitahumu, biar nggak jadi kambing hitam orang lain. Mana ada aku yang menghasutmu?” Melihat Zhou Liming melotot, ia mengerutkan alis: “Baiklah, aku kalah. Butuh bantuan apa? Tapi jangan harap aku ikut ke tempat hancur India itu, pasti nggak akan disetujui.”
Hanya di hadapan Zhou Liming, Lu Yuanhang menunjukkan sisi lain. Di mata orang lain, pria besar seperti menara besi ini selalu berwajah dingin, bagaikan patung dewa hitam yang menyeramkan.
Zhou Liming menggelengkan kepala: "Mau apa? Orang India itu bahkan belum kujadikan lawan. Tapi kau juga tahu, urusan seperti ini tidak bisa diselesaikan dalam tiga lima hari. Sekalipun mereka antre untuk dibunuh, dalam waktu sesingkat ini kau tidak akan bisa membunuh banyak." Lu Yuanhang tidak mengerti: "Lalu bantuan apa yang kau mau? Sudah kuduga, pasti ada maksud jahat di balik undanganmu ini."
"Restoran Cahaya Biru, pernah dengar tidak?"
Meski Lu Yuanhang terkenal kaku, statusnya sebagai Pemimpin pasukan pengawal kekaisaran Ibu Kota mengharuskannya memantau setiap gerakan di ibu kota. "Siapa yang tidak tahu Restoran Cahaya Biru sekarang? Hidangan laut mereka... Aku penasaran siapa dalang di belakangnya yang bisa menyediakan barang-barang langka ini." Melihat senyum genit Zhou Liming, ia bertanya: "Jangan-jangan restoran ini karyamu?"
Zhou Liming menjawab: "Kenapa, tidak boleh?"
“Sial!” Lu Yuanhang membalikkan matanya yang putih, berkata: “Sudah kuduga, prajurit super biasa pasti tidak bisa mengendalikan ini. Tak kusangka ternyata bajingan ini yang melakukannya.” Sebagai Komandan Besar Batalyon Penjaga, Lu Yuanhang telah memahami legenda Zhou Liming selama proses mutasi jabatannya. Terhadap Zhou Liming yang hampir 10 tahun lebih muda ini, dia sangat menyadari betapa berbahayanya barang ini. Sialan, dua regu tempur besar semuanya dilibas oleh satu orang saja. Orang macam apa ini? Sungguh luar biasa ganasnya.
“Kupercayakan satu hal. Selama kepergianku, jika stok di restoran habis, tolong ambil sedikit dari pesisir. Ini bukan kesulitan bagimu, kan?”
Lu Yuanhang bangkit serentak, marah: "Kau anggap aku ini apa? Aku seorang prajurit super termasyhur, menjabat sebagai Komandan Besar Penjaga yang memikul keamanan seluruh pimpinan, tapi kau suruh aku jadi nelayan pantai? Benar-benar ide gila. Ogah! Kalau sampai orang lain tahu, reputasiku yang kokoh seperti menara besi dan status sebagai pria terkuat pertama di militer akan hancur berantakan. Ogah, seribu kali ogah!"
"Benarkah ogah?"
"Sudah bilang ogah ya ogah."
"Kau yakin ogah?"
"Bahkan jika diulang sepuluh ribu kali tetap sama - ogah ya ogah."
Zhou Liming ikut naik pitam: "Aku punya cara untuk meningkatkan kemampuanmu. Masih ogah, dasar sialan?"
Tanpa ragu sedikit pun, Lu Yuanhang menjawab: "Bersedia, mengapa tidak?"
Zhou Liming melirik sinis: "Sial!"
……
Zhou Liming bukan menipu Lu Yuanhang. Pada levelnya saat ini, pemahaman dan penggunaan energinya sudah mencapai titik di mana menemukan beberapa metode dan pola memang bukan hal yang sulit. Kemunculan kekuatan tidak mungkin sama terus setiap hari, seperti manusia yang tenaganya akan bertambah seiring usia. Kekuatan binatang buas juga bisa dikembangkan, hanya saja belum ada yang menemukan rahasia dan kuncinya.
Setelah setahun memasuki era binatang buas, melalui pengamatan intensif dan pengumpulan bukti, telah terbukti bahwa level binatang buas juga tidak statis.
Dari banyak dokumen, beberapa binatang buas mampu mencapai promosi level, dengan kemampuan yang semakin kuat seiring perubahan tingkatan. Penemuan ini secara tidak langsung membuktikan pertumbuhan gen binatang buas. Informasi ini masih menjadi milik institut riset biologi sebagai informasi rahasia tertinggi yang belum diumumkan. Jika tidak, kabar ini pasti akan menjadi sensasi besar di dunia prajurit super.
Zhou Liming juga mengetahui hal ini dari mulut Ren Zhigang, namun syarat spesifik untuk promosi masih belum diketahui dan menjadi arah penelitian Ren Zhigang saat ini.
Jujur saja, saat mendengar kabar ini Zhou Liming sempat terkejut. Fakta bahwa binatang buas bisa naik level - meski data saat ini menunjukkan hanya sedikit yang mampu - tetap membawa implikasi serius. Kini saat menghadapi binatang buas, kita tak bisa lagi menilai level mereka dari bentuk fisiknya. Misalnya melihat , jangan kira itu cuma binatang buas level tiga yang bisa seenaknya diintimidasi. Bisa saja ia sudah promosi ke level empat bahkan lima, yang pasti akan membuatmu menderita sengsara.
Kunci untuk meningkatkan kemampuan Lu Yuanhang terletak pada pemanfaatan energi yang lebih optimal.
Zhou Liming saat ini tidak memiliki keyakinan penuh, mengingat dirinya juga masih dalam tahap eksplorasi mandiri. Banyak aspek masih dalam kondisi penyempurnaan. Target Zhou Liming tidak hanya sebatas ini. Dia juga ingin mengeksplorasi jalan yang memungkinkan prajurit super untuk melakukan promosi. Hanya dengan cara ini, peradaban prajurit super manusia dapat berkembang lebih jauh dan bertahan lebih lama, memungkinkan setiap individu berpartisipasi dalam sistem prajurit super. Dengan bakat dan usaha, setiap orang bisa mencapai level-level baru dalam hierarki prajurit super.
Berbeda dengan kondisi saat ini di mana level prajurit super bersifat tetap - sejak saat modifikasi berhasil, nasib untuk tidak bisa lagi naik tingkat sudah ditakdirkan.
"Mengapa aku selalu merasa jalan ini akan sangat... sangat panjang?"
……
Yang dimaksud Qin Degang dengan "membersihkan pantat" secara alami adalah masalah India ini. Setelah Zhou Liming menghancurkan semua pengawal Lakshman dan pertemuan Lakshman dengan jajaran atas tidak membuahkan hasil, pengalaman memberitahunya bahwa mustahil ada peluang untuk menembus pertahanan, akhirnya dengan tergesa-gesa ia membawa para pengawalnya kembali ke negara menggunakan pesawat khusus meski belum menyelesaikan misi.
Bisa dibayangkan bagaimana Lakshman yang dipermalukan di daratan utama ini akan menambahi bumbu dan menghina habis-hasan setelah kembali ke negaranya.
Dengan situasi India yang bagai tong mesiu saat ini, Lakshman pasti akan menjadi sumbu yang menyalakan tong mesiu ini. Awalnya Zhou Liming ingin melakukan penghancuran kemanusiaan, tapi setelah dipikir-pikir akhirnya diurungkan. Setelah menangani restoran, hanya terlambat satu hari dari Lakshman, ia pun terbang sendirian menuju wilayah India.
Jika dihitung, keputusan negara untuk menukar persediaan makanan demi waktu penyangga dulu tidak salah. Jadi sekarang Zhou Liming yang memicu masalah ini harus menyelesaikannya sendiri. Ingin mencari sekutu, tapi mengingat jumlah prajurit super di India yang juga luar biasa besar, sekutu sedikit tidak berguna dan hanya akan sia-sia dikorbankan. Kalau banyak, esensinya malah berubah, justru akan meningkatkan eskalasi konflik.
Jarak Kota Gan A ke New Delhi India tidak bisa dibilang jauh. Dengan kemampuan Zhou Liming, dia sepenuhnya bisa tiba dalam waktu satu setengah jam.
Tapi Zhou Liming tidak terbang gila-gilaan sepanjang perjalanan. Sebaliknya, dia terbang ultra-rendah menempel daratan dengan kecepatan terbang hanya di kisaran 100-200 kilometer. Di mata Zhou Liming, misi ini dianggapnya seperti turis biasa. Cepat atau lambatnya bukan ditentukan oleh sifat misi itu sendiri, tapi bergantung pada suasana hatinya - senang ya dipercepat, tidak senang ya diperlambat.
Sepanjang perjalanan ke barat, semuanya adalah area belakang garis pertahanan milik manusia.
Saat baru meninggalkan Kota Gan A, di mana-mana terlihat tenda dan beberapa rumah sederhana yang sedang dibangun. Banyak area sedang giat melakukan pembangunan, pemandangan sepanjang perjalanan bagaikan lokasi konstruksi raksasa. Meskipun garis depan telah berhasil merebut kembali wilayah hingga zona formasi saat gelombang ketujuh banjir bandang binatang buas, negara belum mengerahkan repatriasi penduduk. Pertama, zona pertahanan tersebut belum benar-benar kokoh. Kedua, setiap proses repatriasi selalu membuang-buang tenaga dan uang rakyat. Dalam situasi saat ini yang minim persediaan, negara tak mampu menanggung konsumsi sumber daya akibat pergolakan berulang semacam ini.
Alasan mayoritas penduduk masih tinggal di tenda bertolak belakang dengan kebijakan atasan, tentu saja demi harapan suatu hari nanti dapat kembali ke kota.
Setelah menempuh puluhan kilometer dari Kota Gan A, memasuki kawasan perbukitan yang membentang. Daerah ini minim tanda kehidupan manusia, sebagian besar dihuni penduduk asli. Para pengungsi yang berpindah ke Provinsi Ganjiang lebih memilih tinggal di lahan kosong yang tersedia, alih-alih bermukim di pegunungan tandus dan air jahat ini. Setelah beberapa kali migrasi dan pelarian, permukiman manusia telah terpusat secara sangat tinggi.
Seperti Kota Gan A dan wilayah bawahannya, populasi mencapai hampir ratus juta, hampir seluruhnya manusia.
Negara setiap hari harus mengirim populasi ke Provinsi Xin, Qing, dan Barat, meski upaya memutar balik situasi tingkat kepadatan populasi yang ekstrem ini.
Area yang dilalui ke barat bukan dataran tinggi ya pegunungan, ditambah gunung-gunung salju dan jurang yang bermunculan. Cekungan tanah muncul di setiap segmen perjalanan. Saat ini saluran bahan bakar negara berasal dari sumur minyak di cekungan ini. Di cekungan-cekungan itu terlihat sumur minyak menjulang dan pabrik penyulingan minyak mengeluarkan asap hitam. Di jalan raya penghubung cekungan, truk-truk tangki berbaris dalam formasi rapat mengirimkan bahan bakar ke segala penjuru.
Kawasan ini tidak terkena gempuran binatang buas, masih mempertahankan kondisi operasional normal.
Garis pertahanan yang paling sulit diwaspadai bukanlah binatang buas darat, melainkan makhluk udara tipe terbang. Beberapa jenis dengan kecepatan tinggi bisa menerobos formasi pertahanan hanya dalam sekejap mata, lalu menerobos masuk ke area belakang garis pertahanan. Untuk menghadapi makhluk semacam ini, selain mengirim prajurit super, pesawat tempur juga akan segera lepas landak untuk mencegat. Kadang-kadang ketika menghadapi makhluk udara tingkat tinggi, kita hanya bisa menyaksikan mereka bergerak luwes tanpa bisa dihentikan.
Penduduk di area belakang garis pertahanan masih memiliki kesempatan melihat binatang buas sejati, dan sesekali merasakan dampak perang yang mereka bawa.
Di wilayah perbatasan, negara seperti Thailand dan Myanmar sudah lama hancur. Namun para pengungsi yang berhasil selamat tetap melintasi perbatasan dan muncul di provinsi-provinsi perbatasan. Negara secara alami menerima mereka, dan hal ini tidak menimbulkan konflik berarti. Mengingat populasi asli negara-negara tersebut sudah sedikit, jumlah pengungsi yang datang sangat terbatas sehingga tidak berpengaruh signifikan.
Ketika muncul di Provinsi Barat, sudah lebih dari beberapa jam berlalu. Tepat di tengah hari yang terik, sinar matahari yang menyengat membuat orang merasa tidak nyaman.
Sepanjang perjalanan tertiup angin, sangat kering, rambut pun menjadi kasar tak terkira.
Tempat ini tidak termasuk area belakang garis pertahanan mutlak. Beberapa binatang buas yang muncul dari Thailand atau Teluk India masih bisa memasuki sini, meski jumlahnya sangat langka. Tapi ada satu hal yang membuat sakit kepala: begitu binatang buas muncul di sini, levelnya selalu sangat tinggi, sering membuat orang tak punya cara, terpaksa membiarkannya berbuat semena-mena.
Saat menjelajah ke bagian tengah Provinsi Barat, tiba-tiba muncul titik hitam di depan yang terbang dengan kecepatan super tinggi.
"Sial, jangan-jangan kita bertemu binatang buas?"
Binatang buas yang bisa muncul di area belakang garis pertahanan sedalam ini pasti levelnya tidak rendah, minimal level enam. Lokasi ini sangat jauh dari garis pertahanan YuA dan XiangA, mustahil berasal dari arah tersebut. Secara tidak langsung menunjukkan bahwa arah kemunculan binatang buas ini seharusnya dari India, termasuk kategori yang tidak dikenali Zhou Liming.
Fakta sesuai dengan dugaan Zhou Liming, binatang buas yang muncul ini memiliki sebuah tanduk runcing berbentuk belah ketupat berwarna hitam, tubuhnya seperti ular terbang, tetapi memiliki perbedaan yang cukup besar. Secara keseluruhan, ini adalah ular hitam bertanduk dengan sayap seperti naga dalam fantasi Barat, terlihat sangat aneh.
Zhou Liming yang sudah berpengalaman menghadapi berbagai jenis binatang buas pun tidak bisa memahami, sebenarnya apa tingkat binatang buas ini.
Ular Hitam itu menderu mendekat, di belakangnya enam pesawat tempur sedang mengejar dengan kecepatan yang seimbang. Di daerah yang lebih jauh, tiga prajurit super juga berlari sekencang-kencangnya, sayangnya kecepatan mereka sedikit lebih rendah dari ular hitam ini. Dalam pengejaran seperti ini, jarak akan semakin jauh. Satu-satunya harapan adalah jika pesawat tempur bisa mengganggu gerakannya.
Di kejauhan, sebuah kepulan asap hitam muncul di garis cakrawala, sepertinya ini adalah mahakarya dari ular hitam di depan mata ini.
Arah pergerakan Naga Ular Hitam ini justru berhadapan langsung dengan Zhou Liming. Hanya dalam sekejap mata, makhluk itu sudah berada sangat dekat. Kekuatan militer yang ditempatkan di perbatasan memang tidak sekuat di garis pertahanan pesisir. Fakta bahwa mereka bisa mengerahkan enam pesawat tempur untuk pengejaran membuktikan bahwa kerusakan yang ditimbulkan naga ular ini di wilayah belakang garis pertahanan pasti sangat masif.
Melihat ada orang di depannya, meski medan energi Zhou Liming sangat kuat, Naga Ular Hitam sama sekali tidak menunjukkan ketakutan. Langsung saja makhluk itu membuka mulutnya lebar-lebar lalu menyemburkan semburan api yang menggulung ke arah Zhou Liming. Kecepatannya sungguh luar biasa. Saat kobaran api mencapai hadapan Zhou Liming, tubuhnya pun sudah tiba di sana. Mulut yang terbuka lebar itu tidak menutup, melainkan langsung menyambar untuk menggigit Zhou Liming.
Serangan kilat Naga Ular Hitam ini membuat Zhou Liming yakin: bahkan prajurit super level lima pun belum tentu berani menjamin bisa menghindar dengan pasti.
Tapi Zhou Liming hanya menyipitkan matanya. Binatang buas hitam yang kuat ini di matanya tidak berarti apa-apa, paling-paling hanya setara level menengah binatang buas level enam. Bagaimana mungkin bisa melukainya? Mata yang menyipit membuat kecepatan binatang itu terlihat menyedihkan secara visual. Duri tulang di kedua tangannya muncul dan menebas keluar bagai kilat. Energi yang terpicu seperti merobek ruang, menghilang sekejap.
Ular hitam bersimpang jalan dengan Zhou Liming, mengeluarkan tangisan pilu. Tak disangka, ia memaksakan ekornya menyapu ke arah Zhou Liming.
Dengan kelincahan luar biasa, Zhou Liming menghindari serangan ekor ular hitam. Binatang yang melintas deras itu tiba-tiba memperdengarkan tangisan pilu yang makin keras. Sepasang sayap berdaging berbentuk naganya terpotong oleh serangan kilat Zhou Liming tadi. Kehilangan sayap, ular hitam itu meluncur maju ratusan meter sebelum jatuh terhempas ke daratan. Rasa sakit dan kehilangan sayap membuat makhluk itu menggeliat-geliat tubuhnya dengan gelisah.
“Brak” suara lengkingan, binatang buas hitam seberat hampir seribu jin menghantam daratan, mengangkat lapisan debu.
Tanpa sayap, sang ular hitam cuma tidak bisa terbang semata, trauma bukanlah mematikan. Di bawah sana meronta-ronta seperti ular, kepala terangkat tinggi mengeluarkan suara "Wu wu" berkali-kali, seluruh tubuh diselimuti kabut hitam seolah tanda-tanda skill bentuk akan dilepaskan.
Menghadapi binatang buas yang tidak dipahami, solusi terbaik adalah membatasi geraknya agar tidak bisa menunjukkan kemampuan sebenarnya, apalagi menggunakan skill bentuk. Zhou Liming menganggap dirinya kuat, namun dalam kondisi tidak jelas mustahil menahan jenis skill ini. Jangan-jangan kalau gagal, nasibnya bukan sekadar tragedi, nyawanya pun bisa melayang.
Berdasarkan penilaian Zhou Liming, binatang ini pasti level enam. Lihat durasi persiapan skill bentuknya, kekuatan mematikannya pasti mengejutkan.
Tanpa ragu-ragu, Zhou Liming yang sedang mempersiapkan pelepasan skill, telah melakukan teleportasi dari ketinggian ekstrem dan muncul secara instan di daratan. Energi duri tulang yang telah teraktivasi membelah ruang tanpa ampun, menyambar bagian kepala Binatang Ular Hitam yang sedang terangkat, langsung memotong separuh kepala makhluk itu.
Sakit menusuk membuat Binatang Ular Hitam yang belum sepenuhnya mati meronta-ronta. Seluruh daratan berantakan oleh ekor dan tubuhnya yang mengobrak-abrik hingga pasir beterbangan dan batu-batu berhamburan.
Hingga Zhou Liming menyelesaikan ular hitam, enam pesawat tempur baru datang menderu. Menghabisi binatang buas yang sulit diatasi secepat kilat, tampaknya di luar dugaan mereka. Pertarungan dari awal hingga akhir hanya setengah menit saja. Siapakah gerangan yang mampu menghabisi binatang buas level enam dalam setengah menit? Mereka tak memahami, namun ketika menghadapi binatang buas, manusia tetaplah sekutu. Meski identitas tak jelas, mereka tidak menyerang. Alih-alih, menarik kemudi pesawat, berputar-putar di udara beberapa kali memberi hormat pada Zhou Liming sebelum kembali ke pangkalan.
Zhou Liming tak ingin terlalu banyak urusan dengan prajurit super yang datang. Begitu pesawat tempur pergi, ia segera menempel di tanah. Memanfaatkan kecepatan abnormalnya, ia membawa naga debu kerikil pasir yang bergulung-gulung, melesat ke kejauhan. Dengan kecepatan jenis ini, terbang beberapa kilometer jauhnya, barulah debu beterbangan.
Ketika ketiga prajurit super ini tiba, yang tersisa hanyalah jejak kerikil pasir berdebu yang membentang tak terhingga kilometer, serta mayat ular hitam yang sudah tewas seketika. Kepala yang terbelah itu terlihat begitu mencekam, membuat ketiga prajurit super itu memperlihatkan ekspresi panik. Mereka tahu betul betapa berbahayanya binatang buas ini, tapi tak menyangka hanya dalam satu gerakan saja sudah dibunuh. Kengerian si pembunuh ini benar-benar tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Satu-satunya yang bisa mereka lakukan sekarang adalah segera mengekstraksi gen menggunakan alat ekstraksi gen. Dengan level enam binatang buas ini, gennya yang diserahkan nanti akan menjadi jasa-jasa yang besar, bisa dianggap sebagai kejutan tak terduga yang cukup berarti.
