“Sial, saat ini zaman apa? Seorang prajurit super tingkat lima berani datang menantang prajurit super yang melampaui level tujuh?”
Zhou Liming merasa absurd. Apalagi pria besar berkulit hitam legam yang maju ini. Meski kulit orang India memang didominasi warna gelap, tapi seorang pria berbadan kekar dengan sayap tujuh warna dari Beast Illusi Kupu-kupu membuat Zhou Liming tak bisa menerimanya. Sayap Beast Illusi Kupu-kupu yang berwarna pelangi memang indah pada binatang buas, jika dipasang di perempuan akan terlihat magis, tapi pada pria berotot malah terasa tidak pantas.
Jelas terlihat prajurit super berbadan kekar ini sengaja maju untuk membuat orang mual.
Menghadapi prajurit super menyebalkan seperti ini, Zhou Liming hanya tersenyum tipis, diam seribu bahasa. Bahkan tidak menggunakan teknik teleportasi, mengingat orang itu berdiri hanya sekitar lima meter di hadapannya dengan senyum sinis, seolah sudah pasti bisa melahapnya. Dengan dikerubungi banyak orang di tempat ini, dalam bayangannya Zhou Liming pasti tak berani menyerang. Sekuat apa pun, mustahil dia mengabaikan kebuntuan saat ini, bukan?
Sayangnya, dia salah total. Zhou Liming bukan hanya berani menyerang, tapi bahkan berani melakukan pembunuhan.
Duri tulang muncul tanpa suara, lalu dalam sekejap kilat memancarkan energi yang berubah menjadi entitas lebih mengerikan daripada sinar laser. Energi yang mencapai jangkauan lima meter itu, tanpa jeda sedikit pun, telah menembus masuk ke dalam perut lawan. Zhou Liming menyunggingkan senyum sadis, tangannya bergetar melepaskan gelombang energi yang dalam seketika mengaduk-aduk seluruh isi perut korban. Darah dan serpihan daging beterbangan, pria besar itu terbelah dua sambil menjerit histeris sebelum jasadnya terjatuh ke bawah dalam keadaan sudah mati.
Prajurit super tingkat lima yang kuat, namun dengan mudah dibunuh sekejap oleh Zhou Liming. Kecepatan yang terlalu tinggi dan serangan tak terduga membuat siapa pun tak sempat bereaksi.
Terbangun oleh jeritan histeris, para prajurit super langsung diliputi amarah. Dikepung puluhan orang masih berani membunuh? Ini jelas provokasi terang-terangan, bahkan bisa disebut tindakan bunuh diri. Apakah mereka menganggap orang-orang di sini sekadar awan? Tanpa perlu komando, para pengepung serentak memanifestasikan cakar mereka menyerang tubuh Zhou Liming.
Setidaknya puluhan orang mengitari lapisan pertama Zhou Liming. Serangan serentak mereka menciptakan situasi sehebat ini.
Melihat mereka semua tidak menggunakan skill bentuk, Zhou Liming tersenyum. Bayangkan mereka mengerumuni dalam formasi rapat, justru mustahil menggunakan skill bentuk karena risiko kesalahan identifikasi yang tinggi. Dengan demikian, mereka hanya bisa bertarung fisik dengannya. Skill bentuk prajurit super level enam memang memberikan ancaman tertentu bagi Zhou Liming, namun jika bicara soal taktik serangan lain prajurit level itu, Zhou Liming sama sekali tidak khawatir.
Tubuh super kuatnya bahkan mampu menahan meriam elektromagnetik berat. Perlu diketahui, meriam elektromagnetik berat memiliki kekuatan mematikan dengan kecepatan proyektil mencapai 6-7 kilometer per detik. Namun Zhou Liming tidak hanya bisa bertahan, bahkan energi kinetik sekuat itu pun gagal menghancurkan kerangka tulangnya. Hanya berdasarkan kemampuan ini saja, sudah tak ada seorang pun di dunia yang bisa menyainginya.
Meriam berat saja tak mampu mengalahkan Zhou Liming, apalagi cakar dan duri tajam hasil mutasi mereka?
Puluhan orang juga menyerang, sebagian besar mengenai tubuh Zhou Liming. Namun tubuhnya yang kuat saat ini membuktikan fungsinya, sama sekali mengabaikan serangan ini. Tapi baju dan tas di tubuhnya tidak tahan, tertembus oleh mereka. Seketika Zhou Liming terlihat seperti pengemis dengan baju penuh lubang. Pakaian dan barang dalam tas yang tertusuk pasti sudah hancur lebur.
Melihat serangan mereka tak mempan, para pengepung Zhou Liming tertegun, semua terpana.
Zhou Liming tersenyum dingin. Duri tulang di tangannya menyapu keras, efek pelepasan energi eksternal dalam radius lima meter. Siapa pun yang tersapu langsung terbelah dua. Bahkan prajurit super level lima-enam pun tak bisa menghindar dari serangan mengerikan ini. Ratusan orang yang tadi mengerubungi dengan marah besar, langsung dipancung Zhou Liming lebih dari sepuluh orang.
Darah dan potongan tubuh beterbangan di langit, berhamburan ke bawah seperti hujan darah.
Kebuasan Zhou Liming membuat prajurit super yang baru saja beruntung tidak terkena sapuan itu berubah pucat, jiwa mereka hampir tercerai-berai seketika. Satu-satunya niat adalah mundur, meninggalkan tempat ini. Namun area sekeliling dipenuhi kerumunan prajurit super. Mundurnya mereka justru menciptakan kekacauan - yang di depan mati-matian ingin mundur, sementara yang di belakang sama sekali tidak tahu situasi sebenarnya, masih berusaha maju berdesakan.
Prajurit super yang baru saja mengepung Zhou Liming kini menyesal tak terkira. Tadinya mereka mengira bisa mendapatkan manfaat, baru sekarang menyadari kedatangan mereka cuma untuk meregang nyawa.
"Pergi kau dari sini!"
"Minggir, minggir! Beri jalan!"
"Encek!!"
“……”
Orang-orang yang kacau balau berusaha sekuat tenaga melarikan diri ke luar. Melihat ada yang menghalangi, mereka langsung meneriakkan suara mengerikan lalu memaksakan diri menyerang, menggeser orang-orang tersebut. Sementara mereka yang tidak paham situasi, melihat gerombolan orang gila yang berlarian tak keruan ini, menjadi marah dan bersikeras tidak memberi jalan. Kedua belah pihak yang awalnya berasal dari faksi sama, justru dalam sekejap menimbulkan gesekan yang hampir memicu pertempuran besar.
Di momen kritis, seorang pria berbadan kekar mengaum: "Aku Brigadir Jenderal Ramanujan! Jangan panik, mundur perlahan! Mundur perlahan!"
Orang-orang yang kacau mendengar bahwa itu adalah Brigadir Jenderal Ramanujam, seketika mematuhi perintah dan semua mundur perlahan. Brigadir Jenderal Ramanujam adalah legenda di antara prajurit super, peringkat pertama prajurit super level enam India yang telah menorehkan jasa gemilang di garis depan. Dari seorang Letnan Satu, dia naik ke posisi Brigadir Jenderal hanya dalam tiga bulan. Pangkat Brigadir Jenderal di India sebenarnya setara dengan Kolonel Senior di benua, merupakan satu tingkat tertinggi dalam jenjang kepangkatan perwira senior, bukan tingkat terendah seperti Mayor Jenderal di sistem Eropa-Amerika.
Seperti menemukan tulang punggung, orang-orang yang baru saja kacau kembali tenang. Bagaimanapun mereka semua berasal dari latar belakang prajurit, pelaksanaan perintah dilakukan dengan sangat tegas.
Tapi sepertinya sudah terlambat. Zhou Liming bagai hantu melangkah mendekat, duri tulang di tangannya tak berhenti menusuk. Setiap tusukan mengirim beberapa prajurit super ke neraka. Di mana pun dia melintas, hujan darah dan angin berbau anyir menyapu, darah segar memancur di udara yang terlihat merah terang benderang di bawah sinar matahari, lalu berhamburan ke bawah. Para prajurit di garis pertahanan sesekali kehujanan darah ini, seragam mereka menjadi berlumuran darah merah, membuat mereka ketakutan.
Brigadir Jenderal Ramanujam murka. Hampir setiap detik ada orang yang dibunuh. Baik prajurit super maupun prajurit biasa, semua korban ini menyayat hati. Dalam sekejap dia berubah menjadi wujud binatang buas yang mengerikan, hitam legam dengan sayap raksasa yang terus mengepak menahannya di udara. Dari sela jarinya, telapak binatang buas itu melontarkan beberapa bola angin tajam yang menyambar ke arah Zhou Liming.
"Berhamburan! Berhamburan! Semua berhamburan! Gunakan skill bentuk untuk membunuhnya!"
Menghadapi serangan Brigadir Jenderal Ramanujan yang tak diketahui latar belakangnya, Zhou Liming tidak melawan frontal. Dengan gerakan memutar tubuhnya, ia sudah menghindar. Kemudian sebuah teleportasi membawanya melesat maju, menghujamkan tusukan kejam ke arah Brigadir Jenderal Ramanujan yang canggung mengapung di udara. Lapisan luar yang tebal dengan ribuan bulu hitam seperti bulu babi hutan di kulitnya, sama sekali tak mampu menahan serangan Zhou Liming ini.
"Brak!" Duri tulang itu menghujam langsung ke dalam dada Brigadir Jenderal Ramanujan.
Brigadir Jenderal Ramanujam memperlihatkan ekspresi panik dan ketidakrelaan, matanya menatap tajam Zhou Liming, mengeluarkan beberapa teriakan mengerikan. Duri tulang yang bergetar ratus juta kali per detik menggerakkan energi yang bergelombang, seketika mengubah seluruh dada Brigadir Jenderal Ramanujam menjadi tumpukan daging. Organ-organ dalamnya berubah menjadi lumpur, tulang-tulang di hadapan duri tulang itu lebih rapuh daripada tahu. Prajurit super level enam termasyhur, pahlawan nasional India, bahkan tak bisa menahan satu serangan pun.
Mayat yang jatuh dalam kemerosotan ini membuat orang-orang di sekitar bergetar ketakutan. Zhou Liming hanya dalam belasan detik telah membantai puluhan prajurit super - konsep seperti apa ini?
Meski hampir 10.000 prajurit super telah lepas landas di langit, dengan 20-30 ribu prajurit lain yang masih mengintai di bawah, pemandangan ini justru membuat bulu kuduk para prajurit yang menyaksikan merinding. Dalam kesan mereka, belum pernah ada prajurit super sekuat ini yang bisa bergerak bagaikan memasuki wilayah tak bertuan di antara prajurit super berbagai tingkatan.
Tapi sebagai mantan prajurit, mereka tetap memiliki semangat pantang menyerah. Meski ketakutan membelenggu hati, banyak yang memilih menerjang tanpa rasa takut mati.
Mungkin telah memahami situasi di dalam, prajurit super di pinggiran mulai berkoordinasi untuk terus menjauh sambil satu per satu berubah menjadi wujud binatang buas. Seketika, langit New Delhi seolah dipenuhi lautan prajurit super yang bertransformasi. Wujud-wujud buas mereka bagaikan pameran raksasa makhluk mengerikan - berbagai tipe binatang buas bermunculan di angkasa. Sayap-sayap yang menutupi langit dan matahari membuat seluruh kota ini gelap gulita.
Tak terhitung warga sipil New Delhi muncul di jalanan, menyaksikan adegan megah yang terjadi di langit. Dalam kesan mereka, ini adalah pertama kalinya menyaksikan peristiwa sebesar ini.
Para prajurit super yang mengerubungi Zhou Liming terus-menerus bergumul, membeli waktu bagi mereka yang berada di pinggiran.
Wajah Zhou Liming berubah mengerikan, ia menyeringai dingin: "Kiraku aku tak berani melakukan pembantaian besar-besaran?" Dengan mengayunkan duri tulangnya, ia tiba-tiba berteleportasi dan sudah berada di hadapan seorang prajurit super tingkat lima. Pria berjanggut hitam kasar itu yang sedang dalam proses transformasi wujud binatang buas di bagian bawah tubuhnya, matanya langsung memancarkan keputusasaan. Bahkan sebelum sempat bergerak, tubuhnya sudah dihancurkan oleh Zhou Liming.
Dalam hal kecepatan, Zhou Liming tak tertandingi. Ditambah kemampuan teleportasinya, bahkan para prajurit super tingkat tiga dan empat pun tak bisa menangkap bayangan gerakannya.
Kegilaan dalam darah, begitu lepas kendali, konsekuensinya pasti sangat serius. Keberadaan level tujuh dalam jajaran prajurit super merepresentasikan puncak dan ketakterkalahan. Tapi prajurit super di sini tidak memahami betapa mengerikannya Zhou Liming, juga tidak tahu makhluk seperti apa yang mereka hadapi. Jika tidak, mereka tidak akan menggunakan taktik mengerahkan massa seperti ini, berusaha secara paksa menghabisi Zhou Liming.
