Mayat binatang buas yang memenuhi kota memberi Zhou Liming rasa pencapaian, sekaligus membuatnya menghela napas lega. Konsumsi energi yang raksasa membuatnya merasa kelelahan, seolah energi dalam tubuhnya terhisap habis. Andai datang lagi satu gelombang binatang buas, Zhou Liming pasti terpaksa melarikan diri. Meski kini masih sedikit lebih kuat dari binatang buas tingkat lima, terhadap binatang buas level enam, dalam kondisinya sekarang dia harus mengelak.
Sepertinya inilah yang disebut periode kelemahan.
“Zhou Liming benar-benar kelelahan. Terbang sekuat tenaga dari India kembali ke Kota Xi Yang, menyelesaikan krisis di sana, lalu menerima komunikasi dari Qin Degang. Hampir tidak beristirahat sama sekali, langsung muncul di Kota ChuanA. Setelah membunuh sekelompok binatang buas di sana, Tak Kenal Lelah langsung muncul di Kota GuiA. Sekarang dihitung, hampir seharian penuh berkelana memadamkan 'kebakaran', tak ada jeda sekejappun untuk istirahat.”
“Sialan, sudahlah! Aku kelelahan sampai mati!”
Zhou Liming yang telah menyimpan wilayah kekuasaannya, begitu lemah sampai tak punya tenaga untuk terbang di udara. Mendaratlah ia di atap gedung 40 lantai, duduk di atas pipa air raksasa sambil terengah-engah. Seluruh tubuhnya terasa kosong, tak mampu mengumpulkan tenaga sama sekali. Sejak menjadi prajurit super hingga kini, pertama kalinya ia memasuki periode kelemahan. Rasa ini benar-benar tidak nyaman.
Setelah pertempuran dengan binatang buas, yang tersisa cuma celana dalam. Pakaian lainnya sudah terkoyak habis sejak lama.
Kebiasaan ingin mengeluarkan sebatang rokok, tapi begitu meraba, baru sadar baju sudah tidak ada, rokok di saku juga sudah lama habis. Leher terasa kering, dengan sisa tenaga berjalan ke pipa air yang lebih kecil, langsung menendangnya. Pipa sebesar lengan itu putus seketika, tapi tidak seperti yang dibayangkan Zhou Liming, air ledeng tidak menyembur keluar.
Zhou Liming menepuk kepalanya sendiri, meludahkan dahak, lalu mengumpat dengan ganas.
Seluruh kota sejak lama dikuasai binatang buas, setiap sudut mengalami kerusakan parah. Perusahaan air minum sudah dihancurkan sampai rata oleh makhluk buas tak dikenal. Mana mungkin masih ada pasokan air? Saat merebut kembali wilayah, karena terburu-buru, sistem pasokan air perkotaan tidak diperbaiki. Pasukan hanya menggali beberapa sumur dalam sebagai solusi sementara masalah air minum. Kini setelah Zhou Liming menghancurkan seluruh area pusat kota, belum jelas apakah sumur-sumur itu ikut hancur atau tidak.
Melihat tidak ada air, Zhou Liming juga malas mencari, langsung duduk di pagar puncak gedung, mengulurkan dua kakinya ke luar, bergoyang-goyang, menikmati angin sepoi-sepoi yang bertiup.
Prajurit yang lolos dari tribulasi di bawah, hingga saat ini baru tersadar, mengeluarkan sorak-sorai riuh berkali-kali, terus melempar topi ke udara lalu menangkapnya kembali. 200.000 orang di kota ini tampak agak sepi, tapi terkonsentrasi di satu zona, tetap membentuk hamparan padat, membanjiri jalanan, secara alami membentuk lautan kepala manusia bagai kumpulan semut. Dari ketinggian ini, Zhou Liming memandang ke bawah memang mendapat kesan demikian.
Di hadapan prajurit super, prajurit biasa, bukan semut lagi apa, seribu prajurit biasa pun mustahil mengalahkan seorang prajurit super level tiga. Secara hiperbolis, jika prajurit super kabur, itu karena sudah membunuh sampai lelah, bukan takut pada ribuan prajurit. Ini membuktikan sejauh apa tingkat kekuatan prajurit super yang sudah mencapai tingkatan luar biasa. Saat ini, prajurit biasa hanya mengandalkan senjata berteknologi tinggi untuk memiliki kemampuan bertempur melawan prajurit super.
"Sejak uji coba terakhir, baju zirah tak ada kabar lagi, entah kapan bisa dipakai dalam pertempuran nyata. Senjata yang lebih canggih masih dalam percobaan, sebelum dipasang, prajurit biasa di hadapan binatang buas cuma dikirim ke kematian." Melihat pasukan di bawah, Zhou Liming berpikir apakah sudah waktunya memberi saran kepada Qin Degang untuk meningkatkan pelatihan prajurit super dan memensiunkan prajurit biasa saja, toh ini hasil yang pasti.
Setelah terdiam selama belasan menit, dari tangga yang terhubung ke atap beton terdengar suara langkah kaki. Pintu besi kemudian terbuka, seorang pria paruh baya berpangkat Mayor Jenderal muncul didampingi beberapa penjaga.
Mereka yang mampu meraih pangkat jenderal pastilah sosok luar biasa. Di tingkat perwira tinggi yang sudah tercatat di pusat, mereka termasuk anggota kelas istimewa dengan hak-hak khusus.
Zhou Liming tak mengenal orang ini, namun pangkat Mayjen-nya menunjukkan statusnya sebagai komandan resimen setempat. Tapi apa arti pangkat Mayjen? Di mata Zhou Liming, hanya Letjen yang memiliki bobot tertentu. Secara hierarki, pangkat militernya sendiri lebih tinggi satu tingkat - bukankah Zhou Liming seorang Mayor Jenderal?
"Cheng Yuanhua, terima kasih atas bantuan Anda. Boleh saya tahu bagaimana cara memanggil Anda?"
Cheng Yuanhua cukup lihai bersosialisasi. Ia hanya menyebutkan namanya tanpa menyertakan pangkat atau posisi resmi.
Zhou Liming saat ini hanya mengenakan celana dalam. Sejujurnya, obrolan dalam adegan seperti ini agak aneh, tapi dia tetap berdiri dengan percaya diri tanpa bermaksud memberi hormat gerak atau berjabat tangan. "Nama saya pun kau belum tentu kenal," katanya. "Ada air dan rokok?" Cheng Yuanhua tidak mempermasalahkan ketidaksopanan Zhou Liming. Menoleh ke penjaga, dia perintah: "Turun dan ambilkan air serta makanan." Dari saku sendiri, dia mengeluarkan setengah bungkus rokok dan menyerahkan sebatang ke Zhou Liming.
Dengan kasar menerimanya, bahkan saat Cheng Yuanhua membakarkan api, Zhou Liming hanya tersenyum menerima. Bagi seorang Mayjen, membakarkan rokok untuk orang lain—kalau sampai tersiar kabar—pasti akan mengejutkan banyak orang.
Menghirup dalam-dalam, jenis rokok persembahan khusus ini memiliki keharusan tembakau yang khas, cocok untuk pejabat tinggi dan jenderal. Zhou Liming pernah mendapat beberapa karton, tapi karena tidak terbiasa, dia bagi-bagikan ke orang. Dirinya lebih suka rokok di pasaran yang lebih 'nendang', rasanya lebih nyaman dihisap.
Cheng Yuanhua memandangi prajurit super muda di hadapannya. Cara dia menghisap rokok terlihat konyol. Di mata Cheng Yuanhua, lawan bicaranya ini tidak lebih dari seorang siswa, perkiraan usianya sekitar 17-18 tahun. Namun Cheng Yuanhua tak berani meremehkannya. Dengan kekuatan seorang diri menghancurleburkan puluhan ribu binatang buas, dan semua dibunuh dalam waktu singkat. Prajurit super jenis ini adalah pertama kalinya Cheng Yuanhua dengar dan lihat. Sampai di tingkat pangkat jenderal, banyak hal yang bisa diakses. Namun dalam pengetahuan Cheng Yuanhua, tidak ada satu pun prajurit super yang mampu melakukan hal seperti itu.
Persis seperti ini, Cheng Yuanhua dengan tegas menyatakan: "Sosok ini pasti termasuk dalam tingkat yang mustahil bisa kujangkau."
Sikap Zhou Liming juga membuktikan dugaan Cheng Yuanhua ini. Mengesampingkan identitas mengerikan lawannya, fakta bahwa dia sendiri berhasil menahan gelombang penghancur dan menyelamatkan lebih dari 200.000 orang sudah cukup menjadi alasan bagi Cheng Yuanhua untuk menemui Zhou Liming. Bahkan bisa dibilang Zhou Liming adalah orang tua yang memberikan kehidupan baru bagi 200.000 lebih orang ini. Membantu orang seperti ini menyalakan rokok, Cheng Yuanhua dengan senang hati melakukannya.
Berdiri di jajaran atas seperti ini, Cheng Yuanhua baru menyadari adanya kawah mengerikan di pusat kota yang jauh, membuatnya terkejut hingga mulutnya menganga.
Zhou Liming tertawa hehe. Ekspresi kaget lawannya jelas karena kawah besar hasil karyanya. Jika nanti Kota Gui-A masih berada di tangan manusia dan direnovasi, pasti akan menjadi danau besar di tengah kota. Setiap kali orang melihat danau ini, mereka pasti akan mengingat asal-usulnya. Dengan begitu, namanya akan terkenang sepanjang masa.
Setelah terdiam selama satu menit penuh, Cheng Yuanhua baru menelan ludah dan sadar kembali. Tatapannya pada Zhou Liming berubah, penuh kehati-hatian saat bertanya, "Apakah kau prajurit super level tujuh?"
Zhou Liming tidak menyangkal, hanya tersenyum sambil mengembuskan asap rokok. Hanya dengan istirahat singkat dua puluh menit, energinya terus pulih dengan kecepatan dewa. Kecepatan pemulihan ini membuatnya agak terkejut, prinsipnya mirip dengan pemulihan tenaga fisik. Meski belum mencapai kondisi puncak, untuk menjalani satu dua pertempuran berintensitas tinggi lagi tidak ada masalah.
Melihat ekspresi tersenyum Zhou Liming, Cheng Yuanhua menganggapnya sebagai pengakuan diam-diam. Ia menarik napas dalam-dalam - inilah prajurit super level tujuh legendaris, benar-benar luar biasa hebat.
"Tak perlu penasaran. Sebenarnya tak ada bedanya dengan prajurit super lain, cuma kemampuan sedikit lebih kuat saja." Zhou Liming menjelaskan sambil melemparkan puntung rokok ke tanah dan menginjaknya dengan kaki.
Cheng Yuanhua tidak berpikir demikian. Prajurit super level enam juga pernah ia lihat, namun dibandingkan dengan Zhou Liming yang ada di hadapannya, perbedaannya bagai langit dan bumi, sama sekali tak tertandingi. Ini bukan sekadar masalah sedikit lebih kuat, tapi benar-benar lompatan kuantum. Tingkatan antara kedua belah pihak sepenuhnya berbeda.
Penjaga yang baru saja turun lari kembali terengah-engah. Tanpa lift, naik ke lantai 40 lebih ini jelas memberatkannya.
Zhou Liming menerima botol air dari tangan penjaga, membukanya lalu meneguk habis. Kemudian mengambil dua kaleng daging sapi dan satu set seragam militer. Dengan senyum lebar ia berkata: "Terima kasih!" Tanpa sungkan ia menghabiskan dua kaleng daging sapi di depan Cheng Yuanhua dan kawan-kawan. Kini tubuhnya perlu mengisi ulang energi. Setelah berganti baju yang ukurannya pas,
Energi tubuh hampir pulih sepenuhnya. Tepat saat jam tangannya bergetar, Zhou Liming melihat lalu menggeleng: "Jenderal, maaf, saya harus pergi dulu. Ada situasi berbahaya muncul di wilayah lain."
Cheng Yuanhua tahu bahwa Zhou Liming sebagai prajurit super level tujuh saat ini merupakan aset paling vital bagi negara. Berbagai situasi genting harus mengandalkan kemampuannya untuk melewati krisis. Maka dia tidak berani berkomentar lebih jauh, memberi hormat militer kepada Zhou Liming sambil berkata, "Terima kasih atas segala kontribusimu untuk korps kita. Jaga diri." Zhou Liming hanya mengangguk singkat, lalu dengan gerakan cepat melesat ke langit.
Dengan jari di mulut, Zhou Liming menyiulkan peluit panjang. Ikan Tanduk Sapi dan Phoenix yang berpatroli di kejauhan segera mendekat. Dia melompat ke punggung Ikan Tanduk Sapi, menunjuk ke depan. Ekor makhluk itu berputar kencang seperti baling-baling, dalam sekejap telah melesat menjauh, menghilang dari pandangan di balik awan.
Adegan ini membuat Cheng Yuanhua dan anak buahnya terkesima. Di dalam hati, pemahaman mereka tentang tingkat keanehan Zhou Liming bertambah satu tingkat lagi.
Zhou Liming juga ingin beristirahat lebih lama, namun informasi yang diterima kali ini tidak biasa—berasal dari Kota YuA. Sebagai markas komando seluruh garis pertahanan sekaligus mantan Ibu Kota sementara, pertahanannya adalah yang terkuat dengan jumlah prajurit super terbanyak. Namun dalam kondisi ini, sinyal bahaya tetap dikirimkan. Bisa dibayangkan, Kota YuA pasti sedang berada di momen kritis hidup-mati.
Informasi yang diterima di jam tangan sangat terbatas. Di peta, Kota YuA terus berkedip sinyal alarm merah yang merepresentasikan tingkat bahaya sangat berbahaya.
Jarak dari Kota Gui-A ke YuA sekitar setengah jam perjalanan. Zhou Liming memanfaatkan waktu ini untuk mengembalikan dirinya ke kondisi puncak. Dengan memakai fungsi di jam tangan, ia segera terhubung ke markas komando garis pertahanan. Informasi yang didapat benar-benar mengkhawatirkan: sejumlah besar binatang buas level 5-6 telah berkumpul di sekitar YuA. Di langit, muncul banyak binatang buas tipe terbang yang biasa ditemukan di pesisir. Rupanya setelah sehari, para makhluk terbang pesisir ini akhirnya tiba.
“Tampaknya, kawanan binatang buas benar-benar gila. Saat gelombang ketujuh banjir bandang binatang buas, beberapa makhluk di garis pantai pun tidak bergerak, hanya sedikit yang muncul di garis pertahanan untuk menyerang manusia.”
Dengan membandingkan situasi ini dengan masa lalu, terlihat jelas bahwa pemberontakan binatang buas kali ini sangat tidak normal. Zhou Liming terus mencari penyebabnya dan merenungkan dengan sungguh-sungguh, namun dokumen yang ada terlalu sedikit sehingga mustahil menemukan hasil. Menurutnya, jika penyebab pemberontakan binatang buas tidak ditemukan kali ini, akan sangat sulit menyelesaikan masalah serangan gencar mereka.
Dalam pandangan Zhou Liming, sebenarnya manusia bisa berdamai dengan binatang buas. Dengan banyaknya prajurit super, saat ini pertahanan manusia lebih dari cukup, tetapi serangan masih kurang—inilah yang melatarbelakangi pembagian garis pertahanan. Binatang buas umumnya jarang masuk ke kota-kota manusia, biasanya beraktivitas di wilayah kekuasaan masing-masing. Jika tidak ada pendaratan binatang buas atau pemberontakan, manusia tidak perlu khawatir.
Setengah jam sebenarnya tidak lama, cuma beberapa saat saja.
Dari area yang berdekatan dengan Kota YuA, sudah bisa terlihat kawanan binatang buas dalam jumlah besar. Hampir seluruh daratan dipenuhi siluet samar mereka. Tak terhitung desa dan kota-kota di daratan telah diratakan oleh kawanan binatang buas. Sampai-sampai pepohonan pun ikut tumbang di setiap lokasi yang mereka lewati.
Zhou Liming merasa pusing. Jumlah binatang buas kali ini benar-benar terlalu banyak, sudah mencapai puluhan ribu. Ini baru satu titik di garis pertahanan. Bagaimana dengan kota-kota lain? Pemberontakan ratusan juta binatang buas benar-benar angka yang memicu keputusasaan. Seluruh benua ini paling banter hanya memiliki sedikit lebih dari 200.000 prajurit super. Mustahil bagi mereka untuk menghentikan gelombang pasang binatang buas ini.
Di Kota YuA, suara meriam elektromagnetik yang terus-menerus diaktifkan bergema tanpa henti. Kilatan cahaya berkedip-kedip, peluru meriam yang menderu menjadi sangat mengerikan. Binatang buas level empat dan lima tewas seketika jika terkena tembakan. Hanya segelintir binatang buas level enam yang mampu menahan 1-2 tembakan. Energi kinetik yang kuat menjadi taktik utama meriam elektromagnetik, sedangkan serpihan logam pada peluru khusus buatan ini - menggunakan teknologi canggih - telah mampu membunuh binatang buas level satu, dua, dan tiga.
Adegan ribuan meriam menembak serentak benar-benar membuat darah panas mendidih. Peluru terus-menerus menghambur ke dalam gelombang pasang binatang buas. Dalam ledakan sengit, binatang buas tingkat tinggi terhempas oleh gelombang kejut, sementara yang tingkat rendah langsung tercabik-cabik. Energi kinetik yang kuat mengubah meriam elektromagnetik menjadi arit maut yang terus-menerus memanen nyawa binatang buas.
Perang, jika kau hanya seorang pengamat, akan terasa begitu menggugah dan megah. Tapi jika kau termasuk pelaku, kau akan sadar perang itu mengerikan, bahkan jiwa pun bergetar ketakutan.
Cahaya tak terhitung muncul dari bawah bagai hujan yang melanda. Inilah tirai cahaya maut dari meriam elektromagnetik pertahanan udara - cukup satu tembakan energi kinetik raksasa untuk melubangi tubuh binatang terbang lalu meledak. Ada jenis lain meriam antipesawat yang hanya mengandalkan proyektil. Kecepatan pelurunya begitu dahsyat sampai mata tak sempat melihat, tapi yang tertembak sudah meledak menjadi kabut darah di langit.
Formasi tank elektromagnetik terus memuntahkan proyektil. Dengan menembak lurus, satu proyektil mampu menembus beberapa ekor binatang buas sekaligus.
Prajurit super di Kota YuA tidak turun ke medan pertempuran, melainkan membiarkan senjata elektromagnetik ini menunjukkan kekuatan mematikannya. Pertama-tama, senjata-senjata ini digunakan untuk menghancurkan binatang buas dalam jumlah besar. Jangkauan serangan senjata elektromagnetik sangat jauh, faktanya dari jarak 20 kilometer senjata ini sudah mulai melancarkan serangan terhadap binatang buas. Namun jumlah binatang buas yang terlalu banyak ditambah kecepatan serbuan mereka yang sangat tinggi membuat senjata elektromagnetik tak bisa diredam, hingga akhirnya pasukan musuh berhasil mengepung kota.
Mayat binatang buas berserakan memenuhi jalan yang dilalui kawanan mereka. Tapi setelah beberapa binatang buas seberat belasan ton menggilasnya, mayat-mayat itu menjadi rusak tidak karuan.
Pertempuran antara manusia dan binatang buas selalu langsung memasuki tahap memanas sejak awal, di mana binatang buas langsung mengerahkan tingkat pertempuran maksimal mereka dalam serangan. Meskipun cara ini membuat pertempuran lebih melelahkan, namun begitu berhasil memukul mundur binatang buas, biasanya tidak akan ada gelombang serangan kedua. Jika binatang buas memiliki kesadaran seperti manusia, umat manusia pasti sudah punah sejak lama. Kekuatan dan jumlah besar binatang buas tidak bisa disamakan dengan manusia.
Untuk menghindari serangan, Zhou Liming terpaksa berdiri di atas kepala Ikan Tanduk Sapi sambil mengaktifkan fungsi identifikasi di jam tangannya.
Meriam elektromagnetik pertahanan udara yang sedang gencar menembak secara alami tidak mengarah ke Zhou Liming, memungkinkannya dengan mudah melewati area luas binatang buas tipe terbang dan muncul di angkasa atas Kota YuA. Berada di udara saat ini bukanlah hal yang baik, sehingga Zhou Liming memerintahkan Ikan Tanduk Sapi untuk mendarat di gedung pencakar langit setinggi 60 lantai.
Kemunculan Zhou Liming benar-benar membuat banyak prajurit super yang menyaksikan adegan ini mengusap mata mereka, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat.
“Prajurit super dengan binatang buas?”
Tak terhitung orang mengeluarkan pertanyaan yang sama. Mereka sudah lama berperang melawan binatang buas dan sangat memahami sifat khas makhluk itu yang mustahil untuk dijinakkan. Tapi apa yang mereka saksikan sekarang? Seorang prajurit super memiliki tunggangan binatang buas! Melihat penampilan makhluk itu, jelas levelnya tidak rendah - setidaknya binatang buas level enam. Banyak yang terkejut hingga dagu mereka hampir copot, mengira ini hanyalah ilusi.
Beberapa yang berada di dekatnya dengan hati-hati mendekat.
Setelah memastikan Zhou Liming berdiri di punggung Ikan Tanduk Sapi, semua yang menyaksikan tak bisa menahan decak kagum: "Sialan, benar-benar berhasil menjinakkan binatang buas! Bagaimana mungkin? Aku cuma bertatapan mata sebentar saja dengan makhluk itu, mereka langsung ingin membunuhku. Tidak ada kesempatan untuk mendekat, apalagi menjinakkan. Luar biasa, sungguh tak tahu cara melakukannya!"
Segala macam suara terkesima yang tak terpercaya bergema, membuat Zhou Liming agak geli. Tampaknya, rasa penasaran memang ada pada setiap orang, ya!
