Mereka yang menyaksikan keganasan Phoenix, semuanya terkejut dan ketakutan.
Siapa sangka, burung kecil merah menyala yang awalnya dikira sekadar hewan peliharaan ternyata merupakan binatang buas tingkat tertinggi yang mengerikan? Bahkan sempat membuat banyak orang mengira Zhou Liming tidak menjalankan tugasnya dengan benar, asyik bermain dengan burung dan anjing. Sebelumnya para prajurit super terus mencurigai Ikan Tanduk Sapi, mengira makhluk berkilauan emas ini pasti tidak sesederhana penampilannya. Namun tak ada yang menduga, justru burung kecil inilah yang pertama menunjukkan kekuatannya.
"Sial, ini... burung apa ini?"
Dalam kurikulum pelatihan prajurit super, terdapat modul menghafal data binatang buas. Seorang prajurit super yang kompeten setidaknya harus mengetahui 60% spesies buas yang telah ditemukan di benua saat ini. Bagi banyak prajurit super, menguasai semua data binatang buas bukanlah hal sulit. Namun anehnya, tidak ada satu pun catatan tentang Phoenix, jelas-jelas termasuk dalam kategori spesies buas yang belum ditemukan manusia.
Semakin seperti ini, semakin menunjukkan misteri Zhou Liming. Kekuatan Phoenix jauh melampaui kemampuan prajurit super level enam. Bahkan mungkin satu semburan apinya saja, tak ada prajurit super level enam yang bisa menahan. Qiao Jianxuan pun wajahnya berubah pucat. Sebagai prajurit super level tujuh, panas menyengat di udara membuatnya ragu apakah bisa menahan serangan burung api kecil ini.
Kobaran api yang mengalir deras bahkan mampu mengkristalkan tanah. Bayangkan saja, suhunya mencapai tingkat yang tak terbayangkan.
Qiao Jianxuan memandang Zhou Liming yang tetap tenang, dalam hati mengumpat: "Dasar nak beruntung bisa lolos dari maut! Bagaimana caranya dia menjinakkan binatang buas sehebat ini?" Bisa dibayangkan, dengan memiliki makhluk seperti ini, kekuatan diri pasti meningkat lebih dari dua kali lipat - bukan sekadar 1+1=2, tapi lebih besar dari itu.
Saat ini, penelitian terhadap binatang buas dalam setahun ini masih sebatas permulaan saja. Menjinakkan binatang buas di mata banyak orang adalah hal yang di luar akal sehat, namun Zhou Liming di hadapan kita justru berhasil melakukannya.
Melihat ekspresi geram Qiao Jianxuan, Zhou Liming mengacungkan jempol ke arahnya. Kemudian di bawah tatapan bingung lawannya, ia memutar jempol ke bawah dan menggoyangkan jari tengahnya - gerakan yang bermakna "Kau tidak mampu". Semua emosi itu terpampang jelas di wajah Qiao Jianxuan. Matanya hampir memancarkan api, seolah ingin segera menghajar Zhou Liming di tempat.
Namun akhirnya Qiao Jianxuan berhasil menahan impulsifnya. Meski tidak bisa meniru ketenangan ayahnya yang tetap tenang bagai Gunung Tai menindih puncak, setidaknya penyamaran dan pengendalian diri seperti ini masih bisa ia lakukan.
Dengan bergabungnya burung api, binatang-binatang buas di bawah terus-menerus terbakar hingga mati. Ketakutan membuat sebagian binatang buas ragu-ragu, sementara yang lain langsung memutar arah kabur. Kawanan binatang buas yang sebelumnya bagaikan air bah, tiba-tiba kacau di depan formasi. Ada yang terus maju nekat mati-matian, ada yang berhenti ragu-ragu, dan sebagian langsung berhamburan kabur bagai lalat tak berkepala.
Adegan kacau ini membuat prajurit super yang bertarung mati-matian bisa menarik napas lega. Andai bukan karena burung api yang bergabung tepat waktu, prajurit super pasti sulit bertahan. Meski tidak sampai kalah total, tapi kehilangan kendali atas medan perang dan terpecah-belah oleh binatang buas sudah pasti. Jika prajurit super gagal menghadang, sebagian dari kawanan binatang buas yang besar ini akan menerobos masuk, menimbulkan kerusakan menghancurkan segalanya bagi seluruh Kota YuA.
Zhou Liming berdiri di punggung ikan bertanduk sapi, berkata dingin: "Manfaatkan kekacauan mereka sekarang. Ini saat tepat untuk membunuh. Apa lagi yang ditunggu?"
Suaranya datar dan tidak terlalu keras, namun terdengar jelas di telinga setiap orang. Nada suara Zhou Liming seperti seorang komandan, namun pada detik ini tak ada yang mempertanyainya. Alih-alih, mereka patuh pada perkataannya, hasrat bertarung yang membara menyala, terjun ke dalam pertempuran sengit.
Binatang buas di kejauhan masih terlihat rapat dan padat, terus-menerus menyerang ke sini tanpa henti, tak ada habisnya dibunuh.
Alis Zhou Liming berkerut. Berdiri di punggung ikan tanduk sapi, dengan cekatan ia mengaktifkan peta 3D realitas di jam tangannya. Dokumen yang jumlahnya tak terbatas hampir membuat jam-nya crash. Dalam jeda yang terputus-putus, akhirnya seluruh peta dipenuhi titik merah tak terhitung. Mustahil menampilkan diagram binatang buas. Beberapa fungsi di nonaktifkan, langsung memanggil rekaman gambar satelit. Di bawah sorotan laser, gambar diperbesar dan diproyeksikan di udara.
Rekaman satelit ini diambil lima menit lalu. Wujud binatang buas di dalamnya samar-samar, tidak jelas terlihat.
Zhou Liming tidak memantau ini, melainkan barisan panjang binatang buas yang muncul di antara ladang, pepohonan, dan bukit melalui gambar satelit yang buram. Kuantitas yang sangat mengejutkan. Siluet kabur beberapa binatang buas memastikannya - makhluk pesisir yang kuat memaksakan diri melintasi dua provinsi dalam sehari dan muncul di garis pertahanan.
"Benarkah binatang buas pesisir sudah tiba?"
Binatang buas yang bisa bertahan di pesisir bukan makhluk sembarangan, minimal level lima untuk memiliki ruang hidup, itupun harus tipe terbaik level lima. Saat pendaratan, mereka merebut wilayah pantai. Yang level rendah diarahkan menuju pedalaman, menciptakan gelombang pasang binatang buas yang terus melahap ruang hidup manusia.
Yang paling menyebalkan dari binatang buas pesisir adalah binatang buas level tujuh yang saat ini merupakan kelas tertinggi.
Zhou Liming tidak percaya dalam banjir bandang binatang buas yang begitu besar ini tidak ada satu pun binatang buas level tujuh. Berdasarkan perbandingan, jumlah binatang buas level tujuh sangat langka, tapi dari berbagai rekaman gambar satelit yang berhasil ditangkap, sudah bisa dipastikan di zona pendudukan binatang buas dalam wilayah benua, jumlah binatang buas level tujuh melebihi seratus, sebuah angka yang sungguh mengerikan.
Level tujuh berarti transformasi menjadi energi. Sejak awal mereka sudah memahami cara menggunakan energi dan domain seperti ini, sangat sulit diatasi.
Terpengaruh oleh keganasan Phoenix, binatang-binatangs buas dalam ketakutan menyerang dengan intensitas berkurang. Para prajurit super menyambar kesempatan ini, tak disangka berhasil menahan gerombolan besar binatang buas di tempatnya, sama sekali tak bisa bergerak maju. Memanfaatkan momen konsentrasi tinggi kawanan binatang buas, para prajurit super level enam akhirnya bisa melepaskan skill bentuk milik mereka.
Skill bentuk dengan daya penghancur jangkauan luas, begitu dihantamkan ke bawah, semua binatang buas dalam radius seratus meter takkan luput dari hukuman mati.
Di langit, di daratan, berbagai skill bentuk dengan warna-warna bermunculan. Di bawah teriakan prajurit super, serangan seperti cadar yang menutupi wajah menghujam ke kawanan binatang buas padat di bawah. Dentuman ledakan dahsyat bergema di seluruh daratan, bagai pengeboman karpet yang membuat seluruh permukaan tanah bergetar. Awan jamur menjulang ke angkasa disertai gelombang energi dahsyat yang menyemburkan tanah tinggi-tinggi.
Hanya beberapa saat, wilayah yang baru saja rata berubah menjadi permukaan bulan, dipenuhi lubang-lubang dengan kedalaman tak beraturan.
Karakter bawaan lahir Qiao Jianxuan yang suka mencari popularitas membuatnya tak bisa lagi menahan diri. Dalam pandangannya, ia harus membangun nama melalui satu pertempuran, memperkenalkan dirinya sebagai prajurit super level tujuh yang tak tergantikan di puncak dunia. Jika terus seperti ini, binatang buas di bawah akan habis dibunuh sementara ia belum bertindak - bagaimana bisa terkenal? Dengan tak sabar, ia menepuk sayapnya mengeluarkan suara mencekam, tubuhnya berubah menjadi bayangan samar dan menghilang di langit.
Saat orang-orang berhasil melacak orbitnya, pisau belati termutasinya sudah tertancap di kepala Binatang Buas Kilat level empat.
Pembunuhan seperti ini takkan pernah menunjukkan kengerian prajurit super level tujuh. Qiao Jianxuan juga memahami hal ini. Setelah membunuh binatang buas itu dan berhasil menarik perhatian, ia menghentakkan kaki, melesat ke langit seninggalkan kawah besar dan debu berputar-putar di daratan.
Gen binatang buas yang dimiliki Qiao Jianxuan, Zhou Liming pun tidak tahu sebenarnya berasal dari jenis apa, namun jelas merupakan binatang buas tipe terbang level tujuh.
Hanya terlihat Qiao Jianxuan mengembangkan sayapnya, dalam sekejap telah menjauh dan mengambang di langit kejauhan. Kedua tangannya menggerakkan pola mistis di dadanya, membentuk titik cahaya putih. Titik cahaya ini memancarkan kilau yang menyilaukan, perlahan membesar. Dalam proses ini, medan energi yang dahsyat menyebar, membuat setiap orang merasakan tekanan ingin tunduk. Kekuatan medan energi yang kuat ini bahkan membuat binatang-binatang buas di bawah panik.
Zhou Liming menggelengkan kepala dengan senyum getir, "Qiao Jianxuan ini benar-benar suka pamer. Jika dalam pertempuran nyata pembentukan skill bentuknya selama ini, dalam waktu yang sama aku bisa membunuhnya sepuluh kali. Mengutip pepatah: tindakannya sekarang itu seperti bunga tanpa buah - bukan mengacu pada skill bentuknya, tapi pada aksi pamer pribadinya."
Saat cahaya terang dari titik cahaya di dada Qiao Jianxuan membuat orang tak mampu membuka mata, dengan keras ia mendorong hingga titik cahaya itu berpencar menyelimuti area yang luas.
Busur listrik tak terhitung muncul di antara titik-titik cahaya ini, bagaikan naga-naga yang bergerak lincah. Begitu terbentuk, mereka langsung menghujani ke bawah dengan kepadatan tinggi. Busur listrik ini berubah menjadi kilat tebal yang menyerbu ke bawah dengan gemuruh Braak. Debu tanah berhamburan di mana-mana. Binatang buas yang terkena serangan ini langsung berubah menjadi abu. Kawah-kawah besar bermunculan, lalu dihancurkan kembali oleh serangan berikutnya hingga membentuk kawah baru.
Layaknya naga-naga buas yang tak terkendali, mereka merajalela di zona yang tertutup ini. Tak ada satu pun yang bisa lolos dari gempuran serangan mereka.
Jangkauan serangan hampir satu kilometer persegi, menyelimuti ribuan binatang buas. Di bawah semburan petir beruntun, mereka tewas tersambar. Mayat-mayat yang hancur berantakan, seringkali satu binatang buas menahan tujuh delapan serangan petir. Jasad hangus terpecah-pecah. Di setiap kawah besar, mayat-mayat binatang buas berserakan memenuhi seluruh daratan.
Kekuatan mematikan ini membuat para prajurit super terdiam sejenak. Hal yang terjadi hari ini di garis depan Kota YuA benar-benar memberikan kejutan besar bagi mereka.
Setelah menggunakan skill bentuk sekuat ini, Qiao Jianxuan juga mulai kewalahan. Wajahnya sedikit pucat, tapi dia berhasil menyembunyikannya. Dengan tetap berpura-pura tersenyum, dia berdiri angkuh di udara memandangi para prajurit super yang terkejut, penuh kesombongan. Qiao Jianxuan melempar tatapan provokatif ke Zhou Liming, namun sayangnya yang diterimanya hanyalah ekspresi serius Zhou Liming.
Qiao Jianxuan tertawa geli dalam hati: "Zhou Liming, sekarang tahu mengerikannya prajurit super level tujuh?" Dia sudah menganggap ekspresi serius Zhou Liming sebagai rasa hormat terhadap dirinya.
Namun, ekspresi serius Zhou Liming bukanlah penghormatan pada Qiao Jianxuan. Pertunjukan badut seperti yang dilakukan Qiao Jianxuan, bagi Zhou Liming sama sekali tak layak diperhitungkan. Wajahnya serius karena dia merasakan medan energi besar yang muncul dan bergerak cepat ke sini. Tapi yang membingungkan Zhou Liming, dirinya justru tak bisa mendeteksi posisi pasti medan energi ini, maupun pola pergerakannya yang misterius.
Medan energi yang bisa membuatnya gentar, kecuali binatang buas level tujuh, tak ada makhluk lain yang mampu menciptakannya.
Begitu memikirkan ini, hati Zhou Liming gemetar sejenak. Tanpa berpikir panjang, dia mengaum: "Semua orang di daratan, mundur, mundur!" Merasakan medan energi kuat binatang buas level tujuh ini melalui indra keenamnya, nada suara Zhou Liming sudah terasa tajam menusuk, memancarkan perintah yang tak boleh dilawan.
Para prajurit super yang baru saja terkesima oleh kekuatan Qiao Jianxuan sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi. Terhadap nada komando mutlak Zhou Liming, banyak yang merasa tidak nyaman di hati. Hanya Yan Hu yang serius berkata kepada beberapa anggota regu di sampingnya: "Dengarkan Zhou Liming. Percayalah padaku, tidak mungkin salah." Setelah melemparkan kalimat itu, tubuhnya sudah melontarkan diri terbang ke langit, buru-buru mundur ke belakang.
Sementara lebih banyak prajurit super lainnya menunjukkan keraguan, tidak tahu apakah harus mematuhi perintah Zhou Liming atau tidak.
Pada saat itu, permukaan tanah tiba-tiba berguncang hebat. Zhou Liming merasa jantungnya berdesir, ia menyadari medan energi kuat ini ternyata berasal dari bawah tanah, dan telah mencapai tepat di bawah posisinya. Memikirkan masih ada ribuan prajurit super di bawah sana, hatinya panik. Namun sebelum sempat bereaksi, seluruh daratan mulai retak-retak tak terhitung.
Sebelum para prajurit super di permukaan sempat menyadari situasi, dari celah-celah retakan muncul ribuan sungut yang dengan gesit melilit tubuh mereka yang terpaku. Dengan tarikan keras, para prajurit itu langsung terseret masuk ke dalam jurang gelap retakan bumi.
Braak! Suara gemuruh, retakan-retakan yang muncul tadi menyatu kembali, disertai jerit kesakitan panik para prajurit super yang malang. Tak perlu dibayangkan, sehebat apapun kau, terjebak dalam tanah dan terkubur dalam-dalam, nasibmu hanya akan menjadi seperti ikan di talenan. Hanya dalam sekejap mata, Zhou Liming bisa menilai: tanah yang bisa membuka-tutup seenaknya ini telah menjadi wilayah kekuasaan binatang buas itu. Di dalam domainnya, ia bisa bergerak lincah bagaikan ikan di air.
Dalam sekejap, seribu lebih prajurit super tersedot ke dalam tanah tanpa meninggalkan jejak. Permukaan daratan kembali utuh. Namun para penyintas takkan pernah melupakan adegan mengerikan tadi: retakan tak terhitung yang membelah bumi, sungut-sungut hitam yang menjulur, serta tatapan penuh horor para prajurit super yang lenyap dalam celah-celah itu.
Kini para prajurit super akhirnya paham mengapa Zhou Liming meneriakkan perintah tadi - itu untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Bagai kelinci ketakutan, para penyintas prajurit super kali ini benar-benar masing-masing menunjukkan kesaktiannya. Mereka berlari kencang, berusaha kabur dari tempat ini. Sementara yang memiliki kemampuan terbang, bagai burung air ketakutan, mengepakkan sayap terbang. Ada yang menunjukkan rasa persaudaraan dengan menolong rekan ke udara, tetapi lebih banyak yang secara naluriah kabur dari daratan saja.
Seketika, daratan tak lagi menyisakan bayangan prajurit super.
Zhou Liming membuka mulutnya lebar-lebar. Binatang buas level tujuh ini lebih mengerikan dari imajinasinya. Berdiri di hadapan mungkin biasa saja, tapi kemampuan bergerak dalam tanah membuatnya mulai kehilangan kendali. Ia melompat dari punggung Ikan Tanduk Sapi, mengambang di udara lalu menyambar turun. Seluruh lengannya memancarkan cahaya kematian yang menyilaukan.
"Braak!" Lengan Zhou Liming menghantam daratan. Cahaya kematian yang berkilau itu ditembakkannya masuk ke dalam tanah.
Memanfaatkan karakteristik Raungan Daratan, Cahaya Kematian menyebar semena-mena di dalam tanah. Dengan sifat Cahaya Kematian ini, Zhou Liming yakin binatang buas level tujuh ini seberbahaya apapun pasti akan terkena pengaruh. Tujuan Zhou Liming bukan membunuh, melainkan memaksa makhluk ini muncul. Seandainya binatang buas level tujuh bisa dibunuh semudah itu, tentu tak pantas disebut binatang buas level tujuh. Perlu diketahui sebelumnya, Ikan-Naga saja bisa memaksanya melarikan diri.
Teriakan "Mooo" yang mengerikan, disertai Cahaya Kematian yang menyebar liar, jelas-jelas membuat binatang buas ini cedera. Makhluk itu mengamuk, menggeliat gelisah di dalam tanah hingga seluruh daratan bergetar gemetar.
Zhou Liming melontarkan diri ke udara, di telapak tangannya berkilat sesaat sebelum segumpal cahaya kembali dihunjamkannya ke bawah. Kekuatan mematikan dari cahaya kematian membuat gumpalan energi ini menghilang ke dalam tanah, melubangi permukaan dengan kedalaman yang tak terukur. Terpicu oleh serangan beruntun ini, binatang buas bawah tanah akhirnya tidak tahan lagi, menggeram kesakitan sembari membuat gundukan tanah muncul dan membesar secara progresif.
Gundukan itu terus mengembang, tanah berpusing-pusing terdorong keluar hingga membentuk bukit kecil dalam sekejap.
Setiap orang membelalakkan mata menyaksikan fenomena di bawah, dalam rekaman memori mereka, benar-benar belum pernah menjumpai makhluk buas semacam ini.
Sekali lagi terdengar "Mooo", bagaikan lengkingan sapi, gundukan Xiao Shan tiba-tiba menyemburkan tanah ke langit. Sebuah kepala hitam raksasa muncul, menyerupai kelabang, seluruh tengkoraknya terbungkus dalam sisik raksasa. Semakin banyak bagian tubuhnya yang terlihat di hadapan orang-orang, penampilannya yang mengerikan membuat orang merinding bulu kuduk. Terutama di kedua sisi tubuhnya, sungut-sungut halus yang tak terhitung jumlahnya terus berubah ukuran—kadang membesar, kadang mengecil, memanjang dan memendek—mengingatkan pada ratusan sungut hitam yang baru saja muncul.
Binatang buas ini hanya menampakkan kepalanya, sebagian besar tubuhnya masih terkubur dalam tanah. Ia terus meneriakkan teriakan mengerikan ke arah prajurit super yang melayang di udara.
Qiao Jianxuan berubah pucat sambil berteriak: "Mustahil! Bagaimana mungkin ini Binatang Retak Bumi?"
Di ruangan itu, mungkin dialah satu-satunya yang tahu asal-usul Binatang Pembelah Bumi ini. Karena kebetulan ia memiliki catatan pertempuran tentang makhluk ini. Kengeriannya benar-benar layak menjadi raja di daratan. Ia mampu mengendalikan tanah di sekitarnya. Meski mungkin tak bisa menyerang target di langit, tapi selama masih berada di darat, takkan ada yang bisa menjadi rivalnya.
Qiao Jianxuan pernah menyaksikan rekaman video dimana sebuah kota tingkat dua lenyap menjadi cekungan raksasa dalam waktu kurang dari 10 menit oleh Binatang Pembelah Bumi. Seluruh kota terkubur dalam gelombang tanah yang bergulung-gulung.
