Saat Il-76 tiba di langit Xi Yang, dentuman raksasa dari mesinnya tentu tidak mungkin luput dari pendengaran prajurit super yang sedang bertugas di sistem pengawasan kota.
Sebenarnya, Kota Xi Yang hanyalah kota kecil yang terletak di area perbatasan Bianchui yang tidak termasuk zona ekonomi maju. Bahkan tidak memiliki bandara. Pesawat yang kadang-kadang terlihat di sini hanyalah kebetulan melintasi rute udara di atasnya, membuat warga sesekali mendengar braak khas pesawat yang membahana. Namun mendengar dentuman pesawat dari jarak sedekat ini seperti hari ini, tetap sulit dipercaya.
Sejak kemunculan binatang buas, manusia telah melupakan bagaimana suara pesawat sesungguhnya. Kini tiba-tiba mendengarnya, semua mengira ini hanyalah halusinasi.
Prajurit super yang sedang berpatroli di angkasa kota adalah yang pertama mendengar dentuman mengerikan itu, lalu menengadah mencari-cari sumber suara.
"Lihat, itu benar-benar pesawat!"
Begitu salah satu dari mereka menemukan, teriakan bersemangat meledak disertai jari yang teracung, menunjuk ke arah munculnya pesawat angkut.
Orang-orang lain mengikuti arah yang ditunjuk, dan benar-benar melihat pesawat besar muncul di balik awan, baru saja menerobos lapisan awan. Jelas bahwa pesawat ini bukan sekadar melintas cepat, tujuannya tampaknya adalah Kota Xi Yang di bawah. Mereka yang memastikan hal ini merasakan semangat dan kegembiraan yang tak terucapkan, semua berpikir: "Mungkinkah negara datang menjemput kami pulang?"
Siapa yang tak merindukan kehidupan masyarakat manusia ketika harus menyendiri di zona yang dikuasai binatang buas? Meskipun ratusan ribu penduduk masih hidup di sini, batin mereka tetap diliputi kesepian.
Kota Xi Yang memang tidak memiliki bandara, tapi untuk mendaratkan Il-76 sangat sederhana. Jalan tol kosong di luar kota merupakan landasan pacu terbaik. Zhou Liming sebelumnya telah memerintahkan Chen Yunnian membersihkan dan sedikit memodifikasi jalan tol untuk penggunaan sementara, yang masih layak dipakai.
Rakyat di bawah juga mulai mendengar ledakan dahsyat saat pesawat angkut mulai menurunkan ketinggian, membuat mereka serentak menengadah mencari sumber suara.
Awak pesawat Il-76 di atas, sama-sama memandang Kota Xi Yang di bawah dengan rasa tak percaya. Dalam imajinasi mereka, jangankan kota pesisir, bahkan kota yang relatif dekat dengan garis pertahanan pun pasti sudah sejak lama hancur di bawah gempuran berulang binatang buas. Sama sekali mustahil masih ada para penyintas yang menguasai kota. Tapi yang terungkap di hadapan mereka sekarang justru sebuah kota yang masih utuh.
Sulit dibayangkan, di wilayah pesisir ini ternyata ada kota yang diduduki para penyintas.
Zhou Liming menunjuk jalan tol di bawah, tersenyum: "Mendaratlah dari jalan raya itu, tenang, di wilayah puluhan li sekitar sini tidak akan ada jejak binatang buas."
Meskipun dua binatang buas tingkat raja sebelumnya telah dibawa keluar oleh diri sendiri, tapi setelah melawan keganasan binatang buas, Zhou Liming kembali menyuruh mereka kembali ke Kota Xi Yang. Dengan status sebagai raja yang menetap di sini untuk menekan wilayah, kecuali binatang buas level tujuh, sama sekali tak perlu khawatir akan ada binatang buas tak tahu diri yang berani membuat masalah. Sekalipun ada, hasil akhirnya pasti tumbang di bawah kekuatan dua binatang buas tingkat raja.
Boleh dibilang Kota Xi Yang adalah kuburan bagi binatang-binatang buas.
Il-76 sebagai pesawat angkut militer cukup dikenal oleh warga Kota Xi Yang. Justru karena inilah mereka mengira kedatangan pemerintah.
Chen Yunnian memimpin banyak pejabat Kota Xi Yang untuk bergegas ke jalan raya. Mereka sebelumnya tidak mengerti mengapa perlu memodifikasi jalan raya, namun kini akhirnya paham - ternyata untuk mendaratkan pesawat. Sebenarnya di Xi Yang terdapat beberapa prajurit super level enam yang sudah mampu terbang kembali ke area belakang garis pertahanan. Namun sistem yang telah disempurnakan di kota ini membuat mereka sama sekali tidak bisa meninggalkan Xi Yang.
Oleh karena itu, setiap orang dipenuhi ambisi terhadap area belakang garis pertahanan yang merupakan rumah sejati mereka.
Zhou Liming tentu memahami situasi warga Xi Yang. Justru karena itulah ia akhirnya memilih memperkenalkan Xi Yang ke pandangan pihak belakang garis pertahanan, sekaligus memberikan secercah harapan bagi penduduknya. Berangan-angan menguasai Xi Yang selamanya adalah hal yang tidak realistis, apalagi Zhou Liming bukanlah orang yang berambisi. Ia hanya berharap penduduk Xi Yang bisa bertahan, dan kini memberikan pilihan kepada mereka.
Hanya beberapa saat, di bawah pengawalan banyak prajurit super, pesawat angkut mendarat di jalan raya.
Namun ketika Zhou Liming keluar dari dalam, Chen Yunnian dan rombongan yang datang menyambut terpana, mereka masih belum mengerti sebenarnya apa yang terjadi.
Zhou Liming menepuk pesawat angkut itu dan berkata: "Semua tidak perlu terkejut, pesawat angkut ini bersifat pribadi, artinya pesawat ini milikku. Aku tahu apa yang kalian pikirkan, dengan adanya pesawat angkut yang bisa terbang di ketinggian ini, kita seperti memiliki kunci untuk keluar-masuk, bisa kembali ke area belakang garis pertahanan."
Chen Yunnian dan yang lain agak canggung, ternyata pikiran mereka selama ini sudah terbaca oleh Zhou Liming.
"Ketua, kami..."
Chen Yunnian dan rombongan ingin menjelaskan, tapi Zhou Liming melambaikan tangan menyuruh mereka berhenti: "Tidak perlu penjelasan, aku bisa memahami."
Pesawat angkut yang diparkir di sini secara alami dijaga oleh para prajurit super, sementara Zhou Liming dan rombongan berkendara kembali ke kantor pemerintah kota Xi Yang.
Duduk di kantor pemerintah, yaitu di dalam deretan vila Zona Utara, sejujurnya, lingkungan kerja seperti ini hampir tidak ada yang bisa menandingi. Apalagi saat ini, lokasi pemerintah tidak akan pernah takut ada yang berkomentar macam-macam.
Kepulangan Zhou Liming kali ini tentu ingin mengubah Kota Xi Yang menjadi kota pabrik, memanfaatkan keunggulan pesisirnya untuk khusus menangani operasi penangkapan laut, menyediakan produk laut ke restoran Langit Biru. Saat ini hanya ada satu cabang restoran Langit Biru di Kota Gan A, daya serapnya memang tidak kuat, tapi tidak masalah. Membangun industri penangkapan laut juga bukan hal yang bisa selesai dalam satu dua hari. Selama periode ini, restoran Langit Biru bisa berkembang dan memperluas cabang ke berbagai kota besar.
Dengan hampir seribu prajurit super di Xi Yang ditambah dua binatang buas tingkat raja yang menindas, melakukan operasi penangkapan di lautan bukanlah ngelindur.
Hal lain yang alami adalah masalah gen binatang buas.
Permintaan pasar gelap akan gen binatang buas telah mencapai tingkat yang membuat orang terkejut, sementara harga gen binatang buas terus meroket secara bertahap.
Kebetulan sekali, kemampuan Zhou Liming untuk mendapatkan gen binatang buas merupakan hal yang sangat sederhana. Bukan hanya dirinya sendiri, termasuk juga lebih dari seribu prajurit super di Kota Xi Yang yang bisa ia kendalikan sesuka hati. Dari ribuan prajurit super tersebut, sebagian besar adalah prajurit super level enam - ini merupakan kekuatan yang luar biasa kuat. Meskipun tidak bisa dibandingkan dengan negara, tapi untuk kalangan pribadi, ini benar-benar sesuatu yang mengerikan sampai membuat bulu kuduk berdiri.
Letak Kota Xi Yang yang berdekatan dengan garis pantai menjadikannya wilayah persinggahan binatang buas lima-enam tingkat dengan populasi sangat besar, benar-benar merupakan sumber daya langka yang tak ternilai.
Dalam rencana Zhou Liming, tentu mustahil menyediakan gen binatang buas level lima-enam ke pasar gelap. Namun untuk level tiga dan empat, masih bisa dipasok dalam jumlah besar, sedangkan level lima-enam hanya disediakan sedikit. Tidak hanya itu, ratusan ribu penduduk Kota Xi Yang juga ditetapkan sebagai objek modifikasi oleh Zhou Liming. Era prajurit super massal segera tiba, dirinya tak boleh ketinggalan zaman. Kekuatan milik mutlak harus dilatih.
Meski kemampuan Zhou Liming sangat hebat, pada akhirnya dia hanyalah seorang diri. Dengan kemunculan prajurit super level tujuh yang mampu mengancam eksistensinya, jika jumlah mereka bertambah dan sudah memahami domain, Zhou Liming tak mungkin lagi menguasai segalanya seperti saat ini. Pepatah "dua tangan sulit melawan empat tangan" menjadi penjelasan terbaik. Zhou Liming memang tidak punya ambisi, tapi perlindungan dasar tetap diperlukan.
Masalah level prajurit super selalu menjadi eksplorasi Zhou Liming. Dia yakin level pasti bisa dinaikkan, hanya saja kunci utamanya belum ditemukan.
Dan Zhou Liming sendiri adalah contoh terbaik untuk hal ini.
Asalkan level prajurit super bisa dipromosikan, maka era prajurit super seluruh rakyat baru akan benar-benar tiba. Orang-orang berbakat dan cerdas dengan kemampuan lebih kuat akan cepat naik level, menjauh dari prajurit super lain, dan menjadi penguasa kuat di antara mereka. Meski ini era prajurit super untuk semua, hanya mereka yang mencapai level tertentu yang bisa dianggap sebagai penguasa kuat, benar-benar unggul dari prajurit super lainnya.
Rencana ini masih jauh, tapi Zhou Liming justru sudah menyentuh ambang batasnya.
Alasan membangun hubungan antara Kota Xi Yang dengan area belakang garis pertahanan adalah untuk menghidupkan kembali kota ini, tidak lagi seperti sekarang yang bagaikan kolam mati, di mana orang tidak tahu tujuan hidup sehari-hari.
Kota Xi Yang tidak kekurangan makanan. Di lahan luas di luar, berbagai jenis tanaman ditanam. Satu musim panen bisa mencukupi kebutuhan seluruh kota selama setahun, benar-benar berkecukupan. Tapi ketika seseorang tidak tahu tujuan hidupnya, secara alami kehilangan konsentrasi dan keyakinan. Mungkin dalam hati mereka, kerinduan akan area belakang garis pertahanan begitu mendalam.
Tapi hanya Zhou Liming yang tahu bagaimana kondisi belakang garis pertahanan saat ini. Hanya dengan melihat kehidupan di sana, mereka baru akan menyadari bahwa sebenarnya Kota Xi Yang adalah surga.
Hanya setelah membandingkan, mereka akan mengerti di mana sebenarnya yang lebih baik. Ditambah Kota Xi Yang tidak melarang mereka kembali ke belakang garis pertahanan, ini berarti rumah mereka tetap di Xi Yang, tapi bisa kapan saja kembali ke masyarakat manusia di belakang garis pertahanan, layaknya berwisata.
Sebuah kota yang ingin terhubung dengan pihak luar harus mereformasi sistem ekonominya. Sebelumnya tidak ada alat transaksi, kini dengan adanya hubungan dengan belakang garis pertahanan, aspek finansial menjadi sangat krusial. Tapi dengan apa Kota Xi Yang menghasilkan uang? Bagaimana mereka menghadapi inflasi mengerikan saat ini? Pertimbangan-pertimbangan inilah yang membuat Zhou Liming mencari jalan keluar ekonomi untuk Xi Yang.
Persediaan makanan, gen binatang buas, produk laut - dalam konsep Zhou Liming, inilah pilar ekonomi Kota Xi Yang.
Tanpa keraguan, dalam visi Zhou Liming, Xi Yang akan dibentuk menjadi pabrik raksasa terintegrasi yang memasok berbagai barang kebutuhan ke belakang garis pertahanan.
