Bulan Juli, daratan memasuki musim panen. Setiap orang dipenuhi harapan akan momen ini.
Di hamparan tak bertepi, setiap sudut dipenuhi manusia dan mesin yang sibuk memanen. Saat ini, orang-orang telah melupakan binatang buas dan segala krisis yang mengancam. Wajah-wajah memancarkan senyum sukacita. Panen melimpah berarti tak perlu khawatir akan kelaparan atau kematian, bisa hidup damai hingga musim panen berikutnya tiba.
Bisa dikatakan, Juli adalah musim sukacita bagi daratan.
……
Dengan lahan pertanian yang luas, area persawahan Kota Xi Yang jauh melampaui imajinasi.
Dengan perlindungan dua binatang buas level enam kelas raja, Kota Xi Yang hampir menjadi zona terlarang bagi makhluk buas. Lahan pertanian yang luas tidak mengalami kerusakan. Berkat usaha keras warga Xi Yang ditambah kondisi cuaca yang ideal, panen berlimpah telah menjadi kenyataan. Di musim panen yang matang, mesin-mesin pertanian dalam jumlah besar muncul di lahan, melakukan pemanenan. Langkah-langkah terpadu memungkinkan proses panen dan pengolahan tanah berjalan hampir bersamaan, memastikan waktu tersingkat untuk penanaman kembali.
Populasi Kota Xi Yang hanya puluhan ribu warga, namun hasil panennya mampu memenuhi kebutuhan pangan jutaan orang selama setahun. Bahan pangan ini akan menjadi salah satu produk andalan dalam memulihkan ekonomi Xi Yang.
Sejak Zhou Liming mengemukakan konsep pabrik perkotaan, target utama Kota Xi Yang adalah memperluas lahan pertanian sepuluh kali lipat.
Luas lahan pertanian sepuluh kali lipat, bagi Kota Xi Yang tidaklah sulit, hanya perlu membuka kembali separuh dari total lahan pertanian di seluruh wilayah kota. Dibandingkan dengan area belakang garis pertahanan, syarat yang dimiliki Xi Yang jauh lebih baik - terletak di zona subtropis dengan iklim sedang, bentuk lahan yang jarang ditemukan yaitu wilayah datar, dan tanah yang sangat subur. Berbanding terbalik dengan cuaca buruk, tanah tandus, serta lanskap gurun berbatu dan pegunungan di area belakang garis pertahanan, Xi Yang bisa dianggap sebagai surga.
Hak istimewa Zhou Liming memungkinkannya menguasai beberapa situasi di zona yang dikuasai binatang buas. Menurut pengetahuannya, beberapa kota manusia yang masih bertahan sebelumnya telah menghilang tak berbekas akibat gempuran binatang buas beberapa kali. Saat ini di zona pendudukan binatang buas, hanya Xi Yang yang berdiri tegak bagai bunga yang mekar menyendiri, tetap menjadi kota survivor terakhir di wilayah kekuasaan binatang buas.
Dengan tanah subur yang dikelola menggunakan mesin pertanian, perluasan lahan sepuluh kali lipat sepenuhnya berada dalam kemampuan Kota Xi Yang untuk menghadapinya.
Dapat dibayangkan, setengah tahun kemudian, ketika lahan yang telah diperluas sepuluh kali lipat ini mulai berproduksi, ratus juta ton persediaan makanan yang dihasilkannya akan memberikan gempuran seperti apa terhadap kebuntuan yang sedang dihadapi pemerintah saat ini.
Selain bahan pangan, hidangan laut yang disebutkan Zhou Liming memiliki sifat produk unggulan. Untuk memenuhi permintaan raksasa dari area belakang garis pertahanan, bahkan dengan upaya maksimal Xi Yang sekalipun mustahil memenuhinya. Karena berdekatan dengan pesisir, dalam hal produk laut jelas yang dekat dengan lokasi, di bawah komando langsung Zhou Liming dikumpulkan belasan kapal penangkap ikan berteknologi canggih, membentuk armada penangkapan produk laut milik Kota Xi Yang.
Pembagian pasukan prajurit super dipimpin oleh Chen Yunnian, terbagi menjadi lima batalyon utama yang bertanggung jawab pada lima departemen berbeda.
Departemen gen yang seragam terdiri dari prajurit super level enam, menjadi bagian dari Pusat Produksi Prajurit Super, secara khusus menangani perburuan binatang buas, ekstraksi gen makhluk buas, dan operasi sejenisnya.
Berangkat dari status tertinggi Zhou Liming di Kota Xi Yang, semua kebijakan yang dilakukannya tidak menemui hambatan. Hal ini membuat Kota Xi Yang akhirnya memasuki jalur yang sebenarnya, menyelaraskan diri dengan area belakang garis pertahanan, menerapkan konsep ekonomi, dan memulai proses pemulihan ketertiban normal selangkah demi selangkah.
Penyelesaian seluruh rangkaian pembentukan ini mencapai akhir Juli.
Kecuali satu kali pengiriman produk laut ke Kota Gan A, Zhou Liming terus berada di Xi Yang untuk memimpin langsung transformasi besar kota tersebut. Ekspansi kilat Restoran Cahaya Biru secara alami dipercayakan kepada Lan Hualiang. Dengan dana kuat dan jaringan pasokan mapan, ekspansi di area belakang garis pertahanan yang ekonominya hampir mandek berlangsung sangat cepat. Berbagai hotel mewah yang menganggur di beberapa kota satu per satu diakuisisi oleh Lan Hualiang.
Urusan Restoran Cahaya Biru tidak perlu Zhou Liming turun tangan. Pada awal Agustus, ia membawa 20 prajurit super dan naik ke pesawat angkut Il-76.
……
Selama lebih dari sebulan, perubahan di Kota Ning A tidak terlalu signifikan.
Kelompok ke-20 rumah sederhana yang baru dibangun mulai digunakan, menyelesaikan masalah perumahan bagi lebih dari satu juta orang. Dari udara, rumah-rumah sederhana ini terlihat bagaikan ombak laut yang saling bertumpuk. Kompleks yang hampir menampung delapan juta jiwa ini telah membentuk pemandangan menakjubkan berupa kompleks bangunan, beberapa kali lebih besar dibandingkan A yang terkepung di tengahnya.
Orang-orang yang telah memiliki rumah secara alami menganggap tempat ini sebagai rumah baru mereka, bisa dibilang telah menetap dan membangun kehidupan di A.
Begitu hati masyarakat stabil, berbagai masalah pun teratasi dengan sendirinya. Demi rumah, manusia akan mencari segala cara untuk melindungi dan mengelolanya. Perubahan ini membawa pengaruh bagi A berupa membaiknya keamanan, pemulihan sistem ekonomi yang dipercepat, serta peningkatan tenaga kerja. Berbagai kerajinan tangan yang sebelumnya punah dan pedagang kecil kembali menghiasi jalanan kota.
Mendung kelam akibat binatang buas hampir tersapu bersih dari A.
Perubahan-perubahan ini langsung bisa dirasakan Zhou Liming begitu keluar dari pesawat angkut yang parkir di bandara.
Dibandingkan kedatangan sebelumnya, Zhou Liming tidak perlu lagi memesan taksi, melainkan langsung memindahkan sebuah bus dari dalam Kota Xi Yang. Bagaimanapun juga, ruang dalam pesawat angkut cukup luas. Berat sebuah bus bagi Il-76 sama seperti tidak berbeban sama sekali. Gen binatang buas yang dibawa pun tidak perlu diragukan - tidak hanya tidak memakan tempat, tapi juga hampir tidak menambah beban. Kapasitas angkut seperti ini membuat pesawat tersebut praktis bisa disebut terbang kosong menuju Ning A.
Keunikan Il-76 ditambah karakteristik era binatang buas membuat pesawat ini hampir tidak memerlukan izin khusus untuk terbang bebas di angkasa.
Sebelumnya Kota Xi Yang merupakan wilayah pertanian dengan fondasi ekonomi yang lemah, apalagi menghasilkan minyak bumi. Di era spesial ini, mengoperasikan sebuah pesawat angkut pun terasa sulit bagi kota ini. Bukan masalah biaya, melainkan ketiadaan stasiun pengisian bahan bakar - mungkin kecuali di area belakang garis pertahanan, Zhou Liming hampir tidak bisa menemukan tempat untuk mengisi bahan bakar.
Dari Kota Xi Yang tiba di Kota Ning A, konsumsi bahan bakar yang sangat besar membuat tangki bahan bakar hampir kosong, benar-benar layak menyandang gelar harimau minyak.
Bus turun dari pesawat angkut, staf bandara tidak merasa heran. Bagaimanapun Il-76 adalah pesawat angkut militer dengan sifat pemerintah, sama sekali tidak perlu khawatir masalah kekurangan minyak. Bahkan para penumpang yang naik-turun di bandara pun tidak heran-heran amat. Orang yang bisa naik pesawat di masa seperti ini pastilah orang kaya atau pejabat, tentu tidak akan terlalu penasaran atau terkejut melihat sebuah bus.
Tapi setelah bus keluar dari bandara, situasinya berbeda sama sekali. Tingkat menoleh orang yang melihat pasti seratus persen.
Di jalanan Kota Ning A, hampir tidak terlihat mobil berbahan bakar minyak. Bahkan yang CC kecil pun tidak ada, apalagi bus ber-CC besar. Departemen pemerintah hanya memiliki beberapa unit terbatas untuk pimpinan penting, selain itu ada belasan mobil listrik murni yang digunakan pimpinan tingkat kedua.
Minyak terutama disediakan untuk penggunaan militer. Hanya di Kota Gan A, kita bisa melihat jumlah mobil yang signifikan, mengingat statusnya sebagai Ibu Kota sementara yang memusatkan terlalu banyak departemen kekuasaan.
Dalam situasi ini, kemunculan tiba-tiba sebuah bus sungguh menimbulkan keheranan.
Mobil saat ini menjadi simbol status. Bukan petinggi berpengaruh, sama sekali mustahil bisa mengendarainya. Secara alami, orang-orang memprediksi apakah bus ini untuk ekspedisi petinggi atau kendaraan khusus departemen pemerintah.
Zhou Liming telah memperhitungkan semua ini sejak lama, tapi tak peduli. Kedatangannya kali ini untuk transaksi. Tanpa menunjukkan sedikit kekuatan, bagaimana mungkin membuat pihak lawan tenang bertransaksi? Zhou Liming tidak takut kejadian tak terduga, tapi dia bukan pencari masalah. Menghilangkan krisis sejak awal, baginya adalah strategi paling bijaksana.
Kuantitas dan kualitas transaksi ini merupakan yang terbesar sejak berdirinya pasar gelap di Ning A, memberikan pengaruh tak terukur baik bagi seluruh pasar gelap maupun dunia prajurit super.
……
Penampilan Tang Yuning sangat biasa, jenis yang akan hilang jika dilempar ke kerumunan orang. Mungkin di jalanan, kau melihatnya pun takkan memperhatikan, hanya mengira dia orang biasa seperti dirimu sendiri. Faktanya, gaya berpakaian Tang Yuning dan lain-lain semuanya sangat sederhana, sikapnya pun menjadi sangat rendah hati, tidak mencolok dalam menangani urusan.
Permukaan terlihat demikian, tapi sebenarnya Tang Yuning yang tampak biasa ini sama sekali tidak biasa.
Kesampingkan dulu statusnya sebagai prajurit super level enam, hanya dengan kemampuan mengubah seluruh Kota Ning A menjadi pasar bawah tanah raksasa yang dijuluki "Bapak Pasar Gelap", identitas ini saja sudah cukup membuat orang berubah pucat mendengarnya.
Menguasai ketertiban seluruh pasar gelap, sosok bapak baptis ini benar-benar puncak tertinggi yang tak terjangkau oleh banyak orang.
Saat ini, Tang Yuning sedang menyirami sekuntum bunga anggrek. Di usianya yang baru 35 tahun, dia terlihat seperti sesepuh yang sedang menikmati masa pensiun. Ilusi ini muncul karena kesederhanaan dan kerendahan hatinya membuat orang-orang mengabaikan dirinya, sehingga tidak bisa melihat jelas kemampuan dan kekuasaan yang dimilikinya. Siapapun yang meremehkannya, akhirnya pasti sudah ditakdirkan sejak lama.
Seorang pria berusia 30 tahun berkacamata hitam dengan jas rapi mendekat, berkata dengan khidmat: "Bos, mereka sudah datang."
"Hm!"
Tang Yuning berhenti menyiram bunga, meletakkan kaleng penyiram. Setelah mencuci tangan, dia mengambil cangkir teh yang sudah diseduh di sebelahnya. Setelah menyesap secangkir, barulah dia bertanya: "Apakah semuanya sudah jelas?"
Sebenarnya sebelum Zhou Liming menghampirinya, Tang Yuning tidak akan percaya ada yang bisa menyediakan gen binatang buas level empat dan lima dalam jumlah besar. Awal mula pasar gelap ini berdiri, dasarnya adalah prajurit super level enam yang didapat Tang Yuning dengan mempertaruhkan seluruh harta dan nyawanya. Di tengah prosesnya, gen binatang buas justru menjadi batu fondasi pasar gelap ini. Selangkah demi selangkah, barulah mencapai level seperti sekarang.
Bahaya memburu binatang buas, tak ada yang lebih paham daripada Tang Yuning. Bahkan dengan status prajurit super level enam, beberapa kali dia hanya bisa kabur kewalahan. Pernah suatu kali nyaris tewas di mulut binatang buas itu. Hanya setelah bergulat dengan maut, barulah bisa membunuh binatang buas dan mengekstrak gennya. Kemampuan prajurit super level enam bisa menyerang level tiga-empat, level lima agak sulit, tapi menghadapi level enam sama sekali tak berani menyentuh.
Banyak regu pemburu yang memiliki prajurit super level lima-enam, tapi ketika bertemu binatang buas setara level, tak sedikit yang dihancurkan seluruhnya.
Bahaya yang mengintai di zona yang dikuasai binatang buas, setiap orang di pasar gelap pasti mengetahuinya. Mungkin kau bisa menyerang binatang buas yang levelnya satu tingkat di bawahmu, tapi ketidaktahuan tentang isi zona tersebut - siapa yang bisa menjamin kau tidak akan bertemu binatang buas level lebih tinggi yang muncul tiba-tiba? Di saat sial, bahkan bisa terkepung oleh kawanan binatang buas yang berkelompok, akhirnya menjadi makanan mereka.
Tim pemburu juga harus mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan botol-botol gen binatang buas di konter pasar gelap. Barang yang ditukar dengan nyawa ini, ditambah lagi fungsinya sebagai kunci menjadi prajurit super, membuat harganya terus meroket. Apalagi cairan gen binatang buas level tinggi, satu botol pun sulit didapatkan. Banyak orang beruang dan berpengaruh belum tentu bisa membelinya.
Seiring meluapnya nafsu manusia dan ambisi untuk mendapatkan kekuatan super seperti dalam dongeng, pasar gelap semakin berang berkembang. Kekuatan Tang Yuning pun kian mengembang bagai balon.
Untuk mempertahankan operasional pasar gelap, memenuhi kebutuhan gen binatang buas di pasar gelap, serta kekuasaannya sendiri, Tang Yu'an terpaksa terus-menerus mengirim tim yang terdiri dari prajurit super untuk masuk-keluar zona yang dikuasai binatang buas, memburu binatang buas, dan mengekstrak gen mereka. Tapi dengan kekuatan seorang diri, ini ibarat Sedikit Air Tak Cukapi Kayu Bakar, sama sekali tak mampu memenuhi permintaan pasar.
Tang Yu Ning sangat paham, di masa depan kebutuhan manusia akan cairan gen binatang buas akan mengalami pertumbuhan eksplosif, menyasar standar prajurit super yang merata di seluruh populasi.
Justru karena memahami hal ini, Tang Yu Ning mulai menjalin kerjasama dengan pihak lain, melibatkan berbagai kekuatan besar-kecil, hingga akhirnya terciptalah keadaan di mana seluruh kota berubah menjadi satu kesatuan pasar gelap seperti sekarang.
Namun Tang Yuning terpaksa menghadapi satu masalah, yaitu kejenuhan ekspansi. Bukan Tang Yuning tak ingin memperluas, tapi pemerintah sama sekali tidak mengizinkan kekuatan bawah tanah mencapai skala tertentu. Jika terus berkembang, akan menyentuh batas bawah negara. Saat itu tiba, nasibnya hanya akan menghilang bagai asap. Tapi di hadapan pasar yang terus meningkat ini, Tang Yuning tak rela melepasnya.
Justru di momen inilah Zhou Liming datang ke markasnya. Meski Tang Yuning tak tahu apakah perkataan lawannya benar, tapi ini tak menimbulkan kerugian baginya. Asalkan Zhou Liming bisa membawa barang itu, Tang Yuning siap menelannya bulat-bulat. Jika gagal pun tak masalah, sama sekali tak ada kerugian bagi Tang Yuning. Di momen krusial ini, Tang Yuning tentu berharap Zhou Liming bisa membawa kabar baik.
Kini mendengar Zhou Liming dan kawanannya datang dengan pesawat angkut militer, detak jantung Tang Yuning sedikit berdebar. Ia pun bertanya-tanya, sebenarnya apa latar belakang Zhou Liming ini?
"Mungkinkah..."
Tang Yuning sudah tak berani membayangkan lebih jauh. Ia meletakkan cangkir teh sambil berkata: "Aku sendiri yang akan menjemput mereka."
Untuk menunjukkan betapa Zhou Liming dihargainya, Tang Yuning membawa anak buah terbaiknya berdiri di alun-alun depan Gedung Diwang dengan khidmat menanti kedatangan Zhou Liming.
Sepuluh tahun lalu, Gedung Diwang memang merupakan bangunan ikonik Ning A City dengan 48 lantai yang menjulang di pusat kota termakmur. Namun setelah berdirinya Pusat Internasional Anning setinggi 66 lantai, status ikonik kota ini diperbarui. Meski properti sedang merosot dan ekonomi runtuh, Tang Yuning tetap tegas mengambil alih seluruh Gedung Diwang karena kesukaannya pada tempat ini.
Tibanya bus besar itu kembali menyedot perhatian tak terhitung orang, sebagaimana terjadi sepanjang perjalanan mereka.
Di parkir dengan menenangkan di alun-alun yang dulunya hiruk-pikuk, kini kosong melompong tanpa satu mobil pun. Situasi ini membuat orang penuh dengan kekaguman dan kekhawatiran, kemakmuran masa lalu telah menjadi kenangan yang berlalu.
Turun dari bus, Tang Yuning segera menyambut. Percakapan mendalam dengan Zhou Liming membuatnya tak lagi berani mengabaikan pemuda muda di hadapannya. Melihat Zhou Liming turun, ia buru-buru berkata: "Saudara, haha, senang bertemu lagi." Zhou Liming hanya tersenyum tipis: "Bos Tang terlalu sopan."
Dua puluh prajurit super yang dibawa Zhou Liming adalah yang terbaik di Kota Xi Yang. Dengan pengalaman tempur bertahun-tahun menjaga kota pesisir ini, aura yang terpancar saat mereka berdiri di belakang Zhou Liming langsung membuat orang panik.
Tang Yuning terkejut dalam hati. Kemampuannya memastikan bahwa kedua puluh orang ini adalah prajurit super level enam.
Prajurit super level enam, jelas merupakan keberadaan yang didambakan namun tak terjangkau oleh banyak orang. Meski Tang Yuning sendiri adalah prajurit super level enam, di antara anak buahnya cuma lima orang yang mencapai level ini. Saat ini, dia tiba-tiba melihat Zhou Liming membawa 20 orang sekaligus. Bagaimana mungkin Tang Yuning tidak kaget? Spekulasinya terkait Il-76, seolah-olah hanya militer yang memiliki pengaruh sedemikian kuat.
Seolah membaca pikiran Tang Yuning, Zhou Liming tersenyum tipis, "Bos Tang, tenang saja. Kami bukan orang militer, juga tidak menjadi milik pemerintah."
Tang Yuning tersipu malu, "Bukan maksudku begitu. Cuma penasaran, bagaimana caranya Saudara bisa mendapatkan pesawat angkut seperti ini, bahkan bisa terbang dengan luwes di udara?"
Zhou Liming juga tidak menyembunyikan, "Sederhana saja, aku memang bisa dianggap bagian dari pemerintah. Tapi transaksi antara kita ini bersifat pribadi." Ekspresi wajah Tang Long tetap datar, namun dalam hatinya seperti tersingkap kabut. Ia segera mengkategorikan Zhou Liming sebagai generasi kedua penguasa atau keturunan pejabat generasi ketiga.
Sebenarnya latar belakang pemerintah bukanlah hal utama bagi Tang Long. Bisnisnya saat ini bisa berjalan karena pemerintah sengaja menutup sebelah mata. Kalau benar-benar ingin menyerangnya, buat apa menggunakan taktik seperti ini?
Berdasarkan hal ini, Tang Long lebih memilih untuk percaya bahwa Zhou Liming adalah bagian dari kelompok putra mahkota yang memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Justru inilah yang diharapkannya - keberadaan pasar gelap pada akhirnya bertentangan dengan keinginan negara. Kondisi aman saat ini bukan jaminan untuk masa depan. Mencari perlindungan kuat telah menjadi prioritas utama Tang Long. Kemunculan Zhou Liming membuat hatinya bergejolak.
Setelah memahami hal ini, Tang Yuning tidak lagi bertanya lebih lanjut. Dengan hormat ia membuat gerakan mengundang, "Saudara, silakan masuk."
