Perubahan mengerikan di Kota E'A hanya diketahui segelintir orang.
Kota E'A yang jauh dari area belakang garis pertahanan telah berubah menjadi lubang raksasa. Mustahil dibayangkan, namun nyatanya terjadi. Zhou Liming juga tidak tahu bagaimana reaksi mantan warga Kota E'A mendengar kabar ini. Mungkin mereka akan menangis histeris, mungkin terdiam sejenak karena mati rasa, namun sebagian besar harus melanjutkan kehidupan.
Sekalipun Kota E'A masih ada, apa artinya? Dalam waktu dekat, mustahil untuk kembali.
Di zona yang dikuasai binatang buas, tak terhitung kota dan desa yang telah lama memperlihatkan kondisi reruntuhan akibat terpaan angin dan hujan. Semak-semak tumbuhan merambat dan sejumlah besar bangunan yang dihancurkan oleh binatang buas, membentuk kota-kota yang menyatu antara reruntuhan dan kondisi alamiah. Untuk kota semacam ini, jika ingin dihuni kembali, dibutuhkan waktu sangat besar untuk membersihkan kota sekaligus memperbaikinya. Saat ini, kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan kota yang benar-benar telah dihancurkan.
Realitas selalu kejam, karena siapa pun tahu, mungkin setelah beberapa tahun lagi, manusia bahkan jika berhasil mengusir binatang buas, kota yang telah diduduki untuk waktu yang sangat lama pasti sudah menjadi gersang. Yang tersisa bagi manusia hanyalah rekonstruksi tak berujung, mungkin membutuhkan puluhan tahun, atau bahkan seratus tahun. Lebih mungkin lagi akan muncul kota baru yang sama sekali berbeda, siapa yang tahu?
Zhou Liming tidak tahu, diam-diam memandang lubang raksasa yang semakin menjauh, sambil terbang cepat menyusuri jalan raya.
Yang Yu Wen dan mereka lainnya sudah meninggalkan Zhou Liming sekitar belasan menit lebih awal, tapi dengan santai, Zhou Liming berhasil menyusul mereka hanya dalam beberapa menit. Sebenarnya, seluruh regu sudah tercerai-berai sejak lama. Di hadapan bahaya seperti ini, regu sementara yang dibentuk secara dadakan ini, apa mungkin masih memiliki semangat tim atau kesepakatan diam-diam? Bisa diprediksi, investasi Yang Yu Wen kali ini mungkin akan mengalami kerugian total.
Melewati mereka, Zhou Liming tiba-tiba meningkatkan kecepatan hingga mencapai batas maksimal yang diizinkan.
Saat kembali ke Kota Gan A, Zhou Liming tidak langsung mencari Qin Degang, melainkan menarik tubuhnya yang kelelahan pulang ke rumah.
Lan Yining tetap hidup menyendiri. Keamanan di masa kiamat tidak sebaik yang dibayangkan, meskipun sekarang sedang menjalankan Rencana Prajurit Super Nasional. Entah ini baik atau buruk, setidaknya kehadiran prajurit super nasional justru meningkatkan angka kriminalitas. Beberapa orang yang memperoleh kemampuan super ini kerap melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak bisa mereka laksanakan.
"Psikologi mereka seperti orang kaya baru, dengan kemampuan super yang dimiliki, mereka selalu merasa dunia ini sudah berada dalam kendali mereka."
Faktanya, sel khusus memang dibangun khusus untuk orang-orang seperti ini. Mereka yang sombong pasti tidak tahu bahwa organisasi yang mengelola prajurit super terus memantau pergerakan di setiap kota. Polisi udara puncak dari prajurit super akan menggunakan cara paksa untuk menunjukkan bahwa kemampuan super mereka sebenarnya tidak ada artinya di hadapan polisi udara.
"Kakak Liming, kau kembali?"
Layaknya seorang istri, Lan Yining membuka pintu untuk Zhou Liming, lalu mengambil sandal, menyiapkan air untuk mencuci muka dan tangan Liming.
Hubungan keduanya agak rumit. Sebenarnya, Lan Hualiang selalu menganggap Zhou Liming sebagai setengah menantu, bahkan istri pun tidak menentang. Sebagai pihak yang bersangkutan, Lan Yining dan Zhou Liming sama-sama memahami situasi ini, cuma belum menyobek lapisan terakhir kertas saja. Namun Zhou Liming sadar, yang enggan membuka membran ini adalah dirinya sendiri. Bagaimanapun, keberadaan Lian Ruixue membuatnya mustahil menginjak dua perahu... atau bahkan tiga?
Wen Jingqing dari regu pengawal seolah menambah daftar hubungan yang tidak jelas.
Setiap mengingat ini, Zhou Liming kerap mengejek diri sendiri. Konsep "tiga perahu" hanyalah asumsi naif darinya. Paling tidak, Wen Jingqing justru menghindar darinya dan hanya menghadapinya saat terpaksa. Sebenarnya Wen Jingqing pun pasrah. Dalam hati dia menerima Zhou Liming, namun perbedaan usia beberapa tahun membuatnya terus berusaha lari dari kenyataan ini.
Melihat senyum manis Lan Yining, Zhou Liming mengangguk lemah, berjalan ke sofa lalu duduk termangu.
Hubungannya dengan ketiga perempuan itu membuat Zhou Liming pusing. Melepaskan semuanya tentu tak rela, tapi menjaga tiga sekaligus... seolah sebuah tantangan. Sebelumnya Zhou Liming memang tak punya banyak waktu untuk merapikan hubungan ini, selalu membiarkannya dalam keambiguan. Sejujurnya, Zhou Liming pun nyaman dengan keambiguan ini, tapi ia sadar mustahil dipertahankan selamanya. Lambat laun harus masuk ke tahap praktis.
Mengusir bayangan para perempuan dari benaknya, Zhou Liming kembali terbayang pertempuran hari ini.
Lan Yining menaruh secangkir teh yang diseduh di hadapan Zhou Liming, lalu duduk berseberangan. Matanya menatap lelaki berwajah lugu namun beraura matang ini - entah masih pantas disebut remaja atau pria dewasa? Tapi bagi Lan Yining, itu tak penting. Yang utama, dialah yang telah memikat hatinya.
Sejak di Kota YuA, Lan Yining sudah memperhatikan Zhou Liming. Hingga hari ini.
Mungkin dalam khayalan Lan Yining, Zhou Liming masih jauh dari kriteria Pangeran Tampan. Bagaimanapun wajahnya cuma biasa-biasa saja, tak memiliki romantisme seperti dalam imajinasi, mustahil menyerupai pangeran. Tapi Lan Yining bukan lagi anak kecil. Dia punya kriteria pria idaman sendiri. Di era binatang buas ini, tampan tak bisa mengenyangkan perut, hanya kemampuanlah yang paling penting.
Tapi bahkan Lan Yining sendiri tak tahu bagaimana memecahkan kebuntuan di hadapannya ini. Mungkinkah harus berinisiatif lebih dulu?
Rasa malu gadis remaja membuat Lan Yining terus tak berani melakukannya. Paling tidak setelah beberapa kali sindiran ibunya, akhirnya tetap tak juga dijalankan.
"Kakak Liming, apa kau sedang ada beban pikiran?" Lan Yining bertanya dengan hati-hati. Ibunya pernah bilang, perempuan tak perlu ikut campur urusan pria, tapi harus tetap mengulang pertanyaannya. Hanya dengan cara begini, para pria baru akan tahu bahwa perempuan-perempuan memperhatikannya, mendukungnya dari belakang. Semua ini perlu dipelajari Lan Yining.
Zhou Liming tentu takkan mengungkapkannya. Dia mengangkat kepala dengan senyuman tipis, "Tak ada masalah. Mungkin aku terlalu lelah. Kau tahu, aku baru saja kembali dari melaksanakan misi."
Lan Yining menganggukkan kepala, tetap tenang tanpa bersuara lagi.
Justru Zhou Liming yang merasa tak nyaman. Memandangi Lan Yining seolah teringat sesuatu, dia bertanya, "Kudengar dari Om Lan, kau menolak modifikasi prajurit super? Mengapa? Usiamu sekarang sangat tepat, waktu terbaik untuk modifikasi." Program prajurit super nasional telah berjalan, sementara Lan Yining adalah gadis cantik luar biasa tanpa teknik perlindungan diri. Jangan-jangan...
Lan Yining mengangguk pelan, lalu mengumpulkan keberanian luar biasa. "Benar. Aku... tak ingin seperti pria. Aku hanya ingin menjadi perempuan biasa yang dilindungi seseorang."
Zhou Liming tertegun sejenak, hampir tak berani menatap langsung tatapan Lan Yining yang panas sekaligus malu-malu. Dirinya sendiri juga sedang meronta. Mungkin Zhou Liming terlalu konservatif, terlalu orthodox. Tapi sungguh, dia tak rela melukai gadis polos seperti Lan Yining, tak ingin dia terluka. Namun hasrat posesif Zhou Liming juga tak mengizinkan orang lain menyasar, dua entitas yang bertentangan.
"Tidak harus memilih antara dilindungi pria atau menjadi prajurit super. Bisa menjadi prajurit super dulu, lalu dilindungi pria. Ini dua hubungan yang berbeda." Zhou Liming menjawab hati-hati: "Lihatlah dalam sejarah, berapa banyak Wanita perkasa yang tetap membutuhkan bahu pria untuk bersandar, ini bukan konflik."
Dalam rencana Zhou Liming, gen binatang buas Lan Yining seharusnya berasal dari level enam pelangi. Kenangan akan pelangi di Kota Xi Yang masa lampau yang membekukan hati namun mempesona, sulit dilupakan Zhou Liming.
Mungkin karena faktor pria? Ada beberapa pikiran kacau yang muncul?
Baiklah, Zhou Liming mengakui dirinya memang jahat, selalu berkhayal tentang binatang... bukan, ingin terjadi sesuatu dengan perempuan yang memiliki gen jenis ini, untuk memuaskan psikologi jahat dalam batinnya. Siapa yang menyangka kedinginan nan mempesona binatang ilusi pelangi bisa begitu mengagumkan? Tampaknya banyak konglomerat menawarkan harga selangit hanya untuk melakukan sesuatu dengan binatang ilusi pelangi, terhadap binatang buas berwujud manusia yang cantik dan dingin ini, mereka tak keberatan berdansa bersama binatang.
Terdengar jahat, tapi Zhou Liming justru tahu, mayoritas besar pria sebenarnya juga berkhayal seperti ini.
Ini juga menciptakan gen binatang fantasi pelangi level enam yang ada harga tapi tidak ada pasarnya di pasar. Bagaimanapun, jumlah binatang fantasi pelangi sangat langka, dan level enam merupakan tingkatan yang dibatasi negara. Dua faktor ini menentukan hampir mustahil menemukan perempuan yang memiliki gen binatang fantasi pelangi. Tanpa keraguan, siapa pun yang memiliki gen binatang fantasi pelangi, asalkan perempuan, dia bisa sukses instan.
Melihat Lan Yining mengangguk menerima, Zhou Liming menekan kegelisahan dalam hatinya dan berkata: "Tenang saja, masalah cairan gen akan kuselesaikan. Aku pasti akan memburu warna yang kau sukai."
Lan Yining mengangguk patuh. Dia termasuk tipe gadis polos dan tenang, yang juga menjadi alasan Zhou Liming tidak mau melukainya.
Ketika ditanya tentang keberadaan Lan Hualiang dan istrinya, Lan Yining tersenyum getir.
Dari ekspresi Lan Yining, Zhou Liming secara alami bisa menebak ke mana perginya mereka. Selain sibuk dengan pembentukan Kelompok Cahaya Biru, apa lagi yang bisa mereka lakukan? Dari sebuah restoran tunggal hingga ratusan cabang sekarang, dari awal yang sederhana hingga aset senilai 200 juta mata uang baru saat ini, semua tak lepas dari kerja keras pasangan Lan Hualiang. Meskipun Zhou Liming dan wilayah produksi Kota Xi Yang memberikan bantuan, tanpa kemampuan luar biasa, bagaimana mungkin harta sebesar ini tercipta dalam waktu singkat?
Menghadapi pertanyaan ini, Zhou Liming hanya bisa memperlihatkan ekspresi permintaan maaf. Bagaimanapun, awalnya dialah yang memanjakan Lan Hualiang untuk menempuh jalan ini.
Dengan ketidakhadiran pasangan Lan Hualiang, seluruh rumah hanya ditempati Lan Yining. Tidakkah mereka khawatir aku melakukan tindakan tak senonoh? Begitu percayanya mereka padaku?
Di situasi biasa, mungkin sepasang pria-wanita yang sendirian dalam satu rumah pasti akan terjadi sesuatu. Tapi Zhou Liming justru harus kabir seperti dikejar, bukan karena tak ingin melakukan apa-apa, melainkan situasi sekarang yang genting - Ranah Kelembutan adalah liang kubur pahlawan. Mungkin menyelesaikan hubungan antara mereka bertiga masih harus menunggu hingga bencana ini teratasi.
Seandainya aku bernasib malang, paling tidak tak akan membuat mereka menderita lebih parah. Jadi tak perlu lagi membahas masalah penyelesaian hubungan ini.
