Setelah penerbangan selama lima belas jam, lima pesawat C17 berhasil mendarat di jantung wilayah Amerika, Chicago.
Memiliki kemampuan terbang di ketinggian puluhan ribu meter, tak perlu khawatir akan serangan binatang buas. Ketinggian puluhan ribu meter ini disebut sebagai jalur aman manusia, semua hubungan transportasi bergantung pada keberadaan jalur aman ini. Sulit dibayangkan, jika binatang buas bisa muncul di zona ini, manusia hanya akan terjebak di masing-masing negara mereka.
Chicago yang merupakan kota terbesar ketiga di Amerika, kini telah menjadi Ibu Kota Amerika Serikat dengan populasi penduduk mencapai 60 juta jiwa dalam satu gerakan.
Lokasi pendaratan C17 persis di bandara udara terbesar Chicago, Bandara Internasional O'Hare.
Setelah pesawat angkut berhenti di zona yang ditentukan, beberapa bus sudah menunggu di tempat.
Komandan yang ditugaskan untuk misi ini tidak mengejutkan Zhou Liming, karena merupakan sosok yang sudah dikenal lama—Qiao Jianxuan, putra Qiao Ziming yang kini telah menyandang pangkat Mayor Jenderal. Secara resmi, dia bersama Lian Ruixue merupakan perwira termuda dengan pangkat Mayjen, sekaligus jenderal termuda dalam sejarah Republik. Dokumen Zhou Liming sendiri diklasifikasikan sebagai rahasia level SSSS, sehingga gelar "jenderal termuda" seharusnya menjadi miliknya andai statusnya tidak dirahasiakan.
Mungkin Qiao Jianxuan merasa bangga, tapi Zhou Liming sama sekali tidak tergugah. Pangkat Mayjen pun bukan hal istimewa baginya, mengingat dirinya sendiri sudah menyandang pangkat Mayor Jenderal.
Lompatan dari Mayjen ke Mayor Jenderal membutuhkan prestasi militer dan waktu yang tak terukur. Meskipun hanya selisih satu tingkat, banyak perwira yang hingga akhir hayat tetap gagal mencapai promosi ini, terkungkung dalam pangkat Mayjen sampai akhir hayat.
Zhou Liming benar-benar tidak peduli dengan gelar atau reputasi. Dia lebih suka bersikap rendah hati, sehingga tidak ada yang akan mengganggunya, memungkinkannya dengan tenang melakukan hal-hal yang disukainya. Karena itulah, dia tidak punya komentar tentang komandan yang dijabat oleh Qiao Jianxuan. Berasal dari keluarga terkemuka dan memiliki ayah seorang Letnan Jenderal, Qiao memang sangat ahli dalam hal komando. Setidaknya menurut Zhou Liming, performanya bahkan lebih baik daripada dirinya sendiri.
Para prajurit super level tujuh turun dari pesawat angkut pertama yang mendarat. Perjalanan selama beberapa jam tidak menyebabkan ketidaknyamanan apapun pada mereka, bahkan tidak perlu menyesuaikan jet lag.
Kemudian, para prajurit super level enam turun dari empat pesawat angkut. Tidak ada obrolan antara level tujuh dan enam, mereka terbagi dalam beberapa kelompok berdasarkan pembagian hasil, berdiri dengan santai di depan pesawat angkut.
"Semuanya, selamat datang. Dengan menyesal harus memberitahu bahwa karena urgensi waktu, waktu istirahat yang tersedia untuk kalian hanya lima jam. Setelah itu kami akan bergabung dengan pasukan lain yang datang, lalu langsung menuju target." Di depan bus, berdiri seorang Mayjen berusia tiga puluhan yang terlihat tangkas. Dia melanjutkan: "Kalian bisa makan sesuatu, mandi terlebih dahulu. Kami akan memberi tahu sebelum keberangkatan. Baik, sekarang silakan naik ke bus."
Desakan waktu membuat tak ada yang mempermasalahkan pengaturan ini. Mereka pun langsung naik ke bus.
Setelah menginap di hotel yang telah disiapkan dan menyesuaikan jam tangan dengan waktu Amerika, baru disadari bahwa sudah pukul tiga dini hari. Pantas saja hanya diberi waktu istirahat lima jam.
Sebenarnya bagi prajurit super, kelelahan belasan jam sama sekali bukan masalah besar, apalagi ini hanya kelelahan akibat penerbangan. Lima jam ini lebih bertujuan untuk menyesuaikan jet lag agar kemampuan tempur bisa optimal.
Sebagai komandan, di saat krusial seperti ini mustahil berdiam di hotel. Banyak hal yang harus ditangani - mulai dari rapat diskusi taktis yang berulang, dan berbagai tanggung jawab lainnya.
Memikirkan Qiao Jianxuan yang baru tiba di hotel langsung dipanggil pergi, Zhou Liming hampir tertawa. Menjadi komandan memang keren banget, tapi pasti melelahkan. Lebih baik jadi anggota biasa, tak perlu mikir banyak, cukup jalankan perintah atasan. Intinya, anggota biasa cuma bahan mentah untuk terjun langsung ke medan perang, tak perlu memikirkan hal lain.
Kondisi mental Zhou Liming sangat stabil, lima jam berlalu dengan datar.
Dulu cuma dengar tentang Chicago, tim Bulls, Michael Jordan dll. Sekarang ada peluang muncul di kota ini, Zhou Liming malah ingin ke tepi danau atau stadion Bulls. Sayangnya ini masa genting, niat itu cuma sebatas angan. Zhou Liming bukan orang yang tak tahu batas, situasi Bumi saat ini memang tak cocok untuk pikiran jalan-jalan menikmati pemandangan.
Pukul delapan pagi, 327 prajurit super level tujuh dari Pasukan Pertama Aliansi beserta 700+ prajurit super level enam telah lengkap berkumpul.
Komandan Utama Pasukan Pertama Aliansi adalah Kolonel Bruce dari Inggris yang berusia 47 tahun. Dengan pengalaman operasi khusus yang luas, yang lebih langka adalah dirinya merupakan prajurit super level tujuh hasil modifikasi genetik dengan keberhasilan 35%. Gen binatang buas yang dimilikinya berasal dari Dadi Xiong Shou, jenis kekuatan binatang buas yang sangat mengerikan.
Hampir seribu prajurit super berkumpul di area parkir kosong depan hotel, pemandangan yang agak megah.
Skema operasi seperti ini sudah diputuskan sejak lama. Melalui analisis ratusan ahli militer, semuanya telah disempurnakan. Tugas Bruce hanyalah mengerahkan seluruh pasukan agar penuh semangat tempur.
"Senang bisa berkenalan dengan kalian di sini, saya adalah Komandan Utama Pasukan Pertama Kolonel Bruce. Hmm, mungkin di antara kalian, ada yang sudah berpangkat Brigadir Jenderal, bahkan Mayjen, paling rendah pun berpangkat Kolonel. Tapi yang ingin kukatakan, di sini semua pangkat militer tidak ada artinya. Target kita tidak peduli apakah kau seorang Mayor atau Jenderal, semuanya akan dihancurkan tanpa ampun. Jadi, aku ingin kalian ingat, kalian adalah Prajurit Pasukan Pertama Aliansi!"
"Mengapa kita berkumpul dan muncul di sini?"
Bruce menatap kerumunan di bawahnya dan mengaum: "Kabar terbaru yang baru saja diterima, Pemanen Nomor Empat muncul di Santa Fe, New Mexico. Misi kita adalah menghabisi dia, lalu beralih ke Amerika Selatan, Afrika, kemudian Eropa, dan terakhir Australia. Hingga semua Pemanen musnah!"
Orang-orang di bawah sama sekali tidak bersuara, hanya mendengarkan dalam diam.
"Kekuatan target jauh melampaui imajinasi kami. Untuk itu kami telah menyusun skema paling ketat yang akan dibagikan ke komunikator kalian di pesawat angkut nanti. Saat ini, sesuai zona masing-masing, mulailah naik pesawat."
Seribu prajurit super seketika berhamburan, mengikuti zona mereka untuk menaiki pesawat angkut yang telah lama menunggu di samping.
Seluruh bandara bergema dengan braak pesawat angkut strategis C-17 yang satu per satu lepas landas, menanjak ke ketinggian 10.000 meter dengan kecepatan maksimal.
Dokumen segera muncul di komunikator, bisa dilihat jelas melalui layar komunikator.
Kemampuan bahasa Inggris Zhou Liming terbatas, untungnya skema yang dikirimkan telah dikonversi langsung ke bahasa China sehingga tak perlu khawatir tak terbaca. Hanya saja skema ini agak sulit diterima Zhou Liming - tanpa pernah bertarung dengan pemanen, wajar mereka tak memahami keganasan pemanen. Berhadapan langsung, Zhou Liming hanya bisa melarikan diri. Pada level ini, kuantitas pasukan sudah tak bisa menentukan kemenangan.
Tapi Zhou Liming tidak mengungkitnya, karena dalam hatinya juga ada skema yang bisa dimanfaatkan.
Sebenarnya menghadapi Pemanen, tidak ada yang namanya skema—semuanya bergantung pada kemampuan.
Setelah Pemanen di Asia mati, Zhou Liming tidak tahu apakah mereka punya cara khusus berkomunikasi. Yang pasti, keempat prajurit super tersisa pasti sudah mengetahui situasi ini. Tapi mengapa mereka tidak melakukan aksi balas dendam untuk saudara sepupu mereka, atau menyerbu masyarakat manusia untuk membantai?
Semua pertanyaan ini tak berjawab.
Kemampuan teknologi militer AS memang satu tingkat di atas daratan. Satelit mereka punya sistem sidik wajah yang bisa menganalisis ciri wajah setiap orang 24 jam. Dengan menetapkan ciri wajah asli, mustahil bagi siapapun yang muncul di permukaan untuk lolos dari pantauan satelit.
Berkat hal inilah, pemanen yang dijuluki Nomor Empat, setiap gerak-geriknya terekspos di bawah pantauan satelit.
Dari Chicago ke Santa Fe hanya sekitar dua jam, tidak terlalu jauh.
Lu Yuanhang terus-menerus duduk di samping Zhou Liming, dia berbisik: "Bagaimana pendapatmu tentang operasi ini?"
Zhou Liming langsung menjawab tanpa berpikir: "Paling tidak separuh dari mereka tak akan pernah kembali, bahkan mungkin lebih. Kehancuran total seluruh pasukan juga bukan mustahil."
Lu Yuanhang tahu Zhou Liming pernah membunuh seorang pemanen, menjadikannya orang yang paling memahami pemanen di seluruh Bumi. Dengan bingung dia bertanya: "Berdasarkan pengalamanmu, menurutku kau pantas jadi komandan pasukan pertama. Sungguh buta mata para anggota aliansi! Apa mereka tak bisa membedakan mana yang paling penting? Menurutku jika kau yang memimpin, tingkat kelangsungan hidup kita pasti lebih tinggi, dan penanganan krisis ini akan lebih terjamin."
Qiao Jianxuan menjabat sebagai komandan zona, Lu Yuanhang menganggapnya cukup kompeten. Tapi mengenai Bruce yang menjadi komandan pasukan pertama, setidaknya Lu Yuanhang menilai ini tidak tepat.
"Apa hubungannya ini? Misi kami kali ini adalah membunuh para pemanen agar mereka tidak mengundang lebih banyak orang. Jika tidak, Bumi benar-benar akan mengalami ribuan tribulasi." Zhou Liming tetap tenang. Lu Yuanhang pasti tidak tahu bahwa aliansi diam-diam telah menghubungi Zhou Liming dan menawarinya untuk memimpin pasukan pertama, namun ditolak oleh Zhou Liming yang malas. Dia tak ingin terjebak menganalisis data dan meneliti taktik siang-malam.
Lu Yuanhang juga tidak mempermasalahkan hal ini lebih lanjut. Ia menatap Zhou Liming dengan nada serius: "Menurutmu, bagaimana kemungkinan menang kita?"
Zhou Liming berpikir sejenak, lalu berkata: "Tergantung situasi. Bagaimanapun, tidak ada dari kita yang benar-benar memahami kekuatan sejati pemanen. Kemenanganku sebelumnya banyak mengandung faktor keberuntungan. Namun aku selalu yakin pemanen tidak sesederhana itu. Jika tidak, bagaimana mereka bisa menguasai rantai hierarki binatang buas? Bagaimana mungkin mereka bisa mengendalikan binatang buas level tujuh? Menurutku, skema Bruce hanya akan mengacaukan situasi dan membuat pertempuran jatuh dalam kekacauan."
Di dalam hati, Zhou Liming tentu tidak menentang skema ini. Justru yang dibutuhkannya adalah kekacauan dan situasi yang terganggu.
